Anda di halaman 1dari 43

Pelayanan Imunisasi

Disampaikan pada
Pelatihan Tenaga Imunisasi Untuk Petugas UPT.
Puskesmas Tewah dan petugas Pustu dan
poskesdes Di Kecamatan Tewah
Tewah, 14 Maret 2017
POKOK BAHASAN
1. Penyiapan Pelayanan
Imunisasi

2. Penyiapan Tempat
Pelayanan Imunisasi

3. Pelaksanaan
Pelayanan Imunisasi

4. Pemantauan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Peserta mampu menyelenggarakan


pelayanan imunisasi di wilayah puskesmas

3
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Peserta mampu:
1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
2. Menyiapkan tempat pelayanan
imunisasi
3. Melaksanakan pelayanan imunisasi
4. Melakukan pemantauan KIPI

4
1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1.1. Logistik
1) Vaksin Carrier
2) Cool Pack/Kotak dingin cair
3) Vaksin, pelarut dan penetes
4) Alat suntik (ADS)
5) Safety Box
6) Pemotong ampul pelarut
7) Kapas
8) Bahan Penyuluhan (poster, leaflet)
9) Alat tulis
10) Pencatatan imunisasi (Buku KIA, KMS, Kartu TT)
11) Buku register (kohort) bayi dan ibu
12) Kartu imunisasi/ Buku KIA/KMS
13) Tempat sampah
14) Sabun dan air pencuci tangan
15) Anafilaktik kit
16) Pinset, dll
5
1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1.2. Memilih vaksin dan pelarut dari lemari es
1) Tentukan, berapa jumlah vaksin yang dibutuhkan
2) Buka lemari es, dan periksa suhu lemari es.
Apakah suhunya berada pada kisaran 2 s.d 8°C
3) Pilih vaksin berdasarkan:
- Kondisi VVM (Vaccine Vial Monitor)
- Tanggal kadaluarsa
- Tanggal diterima

6
1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1.3. Memeriksa, apakah vaksin masih boleh
digunakan
1) Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan
digunakan
(Jenis vaksin dan pelarut, serta produsennya, harus sama)
2) Periksa kondisi VVM
- Kondisi A : vaksin dapat digunakan
- Kondisi B : vaksin SEGERA digunakan
- Kondisi C : Vaksin jangan digunakan
- Kondisi D : Vaksin jangan digunakan

7
(4) Pemantau suhu panas
denganVVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Epi cold chain


Manfaat VVM
 Memberikan peringatan pada petugas kapan harus
menolak atau tidak menggunakan vaksin.
 Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar
rantai dingin
 Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus
lebih dahulu disalurkan/dipakai
 Memungkinkan pemantauan kualitas rantai
dingin pada berbagai tingkat penyaluran dan
penyimpanan

Epi cold chain


1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1.3. Memeriksa, apakah vaksin masih boleh
digunakan
1) Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin yang
sudah melewati masa pakai
2) Periksa suhu lemari es.
Periksa kondisi alat pemantau.
3) Jika terjadi penyimpangan (suhu dibawa 2°C) dicurigai
terjadi pembekuan pada vaksin Freeze Sensitive. Untuk
pembuktiannya, dilakukan uji kocok (shake test)

10
Masa kadaluarsa (Exp Date)
EXP: EXP BY : EXP BEFORE :
10/2012 10/2012
10/2012

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai
sampai dengan:
sampai dengan: sampai dengan :
30/09/2012
31/10/2012 30/09/2012

Epi cold chain


Epi cold chain
(1) Pemantau suhu.

Muller Dial Bulb.


(2) Pencatat suhu

Thermograph TTM Multilog


(3) Pemantau suhu dingin
SHAKE TEST
 Dilakukan terhadap vaksin FS yang dicurigai beku
 Suhu thermometer < 0oC
 Freeze tag : Tanda X

 Dibandingkan dengan jenis vaksin yang sama yg


sengaja dibekukan.
??

√ X

Epi cold chain


Penanganan Vaksin Rusak,
Kadaluarsa dan Vaksin Sisa

 Pisahkan vaksin
 Buat berita acara penghapusan
 Lakukan pemusnahan
1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1.4. Pemeliharaan vaksin dan rantai vaksin selama
pelaksanaan imunisasi
1) Hindari vaksin carier dan vaksin tidak terpapar sinar
matahari
2) Vaksin carier harus tertutup rapat
3) Jika sasaran sudah datang, siapkan vaksin
4) Vaksin dengan pelarut, harus ditulis waktu (jam) dilarutkan
pada label vaksin
5) Vaksin lainnya, ditulis tanggal vaksin di buka (khusus
pelayanan di puskesmas atau sarana lain yang memiliki
tempat penyimpanan vaksin).
6) Selama pelayanan, vaksin dan pelarut harus disimpan
dalam vaksin carier, dan tertutup rapat.
19
1. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1.4. Pemeliharaan vaksin dan rantai vaksin selama
pelaksanaan imunisasi
7) Dilarang membuka vaksin baru, sebelum vaksin yang
dibuka terpakai habis atau telah melewati jam pemakaian
8) Pada masa jeda pelayanan (menunggu kedatangan sasaran
berikutnya) vaksin diletakkan di lubang busa yang terdapat
pada vaksin carier.
9) Jika vaksin yang dilarutkan sudah habis, maka pelarutan
vaksin berikutnya dilakukan setelah sasaran datang
10) Setiap vaksin carier dilengkapi dengan 4 buah cool pack

20
2. Menyiapkan Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan
(komponen statis):
 mudah diakses
 tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu;
 cukup luas, terang, tenang, dll

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 21


2. Menyiapkan Tempat Pelayanan Imunisasi

Pelayanan Imunisasi di Lapangan (outreach)


• Mudah dijangkau oleh sasaran
• Jika di dalam ruangan maka harus cukup terang dan
cukup ventilasi.
• Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang
panas, pilihlah tempat yang teduh.

22
Petugas kesehatan merencanakan tata letak
ruang kerja imunisasi:
 disediakan satu meja terpisah untuk imunisasi dan
satu meja lagi untuk memeriksa kesehatan jika ini
terjadi bersamaan dengan vaksinasi

 Setiap vaksinator harus memiliki kit KIPI (Adrenalin,


alat suntik 1cc, Infus set, abbocath/wing needle,
tensimeter, Nacl/RL)

 Buang jarum bekas tanpa menutupnya ke dalam


safety box

 Pelayanan imunisasi diberikan satu persatu

 Petugas kesehatan harus mencuci tangan sebelum


dan sesudah memberikan pelayanan imunisasi
23
Dalam mengatur tempat imunisasi, pastikan
bahwa:
 pintu masuk terpisah dari pintu keluar
 Tempat menunggu, harus bersih dan nyaman
 mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang
diperlukan
 melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan
terpadu lengkap yang mencakup 5 program (Gizi, KB, Diare,
KIA, dan Imunisasi)
 jumlah orang yang ada di tempat pelayanan imunisasi diatur
sehingga tidak penuh sesak;
 Segala sesuatu yang diperlukan (safety box, kit KIPI, dll)
berada dalam jangkauan atau dekat dengan meja imunisasi
anda.
24
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.1. Penyuluhan, berisi tentang:

1) Manfaat imunisasi,
2) Konseling
3) Keluhan yang mungkin terjadi dan cara
penanggulangannya
4) Jadual pelayanan imunisasi berikutnya

25
INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu
disampaikan kepada orang tua
 Manfaat dari vaksin yang
diberikan (contoh: BCG untuk
mencegah TBC)
 Tanggal imunisasi dan pentingnya
KMS disimpan secara aman dan
bawa pada saat kunjungan berikut
 Apa akibat ringan dapat dialami,
cara mengatasi dan tidak perlu
khawatir.
 Tujuan: minimal 5 kali kontak
untuk menyelesaikan semua
vaksinasi sebelum berusia 1 tahun.

26
Konseling (Lingkup konseling)
 membantu klien agar dapat membuat suatu
keputusan tentang imunisasi yang akan diterima
 mencakup komunikasi dua arah di antara klien dan
konselor
 mengandung muatan informasi yang obyektif,
pemahaman isi informasi tersebut di
implementasikan oleh klien terhadap sesuai
kebutuhan dan kondisinya

27
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.2 Skrining dan Pemeriksaan Sasaran
3.2.1. Skrining
 Bagaimana keadaan anda dan anak anda hari ini ?
 Apakah anak anda alergi terhadap makanan atau obat tertentu ?
 Apakah ada masalah pada anak anda setelah imunisasi terdahulu ?
 Apakah anak pernah mendapat pengobatan steroid dalam waktu
lama ?
 Apakah ada orang-orang serumah yang bermasalah dengan sistem
kekebalan ?
 Apakah anak anda pernah menerima produk darah dalam tahun
terakhir ?
 Apakah anda hamil, atau berencana hamil ?

28
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.2 Skrining dan Pemeriksaan Sasaran
3.2.2. Pemeriksaan sasaran
Tentukan usia dan status imunisasi terdahuluBagaimana keadaan anda
dan anak anda hari ini ?
 Mengidentifikasi usia bayi
 Mengidentifikasi vaksin-vaksin mana yang telah diterima oleh bayi
 Menentukan jenis vaksin yang harus diberikan
 Kontra indikasi terhadap imunisasi
 Mengimunisasi bayi sakit

29
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.2 Skrining dan Pemeriksaan Sasaran
3.2.3. Pemeriksaan sasaran WUS
- Jika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian
– Jika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah pernah mendapatkan
imunisasi TT di masa lalu:
– Jika TIDAK: berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai
dengan jadual pemberian TT
– Jika YA: berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan
dosis berikutnya secara berurutan.
– Jika ia tidak bisa mengingat/ tidak tahu, sebaiknya berikan dosis kedua
dan anjurkan untuk datang lagi untuk menerima dosis berikutnya.

3.2.4. Pengisian buku register


Berguna sebagai alat monitoring
30
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.3. Memberikan vaksin yang tepat secara aman
Beberapa ketentuan dalam melarutkan vaksin:
1) Cuci tangan anda
2) Perhatikan kondisi VVM, dan masa kadaluarsa
3) Goyang vial vaksin, agar semua bubuk berada di dasar vial
4) Pastikan suhu vaksin dan pelarut, sama
5) Amati botol pelarut, dan pastikan tidak retak
6) Baca label pelarut, pastikan jenis dan produsennya sama
dengan vaksin
7) Jika terjadi luka pada saat membuka botol atau melarutkan,
buang botol tersebut

31
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.3. Memberikan vaksin yang tepat secara aman

8) Sedot cairan pelarut dengan menggunakan semprit


pencampur
9) Gunakan semprit pencampur sekali pakai
10) Melarutkan vaksin
- Sedot cairan pelarut, lalu suntikkan pelan2 ke dalam vial
vaksin dengan menggunakan ADS. Ulangi beberapa kali
- Buang ADS pencampung ke dalam safety box
11) Selama pelayanan, vaksin yang sudah dilarutkan
ditempatkan di atas bantalan busa vaksin carier

32
Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin
dan goreskan dengan keras pada sekeliling ampul.

Pegang bagian atas ampul dengan sebungkus plastic/kain yang


bersih.
Kemudian patahkan pada bagian yang telah digoreskan (digergaji).
Jika terjadi kesalahan saat mematahkan ampul, musnahkan ampul
yang kemungkinan isinya telah terkontaminasi, lindungi bagian yang
akan dipatahkan sebelum membuka ampul yang baru.

Menarik Caitan ke syringe


- Gunakan ADS yang baru untuk mengencerkan.
- Masukkan jarum ke dalam ampul, tarik piston untuk
menyedot semua pengencer
Melarutkan vaksin
Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan
suntikkan ke dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok
sehingga campuran menjadi homogen. Masukkan semprit dan
jarum pencampur ke dalam safety box setelah digunakan.
-Semprit dan jarum yang sudah digunakan masukkan ke
dalam safety box
33
Penanganan vaksin yang sudah
dilarutkan
Ingat :
• Pelarut tidak boleh saling ditukar
• Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan
vaksin.
• Pelarut harus didinginkan sebelum dicampur dengan
vaksin, minimal 12 jam dalam lemari es
• Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum
anda siap mengimunisasi.
• Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur
dengan pelarut setelah tiga jam (untuk vaksin BCG)
atau setelah 6 jam (untuk vaksin Campak) atau pada
akhir pelayanan imunisasi,
34
Menyimpan vaksin yang telah dicampur
dengan pelarut di atas bantalan busa
yang ada di dalam thermos (vaccine
carrier).

35
3.4. Menggunakan alat suntik ADS (Autodisable
Syringe)

Adalah alat suntik yang setelah satu kali


digunakan secara otomatis menjadi
rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

36
3.4. Menggunakan alat suntik ADS

Tata cara penggunaan ADS


• Bersihkan daerah penyuntikan dengan kapas
basah
• Pegang tabung (barrel) semprit antara ibu jari,
jari telunjuk dan jari tengah. Jangan menyentuh
jarum. Alat penyedot (plunger) bisa bergerak
maju mundur hanya sekali
• Suntikkan jarum pelan-pelan.
• Gunakan ibu jari untuk menekan alat penyedot
tanpa memutar-mutar semprit.
• Tarik jarum dengan cepat dan hati-hati (lebih
sakit jika menarik dengan pelan).
• Jangan menggosok daerah dimana suntikan
diberikan.

37
Tehnik Penyuntikan

38
Cara dan lokasi pemberian
Vaksin BCG DPT-HB-Hib Campak Polio HB Uniject

Tempat Lengan Paha tengah Lengan Mulut Paha sebelah


suntikan kanan atas bagian luar Kiri Atas kanan bagian
luar tengah luar

Cara Intrakutan Intramuskular Sub Kutan Diteteskan Intramuskular


Penyuntikan

Dosis 0.05 cc 0.5 cc 0.5 cc 2 tetes 0.5 cc

39
3.5. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi
1. Pada Tempat Pelayanan statis
• ADS bekas, dibuang kedalam kotak pengaman tanpa menutup kembali
• Kotak pengaman jangan diisi terlalu penuh (3/4 bagian)
• Kotak pengaman harus ditutup dan disimpan di tempat yang aman
sampai dimusnahkan
• Mengembalikan sisa vaksin ke dalam lemari es (kecuali vaksin yang
dilarutkan)
• Vial/ ampul bekas serta sampah lainnya, masukkan ke kardus lain.
• Memberikan data hasil Imunisasi kepada Kordinator imunisasi

40
3.6. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi
2. Pada Tempat Pelayanan Lapangan
 Membereskan Vaccine Carrier
 Tempat Pelayanan tetap dalam keadaan bersih dan rapi
 Semua vaksin yang sudah dibuka, harus dibuang
 Vaksin yang belum dibuka, dikembalikan ke dalam lemari
es
 Memberikan data hasil Imunisasi kepada Korim

41
3.7. Tindak Lanjut Drop Out
Sistem untuk Menindak Lanjuti drop out:
Dua sistem untuk menindaklanjuti drop out yang bisa
digunakan dengan mudah:
 Menggunakan buku register imunisasi

 Kartu peringatan (reminder card)

42
Hak mereka utk
dapatkan pelayanan
Imunisasi berkualitas

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 43

Anda mungkin juga menyukai