Anda di halaman 1dari 28

FUNGSI SISTEM RESPIRASI

 Pertukaran Gas : O2 masuk ke dalam darah,


CO2 keluar dari paru-paru
 Mengatur pH darah : dengan perubahan level
CO2  >> asam  >> toksik.
 Sensasi Olfaktori : Bau terjadi saat molekul
udara masuk ke dalam rongga hidung
 Filter udara
 Produksi suara : Gerakan udara melewati
plica vocalis menghasilkan suara
 Proteksi : terhadap MO dengan mencegah
masuk atau dengan mengeluarkannya 1
RESPIRASI
 Respirasi : proses pertukaran gas : O2 dari
udara luar ke dalam sel dan CO2 dari pertukaran
zat di dalam sel ke udara luar, terdiri dari :
 Ventilasi pulmonal : Inspirasi dan ekspirasi
 Respirasi eksternal :
• Difusi O2 dan CO2 dari udara alveoli ke darah
• Transport O2 dan CO2 oleh darah ke dan dari sel
 Respirasi internal : berlangsung di dalam sel
(oksidasi biologis)  mitokondria  penyediaan
ATP sebagai sumber energi 2
MECHANICS OF BREATHING
 Inspirasi : diafragma dan otot intercostalis
eksternal berkontraksi  volume thoraks me↑ 
tekanan alveoli menurun (760758)  udara
mengalir dari luar ke dalam alveoli
 Ekspirasi : Tekanan di luar atmosfer lebih besar
daripada di dalam  udara keluar dari alveoli.
Proses ini pasif, hasil dari elastic recoil paru dan
dinding dada

4
TIPE PERNAPASAN
 Pernapasan abdominal : yang berperan diafragma
 Pernapasan thoracal/costal : yang berperan gerakan
iga
 Pernapasan thoracoabdominal : gerakan iga dan
gerakan diafragma sama penting.
 Dipengaruhi jenis kelamin : wanita  dominan
thoracal, laki-laki  dominan abdominal.
 Pada bayi, lebih dominan pernapasan abdominal

8
VOLUME PERNAPASAN
 Volume Tidal : volume udara yang masuk pada
pernapasan biasa, pada orang dewasa muda
besarnya 500 cc
 Volume Cadangan Inspirasi : volume udara
terbesar yang masih bisa dihisap lagi setelah
pengambilan napas biasa, besarnya 3100 cc
 Volume Cadangan Ekspirasi : volume udara
terbesar yang masih bisa dikeluarkan setelah
pengambilan napas biasa, besarnya 1200 cc
 Volume Residu : volume udara yang masih
tertinggal setelah pengeluaran nafas sedalam-
9
dalamnya, besarnya 1200 cc
10
KAPASITAS PERNAPASAN
 Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity=IC) :
TV + IRV = 500 + 3100 = 3600 cc
 Kapasitas Residu Fungsional (Functional Residual
Capacity=FRC):
ERV + RV = 1200 + 1200 = 2400 cc
 Kapasitas Vital (Vital Capacity = VC) :
IRV + ERV + TV = 3100 + 1200 + 500 = 4800 cc
 Kapasitas Total Paru (Total Lung Capacity = TLC)
VC + RV = 6000 cc

11
VOLUME DAN KAPASITAS
PERNAPASAN
 Pada wanita, kapasitas paru kira2 20-25% lebih
rendah daripada pria
 Spirometri : metode paling sederhana untuk
pengukuran volume dan kapasitas paru dengan
menggunakan spirometer, hasilnya disebut
spirogram
 Kapasitas vital dipengaruhi oleh : umur, jenis
kelamin, tinggi badan, lingkar dada, kekuatan otot
pernapasan, latihan, sikap badan, dll

12
MECHANICS OF BREATHING
 Faktor yang mempengaruhi ventilasi pulmonal :
1. Tegangan permukaan cairan alveolar
2. Komplians paru
3. Resistensi saluran napas
 Otot Ekspirasi : pasif, dapat dibantu oleh otot
abdominal dan otot intercostalis internal
 Tekanan atmosfer : 760 mmHg/1atm. Sebelum
inspirasi, tekanan dalam paru-paru sama dengan
atmosfer.
 Boyle’s Law : The volume of gas varies inversely
with its pressure. 13
Pertukaran O2 dan CO2

• Pertukaran O2 dan CO2 antara alveoli dan darah


pulmonal terjadi secara difusi pasif, berdasarkan
Dalton’s Law dan Henry’s Law
• Dalton’s Law : Tiap gas dalam campuran gas memiliki
tekanan sendiri seolah-olah tidak ada gas lainnya, ini
dsb tek parsial
• Sea level : 760 mm Hg (torr)

14
Pertukaran O2 dan CO2
• Tekanan Total campuran gas = penjumlahan tekanan parsial masing-masing gas
tersebut (Dalton’s Law).
• In sea level atmosphere:
• PSTP = 760 mm Hg = PN + P0 + PC0 + PH 0
2 2 2 2

• Tekanan parsial menentukan gerakan O2 dan CO2 antara atmosfer dan paru,
antara paru dan darah, antara darah dan sel tubuh. Tiap gas berdifusi melalui
membran permeabel dari area dengan tekanan yang lebih besar ke tekanan
yang lebih kecil. Makin besar perbedaan tekanan kecepatan difusi lebih
besar.
Pertukaran O2 dan CO2
• Tekanan Parsial :% gas tsb x tekanan total
• Di Atmosfer :

• Note: atmospheric P0 menurun di pegunungan, meningkat dalam laut


2
Pertukaran O2 dan CO2

• Dibandingkan udara yang diinhalasi, udara dalam


alveoli memiliki O2< (13.6% vs 20.9%) dan CO2>
(5.2% vs 0.04%) karena :
1) pertukaran gas di alveoli  CO2 ↑, O2 ↓, dan
2) udara yang diinhalasi dilembabkan saat melewati
membran mukosa. Kelembaban  me↓kan
persentase relatif O2
• Sebaliknya, udara ekshalasi memiliki O2> (16% vs
13.6%) dan CO2< (4.5% vs 5.2%) karena sebagian
udara yang diekshalasi ada di anatomic dead space
dan tdk berpartisipasi dalam pertukaran gas
Pertukaran O2 dan CO2
• Gas and fluid in contact:
• Kuantitas gas yang terlarut dalam cairan
proporsional dengan tekanan parsial gas dan
kelarutannya. (Henry’s law)
• Solubilitas CO2 24x >O2 lebih banyak CO2
terlarut dalam plasma darah
• Solubilitas N2 sgt kecil  walaupun di udara
atmosfer > (79%) namun di plasma darah sangat
kecil
• P0 in alveolar air ~ = P0 in blood.
2 2
Pertukaran O2 dan CO2
• Contoh Henry’s Law : Minuman soft drink : bila
dibuka akan terdengar hissing sound, dan
gelembung udara ke permukaan. Gas yang ada di
dalam minuman tsb adalah CO2.
• Karena soft drink dimasukkan dlm botol dg tek
tinggi CO2 tetap terlarut dalam air selama tidak
dibuka. Namun saat dibuka  tekanan menurun
 gelembung gas terlihat keluar dari larutan

19
Pertukaran O2 dan CO2
• N2 : 79% pd udara atm tdk ada efek pada tubuh.
Namun saat menyelam  tekanan atmosfer
meningkat N2 terlarut meningkat  Nitrogen
narcosis/rapture of the deep.
• Penyelam harus keluar perlahan, supaya N2
dieliminasi dgn ekspirasi. Bila tll cepat  N2 cepat
keluar dari darah  gelembung gas di jaringan 
decompression sickness
• Gejala : nyeri sendi tu di tangan dan kaki, napas
pendek, lelah berlebihan, paralisis, hingga tidak
sadar
20
Pertukaran O2 dan CO2
• Di dalam tubuh, udara disaturasi dengan uap air.
• PH20 = 47 mm Hg at 37 degrees
• Jadi, di dalam tubuh, PO2 lebih kecil.
• P0 = 105 mm Hg in alveoli.
2

• Sebaliknya, udara alveolar kaya akan CO2 dibandingkan


dengan udara yang diinspirasi
• PCO = 40 mm Hg in alveoli.
2

www.drsarma.in 21
Pertukaran O2 dan CO2

www.drsarma.in 22
Pertukaran O2 dan CO2
• O2 electrodes dapat mengukur kadar O2 yg terlarut
dlm cairan (juga CO2 electrodes)  Indeks untuk
fungsi paru
• Arterial P0 < alveolar P0
2 2

• Arterial P0 = 100 mm Hg
2

• Alveolar P0 = 105 mm Hg
2

• P0 in the systemic veins is about 40 mm Hg.


2
23
24
• O2 berdifusi dari udara alveolar, PO2 105 mmHg darah dalam
kapiler pumonal PO2 40 mmHg  bila latihan  PO2 lebih kecil
karena otot yg berkontraksi lebih bnyk menggunakan O2. Difusi
berlangsung hingga PO2 =105 mmHg.
• PO2 dalam vena pulmonal 100 mmHg krn darah yg meninggalkan
kapiler paru dekat alveolar space bercampur dg sedikit volume darah
yang mengalir melalui conducting airways dimana tdk tjd pertukaran
gas

25
• CO2 berdifusi sebaliknya dari deoxygenated blood dg PCO2 =45 mmHg ke alveoli
dg PCO2=40 mmHg, difusi terjadi hingga PCO2 dalam deoxygenated blood =40
mmHg. Ekshalasi membuat PCO2 tetap 40 mmHg. Jadi oxygenated blood yang
kembali ke jantung kiri dalam vena pulmonalis memiliki PCO2= 40 mmHg

• PO2 dalam darah (100 mmHg) > PO2 dalam sel jaringan (40 mmHg) karena sel
menggunakan O2 utk menghasilkan ATP. Karena perbedaan ini, O2 berdifusi ke sel
jaringan dan PO2 turun hingga 40 mmHg saat darah keluar dari kapiler sistemik
kembali ke jantung
• Sebaliknya CO2 berdifusi menuju darah karena PCO2 bnyk dihasilkan (45 mmHg)
dibanding dlm darah (40 mmHg)

26
www.drsarma.in 27
Circulation Overview

www.drsarma.in 28

Anda mungkin juga menyukai