Anda di halaman 1dari 27

Aliran Informasi Genetik

Nama kelompok 11
1. Fathul arifin (06101181621001)
2. Maya lestari (06101181621052)
3. Nurhabibillah (061011816210)
Transmisi Molekuler Informasi Gentik
Pada tahun 1953, james watson dan francis crik
menyampaikan struktur sulur ganda DNA.
Hipotesisnya watson dan crik tidak hanya
menjelaskan struktur molekul DNA tetapi juga
menunjukan bagaimana molrkul ini dapat
melakukan replikasi dengan tepat.
Penemuan ini membawa dogma pusat molekular,
genetik yeng menetukan tiga tahap utama dalam
pengolahan informasi genetik, yaitu : replikasi,
transkripsi dan tranlasi.
Central dogma
Replikasi

• Materi genetik: harus bisa


memperbanyak diri
• Struktur DNA: memungkinkan
replikasi
• Replikasi DNA : semi konservatif
–Diajukan oleh: Watson&Crick
–Eksperimen oleh: Meselson &
Eksperimen Meselson & Stahl
Tahapan Replikasi

eukaryotes
1. Identifikasi “origins of replication
(ori)”.
2. Pemisahan (denaturasi) untai double
heliks menjadi DNA untai tunggal.
3. Pembentukkan garpu replikasi.
4. Sintesa dan elongasi (perpanjangan)
Replikasi biasanya berlangsung secara “bidirectional” (2
arah)
Kadang-
kadang DNA
direplikasika
n oleh suatu
proses
menggulung
Replication fork (garpu replikasi)
DNA merupakan untai ganda yang mempunyai
polaritas berbeda, karenanya proses replikasi
pada kedua untai dibagi menjadi :
• Sintesa untai leading, terjadi secara
kontinu searah garpu replikasi
• Sintesa untai lagging, terjadi secara
diskontinu dengan arah berlawanan garpu
replikasi. Fragmen DNA yang terbentuk
disebut fragmen okazaki
Kesalahan dalam replikasi
• DNA polimerase melakukan sintesa DNA dengan
sangat akurat (tingkat kesalahan 1/107 bp)
– A-T, G-C : stabil (√)
– G-T, C-A : tdk stabil (X)
• Tapi, jika terjadi akumulasi kesalahan dapat
merusak/membunuh sel.
• Koreksi kesalahan:
– Dilakukan oleh DNA polimerase (aktivitas
proofreading, eksonuklease 3’ ke 5’)
– DNA polimerase menghidrolisis ik. Fosfodiester
yang baru terbentuk dan memasukkan kembali
Protein yang terlibat dalam replikasi
Protein Fungsi

DNA polimerase Polimerisasi deoksinukleotida

Helikase Membuka DNA untai ganda


Topoisomerase Meringankan stress akibat
pembukaan untai ganda DNA
DNA primase Membuat primer, yang merupakan
RNA dengan panjang 10 nukleotida
Single-strand binding proteins Mencegah pembentukkan untai
(protein penstabil DNA) ganda dari DNA yang premature
DNA ligase Menyambungkan 2 fragmen
okazaki yang berdekatan
Transkripsi
• DNA tidak mengarahkan sintesis protein secara
langsung,
• DNA bertindak sebagai manager yang
mendelegasikan berbagai tugas kepada tim pekerjanya
• Jika sel memerlukan protein tertentu, gen yang
terdapat pada DNA kromosom akan dikopi menjadi
asam nukleat RNA.
• RNA yang selanjutnya yang akan mengarahkan
sintesis protein
• Setiap gen dapat diekspresi menjadi RNA dan protein
dengan efisiensi yang berbeda-beda
Transkripsi-replikasi
Perbedaan:
• Persamaan:
RNA tidak membentuk ikatan
hidrogen dengan untai DNA – Dalam prosesnya DNA
templat (produk untai tunggal) harus terbuka dan
RNA mempunyai panjang yang sebagian basa-basa
jauh lebih pendek dibanding DNA akan terekspos
molekul DNA karena RNA
kepermukaan
dikopi dari daerah tertentu
RNA polimerase dapat memulai – urutan nukleotida pada
reaksi polimerisasi tanpa primer. RNA ditentukan oleh
RNA polimerase tidak pasangan basa
mempunyai aktifitas komplemen
proofreading sehingga RNA ribonukleotida
polimerase dapat membuat
terhadap DNA templat
kesalahan lebih sering daripada
DNA polimerase, yaitu satu
RNA Polimerase
Dari Escherichia coli merupakan molekul yang sangat besar (500
kd) dan terdiri dari empat macam subunit. RNA polimerase tanpa
subunit σ disebut core enzyme
Fungsinya :
1. Mencari tempat inisiasi DNA.
2. Membuka DNA heliks ganda untuk menghasilkan templat DNA
untai tunggal.
3. Memilih ribonukleotida yang cocok dan mengkatalisis
pembentukan ikatan fosfodiester yang menghubungkan setiap
nukleotida dan membentuk kerangka gula-fosfat.
4. Mendeteksi signal terminasi yang menspesifikasi tempat
berakhirnya transkripsi.
5. Berinteraksi dengan protein aktivator dan represor yang
Promotor
Promotor mempunyai kemampuan untuk transkripsi berbeda-
beda. Urutan promotor mempengaruhi efisiensi pengikatan
terhadap RNA polimerase sehingga mempengaruhi efisiensi
transkripsi.
Tahapan Transkripsi
Inisiasi
• Daerah -35 diduga merupakan tempat pengenalan dimana
enzim dan DNA akan membentuk closed promoter complex
• RNA polimerase akan meng-cover kurang lebih 60 pb DNA
heliks ganda.
• Daerah -10 adalah tempat terjadinya melting (DNA
membuka ) (open promoter complex).
• Transkripsi akan dimulai pada basa A/T (basa purin).
• Setelah terbentuk kurang lebih 10 nukleotida, sigma akan
terdisosiasi dan core enzyme akan melakukan reaksi
Tahapan transkripsi
Reaksi perpanjangan
• Enzim bergerak sepanjang untai DNA untuk
melakukan reaksi perpanjangan DNA
• Penambahan ribonukleotida terjadi pada ujung 3’.
• Kecepatan polimerisasi tidak konstan.
• Kadang-kadang enzim bekerja lebih lambat,
berhenti dan kemudian dipercepat kembali.
• Kecepatan polimerisasi rata-rata adalah 50
nukleotida/detik
Tahap Inisiasi dan Reaksi Perpanjangan Pada
Sintesis RNA
Tahapan transkripsi

Terminasi
• Pada bakteri ada dua jenis cara terminasi, yaitu terminasi
yang tergantung pada faktor terminasi ρ dan terminasi yang
tidak tergantung pada faktor ρ
• Urutan pada ujung 3’suatu gen mempunyai dua bentuk yang
spesifik yaitu dua segmen simetris yang kaya dengan basa
GC yang dapat membentuk struktur stem-loop
• Terminasi yang tergantung pada faktor terminasi ρ lebih
jarang terjadi
• menyebabkan terjadinya disosiasi RNA polimerase dari
Translasi (biosintesis protein)

• Translasi merupakan
proses yang lebih
kompleks dibanding
transkripsi dan replikasi.
• Translasi melibatkan
beberapa komponen,
yaitu mRNA, tRNA dan
ribosom
Tahapan translasi

Aktivasi
• Aktivasi tRNA dengan asam amino yang dikatalisis oleh aminoasil
tRNA sintetase.
• Enzim aminoasil tRNA sintetase bekerja spesifik untuk menjamin agar
hanya asam amino yang tepat yang akan diikat tRNA yang spesifik.
• E. coli mempunyai kurang lebih 20 macam aminoasil tRNA sintetase
• Tahap-tahap reaksi aktivasi:
 Asam amino diaktivasi oleh ATP membentuk amino asil
adenilat.
 Pembentukan ikatan kovalen/ester antara amino asil sdenilat
dengan tRNA. Reaksi terjadi pada gugus hidroksil pada posisi 2’
atau 3’.
Tahapan translasi

Inisiasi
• Untuk memulai biosintesis protein diperlukan tiga protein
faktor inisiasi (IF-1, IF-2, IF-3; IF, initiation factor).
• Pengikatan IF-3 pada ribosom sub unit 30S dibantu oleh IF-
1.
• IF-2 mengikat molekul GTP dan membantu pengikatan
tRNA pemula (tRNAfmet ).
• Pengikatan mRNA pada ribosom sub unit kecil 30S terjadi
melalui pembentukan pasangan basa antara urutan Shine-
Dalgarno (SD) dengan komplemennya yang terdapat pada
16S rRNA
Tahapan translasi
Perpanjangan Rantai Polipeptida
• Asam amino dibawa oleh faktor perpanjangan EF-Tu ke A site
(EF, elongation factor)
• terjadi pembentukan ikatan peptida antara tRNAaa1 pada P
site dengan tRNAaa1+n pada A site
• aa pada P site dipindahkan ke aa pada A site
• Dalam proses pemindahan tRNAaa pada A site ke P site
ribosom bergerak sepanjang mRNA dari arah 5’ ke 3’
sebanyak satu kodon
• Proses perpanjangan berlangsung terus menerus sampai
ribosom menemukan kodon terminasi UAA, UAG dan UGA.
Tahapan translasi
Terminasi
• Pada prokariot, protein yang berperan dalam terminasi adalah RF-1,
RF-2, dan RF-3 (RF, release factor)
• RF-1 akan mengenal kodon UAA dan UAG, sedangkan RF-2 akan
mengenal kodon UAA dan UGA.
• RF-3 berperan dalam pengikatan dan hidrolisis GTP untuk membantu
proses pelepasan polipeptida dari ribosom. Setelah RF-1 dan RF-2
terikat pada ribosom, peptidil transferase akan menhidrolisis residu
C-terminal rantai polipeptida dari P site.
• Selanjutnya terjadi pelepasan RF dan tRNA dari P site. Ribosom 70S
akan terdisosiasi menjadi 50S dan30S

Anda mungkin juga menyukai