Anda di halaman 1dari 12

DEFENISI

Trauma kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat


kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau
benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah
kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan
fungsi fisik.

Laki-laki cenderung mengalami trauma kepala 1,5 kali lebih banyak


daripada perempuan (CDC, 2006).
JENIS TRAUMA KEPALA
a. Trauma Kepala Tertutup
b. Trauma Kepala Terbuka
- Fraktur
- Luka Memar
- Luka Robek (Laserasi)
- Abrasi
- Avulsi
PATOFISIOLOGI TRAUMA KEPALA
Benturan Langsung/Tak
Langsung
- Memar Otak
- Hematoma Epidural
- Hematoma Subdural - Gegar Otak
- Hematoma Cidera Fokal Cidera Difus - Cedera Struktural
Intraserebral difus
- dll

Gelombang Kejut ke
seluruh arah

Coup / Countre Coup

Gangguan ditingkat -Edema Serebral


Proses Inflamasi
mikrosirkulasi -Peningkatan TIK
-Iskemia Jaringan
-Nekrois
-Kematian
DERAJAT TRAUMA KEPALA

Kategori GCS Gambaran Scanning


klinik Otak
Trauma kapitis 13-15 Pingsan ≤ 10 menit, Normal
ringan defisit neurologis (-
)

Trauma kapitis 9-12 Pingsan > 10 menit Abnormal


sedang s/d ≤ 6 jam, defisit
neurologis (+)

Trauma kapitis 3-8 Pingsan > 6 jam, Abnormal


berat defisit neurologis
(+)
Respon Mata ≥1 tahun 0-1 tahun
4 Membuka mata spontan Membuka mata spontan

3 Membuka mata oleh Membuka mata oleh


perintah teriakan
2 Membuka mata oleh Membuka mata oleh
nyeri nyeri
1 Tidak membuka mata Tidak membuka mata

Respon Motorik ≥1 tahun 0-1 tahun


6 Mengikut perintah Belum dapat dinilai

5 Melokalisasi nyeri Melokalisasi nyeri


4 Menghindari nyeri Menghindari nyeri
3 Fleksi abnormal Fleksi abnormal
(decortisasi) (decortisasi)
2 Ektensi abnormal Ektensi abnormal
(deserebrasi) (deserebrasi
1 Tidak ada respon Tidak ada respon

Respon Verbal >5tahun 2-5 tahun 0-2 tahun


5 Orientasi baik dan Menyebutkan kata-kata Menangis kuat
mampu berkomunikasi yang sesuai

4 Disorientasi tapi mampu Menyebutkan kata-kata Menangis lemah


berkomunikasi yang tidak sesuai

3 Menyebutkan kata-kata Menangis dan menjerit Kadang-kadang


yang tidak sesuai menangis/ menjerit
lemah
2 Mengeluarkan suara Mengeluarkan suara Mengeluarkan suara
lemah lemah
1 Tidak ada respon Tidak ada respon Tidak ada respon
KLASIFIKASI TRAUMA KEPALA

- Commutio Cerebri (Gegar Otak)


- Contusio Cerebri
- Hematoma Epidural
- Hematoma Subdural
- Hematoma Subarakhnoid
- Fraktur Cranii
- Fraktur Basis Cranii
KLASIFIKASI TRAUMA KEPALA

- Commutio Cerebri (Gegar Otak)


- Contusio Cerebri
- Hematoma Epidural
- Hematoma Subdural
- Hematoma Subarakhnoid
- Fraktur Cranii
- Fraktur Basis Cranii
GEJALA KLINIS TRAUMA KEPALA

Tanda-tanda klinis yang dapat membantu mendiagnosa adalah:

a. Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas


os mastoid)

b. Hemotipanum (perdarahan di daerah menbran timpani telinga)

c. Periorbital ecchymosis (mata warna hitam tanpa trauma langsung)

d. Rhinorrhoe (cairan serobrospinal keluar dari hidung)

e. Otorrhoe (cairan serobrospinal keluar dari telinga)


Tanda-tanda atau gejala klinis untuk yang trauma kepala ringan;

a. Pasien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa saat


kemudian sembuh.

b. Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan.

c. Mual atau dan muntah.

d. Gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun.

e. Perubahan keperibadian diri.

f. Letargik.
Tanda-tanda atau gejala klinis untuk trauma kepala berat;

a. Simptom atau tanda-tanda cardinal yang menunjukkan


peningkatan di otak menurun atau meningkat.

b. Perubahan ukuran pupil (anisokoria).

c. Triad Cushing (denyut jantung menurun, hipertensi, depresi


pernafasan).

d. Apabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan


atau posisi abnormal ekstrimitas.
Pemeriksaan Penunjang
TRAUMA KEPALA

- Foto Rontgen Polos

- CT Scan
1. Bila secara klinis (penilaian GCS) didapatkan klasifikasi
trauma kepala sedang dan berat.
2. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak.
3. Adanya defisit neurologi, seperti kejang dan penurunan
gangguan kesadaran
4. Sakit kepala yang hebat.
5. Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan
intraserebral

- MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Anda mungkin juga menyukai