Anda di halaman 1dari 32

TETANUS

Hafiidz Fatich Rosihan


Dea Karima Purbohadi
IDENTITAS
 Nama : Bp. W
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Umur : 56 tahun
 Berat Badan : 55 kg
 Pekerjaan : Petani sawah
 Alamat : Bantul
 Agama : Islam
 No. RM : 47-60-31
 Ruang : ICU
KASUS
 Keluhan Utama
Pasien datang dari poli dokter Waisul, Sp. PD dengan keluhan
perut kaku
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dari poli dokter Waisul, Sp. PD dengan keluhan
perut kaku. Pasien juga mengeluh leher kaku dan sulit menelan
dan berbicara agak pelo serta jika makan tersedak namun
sehari sebelumnya pasien mengaku masih bisa makan dan
minum. Pasien memiliki riwayat luka pada kaki karena
tertusuk saat bekerja di sawah. Pasien saat sebelum di rawat
di ICU mengalami kejang 1x lalu dilanjutkan 4x kejang
sehingga pasien di rawat di ICU
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat asma disangkal
Riwayat DM tipe II disangkal
Riwayat Hipertensi disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat sakit jantung disangkal


Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat sakit DM disangkal
Riwayat sakit asma disangkal
Riwayat sakit hepar disangkal
Riwayat tumor disangkal
 Riwayat sosial ekonomi
Pasien tinggal bersama istrinya. Pasien
merupakan seorang petani yang rutin ke
sawah setiap harinya.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum
Kesan Umum : Sedang
Kesadaran :
 Vital Sign

Tekanan Darah : 150/80 mmHg


Respirasi : 20 kali/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7oC
 Kepala : Mesocephal
 Mata : Conjungtiva anemis (-|-),
sklera Ikterik (-|-)
 Hidung : Discharge (-), deviasi (-), napas
cuping hidung (-)
 Telinga : Simetris Kanan Kiri, Sekret (-|-),
Serumen (-|-)
 Mulut : Trismus (+) rongga dalam mulut dan
lidah tidak dapat dinilai
 Leher : Inspeksi = Trakea terletak di
tengah
Tiroid tidak tampak pembesaran
Palpasi = kaku kuduk (-),
perbesaran kelenjar tiroid (-),
perbesaran KGB (-)
 Thorax : Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba di SIC IV
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 & S2 tunggal, reguler, bising (-)
 Paru – Paru

Inspeksi : Simetris (+), retraksi dada (-|-),


ketinggalan gerak (-|-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan kiri sama,
ketinggalan gerak (-|-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru – paru
Auskultasi : Vesikuler (+|+), ronkhi (-|-), wheezing
(-|-)
 Abdomen

Inspeksi : Ikterik -, hiperemis -, massa -


Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Timpani (+), Redup (-/-)
Palpasi : Tegang seperti papan, nyeri tekan (+)
di seluruh regio abdomen
 Ekstremitas : Superior = Akral hangat (+|+),
Edema (-/-)
Inferior = Akral hangat (+|+), Edema (+/+)
HASIL PEMERIKSAAN DARAH
 HEMATOLOGI
 Hb : 13 [12 - 16] g/dl
 AL : 9,16 [4 - 11] ribu/ul
 AE : 38,6 [4 - 5] ribu/ul
 AT : 4,48 [150 - 450] ribu/ul
 HMT : 166 [36 - 46] %
 HITUNG JENIS
 Eosinofil : 0 [2 - 4] %
 Basofil : 1 [0 - 1] %
 Batang : 0 [2 - 5] %
 Segmen : 75 [51 - 67] %
 Limfosit : 16 [20 - 35] %
 Monosit : 8 [4 - 8] %
 HEMOSTASIS
 PPT : 14,9 12 – 16 detik
 APTT : 26,8 28 – 38 detik
 Control PPT : 15,9 11 – 16 detik
 Control APTT : 32 28 – 36,5 detik
 KIMIA KLINIK
 FUNGSI HATI
 SGOT : 32 <31 U/L
 SGPT : 15 <31 U/L
 Albumin : 3,64 3.50-5.50 g/dl
 FUNGSI GINJAL
 Ureum : 22 17 - 43 mg/dl
 Kreatinin : 0,67 0,60 – 1,10 mg/dl
 DIABETES
 Gula Darah Sewaktu : 104 [80 – 200]
 ELEKTROLIT
 Natrium : 141,0 [137 - 145] mg/dl
 Kalium : 4,10 [3.50 - 5.10] mg/dl
 Klorida : 110 [98 - 107] mg/dl
 SERO-IMUNOLOGI
 HEPATITIS
 HBsAg : Negatip Negatip
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
 Radiologi: Cor dan pulmo normal
 Reflek Patologis: Babinski -/-
 Tanda rangsang meningeal:
Kaku kuduk : -/-
Brudzinski I: -/-
Brudzinski II: -/-
Kerniq: -/-
Laseq: -/-
 Peningkatan Tekanan Intrakranial
Penurunan Kesadaran: (+)
Muntah Proyektil : (-)
Sakit kepala hebat : (-)
Edema papil : tidak dilakukan
DIAGNOSIS KERJA
 Tetanus grade IIIb
 Gagal nafas
Philips Score
Penilaian:
1. Score <9
tetanus ringan
2. Score 9-16
tetanus sedang
3. Score >16
tetanus berat
kesimpulan
1. Masa inkubasi : > 14 Hasil :
hari 1 + 2 + 8 + 2 = 15
2. Lokasi infeksi : TETANUS SEDANG
ekstremitas distal
3. Imunisasi : mungkin
ada
4. Faktor yang
memperberat : sakit
ringan
Penatalaksaan

• Inf NACL 0,9 % + 2


amp diazepam
• Inf ceftriaxon 1gr/ 12
jam
• Inf tetagram 3000 IU
• Inf metronidazol 3 x
500 mg

IGD
TINJAUAN PUSTAKA
Tetanus
Tetanus

Defenisi Etiologi
Penyakit infeksi Eksotoksin
akut (tetanospasmin)

Kelainan Clostridium
neurologis tetani(Anaerob)
Patogenesis

Clostridium vegetatif eksotoksin


tetani

luka Tetanolisin
tubuh spora tetano
manusia spasmin
• menghancurkan sel darah merah
• menambah optimal kondisi local untuk
Tetanolisin berkembangnya kuman

• spasme pada otot dan kejang


Tetanusspasmin
Gejala Klinik

Trismus, kaku kuduk, ketegangan otot


Inkubasi 3-21 hari risus sardonicus, dinding perut
opistotonus

kejang tonik, kesukaran menelan,


ekstremitas inferior gelisah, mudah
ekstensi, lengan kaku terangsang, nyeri sadar
dan tangan mengepal kepala, nyeri anggota
kuat. badan
KLASIFIKASI

Localited . Generalized
tetanus ( tetanus
Tetanus Lokal ) (Tctanus umum)

Cephalic Neonatal
Tetanus Tetanus
Diagnosis

 Anamnesis

 gejala klinis

 Pemeriksaan Laboratorium : tidak khas


Pengobatan

Prinsip pengobatan

1. mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat


pada susunan saraf pusat

2. menetralisir toksin yang masih beredar didalam


darah

3. menghilangkan kuman penyebab


Penatalaksanaan Tetanus (WHO-2010)

 Isolasi dan debridement luka

 Imunoterapi : Human TIG 500 iu IM

Vaccine TT 0,5 cc IM

 Antibiotik : Metronidazol 500mg/6jam

Penisilin G 100.000-200.000 iu/kg/hari iv 2-4dose

 Muscle spasm control :diazepam 5mg / lorazepam 2 mg

MgSO4 5 g IV loading dose, 2-3 g maintanance


KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai