PUSPITA SARI WIDYA RACHMAN PKEWASPADAAN STANDAR Kebersihan tangan A.CUCI TANGAN MENGGUNKAN SABUN B.CUCI TANGAN BERBASIS ALKOHOL terdiri dari masker,topi,sarung tangan,pelindung wajah,sepatu spil kit tumpahan air raksa/mercury spil kit tumpahan bahan kimia standarisasi laundry . bangunan laundry harus terpisah dari bagian pengelolaan makanan . loket penerimaan linen kotor dengan pendistribusian linen harus dibedakan . tekanan udara pada ruang penatalaksanaan linen kotor harus negatif – mencegah sirkulasi udara menuju ruang linen bersih . pencahayaan harus cukup sirkulasi udara harus baik . bahan / chemical yang digunakan sabun/deterjen,alkali,desinfektan bleaching (untuk bahan putih) emulsifier (untuk menghilangkan lemak) pelembut dan pewangi . Linen infeksius mesin terpisah Syarat mesin cuci laundry RS . Tidak menggunakan mesin cuci rumah tangga biasa . mempunyai suhu pencucian minimal 70◦C dengan waktu 15-25 menit . mekanikal action 300-800 rpm . waktu pencucian 30-45 menit untuk noda ringan dan sedang, 60 menit untuk noda berat Jenis jenis pengemasan . Pengemasan dengan kain/linen . Pengemasan dengan kertas
pengemasan dengan pouches
6. Penanganan Linen a. menyimpan linen bersih di dalam lemari tertutup (lemari penyimpanan linen bersih disarankan menggunakan bahan terbuat dari stainless) b. memisahkan penyimpanan linen bersih dengan linen steril c.membawa linen kotor dan bersih dalam keadaan tertutup dan waktunya terpisah tidak bersamaan,trolly harus segera langsung dibersihkan d.memisahkan trolley linen bersih dan linen kotor e.memisahkan linen kotor ternoda darah atau cairan tubuh dengan linen kotor tak ternoda f.menempatkan linen kotor tidak dilantai g.persediaan linen sesuai kebutuhan h. penyetrikaan menggunakan roll pres ( untuk linen lembaran ),suhu yang digunakan untuk penyetrikaan 70-80 ◦C I. penyimpanan linen disimpan dalam lemari tertutup atau rak rak tertutup dengan jenis linen suhu 22-27 ◦C dan kelembapan 45-75 %,simpan linen dengan sistem FIFO,lemari penyimpanan linen harus berjarak 4-6 inchi dari lantai dan tidak menempel ke dinding Penyuntikan yang aman a. tidak direkomendasikan menggunakan spuit berulang kali 9one needle,one procedure,one time) b.pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada pemberian suntikan c.segera buang jarum suntik habis pakai d.tidak melakukan recapping jarum suntik habis pakai e.gunakan bak instrumen stainless,bukan keranjang pelastik/bak plastik PPI IADP ( Infeksi Aliran Darah Primer ) Adalah infeksi aliran darah yang dibuktikan dengan pemeriksaan kultur darah,disertai gejala klinis demam,mengigil atau hipotensi dan bukan infeksi sekunder dari sisi tubuh yang lainnya Pemasangan CVC idealnya dialkukan di ruang semi kamar bedah Pemilihan kateter dan area penusukan Hand hygiene dan aseptic technice ( chlorhexidine) Maximal sterile barrier precautions Persiapan kulit menggunakan antiseptic chlorhexidine dalam alkohol 70 %,tunggu mengering sempurna sebelum penusukan (± 2 menit) Pemilihan balutan catheter-gunakan kassa atau dressing transparan semipermeable,segera ganti balutan jika basah,longgar atau tampak kotor Penggantian set tubing,ganti set yang digunakan untuk pemberian darah dan nutrisi maksimal 24 jam setelah diapasang,ganti set tanpa pemberian darah dan nutrisi maksimal 7 hari sekali,jangan kurang dari 4 hari PPI Luka daerah operasi (IDO) Adalah infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh. Pencegahan IDO Pre OP 1.Persiapan pasien - tanda infeksi (+) sembuhkan infeksinya - stop merokok 30 hari pre op (elektif) - mandi memakai chlorhexidine - Cukur rambut dengan clipper disarankan apabila menggangu daerah yang akan dioperasi dilakukan di ruang perawatan tapi jika di OK ada ruangan khusus untuk mencukur dilakukan di OK - masa rawat inap/LOS singkat - antimikroba profilaksis 30-60 menit sebelum dilakukan insisi disarankan dilakukan di PPI TERTUSUK JARUM PENCEGAHAN Tidak menutup jarum kembali Tidak mematahkan /membengkokan jarum Tidak membuang dalam BAK sampah infeksius dan non infeksius Tidak melepaskan jarum dari spuit secara manual PENANGANAN Jangan ditekan tekan atau dihisap Segera cuci dibawah air mengalir dengan sabun Keringkan kemudian olesi dengan bethadin/alkohol 70% Berobat ke poli umum atau emergency Mengisi incidence report PPI UNTUK TENAGA KESEHATAN Membuat alur bila terjadi pajanan Penyediaan vaksin Hep B dan Hbig Penyediaan APD sesuai kebutuhan Alkohol handrub,sabun cair dan tissue MCU min 1x/tahun,dianjurkan 6 bulan/x bagi yang merawat penyakit yang ditransmisikan air borne Memfasilitasi ruang kerja dengan ventilasi yang memadai PPI di ruang ICU Jarak bed pasien dengan pasien lainnya 2,5 – 3 meter untuk memudahkan pergerakan petugas dan alat Memiliki ruang isolasi yang memiliki tekanan negative memperhatikan ventilasi Fasilitas cuci tangan memadai Toilet diluar ICU Jika memungkinkan setiap Tempat tidur ada cairan hand rubs Terpisah ruang clean,ruang penyediaan obat,dirty utility Memiliki sharp container Membersihkan lingkungan di sekitar pasien setiap hari dengan menggunakan desinfektan Segera bersihkan permukaan lingkungan yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh Segera bersihkan peralatan,tempat tidur ketika pasien sudah pindah ruangan Batasi jumlah personil di ruangan,jumlah pengunjung,maksimum 2 orang sekali berkunjung Anjurkan pasien dan keluarga cuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung Pengunjung dalam kondisi sakit tidak diperkenankan masuk ke ruang rawat KAMAR PERIKSA PASIEN TB BTA + Contoh ventilasi mekanik yang disarankan 5 PRINSIP HIGIENE SANITASI MAKANAN Cara penyimpanan bahan makanan dan minuman Barang disimpan mudah diambil dan mudaah peletakannya,ada rotasi / giliran yang baik dan teraturantara barang yang lama dan barang baru,harus bebas serangga,tinggi rak dari permukaan lantai min 15 cm,jarak antara penyimpanan barang yang paling atas dengan langit langit min 60 cm,antara barang dari dinding 5 cm Cara pengolahan makanan:a. Tempat pengolahan,b.tenaga pengolah,c.proses pengolahan Cara pengangkutan makanan Alat pengangkut makanan harus bersih,senantiasa dalam keadaan tertutup,pengangkutan tidak melewati/bertemu dengan jalur sampah Cara penyajian makanan Kebersihan peralatan