Anda di halaman 1dari 98

PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR

Penyusunan Perencanaan
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Disampaikan oleh : Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem DiplSE.,MSc
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Email: nieke@enviro.its.ac.id
1
• PENGERTIAN DAN MAKNA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DAN LINGKUNGAN
• CONTOH – CONTOH
PENGELOLAANNYA DI INDONESIA
PENGERTIAN DAN MAKNA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
AIR

3
PENGERTIAN-PENGERTIAN DASAR

SUMBERDAYA (RESOURCES)
SUMBER PERSEDIAAN, baik cadangan maupun
yang baru
(Chapman, J.D. 1969. Interactions between man and his resources.
In: Committee on Resources and Man. Resources and Man. P. 31-42.
W.H. Freema & Co., San Francisco)
TIGA PENGERTIAN, YAITU :
o PERSEDIAAN TOTAL (TOTAL STOCK) :
Jumlah semua unsur lingkungan yang mungkin merupakan
sumberdaya jika seandainya dapat diperoleh
o SUMBERDAYA (RESOURCES) :
Bagian dari total stock yang dapat diperoleh manusia
o CADANGAN (RESERVE) :
Bagian dari sumberdaya yang diketahui dengan pasti dapat
diperoleh
SUMBERDAYA ALAM (NATURAL RESOURCES)

 KEADAAN LINGKUNGAN ALAM yang mempunyai


nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia
 KEADAAN LINGKUNGAN DAN BAHAN-BAHAN
MENTAH yang digunakan manusia untuk
memenuhi dan memperbaiki kesejahteraannya
 SUATU SUMBERDAYA YANG TERBENTUK karena
kekuatan alamiah
 UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN ALAM, baik fisik
maupun hayati, yang diperlukan manusia untuk
meningkatkan kesejahteraannya dan memenuhi
kebutuhannya
PENGGOLONGAN SUMBERDAYA ALAM
SIFAT SDA FISIK (TANAH, AIR, DAN UDARA)
SDA HAYATI (HUTAN, PADANG RUMPUT, PERKEBUNAN, DLL)

SDA DARATAN (HUTAN, PERKEBUNAN, DLL)


JENIS HABITAT
SDA PERAIRAN (SUNGAI, LAUT, DANAU, DLL)
SDA TANAH
KEBUTUHAN POKOK
SDA AIR DAN UDARA
SUMBER MASYARAKAT
SDA ENERGI
DAYA ALAM PENGHASIL ENERGI (AIR, MATAHARI, ARUS LAUT, GAS BUMI,
(SDA) MINYAK BUMI, BATU BARA, ANGIN, BIOTIS/TUMBUHAN)

POTENSI PENGHASIL BAHAN BAKU (MINERAL, GAS BUMI, BIOTIS,


PENGGUNAAN PERAIRAN, TANAH, DLL)

SDA LINGKUNGAN HIDUP (UDARA DAN RUANG, PERAIRAN,


LANDSCAPE, DLL)

RENEWABLE ATAU FLOW RESOURCES (TANAH, AIR,


HUTAN, PERIKANAN, DLL)
NON RENEWABLE ATAU FUND ATAU STOCK
KEMUNGKINAN RESOURCES (MINYAK BUMI, BATU BARA, GAS
BUMI, BIJIH LOGAM)
PEMULIHAN
CONTINUOUS RESOURCES (ENERGI MATAHARI,
ENERGI PASANG SURUT, UDARA, AIR DALAM
SIKLUS HIDROLOGI, DEBU DI UDARA, DLL)
SUMBER DAYA AIR

 1. YANG DAPAT DIPERBARUI (RENEWABLE)


 2. YANG TIDAK DAPAT DIPERBARUI (NON-
RENEWABLE)
DAPAT DIPERBAHARUI
(RENEABLE):
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari,
angin, dan air.
Kekayaan alam yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak berlebihan.
Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga
untuk dapat terus berkelanjutan.
 SUMBERDAYA ALAM DAPAT PULIH
(RENEWABLE RESOURCES)

umumnya berkaitan satu sama lain dalam


suatu ekosistem, sehingga pengelolaannya
tidak dapat berdiri sendiri-sendiri,
misalnya pengelolaan sumberdaya tanah dan
vegetasi/hutan berkaitan erat dengan
keadaan sumberdaya air/perairan.
SDA DAN EKOSISTEM BERADA DALAM SUATU
KOMPLEKS WILAYAH YANG DISEBUT BIOSFER
BIOSFER

SDA 1 SDA 2

SDA 3
SDA 4

SDA N
 SUMBERDAYA ALAM DAPAT PULIH
Seperti : tanah, air, biotis, dan ruang
merupakan landasan sumberdaya alam utama
dalam pengembangan suatu wilayah sungai.

 Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya air


dan lingkungan tersebut harus dilaksanakan
secara terpadu dalam suatu perencanaan dan
pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai).

13
DAS
(DAERAH ALIRAN SUNGAI)
TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI
(NON-RENEWABLE:
 Minyak bumi, gas alam, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya.
 SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses
pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis.

15
16
LNG

17
PERTAMBANGAN BESI DAN TIMAH

BESI
TIMAH
18
PERTAMBANGAN BATUBARA

19
PERTAMBANGAN EMAS

20
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DAN LINGKUNGAN
(PSDA DAN LINGKUNGAN)
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DAN LINGKUNGAN
(PSDA DAN LINGKUNGAN)

ADALAH
Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi
sumber daya air dan lingkungan, pendayagunaan
sumber daya air dan lingkungan , dan pengendalian
daya rusak air dan lingkungan.
Teknologi ini merupakan ilmu pengetahuan yang
dapat diterapkan atau digunakan secara langsung,
untuk membantu manusia di dalam mencapai suatu
tujuan.
Pengelolaan adalah suatu usaha atau kegiatan yang
diupayakan untuk menghasilkan agar lingkungan
dapat dieksploitasi secara optimal dan tetap lestari.
Sedangkan sumber daya lingkungan adalah segala
sesuatu yang terdapat didalam lingkungan, yang
dapat diolah dan dipergunakan untuk kepentingan
manusia dalam mencapai kesejahteraan.
DASAR – DASAR PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
 Undang - Undang No 7 Tahun 2004

Yang bermakna :
- Perencanaan,
- Pelaksanaan,
- Pemantauan,
- Evaluasi,
- Pendayagunaan
- dan Pengendalian
Secara menyeluruh dan terpadu.
Air dibutuhkan oleh setiap
orang minimum 2,5 m3 air /
hari
Bumi mengandung 325 juta
kubik mil air.
Air dipermukaan
bumi
97,5 % berupa air asin,
2.5% berupa air tawar

0.77% tersedia air


dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan
manusia.
Bayangkan betapa kecilnya
jumlah air di bumi ini yang
dapat dinikmati oleh semua
makluk hidup.

Sebagai insan Allah SWT


yang selalu bersyukur,
peliharalah apa yang telah
diberikan olehNya bagi umat
di dunia ini.
70 % dari total penduduk di Indonesia
mengonsumsi air yang berkualitas
kurang baik atau terkontaminasi.
Fig. 54-6

Kerusakan di hulu
sungai
Limpasan air limbah
yang dibuang ke sungai

Pencemaran, Eutrofikasi

Sumber sumber air


akan teracam kelangkaan.
RENCANA
Perencanaan secara menyeluruh dan
terpadu yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pengelolaan sumber
daya air dan lingkungan
PSDA DAN LINGKUNGAN
diartikan sebagai Upaya
dalam menjaga dan memelihara
kualitas sumber air dan
lingkungan agar tidak terjadi
polusi/tercemar.
DIPERLUKAN PENGELOLAAN
UPAYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR MENURUT UNDANG
– UNDANG NO 7 TAHUN 2004 ADALAH :
 Pengelolaan secara menyeluruh mencakup semua
bidang pengelolaan yang meliputi,
 konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya
rusak air dan lingkungan , serta meliputi satu sistem
wilayah pengelolaan secara utuh yang mencakup
semua proses perencanaan, pelaksanaan, serta
pemantauan dan evaluasi.
 PENGELOLAAN SECARA TERPADU merupakan
pengelolaan yang dilaksanakan dengan melibatkan
semua pemilik kepentingan antarsektor dan
antarwilayah administrasi.
 PENGELOLAAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
HIDUP yaitu pengelolaan yang memperhatikan
keseimbangan ekosistem dan daya dukung
lingkungan.
 PENGELOLAAN YANG BERKELANJUTAN adalah
pengelolaan yang tidak hanya ditujukan untuk
kepentingan generasi sekarang tetapi juga untuk
kepentingan generasi yang akan datang.
DIPERLUKAN PENJAGAAN KELANGSUNGAN
KEBERADAAN DAYA DUKUNG, DAYA TAMPUNG, DAN
FUNGSI SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN

1) melaksanakan konservasi sumber daya air,


2) mempertahankan dan memulihkan kualitas
air pada sumber sumber air dan lingkungan
serta prasarananya,
3) mengendalikan pencemaran dengan cara
pengendalian daya rusak air dan lingkungan
secara menyeluruh
4) mencakup upaya pencegahan,penanggulangan
dan pemulihan air dan lingkungan
MENJAMIN TERCAPAINYA PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN
DIPERLUKAN KEGIATAN
1) PENGAWASAN terhadap seluruh proses dan
hasil pelaksanaan pengelolaan pada setiap
wilayah sungai,
2) Penjagaan terhadap KESELARASAN
HUBUNGAN antara hubungan manusia dengan
lingkungan,
3) PENGENDALIAN PEMANFAATAN sumber daya
alam secara bijaksana,
MENJAMIN TERCAPAINYA PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN
DIPERLUKAN KEGIATAN

4) PEMBINAAN guna mewujudkan manusia


sebagai pembina lingkungan,
5) PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
untuk kepentingan generasi sekarang dan
mendatang,
6) PERLINDUNGAN terhadap dampak kegiatan
yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER
DAYA AIR DAN LINGKUNGAN dalam
MENGURANGI ATAU MEMINIMISASI
DAMPAK dari pemanasan global yaitu

Dengan MEWUJUDKAN PENGELOLAAN


SUMBER DAYA AIR YANG sesuai Undang –
undang No 7 Tahun 2004 dan menggunakan
teknologi pengelolaan yang ramah
lingkungan.
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
Teknologi Atau Upaya Pengelolaan yang bertujuan
untuk MENCEGAH PENCEMARAN, MENGURANGI
PERUSAKAN terhadap kualitas air dan lingkungan serta
pemulihan.
Teknologi atau upaya pengelolaan yang bertujuan pada

PENINGKATAN PENGELOLAAN SYSTEM INTERNAL,


SYSTEM MONITORING, PEMELIHARAAN DAN EVALUASI
Teknologi atau upaya pengelolaan yang bertujuan untuk

PENINGKATAN PELAKSANAAN STRATEGI KOMUNIKASI


DAN PELAYANAN
Teknologi atau upaya pengelolaan yang bertujuan pada

PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU KUALITAS AIR


DAN LINGKUNGAN
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
 Teknologi atau upaya upaya pengelolaan yang
bertujuan pada PENCEGAHAN PENCEMARAN,
PENGAMANAN TERHADAP PENGURANGAN
PERUSAKAN AIR DAN LINGKUNGAN, PENYEDIAAN
RESAPAN AIR.
 Teknologi atau upaya pada PENGAMANAN FUNGSI
SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN seperti hutan di
sekitar sungai, danau, mata air, dan rawa.
 Teknologi atau upaya pengelolaan yang bertujuan
pada PEMULIHAN ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH
menjadi sumber daya air dan lingkungan yang bisa
dimanfaatkan kembali dan tidak mencemari lingkungan
TEKNOLOGI PENGELOLAAN

 teknologi yang dapat diterapkan


bergantung pada kualitas sumber daya
air dan lingkungan yang telah
DIMANFAATKAN DAN MENGHASILKAN LIMBAH.
 teknologi untuk meningkatkan kualitas

air dan lingkungan supaya TIDAK


MENCEMARI AIR DAN LINGKUNGAN
DAMPAK – DAMPAK
LINGKUNGAN

43
DEGRADASI LAHAN – PENEBANGAN HUTAN
DEGRADASI LAHAN – BEKAS TAMBANG
KEBAKARAN HUTAN
BANJIR KOTA
DEGRADASI LAHAN – KEKERINGAN
KERUSAKAN TANAH AKIBAT TAMBANG

 Bekas tambang
inkonvensional tak saja
merusak lingkungan
karena mengikis lapisan
tanah, tapi saat
kemarau datang tanah
bekas tambang itu pun
retak-retak.
PROFIL LAHAN BEKAS
TAMBANG

LAHAN DARAT (65%) LAHAN KOLONG (35%)

MISKIN UNSUR HARA


SIFAT AIR/TANAH ASAM PH 4 -5
MIKROBIOLOGI RENDAH
VEGETASI HOMOGEN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Lahan-lahan bekas pertambangan terbuka

Lahan pertambangan terbuka menghasilkan


kolong-kolong tanah yang sangat dalam
PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT

52
53
54
CONTOH
PEMANFAATAN

55
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR DIPERLUKAN

56
Dewan Air Dunia (WWC, 2007) mengatakan bahwa
20 tahun kedepan dengan peningkatan jumlah
penduduk dunia dari enam 6 miliar menjadi sekitar
7,2 miliar orang, masalah air akan menjadi problem
yang amat serius.
PENYEBABNYA
Persediaan sumber air dengan kualitas yang
baik menurun hingga sepertiganya.
Penduduk dunia mungkin hanya akan dapat
menikmati air < 30% dari suplai air yang ada
atau mengalami krisis air.
Akibat semakin banyaknya air limbah yang
dibuang ke badan air/sungai dan tanah
Contoh Kasus Pencemaran Air di Kota
Besar Indonesia
Sungai yang tercemar air limbah dan sampah
Danau yang dikeringkan dan dialih fungsikan
Penggunaan air tanah oleh industri dan perumahan
yang tidak terkendali..
Pengambilan air tanah di daerah pantai yang berlebih

sehingga terjadinya intrusi air laut.


Pencemaran oleh air laut terhadap air tanah tawar

mencapai zona pencampuran air tawar – air asin


(mixing zone).
Berkurangnya lahan terbuka hijau yang berfungsi

sebagai daerah tangkapan air.


Contoh Kasus Pencemaran Air di
Kota Besar Indonesia
- Jakarta :
air sumur gali berwarna/keruh, sadah, mengandung
besi, mangan, klorida, nitrat, zat organik, dan zat
padat terlarut berada di atas ambang batas.
Sumur mengandung logam berat kadmium dan
sumur mengandung bakteri Escherichia coli (coli
tinja).
- Tangerang dan Serang, sebagian besar air tanahnya
tidak dapat digunakan sebagai sumber air minum

MASIH BANYAK YANG LAINNYA


SUMBER
PENCEMAR/POLUSI
 Limpasan air limbah domestik (rumahtangga) dan
industri,
 Air limbah dari kegiatan/usaha masyarakat
(laundry, pencucian kendaraan bermotor)
 Air Limbah rumah sakit.
 Air Lindi dari tempat pembuangan sampah
organik
 Pemupukan, insektisida dan pestisida
 Tumpahan minyak bumi pada perairan
 dan masih banyak yang lain.
AIR LIMBAH DIBUANG KE
LINGKUNGAN /AIR PERMUKAAN
TANPA PSDA & LINGKUNGAN
Masalah pencemaran bukan
hanya berdampak pada kualitas
air dan lingkungan ttp dapat
berdampak pada perubahan
iklim.
GAS RUMAH KACA (GRK) DAN
PEMANASAN GLOBAL
 Protocol Kyoto ditetapkan 6 jenis gas
rumah kaca yaitu CO2 /Karbon Dioksida,
CH4 /Metana, N2O/Nitrogen Oksida,
HFCs/Hydrofluorokarbons,
PFCs/Perfluorocarbons dan SF6 /Sulphur
hexafluoride.
 Gas – gas tersebut berperan sebagai
penyerap energi radiasi matahari yang
seharusnya energi radiasi matahari
tersebut dipantulkan kembali ke ruang
angkasa.
 Keberadaan gas-gas rumah kaca
tersebut maka energi radiasi matahari
tertahan di lapisan atmosfer dan
menyebabkan peningkatan suhu bumi.
Siklus Hidrologi
Uap Air

H2 O

BELUM MENGALAMI
PENCEMARAN
Gas buang

Gas buang

Gas buang TERCEMAR

69
Gas buang Gas buang

Gas buang

Gas buang
Gas buang

Gas buang

Gas buang

70
(Mengandung Gas yang
terlarut pada air diudara)
Efek Rumah Kaca
A T M O S F I R
Sebagian radiasi matahari Sebagian radiasi infra merah
dipantulkan oleh atmosfir dan melewati atmosfir dan hilang di
MATAHARI permukaan bumi angkasa
Radiasi matahari yang keluar:
103 Watt per m2
Radiasi neto matahari Radiasi neto matahari
yang masuk: yang masuk:
240 Watt per m2 240 Watt per m2

Sebagian radiasi infra merah diserap dan


diemisikan kembali oleh molekul-molekul gas
Radiasi matahari melalui
rumah kaca. Efek yang langsung ditimbulkan
atmosfir yang jernih
adalah meningkatnya suhu permukaan bumi
Radiasi matahari yang masuk:
dan troposfir
343 Watt per m2

Permukaan bumi menerima lebih


banyak panas dan radiasi
inframerah diemisikan kembali

Energi matahari diserap permukaan … dan diubah menjadi panas yang


bumi dan menghangatkannya … menyebabkan emisi gelombang
panjang (infra merah) kembali ke
atmosfir
168 Watt per m2
B U M I
CAMPURAN
GAS – GAS + AIR
(GAS RUMAH KACA)
GAS
GAS

Gas – Gas

PENGUAPAN

BUMI Zat pencemar


dalam air limbah
Perubahan Iklim dan Dampak Yang
Terjadi
Gas – gas hasil dari proses pengupan air bersama
– sama dengan gas buang dari industri, peralatan
rumah tangga seperti air condition, kulkas, gas
buang kendaraan bermotor, dan masih banyak
lagi, menjadi GAS RUMAH KACA dan terpantul
kembali atau efek rumah kaca
BERAKIBAT meningkatnya temperatur di
bumi. Pertambahan panas bumi ini dapat
mengakibatkan pemanasan global dan
perubahan iklim.
 A United Nations Environmental Programs
(UNEP) melaporkan bahwa
64% di antara gas rumah kaca adalah CO2.
80% jumlah CO2 yang dihasilkan berasal
dari konsumsi bahan bakar fosil.

Pemanasan global berakibat pada


meningkatnya konsentrasi gas rumah
kaca, meningkatnya suhu rata-rata bumi,
dan meningkatnya permukaan air laut.
 Energi, pertanian terutama yang menggunakan
pupuk berlebih, pembukaan lahan, degradasi
(kerusakan) tanah, peternakan yang intensif,
penggundulan hutan juga memberikan kontribusi
kepada perubahan iklim (Greenpeace: 2008).
 Diperkirakan 17%- 32% emisi gas rumah kaca
disebabkan kegiatan manusia. Penggunaan pupuk
pada pertanian yang berlebihan mengakibatkan
emisi nitrogen oksida (N2O) 300 kali lebih kuat dari
karbondioksida dalam mengubah
Konsentrasi gas-
gas rumah kaca

Hasil pengukuran Hasil pengukuran konsentrasi


konsentrasi CO2 Hasil pengukuran C2O
konsentrasi CH4
PENYEBAB
TIMBULNYA EFFEK
RUMAH KACA

DAMPAK – DAMPAK
YANG TERJADI PADA LINGKUNGAN
DAMPAK – DAMPAK
YANG TERJADI PADA LINGKUNGAN
PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA
DI INDONESIA
 Suhu bumi menjadi hangat dan suhu permukaan
bumi akan meningkat.
 Peningkatan suhu ini menyebabkan akan
peningkatan permukaan air laut
 sebuah pulau tak bernama di propinsi Riau
tenggelam ditelan air laut akibat kenaikan
permukaan air laut.
 Iklim Muson di Indonesia yang arah anginnya
berubah setiap setengah tahun.
 Sektor Pertanian terpengaruh sehingga
produktivitasnya menurun
 Pendapatan petani menurun atau peningkatan
angka kemiskinan meningkat
 Peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya
es di kutub utara
 Bencana alam banjir, badai dan kebakaran.
 Dampak perubahan iklim menyebabkan terjadinya
salah satu fenomena yag cukup serius di Indonesia,
yaitu El Nino.
 Terjadinya peristiwa pemutihan karang secara luas
di beberapa wilayah seperti bagian timur Sumatera,
Jawa, Bali dan Lombok tahun 1997/1998
 Di Kepulauan Seribu, 90-95% terumbu karang yang
berada hingga kedalaman 25 meter mengalami
kematian akibat pemutihan karang.
 terbakarnya kawasan hutan yang hampir seluas 10
juta dan 80% terjadi di lahan gambut yang
merupakan penyerap emisi karbon terbesar di
dunia. Akibat peristiwa ini, sebanyak 0,81-2,57
Gigaton karbon dilepaskan ke atmosfer.
 Peristiwa pergeseran ekosistem yang memberi
dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) dan penyebaran penyakit
melalui vektor (vector-borne diseases).
TENGGELAMNYA PULAU DI KEPULAUAN
RIAU (Reuters, 9 Desember 2007)
SUHU BUMI SEMAKIN MEMANAS
 Hujan ekstrim terjadi dengan intensitas 500
mm/bulan di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten
atau mengalami peningkatan 13 %.
Pergeseran musim terjadi di seluruh wilayah
Indonesia suhu udara semakin panas sampai
mencapai 43oC.
AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
 Agar pengelolaan sumber daya air dan lingkungan
ini terlaksana diperlukan perubahan paradigm dalam
manajemen serta diperlukan strategi ang meliputi :
PENDEKATAN SYSTEM, PERUBAHAN SECARA
BERTAHAP DAN BERKELANJUTAN
Perbaikan system internal pada system pengelolaan
ini dimaksudkan untuk mencapai system manajemen
mutu kualitas sumber air dan lingkungan meliputi :
SYSTEM PENGELOLAAN, SYSTEM MONITORING DAN
PEMELIHARAAN, DAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN
PELAYANAN PADA PENGELOLAAN
DIPERLUKAN PERUBAHAN
PARADIGMA PENGELOLAAN
END OF PIPE PREVENTIFVE
AND CORRECTIVE
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA LINGKUNGAN
MENGIKUTI PARADIGMA BARU

96
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN TERDIRI ATAS :
 Air

 Tanah

 Udara

 Yang keseluruhannya perlu dijaga dan


dilestarikan karena diperlukan oleh manusia
 PERLU DIKELOLA SECARA
BERKELANJUTAN

97
TERIMA KASIH

98

Anda mungkin juga menyukai