Anda di halaman 1dari 17

BUDIDAYA UDANG VANNAME

(Litopenaeus vannamei) DENGAN


SISTEM BIOFLOK
MASYITA BACHMID
016242510661
KERANGKA PEMIKIRAN
Pemberian pakan buatan berprotein tinggi dalam
kegiatan budidaya menghasilkan limbah yang
mengandung bahan-bahan organik seperti N dan NH3
yang dihasilkan dari sisa pakan dan feses. Pada
budidaya udang adanya limbah dalam jumlah tertentu
akan menjadi toksik dan dapat merugikan udang.

Amoniak merupakan limbah yang sangat toksik bagi


hampir seluruh hewan akuatik sehingga keberadaanya
dalam media pemeliharaan harus dikurangi. Salah satu
cara penanggulangan yang banyak digunakan saat ini
adalah dengan teknologi bioflok
TUJUAN PENELITIAN
1. Mempelajari pengaruh kepadatan penebaran
yang berbeda terhadap pertumbuhan udang
putih dengan sistem bioflok
2. Mempelajari pengaruh kepadatan penebaran
yang berbeda terhadap tingkat kelangsungan
hidup udang putih dengan sistem bioflok
3. Mempelajari pengaruh kepadatan penebaran
yang berbeda terhadap biomassa udang
putih dengan sistem bioflok
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Sub kingdom : Metazoa
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapodas
Subordo : Dendrobrachiata
Familia : Penaeidae
Sub genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
Haliman dan Dian, 2006
MORFOLOGI

Haliman dan Adijaya, 2004


DAUR HIDUP
Setelah menetas, larva dan yuwana udang putih
akan bermigrasi ke daerah pesisir pantai atau
mangrove yang biasa disebut daerah estuarine
tempat nursery ground-nya, dan setelah dewasa
akan bermigrasi kembali ke laut untuk melakukan
kegiatan pemijahan seperti pematangan gonad
(maturasi) dan perkawinan.

Wyban dan Sweeney, 1991


BIOFLOK
Bioflok adalah pemanfaatan bakteri pembentuk flok
(flocs forming bacteria) untuk pengolahan
limbah. Tidak semua bakteri dapat membentuk
bioflok dalam air, bakteri pembentuk flok dipilih
dari genera bakteri yang non-pathogen, seperti
dari genera Bacillus hanya dua spesies yang
mampu membentuk bioflok.

Aiyushirota (2009)
WAKTU & TEMPAT
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 02
November 2018 – 13 Januari 2019, bertempat
di Desa Panamboang, Kecamatan Bacan
Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan.
ALAT PENELITIAN
NO. ALAT KEGUNAAN
1. Bak Wadah pembesaran
2. Tandon Penyediaan air
3. Pompa Untuk mengisi dan pengeluaran air
4. Kincir Sebagai penyuplai oksigen
5. Saringan Penyaringan air ke tambak pemeliharaan
6. Anco Pengontrolan pakan
7. Jala Untuk pengambilan sampel udang pada tambak pemeliharaan
8. Ember Wadah pemeliharaan pakan
9. Timbangan Untuk menimbang pakan
10. Pipa Sebagai saluran pemasukan
11. Gayung Wadah pemberian pakan
12. Gentong Wadah pengangkutan udang
13. Kondom Panen udang
14. Senter Sebagai alat penerangan
15. Pelampung Sebagai alat penopang
BAHAN PENELITIAN

NO. BAHAN KEGUNAAN


1. Kapur Sebagai penyedia nutrisi untuk udang
2. Bioflok Sebagai pakan utama
3. Vitamin Sebagai daya tahan udang terhadap stres
PERSIAPAN PENELITIAN
Penelitian diawali dengan mempersiapkan
wadah kultur flok berbentuk bulat dengan
kapasitas 28 liter air. Sebelum digunakan
wadah disucihamakan terlebih dahulu dengan
menggunakan kaporit sebanyak 150 mg/L
agar terbebas dari virus dan penyakit.

Tahe & Makmur, 2016


METODE PENELITIAN
Metode penelitian berupa rancangan acak lengkap
dengan empat perlakuan dan tiga ulangan,
perlakuan A (pemberian pakan komersil tanpa
penambahan bioflok), perlakuan B (pemberian
pakan komersil dengan penambahan bioflok
sebanyak 10 mL) C (pemberian pakan komersil
dengan penambahan bioflok sebanyak 15 mL)
dan D (penambahan bioflok sebanyak 15 mL
tanpa pemberian pakan komersil).

Zulfahmi, 2017
ANALISIS DATA
Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini
meliputi laju pertumbuhan berat rata rata
spesifik harian (SGR), pertambahan panjang
mutlak dan kelangsungan hidup (SR).
LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK
SGR = (t 1) x 100

Keterangan:

SGR : Laju pertumbuhan spesifik udang (%)/hari

T : Lama waktu pemeliharaan udang (hari)

Wo : Bobot rata-rata awal pemeliharaan udang (mg)

Wt : Bobot rata-rata akhir pemeliharaan udang (mg)

Effendi, 2004
PERTAMBAHAN PANJANG MUTLAK
Pm = Pt - Po

Keterangan:

Pm : Pertambahan panjang mutlak

Pt : Panjang rata-rata individu hari ke–t (cm)

Po : Panjang rata-rata individu hari ke– o (cm)

Effendi, 2004
KELANGSUNGAN HIDUP
SR = x100
Keterangan:

SR : Kelangsungan hidup udang (%)

Nt : Jumlah udang yang hidup pada akhir penelitian (ekor)

No : Jumlah udang pada awal penelitian (ekor)

Effendi, 2004
Analisis statistik yang digunakan untuk
membandingkan laju pertumbuhan rata
rata spesifik harian (SGR), pertambahan
panjang mutlak dan kelangsungan hidup
(SR) antar perlakuan adalah ANOVA
(Analisys of Varians) satu arah dengan
selang kepercayaan 95%

Anda mungkin juga menyukai