Anda di halaman 1dari 46

Referat Smart Wheel Balance

sebagai Vestibular Rehabilitation


Therapy

OLEH:
1. HENDSUN 406171029
2. DICKSON 406172005

PEMBIMBING:
DR. DJOKO PRASETYO, SP. THT-KL
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG

 Vertigo  vertere (latin)  memutar – merujuk


pada sensasi berputar (gangguan rasa
keseimbangan)
 Sebanyak 7% /tahun populasi dunia
 Amerika Serikat  500.000 penderita ???
 Indonesia  sekitar 50% pada usia 40 – 50 tahun
 RSUD Kariadi Semarang  urutan ke 5 kasus
terbanyak di bangsal Saraf
 Self Balance Wheel  transportasi yang
menggunakan keseimbangan pengguna
 Dipasarkan pada tahun 2015
 Pada tahun 2016  500.000 unit ditarik  akibat
kebakaran mesin dan kecelakaan lalu lintas
 Tetap dipasarkan setelah mengalami perbaikan
fungsi keamanan
 Vestibular Rehabilitation Therapy  menggunakan
konsep yang dikembangkan oleh Cawthorne dan
Cooksey
 Untuk mengobati pasien dengan cedera labirin
setelah operasi atau trauma kepala
 VRT didasari oleh olahraga dan ditujukan untuk
membantu adaptasi dan substitusi vestibuler
 Prinsip Hoverboard  keseimbangan 
diimplikasikan sebagai salah satu VRT
 Dibutuhkan keseimbangan postural, tatapan dan
gerakan mata
 Membantu meningkatkan compliance penderita
vertigo  untuk mencapai perbaikan maksimal
TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI DAN FISIOLOGI


KESEIMBANGAN
Transduksi Sensorik Oleh Sel Rambut Vestibular
Gerakan Sel Rambut Akibat Akselerasi-Deselerasi Endolimfe dan
Pengaruhnya Terhadap Potensial Aksi Serat Afferen
TINJAUAN PUSTAKA

VERTIGO
ETIOLOGI

 Keadaan lingkungan
 Obat – obatan
 Kelainan telinga
 Infeksi telinga bagian dalam
 Peradangan saraf vestibuler
 Kelainan neurologis
 Kelainan sirkularis
Etiologi Vertigo Perifer dan Sentral

Vertigo Perifer Vertigo Sentral

 Labirin, telinga dalam  Supratentorial


 Saraf kranialis VIII  Infratentorial
 Telinga luar dan  Obat – obatan
tengah
 Vertigo Perifer  Vertigo Sentral
 BPPV (Benign Paroxysmal  Migraine
Positional Vertigo)  Vertebrobasilar
 Meniere Disease insufficiency
 Vestibular Neuritis  Tumor intrakranial
Tabel 1. Perbedaan Vertigo Perifer dan Sentral
Ciri - ciri Vertigo Perifer Vertigo Sentral
Lesi Sistem vestibular (telinga dalam, Sistem vertebrobasiler dan
saraf perifer) gangguan vaskular (otak, batang
otak, serebelum)
Penyebab Vertigo posisional iskemik batang otak,
paroksismal jinak (BPPV), vertebrobasiler insufisiensi,
penyakit maniere, neuronitis neoplasma, migren basiler
vestibuler, labirintis, neuroma
akustik, trauma
Gejala gangguan SSP Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi,
gangguan sensibilitas dan fungsi
motorik, disartria, gangguan
serebelar

Masa laten 3-40 detik Tidak ada


Habituasi Ya Tidak
Intensitas Vertigo Berat Ringan
Telinga berdenging dan atau tuli Kadang - kadang Tidak

Nistagmus spontan + -
Patofisiologi Ketidakseimbangan

1. Teori rangsang berlebihan


2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
5. Teori neurohumoral
6. Teori sinap
Durasi Episode Kemungkinan Diagnosis
Beberapa detik Peripheral cause: unilateral loss of
vestibular function; late stages of acute
vestibular neuronitis
Detik sampai Menit Benign paroxysmal positional
vertigo; perilymphatic fistula
Beberapa menit sampai 1 jam Posterior transient ischemic
attack; perilymphatic fistula
Beberapa jam Ménière’s disease; perilymphatic fistula
from trauma or surgery; migraine;
acoustic neuroma
Beberapa hari Early acute vestibular neuronitis*;
stroke; migraine; multiple sclerosis
Beberapa minggu Psychogenic

Tabel 2. Perbedaan Durasi Gejala untuk Berbagai Penyebab Vertigo


Perifer Sentral

Bangkitan vertigo Mendadak Lambat


Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala + -
Gejala otonom ++ -
Gangguan pendengaran + -

Tabel 3. Klinis Vertigo Perifer dan Sentral


Nistagmus Vertigo Perifer Vertigo Sentral
Arah Berubah - ubah Horizontal / horizontal
rotaroar
Sifat Unilateral / bilateral Bilateral
Tes posisional

•Latensi Singkat Lebih lama


•Durasi Lama Singkat
•Intensitas Sedang Larut / sedang
•Sifat Susah ditimbulkan Mudah ditimbulkan
Tes dengan rangsang Dominasi arah jarang Sering ditemukan
(kursi putar, irigasi telinga) ditemukan

Fiksasi Mata Tidak terpengaruh Terhambat


Tabel 4. Perbedaan Vertigo berdasarkan Nistagmus
Pemeriksaan Fisik

 Neurologis  Romberg sign, Heel-to-toe walking


test, Unterberger stepping test, Uji Tunjuk Barany
 Kepala dan Leher  membran timpani, Hennerbert
sign, Valsava manuveur, Head impulses test
 Kardiovaskular  perubahan orthostatic
Terapi

 Medikasi: golongan antihistamin, antagonis kalsium,


fenotiazine, simpatomimetik, penenang minor, anti
kolinergik
 Terapi fisik Brand-Darrof
 Terapi spesifik untuk masing masing penyakit
TINJAUAN PUSTAKA

SELF BALANCE WHEEL


 Merupakan transportasi satu orang yang
memerlukan keseimbangan
 Terdiri dari dua roda bermotor yang terhubung oleh
sepasang bantalan artikulasi tempat pengendara
meletakkan kaki mereka
Batasan pengguna

 Berat badan: maksimal 100kg, minimal 20 kg


 Kecepatan: maksimal 10km/jam (rekomendasi),
maksimal yang dapat ditempuh adalah 25km/jam
 Temperatur: suhu udara normal (±28’C)
 dingin(<25,5’C) dan panas (>32’C)  mengurangi jarak
tempuh
 Lintasan: tidak landai  mengurangi jarak tempuh
TINJAUAN PUSTAKA

VESTIBULAR REHABILITATION
THERAPY
Indikasi

1. Lesi vestibular stabil


2. Lesi sentral atau campuran antara sentral dan
perifer
3. Cedera kepala
4. Vertigo psikogenik
5. Orang tua dengan dizziness / pusing
6. Vertigo dengan etiologi yang belum jelas
7. BPPV
Kontraindikasi

1. Lesi vestibular yang tidak stabil


2. Pasien dengan kelainan labirintin
3. Meniere disease
4. Pasien dengan episode disequilibrium spontan,
khususnya timbul lebih dari satu kali sebulan
5. Pasien terduga fistula perilimfatik yang dapat
mendapat hasil lebih baik melalui terapi lain
seperti pembedahan
Tujuan VRT

Peningkatan Stabilitas Peningkatan Stabilitas


Pandangan Postural

 Adaptasi vestibular  Substitusi oleh


 Substitusi dengan penglihatan atau
sistem mata-gerakan somatosensori
lain  Peningkatan sisa fungsi
 Pre-program dari vestibular
sentral  Strategi pengembalian
postural
Faktor yang Mempengaruhi Kesembuhan
Dalam VRT

 Penggunaan Obat-obatan Lain


 Input Penglihatan dan Somatosensorik
 Stadium Saat Terapi di Mulai
 Durasi Latihan Harian
 Intensitas Gejala
 Lokasi Lesi
 Usia dan Faktor Psikogenik
Komponen Latihan pada VRT
1. Latihan Meningkatkan 3. Latihan Meningkatkan
Stabilitas Tatapan Stabilitas Postural
 Memutar kepala  Berdiri dengan satu kaki
 Memutar kepala dan badan selama 15 detik
 Memutar kepala saat berjalan  Berdiri dengan gerakan tumit
ke jari kaki sambil kedua
tangan ekstensi
2. Latihan Meningkatkan Gerak  Staying back and forth
Mata  Berderap di tempat
 Sakadik
 Sakadik dan refleks
vestibulookuler 4. Latihan memperbaiki vertigo
 Mengejar target
 Mengejar target imajinasi
Follow up dan Peningkatan Sesi Latihan

 Bertemu fisioterapis 1-2 minggu sekali  program


latihan baru
 Mendapatkan program baru atau modifikasi latihan
yang lebih sesuai
 Mampu latihan spesifik tanpa pusing  perbaikan
dan jadi lebih mudah
 diperlukan latihan yang lebih bervariasi dan lebih
sulit  peningkatan berikutnya
Follow up dan Peningkatan Sesi Latihan

 Bila semua latihan/program telah dijalani penderita


vertigo tanpa pusing
 Perlu aktivitas yang lebih berat (cth: bermain bola atau
menari)  mempertahankan kompensasi

 Perlu dilakukan karena stress, nyeri kepala dan penyakit lainnya


kekambuhan
Frekuensi, Durasi, dan Modifikasi Latihan

 latihan menatap sebanyak 4-5 x sehari selama 20-40


mnt/hari
 latihan keseimbangan dan berjalan 20 menit/hari.
Setiap latihan dilakukan setidaknya 2x/hari,
 5x pengulangan  tingkatkan sampai 10x
pengulangan
Fisioterapi dapat dimodifikasi dengan melakukan
beberapa gerakan tertentu
Fisioterapi dapat dimodifikasi dengan melakukan beberapa
gerakan tertentu
TINJAUAN PUSTAKA

SELF BALANCE WHEEL SEBAGAI


VESTIBULAR REHABILITATION
THERAPY
Self Balance Wheel Sebagai Vestibular
Rehabilitation Therapy

 Selama memenuhi empat prinsip yang ingin dicapai


dalam VRT, terapi vertigo dapat dimodifikasi dengan
menyesuaikan kondisi dan alat bantu yang
digunakan
 Hoverboard  pengguna perlu menggunakan
keseimbangan dan postur tubuh untuk menggerakan
mesinnya tersebut,
 Diperlukan adanya latihan + keseimbangan
Self Balance Wheel Sebagai Vestibular
Rehabilitation Therapy

 Belum pernah dilakukan penelitian tentang penggunaan


hoverboard sebagai salah satu media terapi fisik yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki vertigo
 Hal ini mungkin dikarenakan:
 biaya yang diperlukan tinggi
 popularitas dari alat tersebut yang baru dikenal beberapa tahun
terakhir
 Issue keamanan yang baru diperbaiki
 Penggunaan hoverboard sebagai alat bantu/media
dalam melakukan latihan VRT dapat menjadi sebuah
penelitian baru
Self Balance Wheel Sebagai Vestibular
Rehabilitation Therapy

 hoverboard mengandalkan keseimbangan  dapat


diimplikasikan sebagai latihan kompensasi
gangguan vestibuler.
 memiliki beberapa konsep yang sama dengan VRT
 Penggunaan hoverboard sebagai media VRT 
meningkatkan compliance  perbaikan yang
maksimal
Self Balance Wheel Sebagai Vestibular Rehabilitation
Therapy

 VRT dapat dilakukan dalam kondisi diam, berjalan,


dan gerakan aktivitas lainnya
 Penggunaan hoverboard
 berada dalam posisi seimbang di saat diam, tegak,
mempertahankan tatapan, menggerakkan bola mata
 mungkin dapat memberikan keuntungan pada
penderita vertigo/gangguan vestibuler
Jenis Latihan yang di Peroleh dengan Modifikasi
Menggunakan Hoverboard Sebagai Media/Alat Bantu VRT
Jenis Latihan yang di Peroleh dengan Modifikasi
Menggunakan Hoverboard Sebagai Media/Alat Bantu VRT

Anda mungkin juga menyukai