1.3 Tujuan
meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan
mulut siswa serta keterampilan mengenai cara pencegahan
penyakit gigi dan mulut sejak dini di SD yang berada di Desa
Ambulu Kecamatan Ambulu. Dan diharapkan kader terlatih
dapat meneruskan pengetashuan yang diterima kepada
temanm keluarga, dan masyarakat.
Bab 2
Materi Pelatihan
1. Bagian, Jenis, dan Fungsi Gigi
2. Macam-macam Penyakit Gigi
3. Pemeliharaan Kesehatan Gigi
- Cara menggosok gigi
- Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
- Pemilihan sikat gigi yang baik
- Makanan yang baik dan bermanfaat untuk kesehatan
, utamannya kesehatan gigi dan mulut
4. Pertolongan pertama pada orang sakit gigi
5. Pengenalan alat-alat dasar kedokteran gigi
Bab 3
Metode penelitian
Metode Kegiatan
1.Pretest
• Sebelum dilakukan pelatihan dokter gigi kecil, para siswa
diberikan pretest sebanyak 15 soal selama 10 menit yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta dokter gigi kecil
tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum diberikan materi pelatihan
dokter gigi kecil.
• Kriteria penilaian pretest :
– Pengetahuan baik : mempunyai nilai pengetahuan > 75%
– Pengetahuan cukup : mempunyai nilai pengetahuan 60-75%
– Pengetahuan kurang : mempunyai nilai pengetahuan < 60%
(Notoatmodjo, 2003).
2. Penyampaian Materi Pelatihan
Siswa diberi penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Metode yang
digunakan adalah ceramah dengan menggunakan alat bantu poster dan
demonstrasi dengan menggunakan alat bantu phantom.
3. Pelatihan dokter gigi kecil
Setelah diberikan materi pelatihan dokter gigi kecil, salah satu siswa yang
ditunjuk untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan kepada
siswa yang lain, diharapkan materi yang telah diberikan dipahami oleh para
siswa dan siswa tersebut mampu menjelaskan kepada siswa-siswa yang
lainnya.
• 4. Review
Kegiatan ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana kader memahami dan
memperagakan materi yang telah mereka terima
5. Postest
Bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dokter gigi
kecil setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut,
serta daya tangkap peserta dokter gigi kecil terhadap penyampaian
materi.
Sasaran kegiatan
adalah siswa siswi kelas IV dan V SD
Negeri Ambulu 1, SD Negeri Ambulu 4,
dan MIMA 31 Al-hikam, yang berjumlah
15 siswa untuk masing-masing sekolah.
Pemilihan peserta dokter gigi kecil ini
dilakukan oleh guru masing-masing SD
berdasarkan prestasi siswa. Dimana yang
terpilih adalah siswa yang paling
berprestasi di setiap kelas.
Pelaksanaan Kegiatan
90
80
70
60
30
20
10
0
SDN AMBULU 1 SDN AMBULU 4 MIMA 31 AL-HIKAM
4.2 Pembahasan
• Kegiatan pretest dan posttest bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan
pelatihan dokter gigi kecil.
Hasil rata-rata pretest pada masing-masing sekolah adalah:
SD Negeri Ambulu 1 = 44
SD Negeri Ambulu4 = 40
MIMA 31 Al-Hikam = 38,67
Hasil rata-rata posttest:
SD Negeri Ambulu 1= 80,44
SD Negeri Ambulu 4 = 64,44
MIMA Al-Hikam = 81,78
nilai pretest dan posttest dikategorikan dalam 3 kelompok: “kurang”, “sedang” dan
“baik”.
Persentase nilai posttest dari seluruh peserta adalah 13,33% “kurang”; 20%
“sedang”; dan 66,67% “baik”. Kenaikan nilai rata-rata dari seluruh sekolah sebesar
40,8 dengan persentase kenaikan sebesar 114%. Pada ketiga SD yang telah diberi
pelatihan dokter gigi kecil masih terdapat nilai “kurang”. SD Negeri Ambulu 4
masih ada nilai “kurang” sebanyak 6 siswa, SDN Ambulu 1 sebanyak 2 siswa, dan
MIMA 31 Al-Hikam sebanyak 1 setelah posttest akan tetapi tidak sampai turun.
• Para siswa yang telah diberikan pelatihan dokter gigi kecil
sudah dapat menguasai materi pelatihan dengan baik karena
tidak terdapat siswa yang nilainya turun meskipun ada
beberapa siswa yang nilainya tetap. Berdasarkan hasil review
pada pelatihan dokter gigi kecil terlihat bahwa siswa telah
memahami materi dengan baik yang dibuktikan dengan kader
dapat menjelaskan kembali di depan teman-temannya.
BAB 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan
Terdapat perbedaan pengetahuan peserta pelatihan dokter gigi kecil SD
Negeri Ambulu 1, SD Negeri Ambulu 4 dan MIMA 31 AL-HIKAM sebelum
dan setelah diberikan pelatihan kesehatan gigi dan mulut.
• Saran
Pelaksanaan pelatihan dokter gigi kecil kepada siswa-siswi lebih sering
dilakukan agar pengetahuan mereka tentang gigi dan mulut semakin
meningkat.
Sebaiknya dilakukan lebih banyak pelatihan dokter gigi kecil di
kalangan siswa-siswi agar dapat membagikan pengetahuan kepada
orang-orang disekitar mereka.