Anda di halaman 1dari 53

MEMPERKOKOH

BENTENG DALAM
HUKUM KESEHATAN
Prof. dr. Amri Amir, Sp.F, DFM, SH
MKEK Wilayah Sumatera Utara
Hukum kesehatan
• Pengertian : Ketentuan hukum yang
berhubungan dengan pemeliharaan dan
pelayanan kesehatan dengan penerapan
hak dan tanggung jawab para
penyelenggara dan penerima pelayanan
kesehatan.
HUKUM KESEHATAN
MENCAKUP SEMUA KETENTUAN HUKUM
YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN ( HEALTH
CARE) SEDANGKAN HUKUM
KEDOKTERAN ADALAH SEMUA
KETENTUAN HUKUM YANG TERUTAMA
BERHUB DENGAN PELAYANAN
KESEHATAN
PERKEMBANGAN HUKUM KESEHATAN DI
INDONESIA DIMULAI SEJAK AWAL TAHUN
80-AN

BEBERAPA TOKOH KESEHATAN DAN


HUKUM YANG MENGIKUTI WORLD
CONGRESS OF HEALTH LAW DI GENEWA
TAHUN 1978, TERGERAK UNTUK
MENGEMBANGKAN BIDANG INI DI
INDONESIA.

DI NEGARA MAJU PADA AWAL PARUH


KEDUA ABAD 20 ( 60 - AN)
Hak Asasi dalam Bidang
Kesehatan
• Hak Sosial : (Right to Health
Care)
• Hak Individual :
1. Hak atas Privacy
(confidentially)
2. Self Determination Right
HUBUNGAN DOKTER – PASIEN

 KONTRAK TERAPEUTIK
 UNIK
 DASAR KEPERCAYAAN
 EKSPLISIT : LISAN /
TERTULIS
 IMPLISIT
ETIK
H.PIDANA H.PERDATA
HUKUM TATA USAHA NEGARA

- Malpraktek
- Kelalaian
- Pembuktian
- Informed Consent
- Rekam Medis
- Abortus
- Bayi Tabung
- Euthanasia
- Transplantasi
- Hak/Kewajiban tenkes
dan Pasien/kel

Transaksi Terapeutik

Hak atas kesehatan Hak menentukan nasib sendiri


(The right to health care) (The right to selfdetermination)
Pasie Tenkes
n
Keluarga Team

Transaksi Terapeutik
PERJANJIAN
• Suatu peristiwa hukum

• Dimana satu orang berjanji atau keduanya


saling berjanji

• Untuk melaksanakan suatu hal :


memberikan / menyerahkan barang, berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
Syarat Sahnya Perjanjian
• Sepakat para pihak

• Cakap secara hukum

• Hal tertentu

• Sebab yang halal


Perjanjian Melahirkan
Perikatan
• Sistem terbuka : kebebasan untuk
membuat perjanjian
• Sekali disepakati : perikatan merupakan
UU bagi para pihak (1338 KUHPer)
• Masing-masing terikat untuk
melaksanakan PRESTASI masing-masing
Perjanjian Pengobatan
• Tindakan dalam rangka pemeriksaaan
• Penegakan diagnosis
• Pengobatan
Hak Pasien
• Hak atas informasi medis
• Hak memberikan persetujuan TM
• Hak memilih dokter dan RS
• Hak atas rahasia kedokteran
• Hak menolak pengobatan / TM
• Hak memutus HDP
• Hak atas second opinion
• Hak menuntut ganti rugi
• Hak atas bantuan yuridis
• Hak mengetahui isi rekam medis
Kewajiban Pasien
• Memberikan informasi yang
sebenarnya
• Mentaati petunjuk dan nasehat
dokter
• Mematuhi peraturan RS / Klinik
• Memberikan inbalan jasa
kepada dokter
• Menyimpan rahasia dokter
Hak-Hak Dokter (1)
• Hak bekerja sesuai dengan standar profesi
• Hak menolak TM yang unprofesional
• Hak menolak TM yang dianggap tidak baik
• Hak memilih pasien, kecuali gawat darurat
• Hak mengakhiri HDP
• Hak atas rahasia dokter
Hak – Hak Dokter (2)

• Hak atas itikad baik dari pasien


• Hak atas fairplay : informasi keluhan
pasien
• Hak atas imbalan jasa
• Hak untuk membela diri
• Hak untuk menolak membuka rahasia
kedokteran
Kewajiban Dokter

• Bekerja sesuai standar profesi


• Memberikan pelayanan yang terbaik,
termasuk merujuk pasien
• Memberikan informasi medis kepada pasien
• Meminta informed consent
• Menyimpan rahasia kedokteran
• Menolong pasien gawat darurat
• Mengobati sesuai SosEk
Kewajiban terhadap Sejawat

• Duty to warn and control


• Memberikan dukungan moral
• Memberikan kesaksian yang
sebenarnya
AWAL KASUS PERKARA MEDIK
• Dr. Setianingrum , pati, jateng
• Vaginoplasti , jakarta
• Amputasi kaki , RS di Medan
• Abortus , RS Pancurbatu
• Ketinggalan klem sesudah operasi digestive -
ketahuan setelah 15 tahun kemudian , jakarta
– surabaya
• Tubectomy yang berakhir dengan kematian , jatim
• Sterilisasi , jateng
( Belum sadar dari tahun 1986 s/d sekarang)
UU Kesehatan 23/1992
Pasal 3
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
UU Kes. no 23/1992
Pasal 4 – 5
Setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal
Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta
dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga
dan lingkungan.
Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan

PASAL 53
1. TENAGA KESEHATAN BERHAK MEMPEROLEH
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
SESUAI DENGAN PROFESI
2. TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKUKAN TUGASNYA
BERKEWAJIBAN UNTUK MEMATUHI STANDAR PROFESI &
MENGHORMATI HAK PASIEN
3. DST.
PASAL 54
1. TERHADAP TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN
KESALAHAN ATAU KELALAIAN DALAM MELAKSANAKAN
PROFESINYA DAPAT DIKENAKAN TINDAKAN DISIPLIN
2. PENENTUAN ADA TIDAKNYA KESALAHAN ATAU KELALAIAN
SEBAGAIMANA DISEBUT AYAT (1) DITENTUKAN OLEH
MAJELIS DISIPLIN TENAGA KESEHATAN.
The Idea of Informed Consent
• Keputusan tentang pengobatan harus
terjadi secara kolaboratif (kerjasama)
dokter dan pasien

• Prinsip Informed Consent


– Suatu proses
– Bukan minta pasien menandatangani formulir
Definisi
• Permenkes No 585/Menkes/Per/IX/1989
– Informed consent = persetujuan tindakan medik
(PTM)

• Suatu izin (consent) atau pernyataan


setuju dari pasien yang diberikan dengan
bebas dan rasional,sesudah mendapat
informasi dari dokter dan yang sudah
dimengertinya
Definisi (2)
• Persetujuan oleh pasien atau
keluarganya atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medik untuk
tujuan diagnosis atau terapi, yang
akan dilakukan terhadap pasien
tersebut
(Permenkes No 585/Menkes/Per/IX/1989)
Informasi (penjelasan)
• Jenis tindakan medik
• Resiko
• Manfaat dan kerugian
• Alternatif lain
• Bila tidak dilaksanakan, apa yang
akan terjadi
Informasi (2)
• Jelas
• Bahasa sederhana
• Dimengerti pasien
• Sesuai tingkat pendidikan, intelektual,
kondisi, situasi pasien
Dua hal penting
1. Persetujuan/izin pasien secara
lisan setelah diberikan informasi
oleh dokter
2. Penandatanganan formulir oleh
pasien, pengukuhan, dan
kelanjutan dari kesepakatan
dokter pasien
Manfaat IC/ PTM
• Melindungi pasien dari segala tindakan
medik tanpa sepengetahuan pasien

• memberi perlindungan hukum bagi dokter


terhadap akibat yang tidak terduga dan
bersifat negatif
– hak autonomi dikembangkan
– pasien/ subyek dilindungi
Manfaat (2)
– Mencegah penipuan atau paksaan
– Merangsang profesi medis untuk introspeksi
– Mengajukan keputusan yang rasional
– Melibatkan masyarakat memajukan prinsip
autonomi
– pengawasan dalam penelitian biomedik
Siapa yang diberi Informasi
• Pasien
• keluarga
– pasien tidak sadar
– di bawah umur / anak asuh
– gangguan mental
– hak Waiver
• wali
Hak Waiver
• Hak pasien untuk melepaskan hak
guna memperoleh informasi atau
menolak diberikan informasi dan
menolak untuk memutuskan sendiri
dan menyerahkan sepenuhnya
kepada dokter.
Gawat Darurat
• Tidak perlu IC/ PTM (constructive consent)
• Keadaan sangat gawat, tidak ada waktu
cari keluarga
• Operasi dibatasi hanya untuk live saving
atau limb saving
IC tidak Sah:
• Diperoleh dengan paksaan
• Dari orang yang tidak berwenang
• Diberi dengan gambaran yang salah
• Tidak sepenuhnya sadar
Informed Consent
Pasien Dokter

Informasi

Keputusan
(informed decision)

Setuju Menolak
(consent) (refusal)

Tandatangan Tandatangan
setuju menolak
“…. a physician can protect
himself from the appearance of
negligence by the care and
diligence with which he writes
his notes…”
Pasal 54 UU Kesehatan

• Terhadap tenaga kesehatan yang


melakukan kesalahan atau kelalaian
dalam melaksanakan profesinya dapat
dikenakan tindak disiplin.

Pasal 55 UU Kesehatan
• Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat
kesalahan atau kelalaian yang dilakukan
tenaga kesehatan.
Kenneth Bridgewater

Risk
Danger =
Care
HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT
Kewajiban Umum
• Mentaati Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
• Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap semua
kejadian di RS ( corporate liability)
• Memberi pelayanan yang baik (duty of due care)
• Memberi pertolongan darurat tanpa meminta
pembayaran uang muka
• Memelihara Rekam Medis
• Memelihara peralatan dengan baik dan siap pakai
• Merujuk kepada RS lain bila perlu
Kewajiban kepada masyarakat
• Berlaku jujur dan terbuka
• Peka terhadap saran dan kritik
masyarakat
• Berusaha menjangkau pasien di luar
dinding RS (extramural)
Kewajiban kepada pasien
• Mengindahkan hak-hak asasi pasien
• Memberikan penjelasan : derita pasien,
tindakan medis
• Meminta informed consent
• Mengindahkan hak pribadi (privacy)
• Menjaga rahasia pasien
Kewajiban kepada staf RS
• Menyeleksi tenaga staf dokter
• Koordinasi dan kerjasama yang baik antar
seluruh staf
• Mengawasi agar seluruhnya diilaksanakan
sesuai standar profesi
• Berlaku adil tanpa pilih kasih
Kewajiban lain
• Selalu berusaha meningkatkan mutu layanan
• Mengikuti perkembangan dunia per RS-an
• Memelihara hubungan baik antar RS
• Menghindarkan persaingan yang tak sehat
• Menggalang kerjasama yang baik dengan
instansi/badan lain di bidang kesehatan
Manufaktur Jasa Jasa Kesehatan

Mutu Mutu Mutu

Jaminan Upaya tindakan medik / th


Brand /ISO yang dilakukan dengan
Garansi Garansi kemampuan terbaik.
Sesuai dengan standart
Hasil profesi

Tidak ada jaminan


berhasil
Di Jamin Di jamin
INFORMED CONSENT
BEBERAPA KASUS AWAL MALPRAKTEK
DI INDONESIA

• Dr. Setianingrum , pati, jateng


• Vaginoplasti , jakarta
• Amputasi kaki , RS di Medan
• Abortus , RS Pancurbatu
• Ketinggalan klem sesudah operasi digestive -
ketahuan setelah 15 tahun kemudian , jakarta –
surabaya
• Tubectomy yang berakhir dengan kematian ,
jatim
• Sterilisasi , jateng
( Belum sadar dari tahun 1986 s/d sekarang)
Kasus Sukma Ayu
• Tindakan operasi dilakukan atas
persetujuan langsung dari pasien
<sukma ayu> , yang ternyata di
kemudian hari tindakan operasi tersebut
berakibat buruk terhadap kondisi pasien
( masih koma sampai sekarang…)
• Sudahkan dokter-pasien telah
menjalankan hak & kewajibannya ???
Malpraktek Medik
• Stedman’s Medical Dictionary
“ Malpractice is mistreatment of a disease
or injury through ignorance, carelessness
or criminal intent”
• Coughlin’s Dictionary of law
Memberi penjelasan “malpractice”sebagai”
Professional person, such as a physician
engineer, lawyer, accountant, dentist,
veterinarian.
Malpractice may be the result of ignorance,
neglect, or lact of skill or fidelity in the
performance of professional duties ; interonal
wrongdoing : or illegal or unethical practice”
• Black’s Law Dictionary
“Any professional misconduct, unreasonable lack to skill.
This team is ussualy applied to such conduct by doctors,
lawyer, and accountants.
Failure of one rendering professional service to exercise
that degree of skill and learning
commonly applied under all the circumstance in the
community by the average prudent reputable member of
the professional with the result of injury loss or damage to
the recipient of those service or to those entitled to rely
upon them. It is any professional misconduct,
unreasonable lack of skill or fidelity in professional or
judyciary duties, evil practice, or ilegal or immoral conduct”
The Oxford Illustrated Dictionary
• Malpractice = wrongdoing ; (law)
improper treatment of patient by medical
attendant ; illegal action for one’s own
benefit while in position of trust
Negligence
• “Negligence is the lact of ordinary care. It
is the failure to do what a reasonable
careful and prudent person would have
done or the doing of something which a
reasonably in question
• Negligence is the failure to use such care
as a reasonable prudent and careful person
would use under similar circumstance : it is
the doing of some act which a person of
ordinary prudance would not have done
under similar circumstance or failure to do
what a person of ordinary prudance would
have done under similar circumstance

Anda mungkin juga menyukai