Anda di halaman 1dari 22

LIMBAH CAIR

• AIR MERUPAKAN SUMBER KEHIDUPAN YANG PENTING BAGI SEMUA


MAHLUK HIDUP.
• AIR CENDERUNG MENJADI PELABUHAN TERAKHIR DARI BERBAGAI
LIMBAH (PADAT, CAIR MAUPUN GAS).
• TEKNOLOGI POSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MENJADI
SANGAT PENTING.

• MACAM PENCEMARAN YANG DAPAT DITIMBULKAN OLEH INDUSTRI


a. FISIK : KEKERUHAN, WARNA, BAU & SUHU
b. KIMIA : AN/ORGANIK, LOGAM, CN, NH3, H2S, PESTISIDA
c. BIOLOGIS : MIKROBIOLOGI PATOGEN
d. RADIOAKTIF: ADANYA BAHAN BERSIFAT RADIOAKTIF
LIMBAH CAIR
BERDASARKAN WAKTU LIMBAH DAPAT MENYEBABKAN SECARA:
LANGSUNG : MATINYA IKAN, TANAMAN DAN BIOTA LAINNYA
TAK LANGSUNG: CEMARAN AKAN TERURAI (Organic Biodegradabel)

KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR


1. Karakteristik Fisik
a. Padatan total
b. Kekeruhan
c. Daya hantar listrik (DHL)
d. Bau, Suhu, Warna
LIMBAH CAIR
a. Padatan total
 Semua bahan tersisa (residu) setelah cairan tersebut
diuapkan pada suhu 103 – 105 ⁰C.
 Total solid/sisa uap dapat diklasifikasikan ke dalam padatan
tersuspensi dan padatan tersaring dengan saringan 1 mikron
 Pada padatan tersuspensi terdapat padatan terendap, akan
mengendap pada dasar tabung konis (imhoff cone) setelah 1
jam
 Pada padatan tersaring (lolos saring) terdapat koloid (1 mμ –
1μ) dan padatan terlarut ( φ< 1mμ)
LIMBAH CAIR
b. Kekeruhan
 Merupakan ekspresi dari sifat optik air yang menyebabkan
cahaya dibaurkan dari yang ditransmisikan secara lurus
melalui air
 Kekeruhan tidak selalu berkorelasi dengan kadar padatan
tersuspensi.
 Pembauran dan penyerapan cahaya dipengaruhi oleh :
bentuk, ukuran dn indeks refraksi dari benda yang melayang.
 Kekeruhan terjadi karena adanya zat-zat koloid/zat-zat
terapung dan terurainya zat-zat tersebut (tersuspensi) baik
zat organik, jasad renik, lumpur dan benda lain yang tidak
segera mengendap.
LIMBAH CAIR
c. Daya Hantar Listrik (DHL)
 DHL adalah suatu peruaraian numerik kemampuan air untuk
menghantarkan listrik.
 Numerik tergantung pada kadar total persenyawaan yang
terlarut dalam air & suhu pada saat pengukuran.
 DHL dipengaruhi : mobilitas ion, valensi dan kadar ion-ion.
 Hampir semua senyawa anorganik sebagai konduktor kuat.
 Senyawa organik dalam air merupakan konduktor lemah.
 SCT (salino conductivity temperatur) meter alat untuk DHL,
Salinitas dan suhu
LIMBAH CAIR
c. Daya Hantar Listrik (DHL)
 Kegunaan pengukuran DHL mengetahui mineral, garam-
garam terlarut dan disetarakan dengan salinitas dan padatan
terlarut (TDS=total dissolved solids).
 Tiga parameter tersebut untuk menera kesetimbangan
dalam air limbah dan pengaruhnya pada kehidupan.

d. Bau
Zat organik akan diurai oleh mikroba sehingga menghasilkan
gas-gas yang bau.
LIMBAH CAIR
e. Suhu
Parameter ini penting karena mempengaruhi kehidupan
dalam air, kecepatan reaksi dan kegunaan perairan. Suhu
akan naik karena aktifitas industri shg akan menyebabkan
perubahan spesies, O2 terlarut.
f. Warna
Yang biasa diukur adalah “true color” yaitu warna yang hanya
disebabkan bahan-bahan yang terlarut dalam limbah. Warna
yang disebabkan oleh warna bahan-bahan terlarut maupun
yang tersuspensi “apparent color”
umur dari limbah dapat diukur dari kualitatif warna
LIMBAH CAIR
f. Warna
Air limbah yang baru dibuang biasanya abu2 bila senyawa
organik baru dipecah, dan bila O2 direduksi sampai O warna
berubah menjadi gelap (hitam).
Dalam menetapkan warna perlu diduga adanya logam berat.

2. Karakteristik Organik
a. Parameter Organik
 Biasanya ditetapkan sebagai nilai BOD (Biochemical Oxygen
Demand)= kebutuhan oksigen untuk reaksi biokimia, COD
(Chemical Oxygen Demand)=kebutuhan oksigen untuk reaksi
kimia, TOC (Total Organic carbon)
LIMBAH CAIR
 BOD lebih menggambarkan kandungan organik yang terurai
oleh mikroorganisme
 COD menggambarkan organik yang tak terpecah oleh
mikroorganisme
1) Protein
• Merupakan rantai komplek yang tak stabil/mudah terurai
menjadi senyawa lain. Berat molekul protein binatang dan
tumbuhan umumnya tinggi yaitu 20.000 – 20 juta
• Protein sebagai bahan organik mengandung C, H dan O2 dan
mengandung nitrogen ± 16%, selain itu sulfur, phosphor dan
Fe
LIMBAH CAIR
• Protein dan urea pada limbah adalah penghasil nitrogen 
bau busuk dari dekomposisi.

2) Karbohidrat
 Komposisi KH adalah C, H dan O2 biasanya terdiri dari 6/>
atom C pada tiap molekul.
 Kecuali pati/selulosa sukar larut dalam air, penguaraian
dalam tanah akan lebih cepat.
LIMBAH CAIR
3) Lemak
 Lemak lebih stabil, tetapi dengan kesadahan (Ca dan Mg)
menyebabkan garam natrium diubah menjadi garam kalsium
dan Magnesium dan selanjutnya diendapkan.
 Petroleum dan Tir sebagian mengapung dan lainnya
membentuk sludge (lumpur mengendap) sulit dipecahkan.
 Jenis minyak mineral ini cenderung membentuk selaput tipis
(film) dan menghalangi aktifitas biologis.
LIMBAH CAIR
4) Surfactants
 Mempunyai molekul organik yang besar, sedikit larut dalam
air.
 Bila larut akan membentuk buih yang menyulitkan dalam
penjernihan.
 Tipe surfactant: ABS (alkyl Benzene Sulfonate) tidak dapat
didegradasi, dan LAS (Linear Alkyl Sulfonate) bisa didegradasi

b. Parameter Anorganik
1) pH
Konsentrasi ion H (pH) akan mempengaruhi kehidupan air
LIMBAH CAIR
& menentukan nilai guna air.
Air limbah yang pH nya rendah harus dinetralkan sebelum
dibuang.

2) Chlorida
Zat organik terlarut yang tak dapat dihilangkan melalui
proses biologis dan tak tersedimentasi.
Cl bebas biasanya dari desinfektan, Cl dalam bentuk ion tak
berbahaya.
LIMBAH
3) Alkalinitas
Konsentarsi alkali penting diketahui dalam pengolahan
limbah, alkali dibentuk karena adanya hidroksida karbonat
dan bikarbonat.

4) Nitrogen
 Nitrogen dan phosphor biasa dikenal sebagai biostimulan
dan nutrien untuk pertumbuhan tanaman.
 Nitrogen organik dan urea diubah oleh mikroba menjadi
amonia.
 Umur limbah dapat ditunjukkan dari jumlah amonia yg ada
LIMBAH CAIR
 Dalam lingkungan anaerobik amonia diubah menjadi nitrit
dan nitrat, sebagai indikator air telah stabil.
 Nitrat dibutuhkan algae dan tumbuhan untuk membentuk
protein.

5) Phosphor
 Phosphat dalam limbah industri dan domestik dikontrol pada
batas 4 – 15 mg/ltr
 Phosphat biasanya berasal dari limbah domestik, yang
lainnya dari industri dan sludge.
LIMBAH CAIR
6) Sulfur
 Ion sulfat berasal dari sumber air dan ada juga dari limbah.
 Sulfur dibutuhkan pada sintesa protein dan dibebaskan pada
penguraian. SO4 dapat direduksi secara kimia oleh bakteri
menjadi sulfida (anaerob),  H2S.
 H2S pada aerob akan teroksidasi menjadi SO4 kembali.
 Dalam jumlah besar SO4 dapat meningkatkan keasaman.
 H2S bersifat racun berbau busuk dan kadar 1,0 mg/ltr fatal
bagi kehidupan air.
 H2S yang bercampur dengan gas hasil peruraian limbah (CH4
+ CO2) akan bersifat korosif.
LIMBAH CAIR
7) Senyawa racun
 Dari jenis kation Cu, Pb, Ag, Cr, As dan Br adalah racun untuk
mikroorganisme
 Dalam digester lumpur, Cu akan mengganggu pada
konsentrasi 100 mg/ltr, Cr 500 mg/ltr.
 Dari jenis anion cianida (CN) dan khromat (CrO4 atau Cr6+)
dan flouride (F) adalah racun.

3. Parameter Gas
Yang terdapat pada limbah tak terolah N2, O2, CO2, H2S,
NH3 dan CH4 (metana).
LIMBAH CAIR
Gas N2, O2 dan CO2 banyak terdapat diudara terbuka mudah
larut dalam air.
sedangkan H2S, NH3 dan CH4 berasal penguraian bahan-
bahan organik limbah. Cl2 dan O3 gas yang ditambahkan ke
air untuk desinfeksi.
1) Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen terlarut dibutuhkan untuk respirasi mikroba aerob.
DO ditentukan oleh:
 Daya larut gas dalam air
 Tekanan partial gas dalam atmosfir
 Temperatur air dan kemurnian
LIMBAH CAIR
2) H2S
Terbentuk karena peruraian bahan organik
 Daya larut gas dalam air
 Tekanan partial gas dalam atmosfir
 Temperatur air dan kemurnian

3) CH4
 Hasil samping dari peruraian organik, merupakan gas tidak
berwarna , tidak bau dan merupakan hidrokarbon mudah
terbakar
 Jika ada dalam air berarti ada racun mikroorgansm yang
menghambat penguraian. Gas ini akibat pembusukan
mikroorg secara anaerob
LIMBAH CAIR
4. Karakteristik Biologis
Beberapa parameter penting dalam menentukan
karakteristik limbah cair.
a. Golongan mikroba yang terdapat dalam limbah cair tersebut.
b. Mikroba pathogen yang ada, seperti:
 Ascaris Sp, enterobius Sp cacingan
 Bacillus anthracis anthrax
 Brucella spp demam malta, abortus
 Entamoeba histolitica disentri
 Leptospira leptospirosis
 Mycobacterium tb tuberculosis
LIMBAH CAIR
 Salmonella typhii tipus
 Salmonella parath paratipus
 Salmonella spp keracunan makanan
 Dll
LIMBAH CAIR INDUSTRI
Karakteristik limbah cair dan pengaruhnya terhadap lingkungan:
NO KOMPONEN PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN
1. BOD & CO Deoksigenasi, aerob, bau busuk
2. Arsen (As) Beracun, kanker kulit dan hati
3. Timbal (Pb) Racun saraf, anemia, lumpuh
4. Chromium (Cr) Kanker kulit & alat pernapasan
5. Tembaga (Cu) Rasa tidak enak & Ca hati
6. Mercuri (Hg) Rusak hati, ginjal & saraf
7. Cadmium (Cd) Batu ginjal, rapuh tulang & gastritis
8. Asam/Alkali Mematikan biota air
9. Desinfektan, phenol, Cl Mikroba mati, merubah rasa & bau

10 . Fe, Ca, Mg, Mn, Cl, SO4 Air basa, sadah, warna & salinitas
11. Organisme patogen Infeksi manusia & hewan

Anda mungkin juga menyukai