Anda di halaman 1dari 33

Jangan

Melupakan
Sejarah!

SEJARAH PERKEMBANGAN,
STATUS, DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA

Marlina, M.Pd.
Bahasa apa yang menjadi akar bahasa
Indonesia?
Bahasa Melayu di Zaman
Sriwijaya
 Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan,
yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan
hidup dan sastra.
 Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan
(lingua franca) antarsuku di Indonesia.
 Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan,
terutama di sepanjang pantai, baik bagi suku yang ada
di Indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang
datang dari luar Indonesia.
 Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi
kerajaan.
MENGAPA BAHASA
MELAYU?
 Bahasa Melayu sudah menjadi lingua franca di
Indonesia, bahasa perhubungan, dan bahasa
perdagangan.

 Sistem bahasa Melayu sederhana dan mudah


dipelajari karena dalam bahasa Melayu tidak
dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa
(ngoko, kromo) atau perbedaan bahasa kasar dan
halus dalam bahasa Sunda (kasar, lemes.
 Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk
dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang
luas.
 Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku lainnya
dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
 Penutur asli bahasa Melayu bukan merupakan
penduduk dominan yang secara politik, ekonomi,
dan sosial budaya pada waktu itu, sehingga penutur
bahasa lain tidak merasa dikalahkan.
 Bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa
Nusantara, sehingga tidak dapat dianggap sebagai
bahasa asing.
Kedudukan Bahasa Indonesia
SUMPAH PEMUDA
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia dalam UUD 1945
 Bab XV, pasal 36 UUD 1945  “Bahasa negara
ialah bahasa Indonesia”
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA
Fungsi BI berdasar Kedudukannya
 BI sebagai Bahasa Nasional, berfungsi:
1. Lambang kebanggaan nasional
2. Lambang identitas nasional

 BI sebagai Bahasa Persatuan


1. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar
sosial, budaya dan bahasa
2. Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah
 BI sebagai Bahasa Negara, berfungsi:
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk
pembangunan dan pemerintahan
4. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan dan teknologi
Bahasa Nasional
 Lambang kebanggaan  Lambang identitas
nasional nasional
Mencerminkan nilai- Dijunjung tinggi di
nilai samping bendera dan
sosial budaya yang lambang negara.
mendasari rasa
kebangsaan kita
Bahasa Persatuan
 Alat pemersatu berbagai  Alat perhubungan antarbudaya dan
masyarakat yang berbeda-beda antardaerah
latar sosial, budaya dan bahasa
Adanya bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia menyebabkan
memungkinkan berbagai
masyarakat yang
suku bangsa mencapai
berbeda suku dan
keserasian hidup sebagai
bahasa dapat
bangsa yang bersatu dengan
berhubungan tanpa
tidak perlu meninggalkan
adanya kesalahpahaman
identitas kesukuan dan latar
belakangnya. akibat perbedaan.
Bahasa Negara
 Bahasa resmi kenegaraan  Bahasa pengantar di
Dipakai dalam segala lembaga pendidikan

upacara, peristiwa, dan Bahasa Indonesia


kegiatan kenegaraan, digunakan di sekolah
baik dalam bentuk lisan sekolah mulai dari
maupun dalam bentuk taman kanak-kanak
tulisan sampai di perguruan
Tinggi di seluruh
Indonesia.
Bahasa Negara
 Bahasa resmi dalam  Bahasa resmi dalam
pengembangan kebudayaan
perhubungan tingkat
nasional, ilmu pengetahuan dan
nasional untuk teknologi
pembangunan dan
Satu-satunya bahasa alat
pemerintahan
yang memungkinkan kita
Dipakai sebagai alat membina dan
komunikasi timbal-balik mengembangkan kebudayaan
antara pemerintah dan sedemikian rupa sehingga ia
masyarakat luas. memiliki identitasnya sendiri
yang membedakannya dari
kebudayaan daerah.
UU Nomor 24 Tahun 2009

Bendera, Bahasa, dan Lambang


Negara, serta Lagu Kebangsaan
Bahasa Indonesia
sebagai bahasa Resmi

 Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi


negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi
sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan,
komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan
nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan bahasa media massa.
Penggunaan
Bahasa Indonesia Tulis (1)
Pasal 31
 Ayat (1): Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota

kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga


negara, instansi pemerintah RI, lembaga swasta Indonesia
atau perseorangan warga negara Indonesia.
 Ayat (2): Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) yang melibatkan pihak asing ditulis


juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau
bahasa Inggris.
Penggunaan
Bahasa Indonesia Tulis (2)

 Pasal 34, Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam


laporan setiap lembaga atau perseorangan kepada
instansi pemerintahan.
Penggunaan
Bahasa Indonesia Tulis (3)
 Pasal 35, ayat (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
penulisan karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah di
Indonesia.
Penggunaan
Bahasa Indonesia Tulis dan Lisan
 Pasal 33, ayat (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan
dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah
dan swasta.
Penggunaan
Bahasa Indonesia Lisan

 Pasal 32, ayat (1): Bahasa Indonesia wajib digunakan


dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang
bersifat internasional di Indonesia. Ayat (2): Bahasa
Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat
internasional di luar negeri.
Peristiwa Penting Berkenaan
Bahasa Indonesia
 Kedatangan agama Hindu pada abad-abad
permulaan yang telah menyumbangkan banyak
sekali kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari
bahasa Sansekerta dan bahasa Tamil.
 Kedatangan Orang Eropa yang memberi dua
kontribusi terhadap perkembangan bahasa Melayu,
yakni memperkenalkan aksara Latin dan kosakata
dari bahasa Eropa (Belanda, Portugis, Latin, dan
Inggris)menjadi kosakata bahasa Indonesia.
 Penyusunan ejaan Van Ophuijsen pada tahun 1901
sebagai ejaan standar
 Pendirian sebuah badan penerbit buku-buku bacaan
yang diberi nama Commissie Voor de Volkslectuur
(Taman Bacaan Rakyat) pada tahun 1908 yang
kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku-buku
yang membantu penyebaran bahasa Melayu di
kalangan masyarakat luas.
 Munculnya gerakan kebangsaan yang dikenal
sebagai gerakan Kebangkitan Nasional pada awal
abad ke-20. Gerakan ini merupakan gerakan yang
bersifat nasional yang memberikan semangat
keindonesiaan termasuk dalam keberbahasaan. Para
pemimpin gerakan kebangsaan ini menganggap
penting bahasa Melayu sebagai alat komunikasi
dan alat menumbuhkan rasa kebangsaan Indonesia.
 Kongres Pemuda I tahun 1926 dan Kongres Pemuda
II tahun 1928
Lahirnya nama bahasa Indonesia yang diusulkan
oleh M. Tabrani dan pada kongres ke-2 lahirnya
SumpahPemuda sekaligus mengukuhkan posisi
bahasa Indonesia di negara ini.
 Kongres Bahasa I tanun 1938 yang menghasilkan
putusan untuk penyempurnaan ejaan dan imbauan
kepada pers untuk memperbaiki penggunaan
bahasa Indonesia dalam surat kabar surat kabar dan
terbitan pers lainnya.
 Masa penduukan Jepang (1942-1945) yang
menyebabkan bahasa Indonesia menjadi bahasa
komunikasi resmi antara pemerintah Jepang dan
rakyat Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia
di lembaga-lembaga pendidikan untuk keperluan
ilmu pengetahuan.
 Penandatanganan UUD 1945 yang salah satu
pasalnya menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara
 Peresmian Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik
pada Maret 1947 sebagai pengganti ejaan
sebelumnya.
 Pendirian Pusat Bahasa tahun 1947 yang sekarang
menjadi Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.
 Seminar Bahasa tahun 1968, 1972 yang
dilaksanakan untuk memantapkan karya pembinaan
dan pengembangan bahasa.
 Persmian Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan pada 16 Agutus 1972 oleh
Presiden Republik Indonesia dan peresmian
berlakunya di seluruh Indonesia oleh Mendikbud
pada 31 Agustus 1972
 Seminar Politik Bahasa Nasional tahun 1975 yang
menetapkan adanya tiga bahasa di negara ini, yaitu
bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa
antarsuku, bahasa daerah sebagai bahasa intrasuku,
dan bahasa asing sebagai bahasa antarbangsa dan
bahasa untuk menimba ilmu pengetahuan.
 Kongres Bahasa III 28 Oktober -- 2 November 1978
yang memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan
perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928
dan usaha pemantapan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
 Kongres Bahasa IV 21 – 26 November 1983 yang
memutuskan tentang pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia harus ditingkatkan sehingga
amanat yang tercantum dalam GBHN dapat tercapai
semaksimal mungkin.
 Kongres Bahasa V tanggal 28 Oktober – 3
November 1988 yang mempersembahkan tiga
karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa kepada para pecinta bahasa berupa (1)
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2) Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia, dan (3) buku-buku bahan
penyuluhan bahasa Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai