Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KASUS

ERITRODERMA
Oleh :
Andi Ahmad Thoriq 16710103

Pembimbing :
dr. Dyah Ratri Anggarini Sp. KK
ANAMNESA
Identitas Pasien:

Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 45 tahun
Alamat : Kemlagi, Mojokerto
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Pemeriksaan : Senin, 25 Juni 2018
KELUHAN UTAMA

Kulit memerah di
seluruh tubuh
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Bercak kemerahan yang disertai gatal dan kulit mengelupas
sejak 1 minggu yang lalu.

Berawal dari kepala lalu menyebar ke seluruh tubuh dengan


cepat dalam waktu 1 hari.

Awalnya bersisik lalu disertai pengelupasan kulit beberapa


hari kemudian.

Badannya terasa menggigil sejak 3 hari yang lalu, walaupun


dalam keadaan siang hari, Terkadang sumer-sumer.

Pasien mengeluh kedua kakinya juga bengkak sejak 3 hari


ini, tidak ada gatal dan tidak ada nyeri. Tidak ada sesak.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat HT Riwayat DM
disangkal disangkal

Riwayat
Riwayat alergi
penyakit ginjal
disangkal
disangkal

Pernah sakit
seperti ini
MRS 2 kali
Riwayat Penyakit Kel Riwayat Sosial dan
Riwayat Pengobatan
uarga Kebiasaan

• Dirumah tidak a
• Tidak ada keluarg • Tidak mengkonsu
da yang sakit se
a yang sakit seper msi obat-obatan.
perti ini
ti ini • Menggunakan vas
• Pasien bekerja s
• HT (-) elin yang didapat
ebagai ibu ruma
• DM (-) dari RS.
h tangga
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS :456
• KU : Tampak sakit sedang

Vital Sign
• Tekanan Darah : 160/100 mmHg
• Nadi : 89 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,7°C (aksila)
Simetris, rambut berwarna putih kehitaman, distribusi tidak merata. Pada
kulit kepala tampak makula eritema permukaan ditutupi skuama berlapis.

Tampak simetris. Pada kulit wajah tampak makula eritema permukaan


ditutupi skuama halus.

Pupil bulat isokor diameter 3 mm/ 3mm, terdapat reflek cahaya pada
kedua mata, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.

Pada pemeriksaan hidung tidak tampak discharge, tidak ada nafas cuping
hidung, septum tidak deviasi.
Bibir tampak simetris, tidak sianosis, lidah tidak kotor, faring
tidak hiperemis, tonsil T1-T1.

Telinga tampak simetris. Pada kulit telinga tampak makula


eritema permukaan ditutupi skuama halus dan tipis.

Tidak didapatkan pembesaran (KGB)


THORAX
Pulmo Cor
Inspeksi:
Inspeksi:
Bentuk dada simetris (+/+), retraksi
Ictus Cordis (-)
dinding dada (-/-)
Palpasi:
Palpasi:
Ictus Cordis teraba di ICS V
Pergerakan simetris, getaran fremitus
midclavicular line (+)
raba (+/+)
Perkusi:
Perkusi:
dbn
Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi:
Auskultasi:
S1/S2 tunggal, murmur (+), gallop (-)
Vesikuler +/+, ronki -/-, wh -/-
Abdomen
Inspeksi : cembung, tidak tampak scar
dan jejas
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani

Ekstremitas
Superior : Pitting Edema -/- , Akral
Hangat +/+, CRT < 2 detik
Inferior : Pitting Edema +/+, Akral Hangat +/+
Status Dermatologi

Regio Generalisata

Pada regio generalisata tampak


makula eritema berbatas tidak t
egas yang tersebar secara gene
ralisata, permukaan ditutupi ole
h skuama tipis. Disertai erosi.
Status Dermatologi
Status Dermatologi
Pemeriksaan Penunjang

Parameter Hasil Nilai Rujukan Parameter Hasil Nilai Rujukan


WBC (leukosit) 9.9 x 10^3 /uL 4.8 – 10.8 x 10^3 / uL
BUN 12 mg/dl 6-20 mg/dl
RBC (eritrosit) 3.52 x 10^6 /uL 4.2 – 6.1 x 10^6/uL
Creatinine 0.97 mg/dl 0,7-1,3 mg/dl
HGB (hemoglobin) 11.2 g/dL 12 – 18 g/dL
UA-liq 4.87 mg/dl 3,5-7,2 mg/dl
HCT (Hematokrit) 31 % 37 – 52 %
SGOT/AST 12 U/L 5-40 U/L
MCV 88.1 fL 79 – 99 fL
SGPT/ALT 10 U/L 5-41 U/L
MCH 31.8 pg 27 – 31 pg
Bilirubin Direk 0.09 mg/dl 0-0,2 mg/dl
MCHC 36.1 g/dl 33 – 37 g/dl
Bilirubin Total 0.27 mg/dl 0,3-1,2 mg/dl
PLT (Trombosit) 376 x 10^3 /uL 150 – 450 x 10^3 /uL
Albumin 2.4 g/dl 3,5-5,2 g/dl
NEUT% 69 % 50 – 70 %
GDA 89 mg/dl 70-125 mg/dl
LYMPH% 22 % 25 – 40 %

MXD% 9% 25 – 30 % Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal

NEUT# 6.9 x 10^3 /uL 2 – 7.7 x 10^3 /uL Natrium 136.8 134-155 mmol/L
LYMPH# 2.1 x 10^3 /uL 0.8 – 4 x 10^3 /uL Kalium 3.3 3.6-5.5 mmol/L
MXD# 0.9 x 10^3 /uL 2 – 7.7 x 10^3 /uL Chlorida 109.3 95-108 mmol/L
FOTO THORAKS
EKG
DIAGNOSA

Diagnosis

• Eritroderma et causa Dermatitis Seboroik

Diagnosis Banding

• Psoriasis
• Dermatitis seboroik
• Dermatitis kontak iritan
TATALAKSANA

Non Medikamentosa Medikamentosa

 Edukasi tentang penyakit yang  Sistemik


diderita 1. Inf Nacl 0,9% 20 tpm
 Anjuran untuk tidak menggaruk 2. Inj Dexamethasone 3 x 1 amp
dan mengelupas kulit 3. Inj Diphenhidramine 3 x 2 cc
 Menjelaskan pasien agar (I.M)
teratur dalam mengkonsumsi 4. Transfusi albumin 20% IV
obat dan pemakaian obat
salep  Topikal
 Diet TKTP 1. Vaselin album
 Menjelaskan prognosis penyakit 2. Urea 10% cream
 Pemantauan efek samping obat
FOLLOW UP PASIEN
Hari/Tang S O A O
gal

Selasa, 2 • Gatal pada selur KU : tampak sakit sedang


Eritroderma et  Inf Nacl 0,9% 14 tpm
uh tubuh (+). Vital sign :
6-06-20 causa dermatiti
• Seluruh tubuh te TD : 140/80mmHg
 Inj Dexamethasone 3
18 rutama tangan d s seboroik + H
Nadi : 84x/menit x 1 amp
an kaki bersisik HD + Hipoalbu
dan mengelupas RR: 18x/menit  Inj Diphenhydramine
(+) min
Suhu : 36,8º C 3 x 2 cc
• Pada seluruh tub Status Generalis
uh dikatakan ma  Carmed cream 10%
sih merah (+) Kepala : normocephal

• Demam (-) Mata : A/I/C/D : -/-/-/-  Vaselin alba


Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-
• Menggigil (+)  Gentamycin ointment
Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)
• Kedua kaki beng 0,1%
kak (+). Abd : BU dbn, soepel.

• BAK dbn, BAB be Ekstremitas:  Pro transfusi albumin


lum. Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/- 20%
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Pitting Edema +/+
Status dermatologis :
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak
tegas tersebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, er
osi (+)
Hari/Tang S O A O
gal

Rabu, 27- • Gatal pada seluruh KU : tampak sakit sedang Eritroderma et ca  Inf Nacl 0,9% 14 tpm
tubuh (+).
06-2018 Vital sign : usa dermatitis se
• Seluruh tubuh terut  Inj Dexamethasone 3
TD : 130/70mmHg boroik + HHD +
ama tangan dan ka x 1 amp
ki bersisik dan men Nadi : 80x/menit
Hipoalbumin
gelupas (+) RR: 18x/menit  Inj Diphenhydramine
• Pada seluruh tubuh Suhu : 37,0º C 3 x 2 cc
dikatakan masih m Status Generalis
erah (+)  Carmed cream 10%
Kepala : normocephal
• Demam (-)
Mata : A/I/C/D : -/-/-/-  Vaselin alba
• Menggigil (-) Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-
• Bengkak pada ked Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)  Gentamycin ointment
ua kaki sudah berk 0,1%
Abd : BU dbn, soepel.
urang.
Ekstremitas:
• BAK dbn, BAB bel  Post transfusi albumi
um. Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
n 20%
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Pitting edema berkurang +.
Status dermatologis :
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak tegas
tersebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, erosi (+)
Hari/Tang S O A O
gal

Kamis, 2 • Gatal pada seluruh KU : tampak sakit sedang Eritroderma et cau  Inf Nacl 0,9% 14 tpm
tubuh (+).
Vital sign :
8-06-201 sa dermatitis sebor
• Seluruh tubuh teru TD : 140/80mmHg  Inj Dexamethasone 3
8 tama tangan dan oik + HHD + Hipo
kaki bersisik dan Nadi : 84x/menit x 1 amp
mengelupas (+) RR: 22x/menit albumin
 Inj Diphenhydramine
• Pada seluruh tubu Suhu : 36,6º C
h dikatakan masih Status Generalis 3 x 2 cc
merah (+)
Kepala : normocephal
• Sesak (+) sejak ta Mata : A/I/C/D : -/-/-/-  Carmed cream 10%
di malam.
Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-  Vaselin alba
• Demam (-)
Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)
• Menggigil (-) Abd : BU dbn, soepel.  Gentamycin ointment
• Bengkak pada ked Ekstremitas: 0,1%
ua kaki sudah ber Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
kurang.  Concor 1 x 2,5 mg
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Pitting Edema +/+ berkurang ++.
• BAK dbn, BAB bel
um.
Status dermatologis :  Nifedipin 0-0-30mg
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak tegas ters
ebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, erosi (+)
Lab terbaru (28-06-2018) : Albumin post transfusi 2,9 g/dl (dari 2,4g/
dl)
Hari/Tang S O A O
gal

Jumat, 29 • Gatal pada seluruh KU : tampak sakit sedang Eritroderma et cau  Inf Nacl 0,9% 14 tpm
tubuh (+).  Inj Dexamethasone 2
-06-2018 Vital sign : sa dermatitis sebor x 1 amp
• Seluruh tubuh terut
TD : 130/70mmHg oik + HHD  Inj Diphenhydramine
ama tangan dan ka
Nadi : 96x/menit 3 x 1 amp
ki bersisik dan men
 Carmed cream 10%
gelupas (+) sudah RR: 18x/menit  Vaselin alba
mulai berkurang
Suhu : 36,7º C  Gentamycin ointment
• Pada seluruh tubuh Status Generalis 0,1%
dikatakan masih m  Concor 1 x 2,5 mg
erah (+) ttp sudah b Kepala : normocephal  Nifedipin 0-0-30mg
erkurang. Mata : A/I/C/D : -/-/-/-
• Sesak (-) Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-

• Demam (-) Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)


Abd : BU dbn, soepel.
• Menggigil (-)
Ekstremitas:
• BAK dbn, BAB db
n. Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Edema -/-
Status dermatologis :
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak tega
s tersebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, erosi (+)
Hari/Tang S O A O
gal

Sabtu, 30  Gatal pada seluruh KU : tampak sakit sedang Eritroderma et cau  Inf Nacl 0,9% 14 tpm
tubuh (+).  Inj Dexamethasone 2
-06-2018 Vital sign : sa dermatitis sebor x ½ amp
 Seluruh tubuh terut
TD : 130/70mmHg oik + HHD  Inj Diphenhydramine
ama tangan dan ka
Nadi : 82x/menit 3 x 1 amp
ki bersisik dan men
 Carmed cream 10%
gelupas (+) sudah RR: 17x/menit  Vaselin alba
mulai berkurang
Suhu : 36,7º C  Gentamycin ointment
 Pada seluruh tubuh Status Generalis 0,1%
dikatakan masih m  Concor 1 x 2,5 mg
erah (+) sudah sang Kepala : normocephal  Nifedipin 0-0-30mg
at berkurang. Mata : A/I/C/D : -/-/-/-
 Sesak (-) Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-

 Demam (-) Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)


Abd : BU dbn, soepel.
 Menggigil (-)
Ekstremitas:
 BAK dbn, BAB db
n. Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Edema -/-
Status dermatologis :
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak tega
s tersebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, erosi (+)
Hari/Tang S O A O
gal

Senin, 2- • Gatal pada seluruh KU : tampak sakit ringan Eritroderma et cau  Inf Nacl 0,9% 14 tpm
tubuh (+).  Inj Dexamethasone 2
7-2018 Vital sign : sa dermatitis sebor x 1/4 amp
• Seluruh tubuh terut
TD : 120/70mmHg oik + HHD  Inj Diphenhydramine
ama tangan dan ka
Nadi : 72x/menit 3 x 1 amp
ki bersisik (+) dan
 Carmed cream 10%
mengelupas (-) RR: 16x/menit  Vaselin alba
• Badan kemerahan Suhu : 36,5º C  Gentamycin ointment
hanya di extremitas Status Generalis 0,1%
saja (+)  Concor 1 x 2,5 mg
Kepala : normocephal  Nifedipin 0-0-30mg
• Sesak (-)
Mata : A/I/C/D : -/-/-/-
• Demam (-) Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-
• Menggigil (-) Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)
• BAK dbn, BAB db Abd : BU dbn, soepel.
n. Ekstremitas:
Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Edema -/-
Status dermatologis :
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak tega
s tersebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, erosi (+)
Hari/Tang S O A O
gal

Rabu, 4 –  Gatal pada seluruh KU : tampak sehat Eritroderma et cau  KRS


 Metil prednisolone 2
7 -2018 tubuh (+) sudah sa Vital sign : sa dermatitis sebor x 4 mg
ngat berkurang TD : 110/70mmHg oik + HHD  Cetirizine 2 x 10mg
Nadi : 64x/menit  Vaselin alba
 Seluruh tubuh terut RR: 17x/menit  Gentamycin ointment
0,1%
ama tangan dan ka Suhu : 36,8º C
ki bersisik (-) dan Status Generalis
mengelupas (-) Kepala : normocephal
Mata : A/I/C/D : -/-/-/-
 Badan kemerahan (
Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-
-)
Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)
 Sesak (-) Abd : BU dbn, soepel.
Ekstremitas:
 Demam (-)
Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
 Menggigil (-) Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Edema -/-
Status dermatologis :
 BAK dbn, BAB db
Regio Generalisata, Tampak makula eritema berbatas tidak tega
n.
s tersebar secara generalisata, ditutupi skuama tipis, erosi (+)
Hari/Tang S O A O
gal

Jumat, 6 Pasien kontrol ke poli KU : tampak sehat Eritroderma et cau  Urea cream 10%
– 7 - 201 sa dermatitis sebor  Cetirizine 2 x 10 mg
8 kulit. Vital sign : oik
TD : 130/80mmHg
Gatal seluruh tubuh te
Nadi : 72x/menit
tapi sudah berkurang.
RR: 16x/menit
Kulit sudah tidak men Status Generalis
gelupas. Kepala : normocephal

Tubuh merah (-) Mata : A/I/C/D : -/-/-/-


Pulmo : ves/ves, Rh -/- , Wh -/-
Cor : s1 s2 tunggal, m(+), g (-)
Ekstremitas:
Superior : AH (+), CRT <2detik, Edema -/-
Inferior : AH (+), CRT <2 detik, Edema -/-
Status dermatologis :
Regio Generalisata, Makula eritema (-), Skuama tipis (-)
Hari/Tang S O A O
gal

Jumat, 20 Pasien kontrol ke poli KU : tampak baik Eritroderma ec der  Carmed cream (Urea
-Juli-201 dengan keluhan : Vital sign : matitis seboroik 10%)
8 Gatal di seluruh tubuh  Konigen cream (gent
(+) TD : 130/80mmHg amisin sulfat 0,1%)
Tampak bersisik dan Nadi : 70x/menit  Cetirizine 1 x 10mg
kemerahan sejak 1 mi Status dermatologis :
nggu ini (+)
Menggigil (+) Regio Generalisata,
Demam terkadang pa Makula eritema berbatas tidak tegas yang tersebar secara g
da malam hari (+)
BAB dbn eneralisata (+), permukaan ditutupi oleh skuama tipis (+),
Erosi (+)
DEFINISI

kelainan kulit yang ditandai denga


n adanya kemerahan atau eritema
dan skuama yang bersifat generali
sata yang mencakup 90% permuka
an tubuh.

Berkembang dari penyakit yang sudah


ada sebelumya (Underlying disease)
EPIDEMOLOGI

Collodion, Idiopatic, 2.94%


Ichthyosiform, 2.94%
Tinea Corporis,
Insidennya 1:100.000 setiap tahun
2.94%
2.94%
SSSS, 2.94%
nya pada orang dewasa Scabies, 2.94%

SLE, 2.94%
Psoriasis,
Pemphigus, 38.27%
2.94%

Terjadi pada semua usia dan pada


Pityriasis rubra,
5.88%
kedua jenis kelamin, tetapi lebih s Irritant

ering pada usia dewasa yang lebih


Dermatitis,
5.88%

tua (usia rata-rata 40 hingga 60 ta


Drug Induced,
Atopic 20.59%
Dermatitis,
hun) dan pada laki-laki. 5.88% Penyebab
Prevalensi menurut usia
ETIOLOGI

Alergi obat secara sistemik

Perluasan penyakit kulit

Akibat penyakit sistemik

Idiopatik
PATOFISIOLOGI

Etiologi
(Agent)

Vasodilatasi Epidermal
kapiler turnover ↑

Eritema Skuama

Kehilangan Hipoproteine Hipoalbumin


Panas >> mia emia

Menggigil Dehidrasi
MANIFESTASI KLINIS

Eritema Menggigil

Skuama Edema tungkai

Pruritus Rambut rontok


DIAGNOSIS
•Onset penyakit (mendadak/berangsur)
•Riwayat penyakit sebelumnya
•Obat-obatan yang di konsumsi (jika disebabkan oleh obat)
Anamnesis •Pekerjaan

•Keadaan umum
•Tanda vital
•Status dermatologi
Pmk Fisik •Periksa keadaan rambut, kulit kepala dan kuku

•Darah lengkap
•Pemeriksaan UL, SE, RFT

Pmk Penunjang •Pemeriksaan histopatologis


Psoriasis

Dermatitis Dermatitis
Seboroik atopik

Diagnosis
Banding
TATALAKSANA

1. Pasien dirawat diruangan yang hangat.


2. Hentikan semua obat yang dikonsumsi pasien yang mempunyai potensi m
enyebabkan penyakit ini.
3. Perhatikan kemungkinan terjadinya masalah medis sekunder (Gagal jantu
ng, Hipoalbumin, Serum elektrolit)
4. Berikan pelembab atau kortikosteroid topikal golongan rendah agar pasi
en lebih nyaman.
5. Pemeriksaan laboratorium seperti kultur darah untuk melihat adanya in
feksi sekunder.
6. Antihistamin sedatif untuk mengurangi rasa gatal.
TATALAKSANA

Topikal Sistemik

• Keratolitik • Antihistamin
• Emolient • Kortikosteroid
• Kortikosteroid • Antibiotik
• Antibiotik • Cairan
KOMPLIKASI

Gangguan metabolik

Gangguan hemodinamik

ISPA

Sepsis
PROGNOSIS

Prognosis baik pada pasien yang disebabkan oleh reaksi obat, hindari pe
makaian obat penyebab.

Penderita dengan etiologi idiopatik prognosisnya lebih buruk.


Karena bersifat kronik dan berulang.
KESIMPULAN

• Ny. S 45 tahun, dengan keluhan utama kulit memerah disertai gatal yang terus-
menerus sepanjang hari dan kulit mengelupas diseluruh tubuh, Pasien mengeluh
menggigil dan terasa sumer-sumer (+). Kedua kaki pasien bengkak sejak 3 hari i
ni.
• Tanda vital dan pemeriksaan generalisata tensi pasien yaitu sebesar 160/110 mm
Hg. Pemeriksaan kaki didapatkan pitting edema.
• Diagnosis eritroderma ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis dima
na didapatkan eritema dan skuama pada hampir >90% luas permukaan tubuh
• Penatalaksanaan eritroderma sendiri diberikan berdasarkan penyebab atau peny
akit yang mendasarinya, dengan memperhatikan juga keadaan umum seperti ke
seimbangan cairan dan elektrolit tubuh, memperbaiki hipoalbumin dan anemia,
serta pengendalian infeksi sekunder.

Anda mungkin juga menyukai