Anda di halaman 1dari 37

“Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Penderita Kanker

terhadap perawatan Paliatif di Wilayah Kerja


Puskesmas Taman Tahun 2018”

Disusun oleh :
dr. Regita B Samanta
dr. Triyastika Kurnia P

Program Dokter Internship


PUSKEMAS TAMAN – SIDOARJO
2018
Latar Belakang
 Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker
 Pelayanan kesehatan di Indonesia belum menyentuh kebutuhan
pasien dengan penyakit yang sulit /stadium lanjut
 Paliatif merupakan jenis perawatan yang belum banyak dikenal di
masyarakat. Padahal, perawatan paliatif sekarang sudah menjadi
bagian integral dari pendekatan terapetik terhadap pasien tidak
menular seperti kanker
 Di Indonesia, sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada
stadium lanjut, ditambah dengan ditemukannya kasus - kasus yang
tidak mendapatkan pengobatan kanker menyebabkan angka
harapan hidup yang lebih pendek
 Menurut World Health Organization (WHO) lebih dari 40 juta orang di
dunia membutuhkan perawatan paliatif, namun hanya 14 persen yang
menerima perawatan tersebut. Sementara itu, pengetahuan tentang
perawatan paliatif di Indonesia masih sangat rendah.

 Manusia secara umum ketika menghadapi sakit pasti akan berusaha untuk
mengobati sakit yang diderita dengan berbagai macam cara. Perilaku
health seeking pasti akan dilakukan baik itu dengan tujuan untuk
meredakan sakit maupun bertujuan untuk mengobati sakit. Oleh karena
itu pengetahuan dan perilaku pasien paliatif merupak faktor penting bagi
pelayanan paliatif

 Program paliatif di puskesmas taman masih terbilang baru sehingga


banyak pasien masih belum memahami/mengerti tentang program di
puskesma taman ini
Rumusan Masalah ?
 Bagaimana tingkat pengetahuan, dan perilaku penderita
kanker di wilayah kerja Puskesmas Taman, terhadap
perawatan paliatif?
Tujuan Umum
 Terselenggaranya pelayanan paliatif yang terpadu dalam
tatalaksan kanker disetiap jenjang pelayanan kesehatan di
Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker
dan keluarganya
Tujuan Khusus
 Membantu pasien dan keluarganya untuk memelihara dan
meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya
 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk
lebih mandiri dalam menangani dan menghadapi keluhan
yang muncul
 Memberikan perawatan dasar yang efektif sesuai kebutuhan
pasien
 Menguatkan fungsi dan peran serta keluarga terhadap pasien
Manfaat
Bagi Program Pelayanan Kesehatan
 Memberikan informasi tentang intervensi yang bisa dilakukan pada
masyarakat mengenai perawatan paliatif

Bagi Masyarakat
 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan
paliaitf pada pasien-pasien dengan kasus terminal, serta memberikan
pengetahuan sehingga dapat memanfaatkan program paliatif yang sudah
berjalan di puskesmas taman

Bagi Peneliti Lain


 Sebagai panduan dalam melakukan penelitian lain yang sejenis untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan lebih akurat. Dan sebagai bahan
tambahan referensi untuk mengetahui intervensi yang dilakukan berkaitan
dengan bidang paliatif di puskesmas taman
Perawatan Paliatif
 Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan
melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan nyeri dan masalah - masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007)
Pengetahuan Pasien Paliatif
 Menurut World Health Organization (WHO) lebih dari 40
juta orang di dunia membutuhkan perawatan paliatif, namun
hanya 14 persen yang menerima perawatan
tersebut. Sementara itu, pengetahuan tentang perawatan
paliatif di Indonesia masih sangat rendah
 Paliatif merupakan jenis perawatan yang belum
banyak dikenal di masyarakat. Tipe perawatan paliatif
tidak hanya menekankan gejala fisik melainkan meningkatkan
kualitas hidup seorang pasien.
 Perawatan paliatif perlu disosialisasikan kepada
masyarakat. Karena, selain dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien, juga bagi keluarganya yang berhadapan langsung
dengan penyakit yang mematikan tersebut
Perilaku pasien paliatif
 Manusia secara umum ketika menghadapi sakit pasti akan
berusaha untuk mengobati sakit yang diderita dengan
berbagai macam cara. Perilaku health seeking pasti akan
dilakukan baik itu dengan tujuan untuk meredakan sakit
maupun bertujuan untuk mengobati sakit.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan


masyarakat health seeking behavior merupakan sebuah hasil
interaksi yang kompleks dan holistik antara individu dengan
lingkungan beserta pelayanan kesehatan yang ada.
Perilaku pasien paliatif
 Perbedaan kondisi fisik, psikologis, sosial, kultural maupun
spiritual para pasien paliatif dengan para pasien pada
umumnya membuat peneliti tertarik untuk melihat secara
lebih dalam keunikan perbedaan tersebut khususnya health
seeking behavior para pasien poli perawatan paliatif
Prinsip dan Tahapan Pelayanan Paliatif
 Pelayanan paliatif memiliki prinsip sebgai berikut :
 Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
 Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses
normal
 Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
 Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
 Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
 Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
 Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien
dan keluarganya
 Menghindari tindakan yang sia sia
Tim Pelayanan Paliatif
 Dokter
 Perawat
 Bidan
 Apoteker
 Pekerja sosial dan pemuka agama
Metode
 Metode pengumpulan data pada kegiatan mini project ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan
sekunder
 Data primer didapatkan melalui wawancara berdasarkan
kuesioner untuk pre test, sedangkan post test berupa
pengisian kuesioner langsung oleh responden
 Data sekunder didapatkan dari laporan dan catatan mengenai
data pasien kanker di PuskesmasTaman.
 Intervensi dilakukan dengan memberikan penyuluhan secara
langsung dan tanya-jawab (diskusi) antara penyaji materi
(Dokter Internship)
 Sasaran mini project : pasien paliatif di PuskesmasTaman
 Media : kuisioner dan penyuluhan
Hasil penelitian
Profil demografi
 Wilayah kerja Puskesmas Taman terbagi menjadi 8 Kelurahan,
7 Desa
 Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Taman
berdasarkan proyeksi BPS (SUPAS) Kabupaten Sidoarjo tahun
2017 adalah 147.010 jiwa.
 Tingkat kepadatan penduduk di Wilayah Puskesmas Taman
Rata-rata 7.345 jiwa per Km2 hampir 2,17 kali
kepadatan penduduk Kabupaten Sidoarjo yang rata-
rata 3.334,2 jiwa per Km2 . Kepadatan penduduk di
Kecamatan Taman menurut desa sangat bervariasi
 Program pelayanan paliatif di wilayah kerja puskesmas taman
terbilang masih sangat baru, sehingga dalam pendataan masi
belum menjangkau ke semua desa di wilayah kerja puskesmas
 Pasien yang menjadi sasaran pelayanan paliatif didapatkan
berdasarkan dari rekam medis ketika pasien memeriksakan
diri ke puskesmas sehingga masih banyak sekali pasien yang
tidak tercatat
Berdasarkan wilayah kerja Puskesmas Taman yang meliputi meliputi 7
(tujuh) desa, dan 8 (delapan) kelurahan. Populasi total pasien yang
dijaring pada tahun 2018 sebagai berikut
Populasi total pasien paliatif berdasarkan jenis kelamin
pada tahun 2018 sebagai berikut :
 Responden pada kegiatan minipro di Puskemas Taman
diambil secara acak berdasarkan kehadiran dalam kegiatan
pelayanan paliatif pada tanggal 21 April 2018. Dari sekitar 76
pasien paliatif yang terdata di puskesmas Taman, responden
didapatkan sebanyak 40 orang yang tersebar dari berbagai
desa di wilayah kerja pusekesmas Taman. Responsden pasien
paliatif berdasarkan persebaran di wilayah kerja Puskesmas
Taman sebagai berikut
Kehadiran Responden
pasien paliatif
Pasien hadir Pasien tidak hadir

39%

61%
LAMPIRAN PENILAIAN PRE-POST TEST (contoh)
Tingkat Pengetahuan
Pre Test
13% 12%
Baik

Cukup

Kurang

75%
Tingkat Pengetahuan
Post Test
Baik Cukup Kurang

0%

48%
52%
Diskusi
 Kegiatan miniproject yang telah dilakukan ini tepat sasaran
dikarenakan langsung memberikan intervensi ke masyarakat
untuk mengetahui umpan balik dari program kunjungan
perawatan paliatif
 Pertemuan yang diadakan di puskesmas pada tanggal 21 April
2018 bertujuan menjalin komunikasi antara petugas
kesehatan dari Puskesmas Taman dan untuk mengingatkan
kembali akan pentingnya perawatan paliatif terhadap
penderita kanker
 Petugas puskesmas diharapkan dapat melakukan tindak lanjut
dengan kunjungan rutin tiap tiga bulan untuk memberikan
pelayanan paliatif secara teratur, serta mengevaluasi apakah
pasien rutin kontrol berobat, atau pasien ada kesulitan
mendapat perawatan paliatif dari puskesmas. Hal ini untuk
mewujudkan perawatan paliatif yang optimal dari Puskesmas
Taman.
Kesimpulan
 Bila dibandingkan hasil data pre test dan post test didapatkan
bahwa terdapat perubahan dari tingkat pengetahuan dan
tingkat perilaku menjadi lebih baik.
 Penyuluhan yang telah dilaksanakan menyadarkan responden
tentang pentingnya pelayanan paliatif baik bagi diri pasien,
keluarga maupun paramedis yang merawat.
Saran
 Kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin tiap tiga bulan
dengan menambah jumlah kunjungan setiap minggunya.
Sehingga dapat meningkatkan pemerataan perawatan paliatif
untuk seluruh penderita kanker di wilayah kerja Puskesmas
Taman. Selain itu diperlukan pemuka agama yang turut
dihadirkan pada saat kunjungan, agar perawatan paliatif ini
dapat dilakukan secara lebih komprehensif.
Daftar pustaka
 Aziz, F., Witjaksono, J., Rasjidi, I. 2008. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: EGC.
 Anita. 2006. Perawatan Paliatif dan Kualitas Hidup Penderita Kanker. Jurnal
Kesehatan
 Bustami, A. 2016. Perawatan Paliatif dan Kualitas Hidup Penderita. Jurnal
Kesehatan. Politeknik KesehatanTanjungkarang. Vol. 3. No. 3. pp. 508-
 513
 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Sistem Kesehatan Nasional
Indonesia. Jakarta.
 Kementerian Kesehatan RI: Buletin Jendela Data dan Informasi. 2015.
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Tentang Kebijakan
Perawatan Paliatif Nomor: 812/Menkes/SK/VII/2007.Diakses pada tanggal 1
Juni 2016.
 World Health Organization. 2007. Palliative Care. Switzerland: Geneva.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai