Anda di halaman 1dari 17

ISOLASI FRAKSI AKTIF KAPANG ENDOFIT PADA AKAR

TUMBUHAN GANDARIA (Bouea macrophylla Griffith)


DAN PENGARUH ANTIMIKROBA TERHADAP TERDAHAP
EKSPRESI GEN mecA PADA Staphylococcus Aureus

DISUSUN OLEH :
JUEN CARLA WARELLA
NIM : 011814153013
LATAR BELAKANG :
Menurut catatan WHO baru sekitar 20.000 spesies tanaman yang
sudah digunakan sebagai bahan obat (Zuhud,1994).

WHO (World Health Organization) pada tahun 1985 memprediksi bahwa


sekitar 80% penduduk dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat (herbal
medicine, phytotherapy, phytomedicine atau botanical medicine) untuk
pemeliharaan kesehatan mereka (Peters & Whitehouse, 2000).

Beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan bakteri resisten yang


telah terjadi di seluruh dunia (Golkar et al. 2014; Wright 2014).

Salah satu solusi yang perlu dikembangkan adalah dengan


menghasilkan antibiotik yang mampu untuk membunuh bakteri
resisten. Antibiotik yang dihasilkan dari bahan alam. salah satunya
adalah Gandaria (Priyadi, 2010).
Umumnya tanaman yang tumbuh pada lingkungan yang unik, memiliki sifat
etnobotani khusus yang bersifat endemik bagi pertumbuhan mikroba endofit.
Bakteri endofit memberikan kontribusi pada pertumbuhan tanaman inang
dengan memproduksi zat pengatur tumbuh tanaman, meningkatkan induksi
resistensi tanaman inang terhadap patogen dan parasit, membantu fiksasi
nitrogen, dan menghasilkan antibiotik (Bhore et al., 2010).
Apabila mikroba endofit dapat menghasilkan senyawa-
senyawa bioaktif yang langka dan penting seperti yang
dimiliki tanaman inangnya, maka endofit dapat
mengurangi ketergantungan terhadap sumber bahan baku
dari tanaman inangnya, dengan demikian keanekaragaman
hayati yang ada dapat dipertahankan.

Selain itu, penggunaan mikroba sebagai sumber produk


metabolit sekunder yang berkhasiat dapat dilakukan
dengan proses yang lebih mudah dan ekonomis, sehingga
dapat dihasilkan produk dengan harga lebih kompetitif
(Tan ; & Zou, 2001).
RUMUSAN MASALAH:
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah isolat dan karakterisasi senyawa fenolat kapang
endofit pada akar Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) ?
2. Manakah aktivitas antibakteri terbaik dari ekstrak senyawa aktif
kapang endofit pada akar Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) ?
3. Apakah ada pengaruh fraksi aktif terhadap ekspresi gen mecA pada
Staphylococcus Aureus ?
Tujuan penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka Tujuan dilakukannya penelitian “Isolasi fraksi
aktif kapang endofit akar tumbuhan gandaria (Bouea macrophylla griffith) dan pengaruh
antimikroba terhadap terdahap ekspresi gen mecA pada Staphylococcus aureus” Adalah :

1. Mendapatkan isolat dan karakterisasi


Tujuan Umum : senyawa fenolat kapang endofit pada batang
Gandaria (Bouea macrophylla Griffith).
Penelitian ini bertujuan
untuk medapatkan isolasi
fraksi aktif kapang endofit 2. Menentukan aktivitas antibakteri terbaik dari
dan mengetahui pengaruh Tujuan Khusus ekstrak senyawa aktif kapang endofit pada akar
antimikroba dari kapang Gandaria (Bouea macrophylla Griffith).
endofit kulit batang
tumbuhan gandari (Bouea
macrophylla Griffith)
terhadap ekspresi Gen 3. Menlihat pengaruh fraksi aktif terhadap
mecA pada Staphylococcus ekspresi gen mecA pada Staphylococcus
aureus. Aureus.
Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis :
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai :
a. Memberikan informasi mengenai potensi
senyawa aktif kapang endofit sebagai
antibakteri.
b. Memberikan informasi mengenai pengaruh
kapang endofit terhadap ekspresi gen mecA
pada Staphylococcus Aureus.

1. Secara Praktis :
Secara praktis hasil penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai :
a. Bagi masyarakat ilmiah
b. Bagi masyarakat umum
c. Bagi peneliti
Populasi dan Sampel
Populasi :
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kapang endofit dari akar tanaman gandaria di Desa Soya,
Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Sampel :
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini Isolasi fraksi aktif ekstrak kasar kapang endofit
sebanyak 0,5mg, 1mg dan 2mg Farland biakan bakteri Staphylococcus aureus (1,5x108 CFU/mL)
yang diinkubasi selama 24 jam yang diperoleh dari laboratorium Mikrobiologi Kedokteran,
Fakultas Kedokteran Airlangga Surabaya.

Teknik pengambilan Sampel :


1. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara bagian akar tanaman gandaria diambil dan
disimpan sementara dengan menggunakan wadah plastik khusus yang berpori.
Penyimpanan material tanaman dipertahankan pada suhu 4 °C, kemudian dicuci dengan
akuades.
2. Proses isolasi sampel : Teknik isolasi kapang endofit dari akar gandaria (Bouea
macrophylla Griff), dilakukan dengan metode langsung (direct innoculation) (Noverita et
al. 2009)
3. ditransfer ke dalam media kultur PDA untuk mendapakan hasil isolasi kapang endofit,
Obyek Penelitian :

 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini Isolasi fraksi aktif


ekstrak kasar kapang endofit adalah 0,5mg, 1mg dan 2mg biakan
bakteri Staphylococcus aureus (1,5x108 CFU/mL) yang diinkubasi
selama 24 jam.
 Sampel akan dibiakan dalam medium padat media NA dan
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC.
 Perlakuan yang diberikan pada sampel berjumlah lima, yakni
untuk kontrol positif, control negatif, dan tiga konsentrasi ekstrak
yang dilakukan secara duplo. Untuk difusi sumur agar Ekstrak
kapang endofit dimasukkan ke dalam sumur masing-masing
sebanyak 0,5, 1 dan 2 mg. Sebagai kontrol positif digunakan
antibiotik kloramfenikol sebanyak 300 μg/mL dan kontrol negatif
menggunakan pelarut yang digunakan untuk ekstraksi, yaitu etil
asetat sebanyak 20 μL/mL.
Kerangka konseptual
HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada aktivitas


antimikroba dari ekstrak kapang endofit terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan
ada pengaruh pemberian ekstrak kapang endofit
terhadap ekspresi gen mecA pada Staphylococcus
aureus.
Variable Penelitian :
Variabel Bebas :
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain
(nursalam,2008). Variabel bebas yang digunakan adalah Konsentrasi Ekstrak Kasar
fraksi aktif kapang endofit terdapat pada 3 konsentrasi 2mg, 1mg, dan 0,5mg dengan
metode Difusi sumur agar.

Variabel Terikat :
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain
(Nursalam,2008). Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah aktivitas antimikroba
(diameter zona hambat) yang dihasilkan Staphylococcus aureus, ekspresi gen mecA
saat diberi ekstrak kapang endofit.

Variabel Kontrol :
Konsentrasi Bakteri Staphylococcus aureus, jenis bakteri Staphylococcus aureus,
Ekstrak kapang endofit, temperature inkubaki kultur bakteri Staphylococcus aureus
secara in vitro, Waktu inkubasi, pH pada medium tempat pembiakan Staphylococcus
aureus, nutrisi pada medium tempat pembiakan Staphylococcus aureus.
Prosedur Pengumpulan data

1. Isolasi dan Karakteris-asi Kapang Endofit


2. Karakterisasi isolat kapang endofit (Gandjar et al. 2000)Kultivasi dan Penentuan Kurva
Pertumbuhan Kapang Endofit Terpilih (Tarman 2011)
3. Ekstraksi Senyawa Aktif Media Kultur Kapang Terpilih (Artanti et al. 2011)
4. Pengujian Aktivitas Antibakteri
5. Uji Sitotoksisitas pada Sel Vero
6. Uji Fitokimia (Harborne 1987)
7. Fraksinasi dan Karakterisasi Senyawa Aktif.
8. Fraksinasi dengan kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) (Gritter et al. 1991) dan
karakterisasi senyawa antibakteri.
9. Pengujian dengan PCR
Definisi operasional variabel :
Variabel Defenisi operasional
• Ekstrak Kasar : Ektrak yang mengandung senyawa antimikroba dengan menggunakan
Bebas : pelarut organik.
Ekstrak Kasar fraksi • Fraksi aktif : Senyawa aktif yang berfungsi sebagai antimikroba
aktif kapang endofit • Kapang endofit : mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan tanpa menyebabkan
efek negatif langsung yang nyata (Noverita et al, 2009).

Terikat : • Aktivitas Antimikroba :


Aktivitas antimikroba • Diameter zona hambat : Suatu sumuran yang terbentuk ketika ada suatu agen yang dapat
(diameter zona hambat) menghabta pertumbuhan bakteri sehinnga cenderung menjauh dan pula dikatakan pada
yang dihasilkan daerah tersebut bakteri tidak dapat hidup.
Staphylococcus aureus

Ekspresi gen mecA saat • Ekspresi Gen : Suatu proses penerjemahan informasi genetik menjadi protein (yang
diberi ekstrak kapang dihasilkan)
endofit. • Gen mecA : gen yang terdapat pada Staphylococcus aureus, yang merupakan salah satu
penyebab resistensi mikroba terhadap antibiotik
Instrumen dan skala data :
Parameter Alat ukur Skala Data Skor
Dilakukan pengocokkan
atau pengadukan vacum rotary
selama 3x24 jam tanpa evaporator pada
proses pemanasan. suhu 40 oC
selanjutnya dipekatkan.

Lebar zona hambat yang Mikrometer skrup Rasio Ukuran diameter


terbentuk (skala milimeter) zona hambat yang
terbentuk

Ekspresi Gen mecA PCR Ratio Mutasi yang


terjadi pada gen
mecA saat
diberikan ekstrak
kapang endofit.
Rencana Analisis Data

 Data hasil penelitian merupakan hasil rata-


rata dari dua kali ulangan beserta nilai
standar deviasinya dan ditampilkan dalam
bentuk grafik. Data tersebut dianalisis
secara deskriptif, disajikan dalam bentuk
gambar, grafik dan tabel. Data IC50 pada
uji sitotoksik diperoleh berdasarkan hasil
analisis regresi probit.
Daftar Pustaka :
• Abdulah R. 2012. Antibiotic abuse in developing countries. Pharm Regulat Affairs: Open Access.
1:1–3
• Bhore, S., R. Nithya, & C.Y. Loh. 2010. Screening of endophytic bacteria isolated from leaves of
Sambung Nyawa [Gynura procumbens (Lour.) Merr] for cytokinin-like campound. Bioinformation
5: 191–197.
• Farrell DJ, Jenkins SG, Brown SD, Patel M, Lavin BS, Klugman KP. 2005. Emergence and spread
of Streptococcus pneumoniae with ermB and mefA resistance. Emerg Infect Dis. 11:851–858.
• Golkar Z, Bagasra O, Gene Pace D. 2014. Bacteriophage therapy: a potential solution for the
antibiotic resistance crisis. J Infect Dev Count. 8:129–136.
• Wright GD. 2014. Something old, something new: revisiting natural products in antibiotic drug
discovery. Can J Microbiol. 60:147–154.
• Levy SB. 2005. Antibiotic resistance—the problem intensifies. Adv Drug Deliv Rev. 57:1446–1450.
• Priyadi, H. 2010. Five Hundred Plant Species in Gunung Halimun Salak National Park, West Java.
Bogor: Center for International Forestry Research
• Noverita, Fitriana D. dan Sinaga, E. 2009. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit dari
Daun dan Rimpang Ziniber ottensi. Jurnal Farmasi Indonesia, 7 (4): 171-176.
• Papilaya, P.M. 2007. Kajian Ekologi Gandaria (Bouea macrophylla Griffth). Hubungannya
Dengan Produksi Dan Kualitas Buah Pada Ketinggian Dari Permukaan Laut Yang Berbeda Di
Pulau Ambon. (Suatu Analisis Tentang Tumbuhan Endemik Daerah Maluku). [Disertasi]
Universitas Negeri Malang.
• Rajan, N.S.; Bhat, R.; Karim, A.A. Preliminary Studies on the Evaluation of Nutritional
Composition of Unripe and Ripe ‘Kundang’ Fruits (Bouea Macrophylla Griffith). International
Food Research Journal 2014, 21, 985–990.
• Schulz, B.; & Boyle, C. 2006, What Are Endophytes? dalam: Schulz, B.; Boyle, C.; & Sieber, T.N.
(Eds.). Soil Biology. Volume 9. Microbial Root Endophytes. Springer-Verlag. Berlin Heidelberg.
2006: 1-13.
• Strobel, A.S. & G.A. Strobel. 2007. Plant endophytes as a platform for discovery-based
undergraduate science education. Nature Chemical Biology 3: 356–359.
• Strobel, G.A. (2003). Endophytes as sources of bioactive products. Microbes Infection 5: 535–
544.
• Tangkuman, C. 2006. Identifikasi Potensi Tanaman Gandaria (Bouea macrophylla Griff) Di Dusun
KusuKusu Sereh Desa Urimesing Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. [Skripsi]. Fakultas Pertanian
Universitas Pattimura. Ambon
• Tjitrosoepomo, G., 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai