Anda di halaman 1dari 28

KANKER SERVIKS

Kanker serviks

adalah penyakit kanker yang terjadi


pada daerah leher rahim, yaitu daerah
pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah
rahim. Letaknya antara rahim (uterus)
dengan vagina.
Penyebab Kanker Serviks

infeksi virus HPV (human papilloma


virus) yang onkogenik pada saluran
reproduksi perempuan.
HPV 16 dan 18
virus yang sering menyebabkan
kanker serviks
(jenis onkogenik)
HPV 6 dan 11
yang sering menyebabkan kutil
kelamin/kondiloma
(jenis non-onkogenik)
HPV

Virus papilloma relatif kecil-hanya


ada dua strand DNA dalam satu
sel bundar/amplop.
Penularan HPV

- Melalui hubungan seksual, berganti-


ganti pasangan.
- Transmisi melalui organ genital ke
organ genital, oral ke genital,
maupun secara manual ke genital.
Penggunaan kondom saat
melakukan hubungan intim tidak
terlalu berpengaruh mencegah
penularan virus HPV. Sebab, HPV
tak hanya menular melalui cairan,
virus ini bisa berpindah melalui
sentuhan kulit.

Kondom mengurangi resiko ?


Gejala kanker serviks stadium
awal?

jarang timbul gejala


(asimptomatis)
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
-Rasa sakit dan perdarahan
saat berhubungan intim.
-Keputihan yang berlebihan dan tidak
normal.
-Perdarahan di luar siklus menstruasi.
-Penurunan berat badan drastis.
-Apabila kanker sudah menyebar ke
panggul, maka pasien akan menderita
keluhan nyeri punggung juga hambatan
dalam berkemih, serta pembesaran
ginjal.
LAMA MASA PERTUMBUHAN KANKER
SERVIKS

-Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel


abnormal sebelum menjadi keganasan).
-Infeksi menetap akan menyebabkan
pertumbuhan sel abnormal yang
akhirnya dapat mengarah pada
perkembangan kanker (5-20 tahun)
mulai dari tahap infeksi, lesi pra-
kanker hingga positif menjadi kanker
serviks.
Cara Mendeteksi

- Pap smear
- Teknologi Hybrid Capture II
System (HCII)
- Kolposkopi
- Thin prep
- IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
asetat)
Pencegahan

- tidak berhubungan intim pada


saat haid, tidak gonta-ganti
pasangan,
- rajin melakukan pap smear setiap dua
tahun sekali bagi yang sudah aktif
secara seksual
- melakukan vaksinasi HPV
- hindari rokok
Terapi

Tiga terapi utama untuk kanker serviks


adalah
pembedahan/operasi,
radioterapi, dan
kemoterapi.

Stadium pra kanker hingga 1A biasanya


diobati dengan histerektomi. Bila pasien
masih ingin memiliki anak, metode cone
biopsy dapat menjadi pilihan.
Untuk stadium IB dan IIA kanker
serviks:

Bila ukuran tumor < 4 cm: radikal


histerektomi ataupun radioterapi
dengan/tanpa khemoterapi.
Bila ukuran tumor > 4 cm: radioterapi
dan kemoterapi berbasis cisplatin,
histerektomi, ataupun khemoterapi
berbasis cisplatin dilanjutkan dengan
histerektomi
Kanker serviks stadium lanjut (IIB-
IVA) dapat diobati dengan radioterapi
dan khemoterapi berbasis cisplatin.

Pada stadium sangat lanjut (IVB),


dokter dapat mempertimbangkan
khemoterapi dengan kombinasi obat,
misalnya hycamtin dan cisplatin.
Pembedahan untuk Kanker Serviks

Cryosurgery
Sebuah probe metal yang didinginkan
dengan nitrogen cair dimasukkan ke
dalam vagina dan pada leher rahim.
membunuh sel-sel abnormal dengan cara
membekukan mereka. Cryosurgery
digunakan untuk mengobati kanker
serviks yang hanya ada di dalam leher
rahim, tapi bukan kanker invasif yang
telah menyebar ke luar leher rahim.
Bedah Laser

Sebuah sinar laser digunakan untuk


membakar sel-sel atau menghapus
sebagian kecil dari jaringan sel rahim
untuk dipelajari. Pembedahan laser
hanya digunakan sebagai pengobatan
untuk kanker serviks pra-invasif
Konisasi (cone biopsy)

Sepotong jaringan berbentuk kerucut


akan diangkat dari leher rahim.
Pendekatan ini dapat digunakan untuk
menemukan atau mengobati kanker
serviks tahap awal
Histerektomi

Histerektomi sederhana: Rahim


diangkat, tetapi tidak mencakup jaringan
yang berada di dekatnya. Baik vagina
maupun kelenjar getah bening panggul
tidak diangkat.
Histerektomi radikal: mengangkat
seluruh rahim, jaringan di dekatnya,
bagian atas vagina yang berbatasan
dengan leher rahim, dan beberapa
kelenjar getah bening yang berada di
daerah panggul.
Radioterapi untuk Kanker Serviks

Pada kanker serviks stadium awal,


biasanya dokter akan memberikan
radioterapi (external maupun internal).
Kadang radioterapi juga diberikan
sesudah pembedahan.
Radioterapi eksternal berarti sinar X
diarahkan ke tubuh (area panggul).
Sedangkan radioterapi internal berarti
suatu bahan radioaktif ditanam ke dalam
rahim/leher rahim selama beberapa
waktu.
Kemoterapi untuk Kanker Serviks

Kemoterapi adalah penggunaan obat-


obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Biasanya obat-obatan diberikan melalui
infus ke pembuluh darah atau melalui
mulut (oral). Setelah masuk ke aliran
darah, obat akan menyebar ke seluruh
tubuh. Kadang-kadang beberapa obat
diberikan dalam satu waktu.
Terapi kombinasi

Pemberian khemoterapi pada saat yang


sama dengan radioterapi dapat
meningkatkan prospek kesembuhan
pasien, tetapi dapat memberikan efek
samping yang lebih buruk.
Efek samping kemoterapi

- Sakit maag dan muntah


- Kehilangan nafsu makan
- Kerontokan rambut jangka pendek
- Sariawan
- Meningkatkan kemungkinan terjadinya
infeksi (akibat kekurangan sel darah putih)
Efek samping khemoterapi (lanjutan):

- Pendarahan atau memar bila terjadi luka


(akibat kurang darah)
- Sesak napas (dari rendahnya jumlah sel
darah merah)
- Kelelahan
- Menopause dini
- infertilitas (tidak subur)
Efek samping radioterapi

- Mual, muntah
- Perubahan warna kulit (seperti terbakar)
- Kekeringan atau bekas luka pada vagina yang
menyebabkan senggama menyakitkan
- Menopause dini
- Masalah dengan buang air kecil
- Tulang rapuh sehingga mudah patah tulang
- Rendahnya jumlah sel darah merah (anemia)
- Rendahnya jumlah sel darah putih
- Pembengkakan di kaki (disebut lymphedema)

Anda mungkin juga menyukai