KELOMPOK 5
Nur Desy Dwi Ramadhani P 1337420216047
Feri Prasetyo P 1337420216057
Rini Lastyaningsih P 1337420216072
Dian Kusuma Wardhani P 1337420216076
Priscilia Herlina Pratiwi P 1337420216085
KELAS 1B
D
Diet saluran cerna merupakan diet yang
I dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran
E pencernaan untuk memberikan nutrien dalam
bentuk yang mudah dicerna serta mudah
T
diserap sehingga dapat menghindari
malabsorpsi.
Gangguan pencernaan antara lain
terjadi karena infeksi atau
peradangan, gangguan motilitas,
perdarahan atau hematemesis –
melena, kondisi saluran cerna pasca
bedah, dan tumor atau kanker.
Tujuan Diet Untuk Pasien gangguan
Pencernaan
Untuk :
Pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus
abdominalis berat.
Makanan diberikan setiap tiga jam ( lihat makan saring ) selama 1 – 2 hari
saja karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin
C.
b. Diet Lambung II
Untuk :
Pasien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis
ringan.
Makanan berbentuk lunak, porsi kecil serta deberikan berupa 3 kali makanan
lengkap dan 2 – 3 kali makanan selingan.
Untuk :
Pasien dengan ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis
yang hampir sembuh.
Makanan ini cukup kalori dan semua zat gizi. Nilai gizi makanan ini adalah
2.080 kalori, 74 gr protein, 65 gr lemak dan 303 gr karbohidrat.
Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada
saluran pencernaan. Apabila fungsi pencernaan dan penyerapan pada saluran
pencernaan atau traktus gastrointestinalis mengalami gangguan akibat
penyakit, terapi diet sering digunakan untuk memberikan nutrien dalam
bentuk yang mudah dicerna serta mudah diserap sehingga dapat
menghindari malabsorpsi.
Banyak gangguan padda sistem pencernaan yang tidak memerlukan tindakan
diet khusus. Para penderita gangguan ini dapat disembuhkan dengan nasihat
agar makan makanan yang bervariasi dan menghindari makanan yang
menyebabkan gangguan pencernaan.