 NAMA : ENDYAH PRASETYASTUTI

 PENDIDIKAN : S1 (Ekonomi UNIBRAW)

 S2 (PSDM UNAIR)
 DOMISILI : JL.MANYAR JAYA I/A-16, SBY
 PENGALAMAN KERJA :
- BAPPEDA PROP JATIM
- BIRO BANGDA
- BIRO ORGANISASI
- KPDE
- BIRO SOSIAL
- DINAS PERTANIAN
- BAKESBANG
- BADAN DIKLAT ( WI )
 Anak : 3 Orang
 NAMA
STATUS
TUGAS
HARAPAN TTG MATERI
 BERMAIN PERAN, ADA YG BERPERAN
SEBAGAI :
- PETUGAS/APARAT PEMERINTAH
- MASYARAKAT
. Bersifat arogan
. Bersifat penakut
. Bersifat apatis
. Bersifat Borjuis
 KEBERHASILAN
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN ADALAH
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH, MASYARAKAT
DAN SWASTA
( bagi 3 klmpk, Pro, Kontra, Penilai )
 DIHARAPKAN MAMPU MEMAHAMI DAN
MENJELASKAN LATAR BELAKANG DAN
PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL
POLITIK ANTARA PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT
Mampu memahami dan menjelaskan :
 Latar belakang dan perkembangan
interaksi sosial Politik antara
Pemerintah dg masyarakat
 Pengertian dan Prinsip2
Kepemerintahan (paradigma baru)
 Pengertian dan karakteristik
Kepemerintahan yang baik
 Implikasi dan penerapan konsep
Kepemerintahan yang baik
I. PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL POLITIK
ANTARA PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT

II. PERUBAHAN PARADIGMA DARI GOVERNMENT

MENJADI GOVERNANCE

III. KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

(GOOD GOVERNANCE)
 LATAR BELAKANG
(Internal)

1. Derasnya tuntutan masyarakat untuk

mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN
2. Derasnya kritik masyarakat terthadap
kinerja birokrasi pemerintah (terutama
dalam pelayanan publik)
3. Derasnya tuntutan masyarakat agar
aparat birokrasi mempunyai sense of
cricis
4. Tuntutan peningkatan profesionalisme
dan netralitas aparat birokrasi
5. Tuntutan adanya perlindungan terhadap
kepentingan dan aspirasi masyarakat

9
 Lanjutan

6. Tuntutan pemberdayaan masyarakat

dari kondisi powerless menjadi powerfull
7. Pergeseran peran pemerintah dengan
titik berat pada fungsi melayani,
mengatur dan melindungi

10
 LATAR BELAKANG
(Eksternal)
1. Adanya tuntutan UNDP dan tekanan dari
Lembaga Donor Keuangan Internasional
(khususnya IMF) agar Pemerintah
Indonesia menerapkan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik ;
2. Adanya tuntutan ekonomi global,
khususnya dalam memasuki pasar bebas
agar semua negara menerapkan prinsip-
prinsip good governance ;

11
1. CENDERUNG MELAKUKAN RUTINITAS, KURANG ADA
INOVASI
2. KURANG MENGETAHUI POSISI DAN PERAN
STRATEGIS DI INSTANSINYA
3. SATUAN KERJA BIROKRASI CENDERUNG BEKERJA
SENDIRI-SENDIRI (KURANG KOORDINASI)
4. KURANG MEMPERHATIKAN PENTINGNYA ASPEK
KUALITAS DAN KAPABILITAS SDM APARATUR

12
5. LEBIH SUKA PADA SIMBOL-SIMBOL (PENGHARGAAN
SIMBOLIK) DIBANDING KUALITAS YANG
SESUNGGUHNYA
6. MASIH SERING DIGUNAKANNYA MANAJEMEN
“PEMADAM KEBAKARAN”, TANPA MELAKUKAN
ANTISIPASI TERHADAP PERMASALAHAN
7. SINDROM “NOT MY PROBLEM” (Jika ada masalah selalu
mengangggap bukan kesalahannya)
8. KEBIASAAN UNTUK MENGATAKAN “TENANG
BELANDA MASIH JAUH” (The Anemy Out Of There)

13
 Kepemerintahan Yang Baik (Good
Governance) merupakan suatu konsepsi
tentang penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih, demokratis dan efektif serta di
dalamnya mengatur pola hubungan yang
sinergis dan konstruktif antara pemerintah,
dunia usaha swasta dan masyarakat

14
 WHAT

GOOD WHO
GOVERNANCE
WHY

HOW
1. PILIH SALAH SATU LOCUS
2. TENTUKAN PERMASALAHAN YANG
DIHADAPI (TERKAIT PELAKSANAAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT)
3. BAGAIMANAKAH PERKEMBANGAN
INTERAKSI ANTARA PEMERINTAH SWASTA
DAN MASYARAKAT DI LOCUS YANG DIPILIH
TSB
4. TINDAKAN APA YANG BAPAK IBU LAKUKAN
MENGHADAPI PERMASALAHAN TSB
 PERKEMBANGAN LINGKUNGAN GLOBAL
 Globalisasi ekonomi dan informasi
(The Borderless World)
 Economic Regionalism
(AFTA, NAFTA, APEC, EU, dsb)
 World Order ( WTO, UNO, dll)
 PERKEMBANGAN LINGKUNGAN INTERNAL
 Krisis Politik Nasional
 Krisis Ekonomi Nasional (Moneter, Fiskal, Sektor Riil)
 Krisis Sosial (Kemiskinan, Pengangguran,
Kriminalitas, dll)
Ditandai :
MENINGKATNYA PERSAINGAN BEBAS YG MENGHARUS-
KAN SETIAP BANGSA (TERMASUK INDONESIA) UTK SCR
TERUS MENERUS MENINGKATKAN KOMPETENSINYA
DLM PERSAINGAN DENGAN BANGSA LAIN
Kebijakan suatu negara / organisasi Internasional
AFTA, APEC, WTO, WORLD BANK, IMF, ORG-2 HAK
ASASI MANUSIA

Perlu Dijadikan Pertimbangan :

DLM SUSUN & MELAKS.KEBIJAKAN PEM-AN SERTA PEMBANGUNAN & TK
KETERKAITAN ANTAR PEMERINTAHAN & DUNIA USAHA MAUPUN ORGANI-
SASI-2 INTERNASIONAL SANGAT TINGGI & SELAGI MEMPENGARUHI

Juga Perkembangan :
ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI TELAH MENGUBAH MANAJ. PELA-
YANAN SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS, KRN BERBAGAI TRANSAKSI
DPT DILAKUKAN TANPA TATAP MUKA
 BAGAIMANA KEADAAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN SEBELUM REFORMASI

SENTRALISASI
OTORITER
KKN MARAK(BAD GOVERNANCE)
 PEMBANGUNAN & MASY. INDONESIA KRN PENGARUH
LINGKUNGAN STRATEGIS GLOBAL, INTERNAL
& KRISIS MULTI DIMENSI

ANTARA LAIN DIHADAPKAN :

 LEMAHNYA PENEGAKAN HUKUM
 MENINGKATNYA PENGANGGURAN (PENDIDIKAN & KETRAMPILAN MINIM)
 MENINGKATNYA PENDUDUK MISKIN (TDK MEMILIKI ASET
EKONOMI & AKSES MATA PENCAHARIAN)
 RAWAN PANGAN & TERJANGKITNYA PENYAKIT EPIDEMIK
 MASY.MENJADI KORBAN EKSPLOITASI & POLITISASI PENGUASA
 HUTANG 2.100 TRILYUN

CATATAN:
SEBAGIAN KECIL MASY.
JUSTRU MENGALAMI
PENING.KES.SOS.EK.
KRN MEMILIKI AKSES &
KESEMPATAN BERPERAN
AKTIF MEMPEROLEH
KEMUDAHAN & FASILITAS
 KOREKSI PENANGANAN PEMERINTAH MENUJU
TRANSFORMASI / PERUBAHAN STRUKTURAL
ANTARA LAIN ;
 PEMBEDAYAAN POTENSI MASYARAKAT
 PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
 DEMOKRATISASI
 STABILITAS EKONOMI
 PEMBERANTASAN KKN
 PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM
 OTONOMI DAERAH
PERUBAHAN

MEWUJUDKAN PEMERINTAH YG ;

 DEMOKRATIS  BERSIH
 TRANSPARAN  BEBAS KKN
 AKUNTABEL  BERORIENTASI PD PASAR

SEDANG TERJADI PERUBAHAN DARI POLA

BAD GOVERNANCE KEARAH GOOD GOVERNANCE
PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL POLITIK
ANTARA PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT

HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAHAN DGN MASYARAKAT

POST-MODERN DIWARNAI OLEH DINAMIKA KOMPLEKSITAS DAN
KEANEKARAGAMAN DALAM INTERAKSI SOSIAL-POLITIK ANTARA
PEMERINTAH DGN MASYARAKAT YG MEMPENGARUHI BAGAIMANA
POLA KEPEMERINTAHAN HARUS DIJALANKAN

KEGAGALAN DALAM INTEAKSI SOSIAL-POLITIK

ANTARA PEMERINTAH & MASYARAKAT ANTARA
LAIN DISEBABKAN PENDEKATAN YG KURANG
TEPAT, KURANG PEKA THD KONDISI
PERKEMBANGAN MASY MODERN/PST MODERN
YG SEMAKIN DINAMIS,KOMPLEKS, KRITIS, &
SANGAT BERAGAM DLM KARAKTERISTIK
MAUPUN KEBUTUHANNYA
(CONTOH : PEMERINTAHAN ORBA)
 JENIS - JENIS INTERAKSI SOSIAL - POLITIK

 INTERFERENCES (Interfensi)
=gangguan, pemengaruhan=
interfensi atau saling mempengaruhi merupakan dinamika
yang sangat mendasar dalam alam atau kehidupan manusia
 INTERPLAYS (Keterlibatan)
cenderung terjadi secara teroganisasi atau melembaga,
dari sudut pandang penyelenggaraan pemerintahan,
tata kelembagaan penting karena mengandung unsur
dinamika sendiri
 INTERVENSI (Campur Tangan)
merupakan tindakan campur tangan pemerintah dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
keadaan yang diinginkan pemerintahan, mungkin juga berdasar-
kan permintaan masyarakat, biasanya melibatkan banyak pelaku
baik dari pemerintah maupun berbagai unsur dalam masyarakat
(individu, swasta, LSM)
 KOMPLEKSITAS TERJADI BERDA-
SARKAN HUBUNGAN ATAU INTE-
RAKSI KOMPLEKSITAS PERMASA-
LAHAN
 MENGANDALKAN SATU JALAN PE-
MECAHAN
 CARA YG TERBAIK ADALAH MEMI-
LIH
 CARA TERBAIK DARI BEBERAPA AL-
TERNATIF PENYELESAIAN, TERGAN-
TUNG KPD APA DAN BAGAIMANA
PERMASALAHAN YG DIHADAPI ITU
 KEANEKARAGAMAN (DIVERSITY)
SISTEM SOSIAL POLITIK
1. Mempertimbangkan berbagai aktor (pelaku) dalam
sistem sosial-politik

2. Mengkaji dan menguraikan struktur-struktur hubungan dengan

menggunakan konsep keanekaragaman (diversitas), misalnya
mengkaji maksud, tujuan, kekuasaan, dsb

3. Konsep keanekaragaman mendorong perubahan disiplin

ilmu, seperti ilmu Administrasi Publik dan ilmu Politik
menjadi bersifat interdisiplin atau multidisiplin
Demikian juga ilmu Ekonomi, Sosiologi, dan Ekologi diper
lukan untuk memahami dan menafsirkan keanekaragaman
para pelaku sosial-politik
 PERUBAHAN PARADIGMA
Dari :
GOVERNMENT
Menjadi :
GOVERNANCE

KONSEPSI PENYELENGGARA PEMERINTAH (GOVERNING) :

“interaksi pelaku politik dan sosial yg berorientasi
hasil yg diarahkan utk menciptakan pola interaksi yg
stabil atau dpt diprediksikan dlm suatu sistem
(sosial politik), sesuai dgn harapan ataupun tujuan
dari pada perilaku intervensi tsb”
 KONSEPSI KEPEMERINTAHAN
MERUPAKAN SISTEM INTERAKSI SOSIAL-POLITIK
ANTARA PEMERINTAH/NEGARA DGN MASYARAKAT

 DALAM MASY MODERN MENGHENDAKI PERANAN

YG LEBIH DOMINAN TERLETAK DI TANGAN MASY
KRN PERMASALAHAN YG HRS DITANGANI PEME-
RINTAHAN (GOVERNABILITY) CENDERUNG MENINGKAT

 KEPENTINGAN MASYARAKAT MODERN MAKIN

MENINGKAT KOMPLEKSITAS DINAMIKA & KEANEKA
RAGAMANNYA
 INTERAKSI ANTARA PEMERINTAHAN
DAN MASYARAKAT MENURUT
DUCLAUD WILLIAMS (KOOIMAN)

 Keberadaan struktur kekuasaan metode dan

instrumen pemerintahan tradisional telah gagal
 Telah muncul bentuk dan ruang lingkup kegiatan
interaksi sospol tetapi format kelembagaan dan
tindakan
mediasi yang diperlukan belum tersedia
 Muncul issue baru yang sangat strategis yang men
jadi
pusat perhatian aktor yang terlibat dalam interaksi
sospol
 Diperlukan konvergensi dan kesearahan tujuan dan
kepemerintahan untuk menghasilkan situasi “win-
win solution”
 KONDISI SUBYEKTIF YG DIPERLUKAN
BAGI SELURUH AKTOR (PEM. dan MASY.)

1. SALING MEMPERCAYAI DAN SALING MEMAHAMI

(MUTUAL TRUST ATAU MUTUAL
UNDERSTANDING)

2. KESIAPAN UNTUK MEMIKUL TANGGUNG JAWAB

BERSAMA
3. DERAJAT TERTENTU KETERLIBATAN POLITIK DAN
DUKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT
 UNITED NATIONAL DEVELPOMNET PROGRAM
DOKUMENNYA BERJUDUL “GOVERNANCE FOR SUSTAINABLE
HUMAN DEVOLEPMENT” DEFINISI KEPEMERINTAHAN
(GOVERNANCE)

KEPEMERINTAHAN ADALAH PELAKSANAAN KEWENANGAN/KEKUASAAN DI BIDANG EKONOMI,

POLITIK, DAN ADMINISTRATIF UNTUK MENGELOLA BERBAGAI URUSAN NEGARA PADA
SETIAP TINGKATANNYA DAN MERUPAKAN INSTRUMEN KEBIJAKAN NEGARA UNTUK
MENDORONG TERCIPTANYA KONDISI KESEJAHTERAAN, INTEGRITAS,
DAN KOHESIVITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT.

HAL INI MENCAKUP BERBAGAI METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK

MENDISTRIBUSIKAN KEKUASAAN/KEWENANGAN DAN MENGELOLA
SUMBER DAYA PUBLIK,DAN BERBAGAI ORGANISASI YANG MEMBENTUK
PEMERINTAHAN SERTA MELAKSANAKAN KEBIJAKAN-KEBIJAKANNYA.
KONSEP INI JUGA MELIPUTI MEKANISME, PROSES, DAN
KELEMBAGAAN YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT, BAIK INDIVIDU
MAUPUN KELOMPOK, UNTUK MENGARTIKULASIKAN
KEPENTINGAN-KEPENTINGAN MEREKA, MEMENUHI HAK-HAK HUKUM,
MEMENUHI TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGANEGARA,
DAN MENYELESAIKAN PERBEDAAN-PERBEDAAN DI ANTARA SESAMA
 MODEL KEPEMERINTAHAN
Berdasarkan Konsep Governance

Tiga Model Kepemerintahan (UNDP) :

 ECONOMIC GOVERNANCE, yang meliputi proses pembuatan kepu-

tusan (decision making processes) yang memfasilitasi kegiatan
ekonomi di dalam negeri dan interaksi di antara penyelenggara
ekonomi. Economic governance mempunyai implikasi terhadap
kesetaraan,kemiskinan, dan kualitas hidup
 POLITICAL GOVERNANCE, yang mencakup proses-proses pembuatan
berbagai keputusan untuk perumusan kebijakan
 ADMINISTRATIVE GOVERNANCE, yaitu sistem implementasi
kebijakan
AKTOR-AKTOR INTERAKSI ANTAR PELAKU
DALAM KERANGKA KEPEMERINTAHAN
INTERAKSI ANTAR PELAKU DLM KERANGKA KEPEMERINTAHAN

MENCAKUP SELURUH
LEMABAG POLITIK
DAN SEKTOR PUBLIK
(BIROKRASI)

MENCAKUP SELURUH USAHA

SWASTA SEKTOR INDUSTRI, MENCAKUP BAIK PERORANGAN
PERDANGANGAN, PERBANKAN MAUPUN KELOMPOK MADANI
KOPERASI, BAHKAN UKM DAN MASYARAKAT (CIVIL SOCIETY)
SEKTOR INFORMAL TERMASUK LSM/ORNOP
 PERBANDINGAN POLA KEPEMERINTAHAN
TRADISIONAL DAN KONTEMPORER
Karakteristik Interaksi Pemerintahan Tradisional
Sosial-Politik “Do it Alone”
•Hubungan sebab-akibat
Kompleksitas •Ketergantungan yg bersifat
unilateral
•Terbagi atau dibagi-2 ke dlm
berbagai unit organisasi/ disiplin
keilmuan
•Linieritas& prediktabilitas
Dinamika
•Kontinuitas & reversalitas
(reversability)
•Menggunakan mekanisme
“feed-forward”
•Pendekatan/analisis didasarkan
Keanekaragaman pada pola perhitungan rata-rata
•Perubahan pengaturan dari
orientasi hukum dan perundang-
undangan kepada berbagai
pengecualian
Sumber: Jan Kooiman (eds), 1993, Modern Govewrnance: New-
Government-Society Interactions, London: Sage Publications.
Kepemerintahan Modern
“Co-arrangement”
•Menyeluruh dan bagian-2nya
•Saling ketergantungan
(interdependensi) yang bersifat
multidisiplin
•Pengelolaan melalui jaringan
komunikasi
•Polanya bersifat non-linier dan
Chaotic
•Diskotinuitas dan Ireversalitas
(irreversability)
•Memanfaatkan model pemecahan
permasalahan, melalui penggunaan
mekanisme “Feed-While”/Feed
back
•Analisis bersifat situasional dan
diskrit
•Dari pengecualian kepada aturan
perundang-undangan
 KONSEPSI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
(GOVERNING)

TAHUN AWAL TAHUN AKHIR TAHUN TAHUN 1990

1960 - 1970 1980 1980
PERCAYA PERUBAHAN SEBESAR KEPEMIM-
KPD SIKAP THD MUNGKIN
PEME- KEPEME- PERAN PINAN
RINTAH RINTAHAN PEMERINTAH MANDIRI
(BELIEVE (AVERSION (POSSIBILI-
GOVER OF GOVER- TIES OF (SELF
NANCE) NANCE) GOVERNANCE) GOVER-
NANCE)

Sumber: WALKER KIEKERT DALAM JAN KOOIMAN (1993 ; 2003)

 KONDISI OBYEKTIF
DAN SUBYEKTIF

PRINSIP YG MELANDASI FORMAT

PEMERINTAHAN MODERN YG
MENEKANKAN :

Pola interaksi antara pemerintahan

dan masyarakat yang makin :
 TERPADU
 KOHESI
 BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN
MASYARAKAT (BUKAN PEMERINTAH SEMATA)
 ACUAN BERPIKIR BAGI PEJABAT
PEMERINTAHAN DLM RANGKA AKTUALISASI
PELAKSANAAN GAGASAN KONSEPSIONAL
KEPEMERINTAHAN

 Bahwa orientasi interaktif dan

eksternal bagi orang
pemerintahan merupakan hal yg
penting dan strategis
 Administrasi publik harus mampu
memberikan pertimbangan
terhadap beragam sudut pandang
 Pemerintah harus mampu
mendelegasikan tanggung jawab
makro dan memberdayakan pelaku
sosial
 Pemerintah harus mampu/kompeten
untuk mengatasi konflik yang
timbul dan hambatan lainnya
 INTERAKSI SOSIAL POLITIK ANTARA
PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

PEMERINTAH

DINAMIS
KOMPLEKS
MASYARAKAT BERAGAM SWASTA

PEMERINTAH
MASYARAKAT SWASTA
 PENGERTIAN KEPEMERINTAHAN
YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Mengandung 2 pengertian / aspek

 Nilai2 yg menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat
(masy) & nilai2 yg dpt meningkatkan kemampuan rakyat
dlm pencapaian tujuan (nasional), kemandirian, pem-
bangunan berkelanjutan & keadilan sosial (kesra)
 Aspek2 fungsional dari pemerintahan yg efektif
& efisien dlm pelaks. Tugasnya utk capai tujuan tsb

Berdasarkan diatas
KEPEMERINTAHAN YG BAIK BERORIENTASI
 Orientasi ideal negara yg diarahkan pencapaian tujuan nasional
 Pemerintahan yg berfungsi secara ideal (efektif & efisien) utk
melakukan pencapaian tujuan nasional
 BERBAGAI PENDAPAT TENTANG
KRITERIA GOOD GOVERNANCE

JICA NFSD PEMERINTAH

1. LEGITIMACY 1.LEGITIMACY 1.HUKUM /
2. ACCOUNTABI- 2.AKUNTABI- KEBIJAKAN
LITY LITAS 2.ADMINISTRASI
3. SECURING 3.KOMPETENSI COMPETENCE
HUMAN RIGHT
4.PENGHORMA AND
4. LOCAL
AUTONOMY AND
TAN THD HAM TRANSPARAN-
DEVOLUTION CE
5. CIVILIAN 3.DESENTRALISA
CONTROL OVER SI
EXCESSIVE 4.PENCIPTAAN
ARMS MGT AND PROSES YG
DISARMAMEAT KOMPLETA-
TIVE
KONSEPSI KEPEMERINTAHAN YG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)

 MENURUT UNDP :
HUBUNGAN YG SINERGIS &
KONSTRUKTIF DI ANTARA NEGARA,
SEKTOR SWASTA, & MASYARAKAT
(SOCIETY)

 MENURUT PP 101 TAHUN 2000 :

KEPEMERINTAHAN YG
MENGEMBANGKAN & MENERAPKAN
PRINSIP2 PROFESIONALITAS,
AKUNTABILITAS, TRANSPARASI,
PELY.PRIMA, DEMOKRASI, EFISIENSI,
EFEKTIFITAS, SUPREMASI HUKUM &
DPT DITERIMA OLEH SELURUH
MASYARAKAT
 CIRI CIRI
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
Mengandung arti hubungan yg sinergis & konstruktif antar
NEGARA SEKTOR SWASTA DAN MASYARAKAT (SOCIETY)

GOOD GOVERNANCE
(PP 101 Thn 2000)
MENGEMBANGKAN & MENERAPKAN ANTARA LAIN

 PROFESIONALITAS
 AKUNTABILTAS
 TRANSPARANSI
 YANMA
 DEMOKRASI
 EFISIENSI
 EFEKTIFITAS
 TEGAKNYA SUPREMASI HUKUM
( RULE OF LAW )
UNSUR-UNSUR UTAMA GOVERNANCE
(Gambir Bhatta)

1. AKUNTABILITAS
2. TRANSPARANSI
3. KETERBUKAAN
4. ATURAN HUKUM
( RULE OF LAW)
 KARAKTERISTIK ATAU PRINSIP-
PRINSIP KEPEMERINTAHAN
YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE) UNDP, 1997

 PARTISIPASI MASYARAKAT
 BERDASARKAN HUKUM (RULE OF LAW)
 TRANSPARASI
 BERDAYA TANGGAP
 KONSENSUS
 KEADILAN
 EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI
 AKUNTABILITAS
 BERVISI STRATEGIS
 KETERKAITAN YG INTEGRAL
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN NEGARA YG BERSIH
DAN BEBAS DARI KKN
1. TAP MPR No. XI / MPR / 1998
TENTANG PENYELENGGARAAN NEG. YG BERSIH
DAN BEBAS KKN
2. UU No. 28 TAHUN 1999
TENTANG PENYELENGGARAAN NEG. YG BERSIH
DASAR & BEBAS DARI KKN
HUKM ; 3. UU No. 30 TAHUN 2000
TENTANG PEMBENTUKAN KOMISI PEMERIKSA
KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (KPKPN)
4. UU No. 20 TAHUN 2002
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI

5. INPRES No. 5 TAHUN 2004

TTG. PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI
 ASAS UMUM PEMERINTAHAN NEGARA YG BAIK
(UU No 28 Tahun 1999)
Asas yg menjunjung tinggi norma
kesusilaan, kepatuhan, dan norma
hukum, untuk mewujudkan pe-
nyelenggaraan negara yg bersih &
bebas dari KKN  Psl 1 (6)

 ASAS KEPASTIAN HUKUM

 ASAS TERTIB PENYELANGGARAAN
NEGARA
 ASAS KEPENTINGAN UMUM
 ASAS KETERBUKAAN
 ASAS PROPOSIONALITAS
 ASAS PROFESIONALITAS
 ASAS AKUNTABILITAS
 ASAS KEPASTIAN HUKUM
Asas dlm negara hukum yg mengutamakan
landasan per–UU-an, kepatuhan, keadilan
dlm setiap kebijakan penyelenggraan negara

ASAS TERTIB PENYELENGGARAAN NEGARA

Asas yg menjadi landasan keteraturan, keserasian,
keseimbangan, dlm pengendalian penyelenggaraan negara

ASAS KEPENTINGAN UMUM

Asas yg mendahulukan kesejahteraan umum dgn cara
yg aspiratif, akomodatif, & selektif

ASAS KETERBUKAAN
Asas yg membuka diri terhadap hak masy. Utk memperoleh
informasi yg benar, jujur, & tdk diskriminatif ttg
penyelenggaraan negara dgn tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan & rahasia negara
 ASAS PROPORSIONALITAS
Asas yg mengutamakan keseimbangan antara hak
dan kewajiban penyelenggara negara
ASAS PROFESIONALITAS
Asas yg mengutamakan keahlian yang berlandaskan
Kode etik dan ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku
ASAS AKUNTABILITAS
Asas yg menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat/rakyat
dengan ketentuan PERPU
 Pilih
salah satu locus, dan cari
permasalahan yang ada tentang hal- hal
yang berkaitan dg nilai-nilai Good
Governance ditinjau dari aspek
normative yang ada dibandingkan
dengan kondisi kenyataan, menurut Bpk/
ibu seharusnya bagaimana, langkah-
langkah apa yang akan diambil.
DISKUSIKAN