KELOMPOK 13
■ Trombosis vena dalam (TVD) adalah kondisi dimana terbentuk bekuan dalam vena
sekunder/ vena dalam oleh karena inflamasi/ trauma dinding vena atau karena
obstruksi vena sebagian
Referensi : Jayanegara A.P. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Vol. 43. Halaman: 652-653.
Etiologi
Referensi : Jayanegara A.P. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Vol. 43. Halaman: 652-653
Epidemiologi
■ Insidens DVT di Eropa dan Amerika Serikat kurang lebih 50 per 100.000
populasi/tahun. Angka kejadian DVT meningkat sesuai umur, sekitar 1 per 10.000
– 20.000 populasi pada umur di bawah 15 tahun hingga 1 per 1000 populasi pada
usia di atas 70 tahun.2 Insidens DVT pada ras Asia dan Hispanik dilaporkan lebih
rendah dibandingkan pada ras Kaukasia, Afrika-Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
Tidak ada perbedaan insidens yang signifikan antara pria dan wanita
Referensi : Jayanegara A.P. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Vol. 43. Halaman:
652-653
Faktor Resiko
UMUM
– Imobilitas ( kurang gerakan )
– Memiliki riwayat gangguan penggumpalan darah
– Cedera/pembedahan
– Kehamilan
– Kanker
– IBS
– Pil KB dan terapi pengganti hormon
– TVD yang terjadi sebelumnya dan kerusakan vena
– Hiperkoagulabilitas
– Meroko dan memiliki berat badan yang berlebihan/obesitas
Referensi : Jayanegara A.P. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Vol. 43. Halaman: 652-
653
Obstetric
■ Pelahiran caesar
■ Diabetes
■ Perdarahan dan anemia
■ Hiperemesis
■ Gestasi multifetal
■ Preeklampsia
■ Infeksi nifas
Patofisologi
Terdapat 3 hal yang berperan dalam proses terjadinya
trombosis (Virchow’s Triad):
Trombosis Vena
Dalam
Referensi: Jayanegara A.P. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Vol. 43.
Halaman: 652-653.
Manifestasi Klinis
Bengkak • Jika karena sumbatan: bengkak dibawah sumbatan & tidak nyeri
• Jika karena peradanganperivaskuler: bengkak didaerah trombosis & nyeri
• Bengkak bertambah jika berjalan dan berkurang jika istirahat
Perubahan • Tidak spesifik & tidak banyak ditemukan pada trombosis vena dalam dibanding
trombosis arteri
warna kulit • Kulit bisa berubah pucat dan kadang-kadang berwarna ung
Referensi: Jayanegara A.P. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Vol. 43.
Halaman: 652-653.
Diagnosis
■ Anamnesis
■ Pemeriksaan Fisik
■ Pemeriksaan Penunjang
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
ANAMNESIS
■ edema
■ nyeri
■ perubahan warna kulit (phlegmasia alba dolens/milk leg, phlegmasia cerulea
dolens/blue leg).
■ Skor Wells dapat digunakan untuk stratifikasi menjadi kelompok risiko ringan,
sedang, atau tinggi.
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Well’s rule sebagai tes awal untuk diagnosis DVT
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL EDUCATION.
Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
TATALAKSANA
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
NON FARMAKOLOGIS
■ Bed Rest
■ Meninggikan posisi kaki
■ Compression stocking dengan tekanan kira-kira 40 mmHg.
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
FARMAKOLOGIS
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Unfractionated Heparin
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Low-Molecular-Weight Heparin (LMWH)
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Warfarin
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL
EDUCATION. Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Trombektomi
INDIKASI:
■ DVT iliofemoral akut, tetapi terdapat kontraindikasi trombolitik atau trombolitik
ataupun mechanical thrombectomy gagal
■ Lesi tidak dapat diakses oleh kateter
■ Trombus sukar dipecah dan kontraindikasi antikoagulan
Andi P. Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. CONTINUING MEDICAL EDUCATION.
Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus Palang Karaya. 2016
Komplikasi
1. Emboli Paru
1. Pemberian injeksi heparin dosis rendah pada pasien dengan risiko TVD yang
direncanakan operasi dan akan terjadi imobilisasi setelah operasi. Pada pasien
dengan risiko rendah disarankan untuk memakai compression stockings.
2. Kurangi merokok dan berat badan yang dapat meningkatkan terjadnya TVD.
3. Selama perjalanan jauh ( > 6 jam ) dianjurkan banyak minum air, menghindari
alkohol, melakukan olahraga sederhana untuk tungkai, serta menggunakan kaos
kaki compression stockings.