Anda di halaman 1dari 11

Ketuban Pecah Dini

Disususn Oleh:

- Muhammad Zaenal Arifin


- Muhammad Rijal Hidayat
Pengertian

• Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya


selaput ketuban sebelum tanda-tanda
persalinan. (Mansjoer, Arif, dkk.2002)
• Pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan atau sebelum inpartum, pada
pembukaan <4 cm (fase laten). Hal ini dapat
terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
sebelum waktunya melahirkan.
Etiologi
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan ketuban pecah dini,
tetapi penyebab pasti masih belum jelas. kondisi yang
berhubungan dengan ketuban pecah dini adalah sebagai berikut:

1. Infeksi pada vagina atau leher rahim


2. Kelainan janin atau malpresentation
3. Hydramnion
4. Kantung ketuban dengan struktur yang lemah
5. Antercourse sexsual
6. Kekurangan gizi
7. Kelahiran prematur sebelumnya terkait dengan PPROM
8. Positif hasil fibronektin janin
Manifestasi klinis

• Keluarnya cairan ketuban merembes melalui


vagina.
• Aroma air ketuban berbau manis dan tidak
seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut
masih merembes atau menetes
• Janin mudah teraba
• Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut,
denyut jantung janin beramba cepat
Komplikasi
1. Komplikasi paling sering terjadi pada KPD
sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah
sindrom distress pernapasan ( RDS =
Respiratory Distress Syndrome) , yang terjadi
pada 10-40 % bayi baru lahir.
2. Resiko infeksi meningkat pada kejadian KPD .
3. Semua ibu hamil dengan KPD premature
sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan
terjadinya korioamnionitis ( radang pada
korio dan amnion).
4. Selain itu kejadian prolaps atau keluarnya
tali pusar dapat terjadi pada KPD.
5. Resiko kecacatan dan kematian janin
meningkat pada KPD preterm.
6. Hipoplasia paru merupakan komplikasi fatal
yang terjadi pada KPD preterm . kejadianya
mencapai hamper 10 % apabila KPD
preterm ini terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 23 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan diagnostic

• Pemeriksaan laboratorium :
• Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna , kosentrasi , bau , PH nya
• Cairan yang keluar dari vagina ini ada kemungkinan : air ketuban , urine atau secret
vagina.
• Secret vagina ibu hamil ph : 4-5 , dengan kertas nitrazin tidak berubah warna ,
tetap kuning.

2. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) :

• Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum
uteri.
• Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit. Namun sering terjadi
kesalahan pada penderita oligohidramnion.
(Nugroho, Dr. Taufan. 2010)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis :

1. Dirawat di Rumah Sakit


2. Jika ada nyeri perdarahan dan nyeri perut pikirkan solusio
plasenta
3. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam. Cairan vagina berbau)
berikan antibiotic seperi pada amnionitis
4. Jika tdak ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan <37 minggu :
a) Berikan antibiotic untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin.
b) Berikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru
janin.
c) Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu
d) Jika terdapat his dan lendir darah kemungkinn terjadi
persalinan preterm
2. Jika tidak ada tanda infeksi dan kehamilan >37
minggu :

a) Jika ketuban telah pecah >18 jam berikan


antibiotic profilaksis untuk mengurangi resiko
infeksi streptokokus gru B.
b) Nilai serviks, jika sudah matang induksi
persalinan dengan ositosin, jika servik belum
matang, matangkan serviks dengan prostaglandin
dan infuse oksitosin.

(obgynacea, obstetri & ginekologi)

(Miranie , Hanifah, dan Desy Kurniawati. 2009)


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai