Anda di halaman 1dari 29

SEMINAR SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT PADA DAERAH


AXILLA DAN DAERAH FEMORAL TERHADAP PENURUNAN
SUHU TUBUH PADA PASIEN DEMAM TIFOID DIRUANG
ANAK RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN TAHUN 2018

OLEH:

SITI QAMARIYAH
1714201210067
BAB 1
Pendahuluan

Latar Rumusan Tujuan Manfaat


Belakang Masalah Penelitian Penelitian
WHO DEPKES RI RISKESDES KALSEL

14,8% kematian Enam dari 13


Indonesia menempati
pada anak-anak urutan ke tiga dari 10 kabupaten/kota
penyakit terbanyak dengan prevalensi
yang dirawat inap di tifoid klinis lebih
RS, yaitu dilaporkan tinggi dari angka
80% kasus berasal sebesar 80.850 kasus prevalensi provinsi
dari Banglades, yang meninggal
sebanyak 1.747 kasus yaitu Kabupaten
Cina, India, Banjar (4,3%), Hulu
Indonesia, Laos, Sungai Selatan
Nepal, Pakistan (3,5%), Balangan
Distribusi (2,8%), Barito Kuala
prevalensi dan Hulu Sungai
tertinggi pada usia Utara (2,7%), serta
5-14 tahun (1,9%) Tapin (2,2%)
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin di Ruang Anak

3 TAHUN TERAKHIR 3 BULAN TERAKHIR


(2015-2017) (April-Juni 2018)

Total angka kejadian pasien


demam tifoid yaitu sebanyak 663 Total angka kejadian pasien anak
kasus. Angka kejadian demam kelompok usia 1-14 tahun yang
tifoid menempati peringkat ketiga mengalami demam tifoid yaitu
dari 10 penyakit lainnya. sebanyak 69 kasus.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Demam Tifoid

Konsep Suhu

Konsep Kompres
Kerangka Konsep

VARIABEL INDEPENDEN

VARIABEL DEPENDEN
Kompres Hangat pada
Daerah Axilla

Penurunan Suhu Tubuh


Pasien Demam Tifoid
Kompres Hangat
Daerah Femoral
Hipotesis

Ho Tidak ada perbedaan


Ha Ada perbedaan
efektivitas pemberian efektivitas
kompres hangat pada pemberian kompres
daerah axilla dan hangat pada daerah
daerah femoral axilla dan daerah
terhadap penurunan femoral terhadap
suhu tubuh pasien penurunan suhu
tubuh pasien demam
demam tifoid di ruang
tifoid di ruang anak
anak RSUD. H. Moch.
RSUD. H. Moch.
Ansari Saleh Ansari Saleh
Banjarmasin 2018. Banjarmasin 2018.
BAB 3 Metodelogi Penelitian

Rancangan Penelitian:
Jenis Penelitian: Desain quasi experiment
Penelitian komparasi dengan rancangan non
atau perbedaan equivalent control group
(pretest-posttest)
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Hasil
Definisi Operasional Parameter Alat ukur Skala
ukur
Independen: Merupakan salah satu Melakukan  SOP - -
cara untuk kompres hangat Pemberian
Kompres menurunkan suhu sesuai SOP Kompres
Hangat pada tubuh yang meningkat dengan kain Hangat.
Axilla dengan menggunakan handuk ukuran  Termomete
(Ketiak) kain yang telah ±20x20cm, dilipat r Suhu Air.
dibasahi dengan air menjadi dua
hangat yang bisa bagian,
dilakukan di daerah dicelupkan air
axilla (ketiak) dengan hangat (34-37°C),
pengompresan diperas, kemudian
dilakukan selama 15 ditempelkan
menit. selama 15 menit
pada daerah axilla
(Ketiak)
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Hasil
Operasional ukur
Kompres Merupakan salah Melakukan  Termometer - -
Hangat satu cara untuk pengukuran Digital
pada menurunkan suhu suhu tubuh  Lembar
Femoral tubuh yang sesuai SOP Observasi
(Lipatan meningkat menggunakan  SOP
Paha) dengan termometer Pengukuran
menggunakan digital yang di Suhu Tubuh
kain yang telah letakkan di
dibasahi dengan axilla untuk
air hangat yang mengetahui
bisa dilakukan di selisih nilai
daerah femoral pretest dan
(lipatan paha) posttest (nilai
dengan posttest
pengompresan dikurang nilai
dilakukan selama pretest).
15 menit.
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Hasil
Operasional ukur
Dependen: Nilai perubahan Melakukan  Termometer Rasio Suhu
suhu tubuh pada pengukuran Digital Tubuh
Perubahan anak sebelum dan suhu tubuh  Lembar Dalam
Suhu sesudah sesuai SOP Observasi Derajat
Tubuh dilakukannya menggunakan  SOP Celcius
pemberian termometer Pengukuran (°C)
kompres hangat digital yang di Suhu Tubuh
pada daerah letakkan di
axilla (ketiak) axilla untuk
dan femoral mengetahui
(lipatan paha). selisih nilai
pretest dan
posttest (nilai
posttest
dikurang nilai
pretest).
Teknik
Populasi Sampel Pengambilan
Sampel
• Pasien anak-anak • Seluruh pasien
usia 5-14 tahun yang menderita
yang mengalami demam tifoid yang
demam tifoid mengalami
dengan peningkatan suhu
peningkatan suhu tubuh Consecutive
tubuh. Sampling

• Lembar observasi
Instrumen Penelitian
• Termometer Digital
Teknik Pengumpulan • Data Primer
Data • Data Sekunder
Cara Pengumpulan • Langkah Persiapan
Data • Langkah Pelaksanaan
Kriteria Kriteria
Inklusi Eksklusi
1. Bersedia menjadi responden
dengan menandatangani surat 1. Klien yang
persetujuan menjadi responden. mendapatkan
antipiretik parenteral.
2. Suhu tubuh axilla diukur
menggunakan termometer digital 2. Klien yang
menunjukkan angka di atas 37,5°C. mengalami dehidrasi
sedang atau berat.
3. Klien belum mengonsumsi obat
antipiretik atau telah mengonsumsi
obat setelah lebih dari 4 jam.
4. Klien dengan pengobatan
antipiretik dan antibiotik yang sama Melakukan
pada kedua kelompok intervensi. Editing Teknik
Analisis

TEKNIK PENGOLAHAN DATA


Data
Coding
Entry
Analisa Univariat

Variabel
kompres Variabel
hangat daerah penurunan
axilla dan suhu tubuh
daerah femoral (dependen)
(independen)
Analisa Bivariat

Jika probabilitas ≤ 0,05


Untuk Mengetahui maka data tidak Apabila ρ ≤ α = 0,05 maka
Apakah Sampel Yang terdistribusi normal Ho ditolak dan Ha diterima
Digunakan Dalam Jika probalilitas > 0,05 Apabila ρ > α = 0,05 maka
Penelitian Ini maka data terdisribusi
Ho diterima dan Ha ditolak
Berdistribusi Normal normal
Atau Tidak
Paired T-Test
Apabila Distribusi
Data Normal
Uji Wilcoxon
Signed Rank Test
Uji Kolmogorov
Smirnov
Uji Independent
Apabila Distribusi Sampel T-Test
Data Tidak Normal
Uji Man-Whitney
Tempat Penelitian

• Di ruang
perawatan anak Tanpa Nama
RSUD Dr. H.
Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin Lembar
Kerahasiaan
Persetujuan

Waktu
Penelitian ETIKA
PENELITIAN

• September
Oktober
2018
BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Kelompok Kelompok
Umur Total
Axilla Femoral
(Tahun)
F % F % F %
5 1 6,7 0 0 1 3,3
6 1 6,7 1 6,7 2 6,7
7 2 13,3 4 26,7 6 20
8 3 20 2 13,3 5 16,7
9 2 13,3 1 6,7 3 10
10 1 6,7 1 6,7 2 6,7
11 1 6,7 2 13,3 3 10
12 1 6,7 2 13,3 3 10
13 1 6,7 1 6,7 2 6,7
14 2 13,3 1 6,7 3 10
Total 15 100 15 100 30 100
Kelompok Kelompok
Jenis Total
Axilla Femoral
Karakteristik Responden Kelamin
Berdasarkan Jenis
F % F % F %
Kelamin Laki-laki 10 66,7 8 53,3 18 60
Perempuan 5 33,3 7 46,7 12 40
Total 15 100 15 100 30 100
Kelompok Kelompok
Status Gizi Total
Axilla Femoral
F % F % F %
Karakteristik Obesitas 0 0 1 6,7 1 3,3
Responden
Gizi Lebih 0 0 2 13,3 2 6,7
Berdasarkan
Status Gizi Gizi Baik 11 73,3 6 40 17 56,7
Gizi Kurang 4 26,7 6 40 10 33,3
Gizi Buruk 0 0 0 0 0 0
Total 15 100 15 100 30 100
Kelompok Kelompok
Hari Total
Axilla Femoral
Perawatan
F % F % F %
Karakteristik Responden 1 1 6,7 1 6,7 2 6,7
Berdasarkan Hari 2 7 46,7 8 53,3 15 50
Perawatan 3 1 6,7 5 33,3 6 20
4 4 26,7 1 6,7 5 16,7
5 2 13,3 0 0 2 6,7
Total 15 100 15 100 30 100

Kelompok Kelompok
Riwayat Total
Axilla Femoral
Karakteristik Responden Tifoid
F % F % F %
Berdasarkan Riwayat
Ada 6 40 5 33,3 11 36,7
Tifoid
Tidak Ada 9 60 10 66,7 19 63,3
Total 15 100 15 100 30 100
Umur Kelompok Kelompok
Orang Axilla Femoral
Tua Ibu Ayah Ibu Ayah
Karakteristik (Tahun) F % F % F % F %
Responden 17-25 0 0 0 0 1 6,7 0 0
Berdasarkan 26-35 9 60 3 20 3 20 4 26,7
Orang Tua 36-45 5 33,3 7 46,7 7 46,7 6 40
Responden 46-55 1 6,7 5 33,3 4 26,7 4 26,7
56-65 0 0 0 0 0 0 1 6,7
Total 15 100 15 100 15 100 15 100
Kelompok Kelompok
Pendidikan Axilla Femoral
Terakhir Ibu Ayah Ibu Ayah
Karakteristik
F % F % F % F %
Responden
SD/sederajat 4 26,7 4 26,7 1 6,7 3 0
Berdasarkan
SLTP/sederajat 4 26,7 4 26,7 5 33,3 3 20
Pendidikan
SLTA/sederajat 4 26,7 4 26,7 6 40 6 40
Terakhir
Diploma/sederajat 2 13,3 1 6,7 2 13,3 2 13,3
Perguruan Tinggi 1 6,7 2 13,3 1 6,7 1 6,7
Total 15 100 15 100 15 100 15 100
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Responden

Kelompok Kelompok
Pekerjaan Axilla Femoral
Orang Tua Ibu Ayah Ibu Ayah
F % F % F % F %
IRT 8 53,3 0 0 10 66,7 0 0
Petani 2 13,3 3 20 1 6,7 3 0
Swasta 5 33,3 10 66,7 3 20 10 66,7
PNS 0 0 2 3,3 1 6,7 2 3,3
Total 15 100 15 100 15 100 15 100
Analisa Univariat

Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Pemberian Kompres Hangat


pada Kelompok Daerah Axilla

Jumlah Responden Pretest (Sebelum) Posttest (Sesudah) Selisih Perubahan


1 37,9 37,1 0,8
2 37,8 37 0,8
3 37,8 37,1 0,7
4 37,9 37 0,9
5 38,7 37,6 1,1
6 39,2 38,2 1
7 38,8 37,8 1
8 37,8 37,1 0,7
9 37,7 36,8 0,9
10 38,9 37,9 1
11 38,8 37,7 1,1
12 38,9 38 0,9
13 39 38,1 0,9
14 38,5 37,7 0,8
15 38,7 37,7 1
Mean 38,43 37,52 0,91
Standar Deviasi 0,54 0,46 0,13
Suhu Tubuh Sebelum dan Sesudah Pemberian Kompres Hangat
pada Kelompok Daerah Femoral
Jumlah Responden Pretest (Sebelum) Posttest (Sesudah) Selisih Perubahan
1 38 37,5 0,5
2 38,6 38 0,6
3 38,4 37,8 0,6
4 38,3 37,8 0,5
5 38,8 38,2 0,6
6 38,5 38 0,5
7 38,2 37,6 0,6
8 37,7 37,3 0,4
9 38,9 38,4 0,5
10 38,6 38,1 0,5
11 38,5 38 0,5
12 38,7 38,1 0,6
13 38,5 38 0,5
14 38,6 38,2 0,4
15 38,1 37,7 0,4
Mean 38,43 37,91 0,51
Standar Deviasi 0,32 0,29 0,07
Analisa Bivariat

Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov

Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .21900074
Most Extreme Absolute .124
Differences Positive .124
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov
.681
Z
Asymp. Sig. (2-tailed) .743
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Beda Pemberian Kompres Hangat pada Kelompok Daerah Axilla

Kelompok Kompres Uji Paired


Mean SD Correlation
Hangat Daerah T-Test
(°C)
Axilla ρ value
Sebelum (Pretest) 38,43 0,54
Perlakuan
0,980 0,000
Sesudah (Posttest) 37,52 0,46
Perlakuan
Uji Beda Pemberian Kompres Hangat pada Kelompok Daerah Femoral

Kelompok Kompres Uji Paired


Mean SD Correlation T-Test
Hangat Daerah
Femoral
(°C) ρ value
Sebelum (Pretest) 38,43 0,32
Perlakuan
Sesudah (Posttest) 37,91 0,29 0,974 0,000
Perlakuan
Uji Beda Pemberian Kompres Hangat antara
Daerah Axilla dan Daerah Femoral

ρ
Jenis Perlakuan Mean SD value
Selisih Kompres Air
Perubahan Hangat Daerah 0,91 0,13
Suhu Axilla 0,000
Tubuh Kompres Hangat
Daerah Femoral 0,51 0,07
Perbedaan 0,4
5. Bagi Peneliti
Seterusnya

4. Bagi Instansi
1. Bagi Responden
Pendidikan

SARAN

2. Bagi Institusi Rumah 3. Bagi Profesi


Sakit Keperawatan
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai