Anda di halaman 1dari 19

Secara bahasa, “ibadah” itu artinya adalah pengabdian,

tunduk, dan juga patuh. Sedangkan secara terminologi


ibadah bisa dikatakan, “satu bentuk ketundukan dan
kepatuhan atau pengabdian kepada Allah SWT yang
dilakukan dengan cara tertentu pada waktu tertentu juga”.

Secara bahasa(etimologi) , dari kata (Abadiyah, ubudiyah,


ubudah ) dalam bahasa arab, adalah kepatuhan. Yaitu
menyerah dan pasrah kepada pihak lain hingga dapat
dipergunakan dengan mudah dan menurut kehendak pihak
tersebut.
IBADAH SECARA UMUM di BAGI 2 :

IBADAH
MAHDHAH
IBADAH GHAIRU
MAHDHAH
ibadah secara umum dapat dibagi menjadi dua bentuk :
1. Ibadah mahdhah, yaitu suatu ibadah dimana cara dan kaifiyat atau
waktu pelaksanaannya sudah diatur langsung oleh syariat, sehingga
tidak boleh ditambah atau dikurangi oleh siapapun.
Almisal : shalat wajib lima kali sehari, puasa ramadan, dll.
2. Ibadah ghairu mahdhah, yaitu ibadah ini lebih kepada bentuk sikap,
atau tindakan dan ucapan seseorang yang mengandung kebaikan dan
kemaslahatan yang dilakukan atas dasar ikhlas karena Allah serta
mencari keridhaan Nya .
SYARAT DITERIMA IBADAH

Ada dua syarat yang harus dipenuhi apabila ibadah kita ingin diterima oleh Allah SWT.
Syarat tersebut adalah:

1. Pelaksanaannya haruslah selalu didasari keikhlasan kepada Allah SWT.

2. Mutaba’ah (sesuai dengan sunnah Nabi). Bahwa dalam melaksanakan ibadah apa saja
haruslah selalu mengacu kepada sunnah Rasul atau sejalan dengan dalil syari’at .

Fudhail bin ‘iyadh berkata : “Amalan yang terbaik adalah amalan yang paling ikhlas dan
paling sesuai dengan sunnah”.

Apabila suatu amalan dikerjakan atas dasar keikhlasan kepada Allah tapi tidak sesuai
dengan sunnah maka amalan itu akan ditolak, begitu juga sebaliknya amalan yang sesuai
dengan sunnah tapi tidak dikerjakan dengan ikhlas maka ia juga tidak diterima.”

Berkata Rasulullah SAW :


Kula amalin laisa alaihi amrunaa fahuwa raddu ( bukhori)
“setiap amalan yang bukan berdasarkan perintah kami maka amalan itu akan tertolak “.
(HR.Imam Bukhori)
IBADAH DALAM ISLAM
Ada beberapa prinsip beribadah dalam islam, yaitu :

1 . Harus ada perintah


suatu ibadah, khususnya ibadah mahdhah, tidak boleh dilakukan semaunya saja serta
tidak boleh dibuat buat, akan tetapi harus ada perintah yang mendasari baik dari Al
Quran ataupun dari sunnah atau hadist.

Dalam hal ini para ulama telah menetapkan satu kaidah yang berbunyi :
Aslu fiil ibaadati butlaan hatta yakuma daliilu alal amri .
“ pada prinsipnya ibadah itu terlarang dan tidak dibenarkan kecuali apabila ada dalil
yang memerintahkannya”

2. Tidak mempersulit
Ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT tidaklah untuk mempersulit umat
manusia, karena Allah SWT memang tidak berkeinginan untuk mempersulit hamba
Nya dalam beribadah.
Wama jaala alaikum fiidiini min harajinn.
“Dan Dia (Allah) sekali kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan” .
3. Meringankan beban
dalam ibadah yang dianjurkan selalu saja ada keringanan keringanan bagi pelaku
saat ia mengalami kesulitan.
Dalam Al Quran Allah berfirman :
La yukalifullahu nafsan illa wusahaa
“ Allah tidak memebebani seseorang melainkan sesuatu dengan kesanggupannya”. ( QS.
Al Baqarah : 287)

4 . Adil dan seimbang


salah satu prinsip ibadah dalm islam adalah terjaganya keseimbangan dan keadilan.
Keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan di dunia dan di akhirat, atau
antara ruhiyah dan jasadiyah.

Seperti yang trcantum dalam firman Allah :


Pada QS. Al Qashash : 77 yang artinya :
“ dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan.
Ibadah terlaksana tanpa prantara .
dalan melaksanakan ibadah kepada Allah SWT tidaklah diperkenankan untuk
mengambil sesuatu sebagai perantara antara seseorang dan Allah SWT .

Allah SWT berfirman :


Dalam QS. Az zumar. 3 yang artinya:
“ ingatlah, hanya kepunyaan Allah lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang
orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata) : “kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan diantara mereka
tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak
menunjuki orang orang yang pendusta dan sangat ingkar.
URGENSI IBADAH
 Manusia adalah mahkluk yang lemah, untuk itu kita memerlukan
ALLAH yang MAHA kuat untuk selamat dari rongrongan syetan
yang cerdik, gigih dan tidak istirahat.

 Hati manusia dapat diibaratkan seperti gelas.Apakah ada gelas


yang kosong?Tidak ada. Karena kalau tidak diisi oleh air, maka
gelas akan diisi udara.

 Demikian juga dengan hati, kalau hati tidak diisi oleh ALLAH
maka hati akan diisi oleh syetan. Karena itu kita memerlukan
ibadah sebagai sarana untuk mengisi hati ini dengan ALLAH.

Ibadah adalah awal kita melangkah

 Landasannya Surat Al Hajj 77; “Wahai orang yang beriman!


Rukuklah, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah
kebaikan agar kamu beruntung”
dari ayat di atas terlihat jelas perintah untuk beribah, setelah itu
baru berbuat amal shaleh
HAKIKAT IBADAH
o 1. sebuah terminologi integral yang mencakup segala sesuatu yang
dicintai dan diridhai Allah baik berupa perbuatan maupun ucapan
yang tampak maupun yang tersembunyi.
o
o 2. “Manusia dituntut untuk selalu dalam keadaan sadar sebagai
hamba Allah dan mampu menguasai dirinya, sehingga segala sikap,
ucapan, dan tindakannya selalu dalam kontrol Ilahi.”
o
o Pada suatu risalah, Al-Ghazali menyatakan bahwa hakikat
ibadah adalah mengikuti Nabi Muhammad Saw. Pada semua
perintah dan larangannya.

o Sesuatu yang bentuknya seperti ibadah, tapi diperbuat tanpa


perintah, tidaklah dapat disebut sebagai ibadah. Shalat dan puasa
sekalipun hanya menjadi ibadah bila dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk syara’.
o
Hikmah ibadah sholat,
puasa, zakat dan haji
Sholat
Sholat :

didalam islam ibadah sholat menempati kedudukan yang


sangat tinggi. Dari segi urutan ia menempati posisi kedua dari
rukun islam setelah mengucapkan kalimat syahadat.
Kedudukan dan keutamaan ibadah shalat berdasarkan kepada
hadits Nabi SAW :

 Sebagai tiang agama.


 Sebagai batas pemisah antara muslim dan kafir.
 Sebagai amalan yang paling utama.
 Sebagai amalan yang paling pertama dihisab pada hari kiamat.
 Sebagai sarana untuk menghindari diri dari perbuatan yang
keji dan mungkar.
 Sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 Sebagai sarana penghapus dosa.
PUASA (SHIYAM)
Ibadah puasa memiliki keutamaan yang sangat banyak serta manfaat baik rohani, jasmani,
faedah duniawi dan ukhrawi.

Dalam suatu perkataan Rasulullah SAW :


Yang artinya :
“puasa itu adalah perisai yang akan mnghalangi dari api neraka, seperti perisai seseorang saat
berperang” . (HR. Imam Ahmad)

Dalam sebuah hadis juga dikatakan. Yang artinya :


“ bagi orang yang berpuasa ia bderuka ada kesempatan untuk berdoa yang takkan pernah
tertolak “. ( HR. Ibnu Majah)

Rasulullah SAW bersabda :


Yang artinya :
“ siapa yang bderpuasa dibulan ramadahan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka akan
terampuni dosanya yang telah berlalu”. ( HR. Bukhari0

Dalam hadits Nabi SAW juga diakatakan:


Yang artinya :
“sesungguhnya disurga ada satu pintu namanya “ar rayyaan” yang akan dilewati dihari kiamat
nanti oleh orang orang yang berpuasa, tidak ada yang masuk melalui pintu tersebut kecuali
hanya mereka yang berpuasa? Lalu mereka berdiri dan masuk, setelah mereka masuk maka
pintu akan di kunci. ( HR. Bukhari)
ZAKAT
ZAKAT :

Hikmah dari pelaksanaan ibadah zakat adalah sebagai


berikut :

 Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa,


memurnikan jiwa dan mengikis sifat kikir serta serakah.

 Membantu orang yang kurang mampu.

 Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan


islam yang terdiri atas prinsip prinsip :
ummatan wihidan (umat yang satu), musawah
(persamaan derajat), ukhuwah islamiyah (persaudaraan
islam) dan takaful ijtima’i (tangung jawab bersama)

 “Agar harta tidak hanya beredar dikalangan orang kaya


saja” ( QS. Al Hasyr : 7)
HAJI :
Hikmah haji mencakup manfaat yang dirasakan oleh setiap
individu dan goloongan serta berpengaruh positif bagi
mereka .

Di antara manfaat itu adalah :


1. Menyucikan hati dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
2. Tempat pertukaran ilmu dan peradaban.
3. Sebagai pusat peribadatan dan dakwah islamiyah yang
memperlihatkan toleransi dengan hukum hukumnya
yang dapat dijadikan petunjuk.
4. Menyatakan keanekaragaman kerakter umat islam
dalam satu naungan.
5. Penyadaran diri terhadap prinsip kebebasan dan
kemerdekaan individu.
HAJI :
SECARA LEBIH KHUSUS HIKMAH DAN KEUTAMAAN BAGI
ORANG YANG MELAKSANAKAN HAJI DAN UMRAH DAPAT
DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT :

 Haji dan umrah dpat melebur dosa dosa yang telah dilakukan.

 Haji dan umrah merupakan jihad.

 Orang yang melaksanakan haji dan umrah akan menjadi tamu Allah SWT.

 Doa doa nya dikabulkan oleh Allah SWT.

 Pengeluaran biaya haji merupakan nafkah dijalan Allah.

 Orang yang haji dan umrah akan memperoleh pertolongan dari Allah SWT.

 Orang yang melaksnakan haji dan umrah akan memperoleh ampunan Allah
SWT.

 Dan banyak lagi hikmah lainnya.


REFERENSI BUKU :

Anda mungkin juga menyukai