Berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernafasan
serta tekanan darah. Kemudian dicari tanda-tanda dehidrasi seperti kesadaran, pemeriksaan turgo kulit dan tingkat keberadaan saliva oral. B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM • PEMERIKSAAN FESES Berat feses > 300 gram/24 jam mengkonfirmasikan adanya diare. Perhatikan apakah setengah cair, cair, lemak atau bercampur darah. Pemeriksaan tinja dilakukan apabila ada tanda-tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan ambiasis. tinja harus segera diperiksa untuk melihat adanya leukosit eritrosit dan parasite. • Pemeriksaan darah • pemeriksaan darah tepi lengkap (Hb, Ht, leujosit), kadar elektrolit serum Analisa gas darah (apabila terdapat tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa), fungsi kelenjar tiroid. • Diare disebabkan virus memiliki jumlah hitung dan jenis leukosit normal atau limfositosis. • Diare disebabkan infeksi bakteri yang invasif kemukosa memiliki leukositas • Kadar vitamin B12 menunjukkan pertumbuhan bakteri lebi dalam usu halus. • Kadar albumin rendah menunjukkan tanda kehilangan protein dari perdangan diileum, jejenum, kolon dan pada sindrom malabsorpsi. • PEMERIKSAAN LANJUTAN • Barium enema dan BNO Barium enema kontras ganda : untuk melihat kelainan dikolon dan ileum terminal BNO : untuk melihat adanya klasifikasi pancreas dan dilatasi kolon. • Kolonoskopi dan ileoskopi : membantu dalam menegakkan diagnosis terutama dalam mendapatkan diagnosis patologi anatomi dengan biopsy mukosa usus. • Barium follow throught : pemeriksaan roentgen ini dilakukan bila ada kecurigaan gangguan pada ileum dan jejunum.