Infeksi (IRAA) respiratorik • infeksi respiratorik bawah akut (IRBA)pneumonia akut
Kejadian • 96,7% terjadi di negara
berkembang, 7-13% kasus berat Infeksi Saluran • penyebab utama kunjungan Pernapasan Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%) Akut (ISPA) PENDAHULUAN
Diperkirakan >2 juta
Pneumonia adalah balita meninggal pembunuh utama karena pneumonia (1 balita di dunia balita/20 detik)
Pembunuh balita yang Indonesia merupakan
terlupakan atau “the negara dengan forgotten killer of kejadian pneumonia children” tertinggi nomor 6 PENDAHULUAN DEFINISI
PneumoniaInflamasi Ditandai dengan
yang mengenai batuk, sesak napas, parenkim paru demam, ronki basah
Pneumonitis adalah inflamasi paru non- infeksi DEFINISI FAKTOR RISIKO PNEUMONIA
Kurangnya pemberian ASI eksklusif, gizi buruk, polusi
udara dalam ruangan (indoor air pollution), BBLR, kepadatan hunian dan kelengkapan imunisasi, usia muda, defisiensi vitamin A, defisiensi Zinc (Zn)
seringkali diawali oleh infeksi virus yang kemudian mengalami komplikasi infeksi bakteri
Virus yang tersering RSV, influenza virus,
parainfluenza virus dan adenovirus. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
kelainan gangguan volume tubuh berusaha
parenkim paru dari ventilasi mengkompensasi
sesak nafas, bila ventilation meningkatkan
berat terjadi perfusion volume tidal dan gagal nafas mismatch frekuensi nafas PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
aspirasi kuman sistem pertahanan
barier anatomi dan atau viremia / tubuh lokal dan barier mekanik bakteremia sistemik
Hepatisasi merah, infiltrasi sel PMN,
Sembuh sempurna, hepatisasi abu-abu, edema submukosa, konsolidasi kongesti vaskuler Gejala klinis Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi produktif dengan dahak purulen bahkan bisa berdarah Demam mendadak sampai 39-40o C Sesak nafas Kesulitan makan/minum Tampak lemah Serangan pertama atau berulang untuk membedakan dengan kondisi imunokompromais, kelainan anatomi bronkus, atau asma. Gejala klinis Penilaian keadaan umum anak, frekuensi nafas, dan nadi harus dilakukan pada saat awal pemeriksaan dan sebelum pemeriksaan lain yang dapat menyebabkan anak gelisah atau rewel Penilaian keadaan umum antara lain meliputi kesadaran dan kemampuan makan/minum Gejala distres pernafasan seperti takipnea, retraksi subkostal, batuk, krepitasi dan penurunan suara parau. Demam dan sianosis Anak dibawah 5 tahun mungkin tidak menunjukkan gejala pneumonia yang klasik. DIAGNOSIS TATALAKSANA 1.Tatalaksana umun
2. Diberikan cairan intravena IVFD cairan 2a (Dextrose 5 % + NaCl 0,9%) maintenance 3. Antipiretik 4. Nebulisasi dengan β2 agonis dan/atau NaCl dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary clearence . 5. Pasien yang mendapatkan terapi oksigen harus diobservasi setidaknya setiap 4 jam sekali, termasuk pemeriksaan saturasi oksigen. TATALAKSANA 2. Antibiotik
1.Amoksisilin merupakan pilihan pertama untuk antibiotik oral pada
anak <5 tahun karena efektif melawan sebagian besar patogen yang menyebabkan pneumonia pada anak. 2. Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah: ampisilin dan kolramphenikol, co-amoxiclav, ceftriaxone, cefuroxime dan cefotaxime. 3. Pemberian antibiotik oral harus dipertimbangkan jika terdapat perbaikan setelah mendapat antibiotik intravena. TATALAKSANA 3. Diet