Anda di halaman 1dari 53

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK DALAM
KEPERAWATAN
Fase ini merupakan fase persiapan yang dapat dilakukan perawat
sebelum berinteraksi dan berkomunikasi dengan klien.
Pada fase ini, perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan
ketakutan sendiri, serta menganalisis kekuatan dan kelemahan
profesional diri.
Perawat juga mendapatkan data tentang klien dan jika
memungkinkan merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
Perawat dapat bertanya kepada dirinya untuk mengukur kesiapan
berinteraksi dan berkomunikasi dengan klien.
 Apa yang akan saya tanyakan saat bertemu nanti?
 Bagaimana respons saya selanjutnya?
 Adakah pengalaman interaksi yang tidak menyenangkan?
 Bagaimana tingkat kecemasan saya?
 Fase ini adalah fase awal interaksi antara perawat dan klien yang
bertujuan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan pada fase
selanjutnya. Pada fase ini perawat dapat

1. memulai hubungan dan membina hubungan saling percaya. Kegiatan


ini mengindikasi kesiapan perawat untuk membantu klien;
2. memperjelas keluhan, masalah, atau kebutuhan klien dengan
mengajukan pertanyaan tentang perasaan klien; serta
3. merencanakan kontrak/kesepakatan yang meliputi lokasi, kapan, dan
lama pertemuan; bahan/materi yang akan diperbincangkan; dan mengakhir
hubungan sementara.
 Tiga kegiatan utama yang harus dilakukan perawat pada fase orientasi ini
sebagai berikut.

a. Memberikan salam terapeutik


 Contoh : “Assalamualaikum, selamat pagi”, dan sebagainya.
b. Evaluasi dan validasi perasaan klien
 Contoh : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Ibu tampak segar hari ini”.
c. Melakukan kontrak hubungan dengan klien meliputi kontrak tujuan interaksi,
kontrak waktu, dan kontrak tempat.
 Contoh : “Tujuan saya datang ke sini adalah membantu Ibu menemukan
masalah yang membuat Ibu selalu merasa tidak nyaman selama ini”, “Menurut
Ibu, berapa lama waktu yang akan kita butuhkan untuk tujuan ini? Bagaimana
kalau 15 menit?”, “Untuk tempat di dalam ruang ini saja atau di ruang makan.

Anda mungkin juga menyukai