Kebutuhan Nutrisi Pada Anak

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 78

Pendahuluan

 Kebutuhan nutrisi  sangat penting dalam


membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi dan anak

 Mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat


kurang nutrisi :
 kekurangan energi dan protein,
 anemia,
 defisiensi yodium,
 defisiensi seng (Zn)
 defisiensi vitamin A,
 defisiensi thiamin ( B complek )
 defisiensi kalium
 dan lain-lain yang dapat
menghambat proses tumbuh
kembang anak.
Pengertian :
Gizi adalah subtansi organik dan non organik
yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi
dengan baik
Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau
anorganik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan
fungsinya
Fungsi utama nutrisi adalah :
 Menyediakan energi untuk proses dan
pergerakan tubuh
 Menyediakan sruktur material untuk jaringan
tubuh seperti tulang dan otot
 Mengatur proses tubuh
Dampak nutrisi pada tumbuh-
kembang anak
1. Dampak psikologis, mencakup 3 aspek:
a. Psikodinamik
b. Psikososial
c. Maturasi organik

2• Dampak fisiologis
1. Dampak Psikologis
a. Psikodinamik (Freud)
• Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan
yang utama adalah kebutuhan dasar
melalui oral.
• Fase oral berhasil dilalui apabila anak
mendapat kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhan oral saat makan
• Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi
adalah kepuasan.
b. Psikososial (Erikson)
• Dampak psikososial yang diperoleh
adalah tercapainya rasa percaya dan
tidak percaya sebagai kegagalan dalam
pemenuhan kebutuhan tersebut.
• Makanan dapat merupakan stimulus yang
dapat meringankan rasa lapar anak, dan
pemuasan yang konsisten terhadap rasa
lapar dapat mempengaruhi kepercayaan
anak pada lingkungannya, terutama
keluarga.
c. Maturasi Organik (Piaget)
• Perkembangan organik yang dialami anak
melalui makanan adalah pengalaman
mendapatkan beberapa sensoris, spt rasa
atau pengecapan, penciuman, pergerakan,
perabaan.
• Dengan makanan anak akan dapat
meningkatkan keterampilan, spt memegang
botol susu, memegang cangkir, sendok;
dan
keterampilan koordinasi gerak, spt:
menyuap
dan menyendok makanan.
2. Dampak Fisiologis
• Asupan nutrisi yang tepat untuk bayi,
todler, prasekolah, usia sekolah dan
remaja akan sangat berdampak pada
pertumbuhan fisik, yaitu anak akan
bertambah berat dan bertambah
tinggi.
Fungsi Pemberian Makan
• Fungsi Fisiologis
yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan
agar
tercapai tumbuh kembang yang optimal
• Fungsi psikologis
yaitu penting dalam pengembangan
hubungan
emosional ibu dan bayi sejak awal
• Fungsi Sosial/edukasi
yaitu melatih anak mengenal makanan,
keterampilan makan.
Gizi lengkap dan seimbang

Gizi Seimbang :
Keadaan yang menjamin tubuh
memperoleh makanan yang
cukup
mengandung semua zat gizi
dalam jumlah
yang dibutuhkan.
Gizi lengkap dan seimbang harus
mengandung:
1. Bahan makanan sumber tenaga yang
berfungsi untuk beraktifitas.
contoh : beras, roti, kentang, mie.
2. Bahan makanan sumber zat pembangun,
berfungsi untuk pembentukan,
pertumbuhan
dan pemeliharaan sel tubuh.
contoh: daging, ikan, telur (protein hewani)
tempe, tahu (protein nabati)
3. Bahan makanan sumber zat pengatur
berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme.
contoh :
sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat
buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel
Dua golongan yaitu golongan makro
dan golongan mikro:
Zat gizi golongan makro terdiri dari
kalori dan H20 (air), untuk kalori
berasal dari karbohidrat, protein dan
lemak, H20 (air)
Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan
mineral.
Karbohidrat
 Kekurangan karbohidrat sekitar 15`% dari
kalori yang ada  dapat menyebabkan
terjadi kelaparan dan berat badan menurun
 jumlah kalori yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan berat
badan (obesitas).
 Sumber karbohidrat dari susu, padi-
padian, buah-buahan, sukrosa, sirup,
tepung, dan sayursayuran.
Lemak
 Berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E, K
yang larut dalam lemak.
 Komponen lemak terdiri dari lemak alamiah
sekitar 98% di antaranya trigliserida, dan
gliserol
 sedangkan 2%-nya adalah asam lemak bebas di
antaranya monogliserida, digliserida, kolesterol
dan fosfolipid termasuk lesitin, sefalin,
sfingomielin dan serebrosid.
 Lemak  sumber energi, sebagai pelindung
organ tubuh seperti pembuluh darah, saraf,
organ dan lain-lain terhadap suhu tubuh,
dapat membantu rasa kenyang
 jumlah lemak yang cukup dapat diperoleh
dari susu, mentega, kuning telur, daging,
ikan, keju, kacang-kacangan, dan minyak
sayur. (Solihin Pudjiadi, 2001).
Umur BB/Kg TB/Cm Energi
Anak (Kkal )
0-6 bln 6 80 550

7-12 bln 8,5 71 650

1-3 th 12 90 1000

4-6 th 18 110 1550

7-9 th 25 120 1800


Umur BB/Kg TB/Cm Energi
Pria (Kkal )
10-12 th 35 138 2050
13-15 th 46 150 2400
16-19 th 55 160 2600
19-29 th 56 165 2550
30-49 th 62 165 2350
50-64 th 62 165 2250
> 65 th 62 165 2050
Umur BB/Kg TB/Cm Energi
Wanita (Kkal )
10-12 th 37 145 2050
13-15 th 48 153 2350
16-19 th 50 154 2200
19-29 th 52 156 1900
30-49 th 55 156 1800
50-64 th 55 156 1750
Protein
 Berguna dalam pembentukkan protoplasma
sel,
 Untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan
 Sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Protein terdiri dari 24 asam amino di antaranya
 9 asam amino essensial diantaranya 
threonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin dan histidin,
selebihnya asam amino nonesesnsial.
 protein jumlahnya berlebih atau tinggi dapat
perburuk insufisiensi ginjal demikian juga
apabila jumlahnya kurang  menyebabkan
kelemahan, oedem, dapat kwashiokor
 Komponen zat gizi protein dapat diperoleh
dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju,
kedele, kacang, buncis, dan padi-padian.
(Solihin Pudjiadi, 2001).
Umur BB/Kg TB/Cm Protein ( g )
Anak
0-6 bln 6 80 10

7-12 bln 8,5 71 18

1-3 th 12 90 25

4-6 th 18 110 39

7-9 th 25 120 45
Umur BB/Kg TB/Cm Protein ( g )
Pria
10-12 th 35 138 50
13-15 th 46 150 60
16-19 th 55 160 65
19-29 th 56 165 60
30-49 th 62 165 60
50-64 th 62 165 60
> 65 th 62 165 60
Umur BB/Kg TB/Cm Protein ( g )
Wanita
10-12 th 37 145 50
13-15 th 48 153 57
16-19 th 50 154 50
19-29 th 52 156 50
30-49 th 55 156 50
50-64 th 55 156 50
> 65 th 55 156 50
Umur Rata-rata BB Jml air dlm 24 Jml air/kg BB dlm 24
jam ( ml ) jam (ml )
3 hr 3,0 250-300 80-100
10 hr 3,2 400-500 125-150
3 bln 5,4 750-850 140-160
6 bln 7,3 950-1100 130-155
9 bln 8,6 1100-1250 125-145
1 th 9,5 1150-1300 120-135
2 th 11,8 1350-1500 115-125
4 th 16,2 1600-1800 100-100
6 th 20,0 1800-2000 90-100
10 th 28,7 2000-2700 70-85
14 th 45,0 2200-2700 50-60
18 th 54,0 2200-2700 40-50
 Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ;

 Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ;

 Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20


cc/kgbb/hari
• Hari 1 – 3 :
BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari
BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari

 Hari 3 – 7 :
80 – 120 cc/kgbb/hari ;
 Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 –
20 cc/kgbb/hari
Air
 Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat
penting,  kebutuhan air pada bayi relatif
tinggi 75-80% dari berat badan
 dibandingkan dengan orang dewasa yang
hanya 55-60%.
 Air bagi tubuh dapat berfungsi sebagi pelarut
untuk pertukaran seluler, sebagai medium
untuk ion, transpot nutrien dan produk
buangan dan pengaturan suhu tubuh.
 Sumber zat air dapat diperoleh dari air dan
semua makanan. (Solihin Pudjiadi, 2001)
Senyawa organik yang digunakan
untuk mengkatalisator metabolisme
sel  pertumbuhan dan
perkembangan serta
mempertahankan organisme,
vitamin yang dibutuhkan antara lain:
vitamin yang dibutuhkan antara
lain: Vitamin A (retinol)
Berpengaruh pd fungsi mata serta
pertumbuhan tulang dan gigi dan
dalam pembentukkan maturasi
epitel,
vitamin ini dapat diperoleh dari
hati, minyak ikan, susu, kuning
telur, margarin, tumbuh-tumbuhan,
sayur-sayuran, clan buah-buahan.
2. Vitamin B kompleks (thiamin)
 Vitamin yang larut dalam air akan tetapi tidak
larut dalam lemak,
 Kekurangan Vit B Comp menyebabkan penyakit
beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri
kepala, insomnia, takikardia, oedema, asam
piruvat dalam darah akan meningkat,
 kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari
dalam hati, daging, susu, padi, biji-bijian,
kacang dan lain-lain.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
 merupakan vitamin yang sedikit larut dalam
air
 Kekurangan B2 menyebabkan fotofobia,
penglihatan kabur, gagal dalam
pertumbuhan.
 Vitamin ini dapat diperoleh didalam susu,
keju, hati daging, telur, ikan, sayur-sayuran
hijau, dan padi.
4. Vitamin B 12 (sianokobalamin)
 Merupakan vitamin yang sedikit larut dalam
air.
 Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi
sel darah merah dalam sum-sum tulang,
 Pengaruh kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan anemia,
 Vitamin ini dapat diperoleh dari daging
organ, ikan, telur, susu dan keju.
5. Vitamin C (asam ascorbat)
 Merupakan vitamin yang larut dalam air yang
mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas
atau cahaya,
 Kekurangan vitamin C menyebabkan lamanya
proses penyembuhan luka,
 Vitamin ini dapat tersedia dalam jeruk ,
tomat,buah semangka, kubis, sayur-sayuran
hijau.
6. Vitamin D
 Merupakan vitamin yang dapat larut dalam
lemak dan akan stabil dalam suasana panas,
 Berguna dalam mengatur penyerapan kalsium
dan fosfor, mencegah rakhitis
 Kekurangan vitamin D menyebabkan
pertumbuhan jelek dan osteomalasia.
 Vitamin ini dapat diperoleh dari dalam susu,
margarin, minyak ikan, pemaparan cahaya
matahari atau sumber ultraviolet lain.
7. Vitamin E ( alfatokoferol )
 Merupakan vitamin yang larut dalam lemak
 Vitamin A dan asam linoleat menstabilkan
membran
 Kekurangan Vit E menyebabkan hemolisis sel
darah merah pada bayi prematur dan akan
menyebabkan kehilangan keutuhan syaraf.
 Vitamin E ini dapat diperoleh dari minyak, biji-
bijian dan kacang-kacangan.
8. Vitamin K
 Merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang
dapat berfungsi sebagai pembentukkan
protombin,
 Kekurangan Vit K dapat menyebabkan
perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak
stabil,
 Vitamin ini tersedia dalam sayuran berdaun
hijau, daging, dan hati. (Solihin Pudjiadi, 2001)
Mineral
 Terdiri dari kalsium, klorida,
khromium, kobalt, tembaga, fluorin,
jodium, besi, magnesium, mangan,
fosfor, kalium, natrium, sulfur dan
seng.
 Kalsium merupakan mineral yang
berguna pengaturan struktur tulang
dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas
syaraf, koagulasi darah, kerja jantung,
dan produksi susu.
 Kalsium akan diekskresi 70% dalam
tinja,l0% dalam urine, 15-25%
tertahan dan tergantung dalam
kecepatan pertumbuhan,
 Kekurangan kalsium  mineralisasi
tulang dan gigi jelek, osteomalasia,
osteoporosis, rakhitis, dan gangguan
pertumbuhan.
 kalsium ini dapat diperoleh dari susu,
keju, sayur- sayuran berdaun hijau,
kerang, dan lain-lain.
Umur 0-6 Bulan
 Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi
semuanya melalui air susu ibu  ASI
Eksklusif
 zat gizi yang ideal terdapat di dalam ASI, di
antaranya imunoglobulin (IgA, Ig, G, Ig M,
IgD, ig E) , lisozim dan Laktoperoksidase
enzim
 Komponen dalam ASI sangat sesuai untuk
bayi
 Mengandung zat antibodi
 Praktis, ekonomi, selalu segar, dan suhu
tepat
 Terpenuhi kasih sayang
1. BAGI BAYI:
- Pelindung terhadap infeksi
- Mempererat hub dg ibu
- Mengurangi kegemukan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
2. BAGI IBU
- Memberi kepuasan
- Lebih praktis dan murah
- Menunda masa subur
- Mengembalikan bentuk tubuh
7 Keajaiban menyusui dengan ASI
1• Antibodi  akan melindungi bayi dari infeksi
2• Ikatan  memupuk ikatan emosional yang
kuat antara ibu dan bayi
3• Kemudahan  tidak memerlukan persiapan
untuk membuat susu dan mensterilkan botol
susu
4• Mudah dicerna  nutrisi yang dikandung ASI
mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yg
belum matang
5• Menambah kesehatan  bayi yang diberi
ASI lebih jarang mengalami alergi di
kemudian hari
6• Gratis  ASI adalah hadiah alam yang
dapat diberikan pada bayi anda
7• Ibu lebih cepat kembali ke bentuk semula
 memberi ASI memerlukan banyak kalori
dan membuat rahim lebih cepat mengecil
Kandungan zat gizi ASI (setiap 100 gram)
• Kalori : 68 kalori
• Protein : 1,4 gram
• Lemak : 3,7 gram
• Karbohidrat : 7,2 gram
• Zat kapur : 30 gram
• Fosfor : 20 gram
• Vitamin A : 60 gram
• Tiamin : 30 gram
 Imunoglobulin : Melindungi tubuh terhadap
infeksi
 Lizozyne : Menghancurkan dinding sel
bakteri
 Laktopiraksidase :Membunuh streptokokus
 Laktoferin : Membunuh beberapa organisme
 Sel darah putih : Phagositosis
 Zat anti stapilococcus : Menghambat
pertumbuhan stapilococcus
Cara menilai kecukupan ASI dalam tubuh
adalah dengan menilai komponen sebagai
berikut :
 a) Berat badan lahir telah tercapai kembali
sekurang – kurangnya pada akhir minggu
kedua setelah lahir dan selama itu tidak
terjadi penurunan berat badan lebih dari 10%.
b) Kurva pertumbuhan berat badan memuaskan
dan menunjukkan kenaikan sebagai berikut :

 Triwulan I : 150 – 250 gr/bulan


 Triwulan II : 500 – 600 gr/bulan
 Triwulan III : 350 – 450 gr/bulan
 Triwulan IV : 250 – 350 gr/bulan
 Atau usia 4 – 5 bulan : dua kali berat badan
lahir dan pada usia 1 tahun tiga kali berat badan
lahir.
 c) Penilaian subjektif, yaitu bayi tampak puas
dan tidur nyenyak setelah disusui dan ibu
merasakan tegangan payudara sebelum dan
sesudah menyusui serta merasakan aliran ASI
cukup deras.
 (Yupi Supartini, 2004)
Makanan Pendamping – ASI
 Saat mulai diberikan MP – ASI harus
disesuaikan dengan maturitas saluran
pencernaan bayi dan kebutuhannya.
Sebaiknya MP – ASI mulai diberikan pada
umur setelah 6 bulan. Pada 6 bulan pertama
sebaiknya bayi hanya mendapat ASI (Exclusive
Breast Feeding = ASI ekslusif).
 Hal ini erat dengan 6 bulan, bayi sudah
mampu malakukan koordinasi mengisap,
menelan, dan siap mengisap makanan yang
cair saja. Disamping itu ASI masih mencukupi
kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama
kehidupan.
Alasan pemberian MP – ASI dimulai sejak pada
umur 6 bulan (menurut : Soetjiningsih, 2002),
adalah :
 Kebutuhan energi bayi untuk pertumbuhan dan
aktivitas dan aktivitas makin beratambah,
sedangkan produiksi ASI relative tetap. Sehingga
diperlukan tambahan makanan selain ASI yang
dumulai pada umur 6 bulan untuk membiasakan
bayi makan makanan lain selain ASI.
 Pada umur 6 bulan, bayi sudah mengeluarkan air
liur lebih banyak dan produksi enzim amilase
lebih banyak pula. Sehingga bayi siap menerima
makanan lain selain ASI.
 Bayi sudah bisa menutup mulutnya dengan
rapat dan menggerakkan lidah ke muka
belakang. Apabila makanan disuapkan ke
dalam mulutnya, maka lidah bayi dapat
memindahkan makanan tersebut ke arah
belakang dan menelannya. Pada saat bayi
diberi kesempatan mempraktekkan
kepandaiannya tersebut dengan memberikan
makanan lumat.
 Dengan bertambah matangnya kemampuan
oromotor, bayi umur 6 – 9 bulan mulai
belajar mengunyah dengan menggerakkan
rahang ke atas dan kebawah, sehingga dapat
diberikan makanan yang lebih kasar.
 Pada umur 6 – 7 bulan bayi sudah dapat
duduk, sehingga dapat diberikan makanan
dalam posisi duduk. Pada umur 6 – 9 bulan
bibir bayi sudah dapat mengatup rapat pada
cangkir, sehingga dapat dilatih minum
memakai cangkir/ gelasyang dipegang oleh
orang lain.
Umur 0-6 bulan

Pada usia ini kebutuhan nutrisi pada anak tetap


yang utama adalah air susu ibu

1. Pemberian susu botol jaga kesterilan /


kebersihan botol, ukuran sesuaikan dengan
anjuran , cek suhu susu sebelum di minumkan
ke bayi, susu di minum langsung habis
2. Resiko tersedak  Jangan memberikan
makanan selain susu, jangan menyusu sambil
tiduran
3. Kolik gas  pastikan posisi menyusu baik
saat menyusui atau minum dengan botol
supaya tidak ada udara yg terhisap bayi
4. Regurgitasi  setelah menyusu harus
disendawakan
5. Konstipasi  Pastikan campuran susu
Umur 7 – 9 Bulan
 Kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah
tetap diteruskan kebutuhan nutrisi dari ASI
kemudian ditambah dengan bubur susu,
bubur tim saring dan buah,
Umur 10--12 Bulan
 Pada usia anak ini masih tetap diberikan air
susu ibu dengan penambahan pada bubur
susu, bubur tim kasar dan buah,
Usia Todler dan Prasekolah
 Dikenalkan segala peralatan makan seperti
garpu, piring, sendok dan gelas semuanya
harus dijelaskan pada anak atau
diperkenalkan dan dilatih tentang
pengguaan,
 Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
penyediaan bervariasi menunya untuk
mencegah kebosanan, berikan susu dan
makanan yang dianjurkan antara lain
daging, sup, sayuran dan buah-buahan,
 pada anak ini juga perlu makanan padat
sebab kemampuan mengunyah sudah mulai
kuat.
Karakteristik terkait dgn pemenuhan
kebutuhan nutrisi
1. Pada anak usia todler
• Anak sukar atau kurang makan
• Nafsu makan anak seringkali berubah;
hari ini makan banyak tetapi besok makan
sedikit
• Biasanya anak menyukai jenis makanan
tertentu
• Anak cepat bosan dan tidak tahan makan
sambil duduk dalam waktu lama
2. Pada anak usia prasekolah
• Nafsu makan berkurang
• Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain
dengan teman atau lingkungannya
daripada makan
• Anak mulai senang mencoba jenis
makanan baru
• Waktu makan merupakan kesempatan
yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga
3. Anak usia sekolah
• Anak dapat mengatur pola makannya
sendiri
• Adanya pengaruh teman atau jajanan di
lingkungan sekolah serta adanya reklame
di televisi dapat mempengaruhi pola
makan untuk mencoba makanan yg belum
dikenalnya
• Kesukaan menyukai satu makanan
tertentu berangsur-angsur hilang
• Pengaruh aktivitas bermain dapat
menyebabkan keinginan bermain lebih
besar dari makan
4. Pada anak usia remaja
• Besarnya pengaruh kelompok atau geng
akan mempengaruhi pola kebiasaan
makan
• Anak sering kali tidak sempat makan krn
banyak aktivitas di luar rumah: di klub
olahraga, pramuka
• Krn perubahan aktivitas yg lebih banyak
memakan waktu di luar rumah, biasanya
anak lebih menyukai makanan ringan
• Anak mulai memperhatikan bentuk
badannya; takut kegemukan.
Masalah Sulit Makan
Penyebab:
1. Dari Penanganan ibu
• Kurangnya pengertian ibu
• Proteksi dan perhatian berlebihan
• Jadwal tidak sesuai dengan kebutuhan
anak
• Ketegangan ibu
• Kurangnya kasih sayang
Penyebab:
2. Kesukaran dari anak sendiri
• Penyakit
• Iseng
• Memilih-milih
• Takut terhadap makanan
• Anak lelah
• Anak tidak lapar
• Bosan dgn makanan
• Porsi terlalu banyak
BAGAIMANA CARA
MENGATASI
KESULITAN MAKAN PADA
ANAK ???
1. Ketergantungan pada botol susu  saat
minum berikan dengan cangkir atau gelas
2. Kurang gizi  berikan susu dan makanan
yang kaya gizi
3. Obesitas  Berikan susu rendah lemak bila
BB sudah over weight  Tingkatkan
aktivitas
5. Resiko tersedak  berikan makanan
yg lunak dan mudah di kunyak ,
jangan berikan kacang tanah, biji
bijian lain dan potongan kecil
6. Gigi berlobang  kurangi makan
coklat dan sikat gigi secara rutin pagi
dan sebelum tidur,
Pada usia sekolah
 kebiasaan makan pada anak tergantung pada
kehidupan sosial di sekolah, kadang-kadang
anak malas makan di rumah karena kondisi
yang tidak di sukai,
 Kadang-kadang usia sekolah juga malas
untuk makan akibat stres atau sakit sehingga
perlu pemantauan, dan anak sekolah
cenderung suka makan secara bersamaan
dengan teman sekolahnya.
 Makanan yang disukai sering jajan  pantau
makanan anak dan jajan yg sehat
 Sering ganti ganti gelas, sendok, makan
bergantian  pantau kebiasaan anak
Usia Remaja
 Pada masa remaja kebutuhan kalori
semakin meningkat karena perubahan
menjadi pubertas dan aktivitas.
 Pada masa remaja perlu pemantauan diit
dalam makanan, seperti takut akan obesitas
dan takut timbulnya akne atau jerawat
akibat makanan.
 Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang
cepat baik tinggi maupun berat badan
sehingga kebutuhan gizi pun meningkat.

Anda mungkin juga menyukai