OLEH
NI KADEK DIAN DWI LESTARI
1603051008
Pembangunan Industri
Persiapan Operasional
Kenaikan Tekanan
Kenaikan Air
Penduduk
Larian
Kenaikan Produksi
Kenaikan Kenaikan
Erosi Gen Limbah di Kota
Air Larian Laju Erosi
KENAIKAN LAJU EROSI
Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan dari satu tempat ke tempat
lain yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di muka bumi. Tenaga
pengangkut tersebut dapat berupa angin, air maupun gletser atau es yang
mencair. Erosi dapat terjadi di darat maupun di pantai.
Tanah pertanian yang tererosi bersamaan dengan hanyutnya partikel-
partikel tanah, akan menghanyutkan bahan-bahan organik serta unsur-unsur
hara yang penting sebagai bahan makanan bagi tanaman. Oleh karena itu,
untuk mencegah atau mengurangi erosi yang terjadi, diperlukan pengendalian,
usaha pencegahan serta usaha perbaikan (rehabilitasi) terutama oleh manusia
itu sendiri. Pengendalian dapat dilakukan baik secara teknis, secara vegetasi,
maupun dengan cara kimiawi. Usaha pencegahan juga dapat dilakukan dengan
memperkirakan laju erosi setiap tahunnya.
Laju erosi dapat diprakirakan dari persamaan Universal Soil Loss Equation
(USLE), menurut Wischmeier & Smith (1960) yaitu :
E=RKLSCP
Keterangan :
E = rata-rata erosi tanah tahunan (ton/ha)
R = indeks erosivitas hujan
K = faktor erodibilitas tanah
L = faktor panjang lereng untuk menghitung erosi dibandingkan dengan
lereng yang panjangnya 22 m
S = faktor kemiringan lereng untuk menghitung erosi dibandingkan dengan
kemiringan lereng 9%
C = faktor pengelolaan tanah untuk menghitung erosi dibandingkan dengan
tanah yang terus menerus terbuka
P = faktor praktek pengawetan tanah untuk menghitung erosi dibandingkan
dengan tanah tanpa usaha pengawetan
Besarnya nilai R, L dan S dapat dihitung dengan rumus
Jenis tanah hutan yang diprakirakan akan dibuka oleh petani didominasi oleh tanah latosol
merah yang mempunyai nilai K = 0,12 (Daftar tabel 7.8). Kemiringan lerengnya adalah
rata-rata 12% dan panjang lereng rata-rata 25 m.
Dampak kerusakan hutan terhadap laju erosi ialah :
Edp – Etp = RKLS (CPdp – CPtp) x ton/ha/th
= 1625,20 x 0,12 x 1,07 x 1,50 x 0,42
= 131,47 ton/ha/tahun
Karena dampak luas hutan yang diubah menjadi lahan pertanian adalah 373 ha
jadi dampak total terhadap erosi ialah :
Y = 373 x 131,47 ton/tahun
= 49.038,31 ton/tahun