Anda di halaman 1dari 48

0 Nomor Rekam Medis : xxxxxx

0 Nama Pasien : Tn. YA


0 Nama Dokter yang merawat : dr. Ayesha Devina, Sp.KJ
0 Masuk RS pada tanggal : 27 Oktober 2013
0 Rujukan/dtg sendiri/keluraga : Diantar oleh kakak
kandung (Tn. A)
0 Riwayat perawatan : 1) 24 Desember 2009 – 4
Januari 2010 di Ruang Nuri
RSJSH
2) 16 Mei – 23 Mei 2011 di
Ruang Nuri RSJSH
3) 15 Mei – 28 Mei 2012
di Ruang Nuri RSJSH
== IDENTITAS PASIEN ==

0 Nama : Tn. YA
0 TTL : Aceh, 19 Juli 1985 (28 tahun)
0 Jenis kelamin : Laki-laki
0 Suku bangsa : Aceh
0 Agama : Islam
0 Pendidikan : SMA
0 Pekerjaan : Swasta
0 Status Perkawinan : Menikah
0 Alamat : Jati Padang, Kecamatan Ps.Minggu,
Jakarta Selatan.
== RIWAYAT PSIKIATRIK ==
Autoanamnesis :
0 Jumat, 1 November 2013, Jam 16.00 WIB, di dalam Rg.
Nuri – RSJSH.
0 Sabtu, 2 November 2013, Jam 10.00 WIB, di dalam Rg.
Nuri– RSJSH.
0 Jumat, 8 November 2013, Jam 16.00 WIB, di dalam Rg.
Nuri – RSJSH.
0 Senin, 11 Movember 2013, Jam 16.00 WIB, di dalam
Rg.Nuri - RSJSH

Alloanamnesis (Kakak kandung pasien) :


0 Sabtu, 9 November 2013, Jam 19.00 WIB, via telepon.
0 Keluhan Utama :
0 Pasien datang diantar oleh kakak kandungnya ke
Instalasi Gawat Darurat RSJ Dr.Soeharto Heerdjan
karena membuka baju sampai dengan telanjang dan
berjalan keluar rumah 4 jam SMRS.
0 Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien laki-laki berusia 28 tahun, diantar oleh kakak kandung
nya ke IGD RSJ. Soeharto Heerdjan pada tanggal 27 Oktober
2013 pukul 20.00, dengan keluhan pasien membuka baju nya
sampai dengan telanjang dan berjalan keluar rumah pada
sore hari 4 jam SMRS. Pasien mengatakan ia membuka
bajunya dikarenakan mendengar suara bisikan-bisikan yang
memerintahkan dirinya untuk membuka baju.

Menurut kakak kandung pasien, keluhan sudah muncul sejak 5


hari SMRS, seperti berbicara kacau, gelisah, marah-marah,
perilaku agresif, namun tidak sampai berjalan telanjang
keluar rumah dan mengganggu tetangga sekitar. Kakak
pasien mengatakan pasien telah dibawa rawat jalan ke poliklinik
RSJSH 2 hari SMRS dan diberikan obat Remital (olanzapine)
namun keluhan masih ada.
Saat diwawancara pasien mengatakan dirinya ‘’ngaco’’ sejak 4
tahun yang lalu, pasien menyebutkan tahun 2009, 2010, 2011,
2012, hingga saat ini 2013 dan mengatakan bahwa dirinya
‘’tidak nyambung’’ dengan yang lain, namun tidak tahu mengapa
dirinya seperti itu. Pasien sering mendengar bisikan-bisikan
yang selalu menyuruhnya untuk memukul, terutama
memukul istri nya yang sedang hamil namun ia belum pernah
sampai melakukannya. Bisikan itu didengar pasien bersuara
laki-laki dan terkadang perempuan, pasien meyakini akan
suara yang didengarnya itu. Pasien juga mengeluh sulit
tidur dikarenakan bisikan-bisikan itu.
Selain itu pasien merasa bahwa dirinya tidak diperhatikan
oleh keluarganya, bahkan keluarga dan tetangganya sering
menghina dirinya dan membicarakan hal negatif tentang
dirinya. Menurut pasien, istri nya juga kurang memahami
dirinya karena sering melarang pasien ketika hendak bepergian
bersama teman-temannya dan menyuruh pasien untuk
langsung pulang ketika selesai bekerja.

Setelah ditanyakan kepada kakak kandung pasien, kakak


kandung pasien menyangkal bahwa keluarga nya tidak
memperhatikan pasien atau menghina pasien, karena menurut
kakak kandung nya ia dan keluarga lain selalu mengantarkan
pasien untuk berobat dan memperhatikannya.
0 Riwayat Gangguan Sebelumnya
0 Riwayat gangguan psikiatrik
Pasien pernah dirawat sebelumnya, yaitu pada saat pertama kali
dikeluhkan keluhan seperti perilaku aneh, berbicara kacau, gelisah,
sulit tidur dan mendengar bisikan pada tanggal 24 Desember
2009 dirawat di Ruang Nuri RSJSH sampai dengan 4 Januari 2010
karena pasien sudah ada perbaikan.

Tanggal 16 Mei 2011 pasien kembali masuk Ruang Nuri dengan


keluhan yang sama, pasien pulang atas permintaan keluarga pasien
pada tanggal 23 Mei 2011 .

Kemudian tanggal 15 mei 2012 pasien kembali dirawat di Ruang


Nuri RSJSH karena putus obat dan terdapat keluhan yang sama
sampai dengan tanggal 28 Mei 2012 pasien kembali pulang atas
permintaan keluarga. Sejak itu pasien terkadang sering kontrol
dengan ditemani keluarga nya ke poliklinik RSJSH. Pada tanggal 26
Januari 2013 pasien diantar kakak nya datang ke IGD RSJSH
dikarenakan putus obat dan gelisah semenjak pulang kampung ke
Aceh seminggu yang lalu. Terakhir pasien dirawat di RSJSH pada
saat ini yakni 27 Oktober 2013.
Riwayat gangguan medik

0 Pasien dan keluarga menyangkal adanya riwayat sakit yang


serius atau riwayat kesehatan fisik lainnya. Riwayat penyakit
keturunan didapatkan gangguan psikiatri pada ibu pasien
0 Hipertensi (-) Diabetes Melitus (-)
0 Trauma kepala (-) Kecelakaan (-)
0 Kejang (-)
0 Operasi sebelumnya (-)

Riwayat penggunaan zat psikoaktif

0 Rokok (+)
0 Alkohol (-)
0 Obat-obatan terlarang (-)
0 Riwayat Kehidupan Pribadi
0 Riwayat Prenatal dan Perinatal :
0 Kakak kandung pasien mengatakan bahwa kondisi ibu saat
mengandung pasien dalam keadaan baik. Selama masa
kehamilan dan persalinan tidak terdapat kelainan. Pasien
lahir cukup bulan, dilahirkan secara normal per vaginam
dibantu paraji. Tidak terdapat trauma lahir, kelainan fisik,
ataupun cacat bawaan.

0 Riwayat Perkembangan Fisik :


0 Selama perkembangannya pasien tidak pernah sakit yang
berat, kecelakaan (-), kejang (-) dan operasi (-). Kakak
kandung pasien mengatakan, bahwa pasien tumbuh dan
berkembang dengan baik dan normal seperti orang – orang
yang lainnya.
0 Riwayat perkembangan kepribadian

0 Masa kanak-kanak :
0 Data perkembangan psikomotor, psikososial, kognitif, dan moral
menurut kakak kandung pasien normal, pasien memiliki cukup banyak
teman disekitar rumahnya.
0 Masa remaja :
0 Pasien mengatakan bahwa pada masa remajanya, tidak ada masalah.
Pasien dapat melewati masa remajanya dengan baik, dan sering
berkumpul dengan teman-temannya. Saat pasien berusia 19 tahun
terjadi tsunami Aceh yang mengakibatkan ayah pasien meninggal
dunia, dikatakan oleh kakak pasien bahwa pasien cenderung pendiam
namun masih dapat bersosialisasi dengan teman-temannya.
0 Masa dewasa :
0 Pasien mengatakan, bahwa pasien tidak mengalami masalah dalam
berinteraksi dengan orang lain, dan juga lingkungan sekitar. Pasien
dapat melakukan aktivitas dan bekerja. Sejak tahun 2006 pasien mulai
tinggal di Jakarta, dikatakan oleh kakak pasien bahwa pasien masih
pendiam namun tidak ada gangguan dalam bersosialisasi. Sejak tahun
2009 pasien mulai lebih pendiam dan menyendiri.
Riwayat Pendidikan :

0 SD :
Pasien tidak ingat dimana ia bersekolah ketika sekolah dasar, kakak
kandung pasien mengatakan pasien bersekolah di SDN Gunung Rotan,
Aceh. Prestasi pasien dikatakan cukup baik, selalu naik kelas, Pasien
memiliki hubungan yang baik dengan teman dan juga guru. Kakak kandung
pasien juga mengatakan hal yang sama.

0 SMP :
Kakak kandung pasien mengatakan bahwa pasien melanjutkan sekolah ke
SMP II Labuan, Aceh. Menurut kakak kandung pasien, selama bersekolah
pasien tidak ada masalah akademik. Pasien memiliki nilai yang cukup baik,
selalu naik kelas, memiliki hubungan yang baik dengan guru juga teman –
teman di sekolahnya.

0 SMA :
Selanjutnya pasien meneruskan sekolah ke STM Meulaboh, Aceh (pasien
ingat nama sekolah tersebut) dengan prestasi yang cukup baik, dan lulus.
Tidak ada masalah akademis, ataupun sosial selama pasien sekolah. Pasien
tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena masalah biaya.
0 Riwayat Pekerjaan :

Setelah pasien lulus SMA pasien tidak langsung bekerja


dikarenakan masih mengurus ibunya yang sedang sakit dan
ketika itu pasca tsunami aceh, pasien bekerja ketika pasien
diajak tinggal bersama kakak kandungnya di Jakarta pada
tahun 2006.

Pasien mengatakan ia ‘’mengambil-ambil barang’’ dalam


pekerjaannya, ketika ditanyakan ke kakak kandung pasien,
dikatakan bahwa pasien bekerja sebagai pengantar barang
berupa alat tulis kantor di toko dekat rumahnya, pekerjaan
ini didapatkan dari ajakan kakak kandung pasien. Sampai
dengan pasien dibawa ke IGD RSJSH pasien masih bekerja
aktif ditempat tersebut.
0 Kehidupan Beragama :

0 Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam.


Pasien mengatakan dahulu ia rajin beribadah, dan
mengatakan shalat wajib sebanyak 5 kali. Kakak
kandung pasien juga mengatakan hal yang sama yakni
pasien termasuk orang yang rajin beribadah. Pada
saat wawancara dengan pasien, pasien membawa-
bawa sarung, ketika ditanyakan apakah pasien
hendak shalat pasien mengatakan ‘’nanti saja’’.
0 Kehidupan Perkawinan/Psikoseksual :
Pasien mengataan dirinya sudah menikah dengan istrinya
yakni Ny. NH yang berusia 20 tahun sejak Januari 2013 namun
pasien tidak ingat tanggal nya. Selama pernikahan pasien
mengatakan akur dengan istri nya walau terkadang bertengkar
dikarenakan istri nya dinilai terlalu menekannya, tidak
memperbolehkan pasien bepergian keluar dengan teman-
teman pasien, dimana hal itu membuat pasien tertekan.

Pasien mengenal istri nya dari lingkungan kerja. Saat ini istri
pasien sedang mengandung anak pertama dengan usia
kehamilan kurang lebih 3 bulan. Sebelum menikah pasien
mengatakan memiliki 2 orang teman wanita.
Setelah ditanyakan kembali pada kakak kandung
pasien, ia membenarkan bahwa pasien memiliki
seorang istri yang sedang hamil 3 bulan, dan terlihat
seperti masih kekanak-kanakan sehingga terlalu
protektif terhadap pasien. Kakak kandung pasien tidak
membawa serta istri pasien ke RSJSH ataupun untuk
menjenguk pasien karena khawatir dengan
kehamilannya, dan istri pasien juga tidak terlalu
meminta untuk menjenguk pasien.
0 Riwayat Pelanggaran hukum :

0 Selama hidupnya, pasien tidak pernah berurusan,


dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah
terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan
hukum.
Riwayat Keluarga

Pasien merupakan
anak ke 3 dari 6
bersaudara, dari
pasangan Tn. Z dan
Ny.A

Ibu pasien
mengalami
gangguan psikiatri
0 Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang

0 Sebelum masuk rumah sakit, pasien tinggal bersama istri nya di


rumah kontrakan. Pendapatan perbulan pasien tidak menentu
karena pasien mendapatkan upah dari pekerjaannya hanya ketika ia
dipanggil untuk mengantarkan barang ke perusahaan atau kantor
tertentu, namun pasien dapat membeli kebutuhan sehari-hari
untuknya dan istri nya secara sederhana terkadang biaya
kontrakannya terlambat dibayarkan.

0 Hubungan pasien dengan tetangga, kadang tidak rukun karena


pasien merasa tetangga nya membicarakannya, dan dengan keluarga
besar, pasien juga merasa tidak diperhatikan. Namun kakak kandung
pasien mengatakan kadang ia memberikan uang kepada pasien jika
dibutuhkan, dan menyangkal bahwa keluarga besar tidak
memperhatikan pasien. Dalam lingkungan pekerjaan, pasien tidak
mengalami kendala dalam bersosialisasi.
== STATUS MENTAL ==

0 Deskripsi Umum
0 Kesadaran
Kesadaran Neurologis / sensorium : Compos mentis
Kesadaran Psikologis : Terganggu
0 Penampilan
Pasien, laki-laki berusia 28 tahun, berpenampilan fisik sesuai
usia, bentuk tubuh normal cenderung gemuk, kulit kuning
langsat, rambut pendek, berwarna hitam. Pasien tampak sedikit
bingung. Saat wawancara, pasien mengenakan baju rumah sakit
kaos berwarna merah tua, dengan celana pendek selutut. Pasien
mengenakan alas kaki (sandal). Pasien berjalan biasa sambil
bernyanyi. Pasien bersikap kooperatif dan sopan. Kebersihan
dan perawatan diri pasien cukup baik.
0 Perilaku dan aktivitas psikomotor
0 Sebelum wawancara :
Pasien berada di dekat gerbang ruang nuri, menyambut
setiap orang yang hendak masuk, dan mempersilahkan
masuk sambil memanggil petugas untuk membukakan
gerbangnya.
0 Selama wawancara :
Selama wawancara, sikap pasien tampak bingung,
namun kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan
dengan baik dan jawabannya cukup mudah dipahami.
Terkadang ditengah-tengah wawancara pasien meminta
izin untuk mengambil minum, dan kemudian berjalan-
jalan mengelilingi teras ruang nuri.
0 Sesudah wawancara
Pasien terlihat tenang, dan menanyakan kapan dirinya
akan diwawancara kembali.
0 Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif

0 Pembicaraan :
Cara berbicara : spontan, lancar, volume suara
kencang
Gangguan berbicara : artikulasi jelas
0 Alam Perasaan
0 Suasana perasaan (mood) : Eutim
0 Afek ekspresi afektif : Appropriate affect
0 Arus : terputus-putus
0 Stabilisasi : Stabil
0 Kedalaman : normal
0 Skala diferensiasi : normal
0 Keserasian : Serasi
0 Pengendalian impuls : Cukup
0 Ekspresi : ada
0 Dramatisasi : Tidak ada
0 Empati : dapat dirasakan
0 Gangguan Persepsi
0 Halusinasi
0 Halusinasi auditorik : ada (pasien mendengar
suara yang menyuruhnya membuka baju, memukul,
suara tersebut kadang merupakan suara
perempuan terkadang laki-laki)
0 Halusinasi visual : tidak ada
0 Olfaktorik : tidak ada
0 Taktil : tidak ada
0 Gustatorik : tidak ada
0 Ilusi : tidak ada
0 Depersonalisasi : tidak ada
0 Derealisasi : tidak ada
0 Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
0 Taraf pendidikan : SMA
0 Pengetahuan umum : baik
0 Kecerdasan : baik (sesuai dengan tingkat
pendidikannya)
0 Konsentrasi & perhatian : cukup
0 Orientasi
Waktu : baik. (pasien dapat membedakan siang dan
malam.)
Tempat: baik. (pasien sadar pasien sekarang
berada di RSJ.)
Orang : baik. (pasien sadar sedang diwawancara
oleh dokter muda.)
Situasi : baik. (pasien mengetahui situasi sekitar,
saat sedang wawancara.)
Daya ingat :
Tingkat
0 Jangka panjang : baik. Pasien ingat nama SMA nya.
0 Jangka pendek : baik. (pasien ingat dokter muda yang
mewawancarainya kemarin)
0 Segera : baik. (pasien ingat dapat
menyebutkan urutan aktivitas dari
pagi)
0 Pikiran abstraktif : baik
0 Visuospasial : baik
0 Bakat kreatif : data tidak didapatkan.
0 Kemampuan menolong diri sendiri : baik
Proses Pikir
Arus pikir :
0 Produktifitas : cukup
0 Kontinuitas : asosiasi longgar
0 Hendaya bahasa : tidak ada
0 Isi pikir :
Preokupasi : tidak ada
Waham
0 Waham bizzare : tidak ada
0 Waham kejar : tidak ada
0 Waham kebesaran : tidak ada
0 Waham rujukan : ada (pasien merasa dirinya
dibicarakan dan dihina oleh
tetangga dan keluarga besarnya)
0 Waham kendali : ada(pasien merasa ada bisikan
yang menyuruh nya untuk
telanjang dan memukul)
0 Obsesi : tidak ada
0 Fobia : tidak ada
0 Gagasan rujukan : tidak ada
0 Gagasan pengaruh : tidak ada
Pengendalian Impuls
0 Baik, selama wawancara pasien bersikap tenang dan
tidak menunjukkan gejala yang agresif.

Daya Nilai
0 Daya nilai sosial : baik
0 Uji daya nilai : baik
0 Daya nilai reabilitas : kurang
0 Tilikan
0 Derajat IV : Mengakui bahwa dirinya sakit namun
tidak mengetahui penyebabnya.

0 Reliabilitas
0 Dapat di percaya (sebagian besar yang diucapkannya
ketika dikonfirmasi kepada keluarga sesuai)
== PEMERIKSAAN FISIK==
0 Status Internus
0 Keadaan umum : Baik
0 Kesadaran : Compos Mentis
0 Tensi : 120/70 mmHg
0 Nadi : 80x/menit
0 Suhu badan : 36,5°C
0 Frekuensi pernapasan : 20x/menit
0 Bentuk tubuh : Normal
0 Sistem kardiovaskular : BJ1-2 reguler, murmur - , gallop -
0 Sistem respiratorius : Suara napas Vesikuler, Ronki -/- ,
Wheezing -/-
0 Sistem gastro-intestinal : BU +, Nyeri tekan (-)
0 Sistem musculo-sceletal : tidak ada kelainan
0 Sistem urogenital : tidak ada kelainan
Status Neurologikus
0 Saraf kranial : tidak ada kelainan
0 Gejala r. meningeal : tidak dilakukan
0 Mata : Conjungtiva anemis -/-, Sklera
ikterik -/-
0 Pupil : Isokor
0 Opthalmoscopy : tidak dilakukan
0 Motorik : lengan 5+/5+, tungkai 5+/5+
0 Sensibilitas : +/+
0 Sistem saraf vegetatif : tidak dilakukan
0 Fungsi luhur : tidak dilakukan
0 Gangguan khusus : tidak ada
== PEMERIKSAAN PENUNJANG==

Pemeriksaan
Rontgen Thorax : Cor
dan Pulmo dalam
batas normal.

Pemeriksaan yang di
anjurkan dari
keluhan fisik pasien
:-
== IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA==

Pasien laki-laki berusia 28 tahun, masih bekerja,


pendidikan terakhir SMA. Bicara tenang. Mood pasien
eutim. Appropriate effect, arus terputus-putus. Proses
pikir terdapat asosiasi longgar. Isi pikir adanya waham
rujukan dan waham kendali. Gangguan persepsi adanya
halusinasi audiorik.

Tilikan derajat IV dimana pasien mengetahui dirinya


sakit namun tidak mengetahui sebabnya. Terdapat
faktor genetik yakni dari ibu kandung pasien.
Pemeriksaan fisik status internus, neurologis dan juga
hasil pemeriksaan penunjang dalam batas normal.
== FORMULASI DIAGNOSTIK PASIEN ==

AXIS I AXIS II

AXIS
AXIS IV
III

AXIS V
0 Termasuk gangguan jiwa karena adanya hendaya dan
disfungsi disertai gejala kejiwaan berupa :
0 Halusinasi auditorik
0 Waham rujukan
0 Waham kendali
0 Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO)
karena tidak adanya:
Gangguan kesadaran
Gangguan defisit kognitif
Faktor organik spesifik
0 GMNO ini termasuk psikosis karena di temukan gejala
psikosis berupa:
Adanya halusinasi :
Halusinasi auditorik
Adanya waham :
Waham Rujukan AXIS I
Waham Kendali
0 Menurut PPDGJ III, GMNO psikosis ini termasuk skizofrenia
karena memenuhi kriteria skizofrenia seperti:
0 Minimal 1 gejala khas dari kelompok 1 yang jelas atau 2 gejala
yang kurang jelas :
0 Arus pikir terputus, inkoherensi, gejala negatif seprti respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, mengakibatkan
penarikana diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial, dan bukan disebabkan karena depresi.
0 Onset lebih dari satu bulan
0 Tidak disebabkan oleh penyakit otak dan atau intoksikasi atau
putus zat
0 Skizofrenia ini termasuk skizofrenia paranoid karena
memenuhi kriteria diagnostik sebagai berikut:
0 Memenuhi kriteria skizofrenia
0 Adanya halusinasi auditorik
0 Adanya waham rujukan dan waham kendali
0 Tidak terdapat gangguan kepribadian dan retardasi
mental.

AXIS II

0 Dari anamnesa, hasil pemeriksa fisik, neurologi dan


pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan, tidak
ditemukan, sehingga aksis III tidak ada diagnosis.

AXIS III
0 Ditemukan adanya masalah ekonomi, psikososial dan
lingkungan.

AXIS IV
0 Global Assessment of Function (GAF) Scale
0 HLPY : 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik.
0 Current : 61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik.

AXIS V
== EVALUASI MULTITAKSIAL ==

0 AKSIS I : F.20.0 Skizofrenia Paranoid


0 AKSIS II : Tidak terdapat gangguan kepribadian dan
retardasi mental
0 AKSIS III : Tidak ada diagnosis
0 AKSIS IV : Ada masalah dengan ekonomi dan
hubungan sosial.
0 AKSIS V : HLPY : 70-61 beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
Current : 61 beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
== DAFTAR PROBLEM ==

0 Organobiologik : Riwayat genetik (ibu pasien)


0 Psikologi / psikiatrik : Hal. audiotorik, waham
rujukan, waham kendali
0 Sosial / keluarga : Hendaya dalam fungsi sosial
== PROGNOSIS ==

Faktor yang memperberat


0 Onset pada usia muda
0 Faktor keturunan (ibu pasien)
0 Riwayat sosial ekonomi kurang
0 Perokok
0 Hubungan sosial kurang
Faktor yang memperingan
0 Dukungan dari keluarga
0 Keinginan pasien untuk sembuh

0 Prognosis ad vitam : dubia ad bonam


0 Prognosis ad sanationam : dubia ad bonam
0 Prognosis ad fungsionam : dubia ad bonam
== TERAPI ==

Terapi Farmakologis

0 Haloperidol 1nj. 1 x 1 amp


0 Risperidon 2 x 2 mg/hari
0 Triheksilphenidil (THP) 2 x 2 mg/hari
0 Olanzapine 1 x 10 mg
0 Clobazam 2 x 10 mg
Intervensi Psikososial
Terapi ini diberikan kepada pasien apabila kondisi
pasien tenang dan cukup kooperatif untuk
berkomunikasi.

Antara bentuk terapi yang dijalankan adalah seperti


berikut:

Psikoterapi suportif
0 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien
bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang
dihadapinya.
0 Memotivasi pasien agar selalu berpikir positif
0 Memotivasi pasien untuk berobat teratur
Psikoterapi edukatif
0 Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi
mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala,
dampak, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan
risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum
obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala
serupa di kemudian hari.
0 Memberitahu pasien untuk melawan bisikan-bisikan
yang ia dengar dengan cara menutup telinga.
0 Menasihati pasien supaya lebih banyak mendekati
lingkungan sekitar salah satu nya tetangga
Kepada keluarga, dilakukan edukasi terhadap
Keluarga

0 Edukasi kepada keluarga tentang pentingnya


dukungan keluarga dan pentingnya rutinitas minum
obat dalam proses kesembuhan pasien.

Sosioterapi
0 Melibatkan pasien dalam berbagai aktivitas di RSJSH,
seperti kegiatan rehabilitasi dengan melatih
keterampilan pasien, selain itu untuk memotivasi
pasien agar mudah bergaul dengan pasien lain dan
diikut sertakan dalam kegiatan rohani.

Anda mungkin juga menyukai