Anda di halaman 1dari 27

Pengukuran Dosis Permukaan Kulit Pasien Pada

Pemeriksaan Radiografi Kepala

Ena Nurfalah Rachmatiana


163112600120037
Latar Belakang

Pemeriksaan radiodiagnostik pada bagian kepala merupakan salah satu pemeriksaan umum dilakukan.
Karena umum dilakukan maka jenis pemeriksaan tersebut memberikan kontribusi bahaya radiasi diagnostik.

Evaluasi dosis pasien sangat diperlukan, mengingat adanya efek deterministik dan efek stokastik yang
kemungkinan akan dialami oleh pasien dari akumulasi pemberian dosis radiasi selama pemeriksaan

Untuk mengendalikan penerimaan dosis pasien, diperkenalkan tingkat panduan diagnostik atau dose
reference level sebagai metode untuk mengetahui dosis radiasi serta menjadi standar prosedur mengenai
kinerja diagnostik. Kuantitas radiasi yang sering digunakan sebagai tingkat panduan diagnostik adalah nilai
dosis masuk pada permukaan kulit pasien (Entrance Surface Dose /ESD).
Di Indonesia tingkat panduan diagnostik diatur dalam Keputusan Kepala BAPETEN No. 01-P/ka-BAPETEN/I-03
dan dalam Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011
Rumusan Masalah
1. Berapa besar dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala ?
2. Bagaimana tingkat panduan diagnostik pada pemeriksaan radiografi kepala?

Batasan Penelitian

1. Penelitian dilakukan di Instalasi Radiologi RSU Kabupaten Tangerang

2. Pemeriksaan radiografi kepala menggunakan proyeksi AP dan Lateral

3. Sampel penelitian yang diteliti sebanyak 10 orang dewasa

4. Fokus Film Distance (FFD) 100 cm


Tujuan Penelitian
1. Memperoleh data mengenai dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala
2. Menganalisis nilai tingkat panduan diagnostik pada pemeriksaan radiografi kepala

Manfaat Penelitian
Teoritis

Memberikan masukan dan kajian pustaka yang berguna bagi rumah sakit bersangkutan serta
tambahan data dalam penentuan nilai tingkat panduan diagnostik lokal

Praktis

Peneliti dapat memberikan pengalaman serta menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai
pengukuran dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala
Produksi Sinar X

Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm Conrad Roentgen pada
tanggal 8 November 1985. Rontgen melakukan penyelidikan mengenai sinar-X, hasilnya didapatkan bahwa sinar-X
dapat menembus berbagai materi serta dapat melihat bayangan tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan
cara menempatkan tangannya diantara tabung sinar katoda dan layar.

Proses terjadinya sinar-X yaitu ketika filamen pada katoda dipanaskan dengan pemberian arus generator
sehingga terbentuk elektron-elektron pada permukaan katoda. Dalam hal ini anoda bermuatan positif terhadap katoda.
Ketika diberikan beda potensial antara katoda dan anoda, maka elektron akan menumbuk anoda. Dari tumbukan inilah
terbentuk 1% sinar-X dan 99% energi panas. Ada dua tipe kejadian yang terjadi di dalam proses menghasilkan foton
sinar-X yaitu, sinar-X Bremstrahlung dan sinar-X Karakteristik.
Sinar-X Bremstrahlung

Sinar-X Karakteristik
Efek Sinar-X Terhadap Manusia

Efek Deterministik
Terjadi adanya kematian sel akibat paparan radiasi. Efek ini terjadi
jika dosis radiasi yang diterima tubuh melebihi nilai dosis ambang

Efek Stokastik
Serendah apapun dosis radiasi yang diterima, selalu ada
peluang untuk terjadinya perubahan pada sistem biologis.

Sindroma Radiasi Akut


Efek yang terjadi jika seluruh tubuh menerima dosis radiasi sekitar 1 Gy
atau lebih dan dapat berakhir dengan kematian dalam waktu singkat.
Prinsip Proteksi Radiasi Basi Safety Standard (BSS) 115

Justifikasi
Semua kegiatan yang melibatkan paparan radiasi hanya dilakukan jika
menghasilkan nilai lebih atau memberikan manfaat yang nyata (azas manfaat)

Optimasi
Semua paparan harus diusahakan serendah yang layaknya dicapai (As Low As
Reasonably Achievable – ALARA ) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial

Limitasi
Semua dosis ekuivalen yang diterima oleh seseorang tidak boleh melampaui
nilai batas dosis (NBD) yang telah ditetapkan.
Tingkat Panduan Diagnostik

Tingkat panduan diagnostik untuk paparan medik atau Dose Reference Level (DRL) direkomendasikan
untuk digunakan sebagai panduan pada praktisi medik dalam melakukan setiap jenis pemeriksaan radiologi
diagnostik dan intervensioanl yang digunakan untuk mencegah paparan radiasi berlebih pada pasien. Tujuannya
sebagai alat optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi serta mencegah paparan yang tidak diperlukan.
Tingkat panduan diagnostik bukanlah nilai yang menentukan baik atau tidaknya pelayanan radiologi, tetapi
hanya sebagai salah satu indikator mutu pelayanan.
Penentuan tingkat panduan diagnostik direkomendasikan pada nilai kuartil 3 (75 persentil) dari sebaran
data dosis yang diperoleh.
Dosis Permukaan Kulit

Dosis permukaan kulit atau Entrance Surface Dose (ESD) merupakan salah satu kuantitas yang digunakan dalam
radiodiagnostik untuk menyatakan dosis radiasi yang diterima atau dosis radiasi pada permukaan objek radiasi
termasuk hamburan balik yang diukur pada pusat berkas radiasi di permukaan pasien atau phantom. Pengukuran
ESD dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan pasien maupun tidak langsung dengan kalkulasi.
Anatomi Kepala

Anterior Lateral
Titik Dasar dan Garis Kepala
Teknik Radiografi Kepala

Proyeksi Antero Posterior (AP)


Posisi Pasien : Pasien diposisikan tidur supine di atas meja pemeriksaan
Posisi Objek : MSP tubuh tepat pada pertengahan meja pemeriksaan, selanjutnya kepala diposisikan AP dengan
menempatkan MSP kepala dan OML tegak lurus pada bidang film. Pastikan tidak terjadi pergerakan
Arah Sinar : Tegak lurus bidang film
Titik Bidik : Glabella
Kriteria : Tampak seluruh kepala pada proyeksi AP dengan batas atas vertex, batas bawah symphysis menti,
kedua sisi tidak terpotong. Ukuran kepala simetris. Tampak sinus frontalis, maksillaris, ethmoidalis
dan crista galli.
Pemeriksaan radiografi kepala proyeksi AP

Hasil citra proyeksi AP


Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : Pasien diposisikan tidur semi prone di atas meja pemeriksaan
Posisi Objek : MSP tubuh tepat pada pertengahan meja pemeriksaan, selanjutnya kepala diposisikan lateral
dengan menempatkan MSP kepala dan IOML sejajar dengan bidang film serta IPL tegak lurus
dengan bidang film.
Arah Sinar : Tegak lurus bidang film
Titik Bidik : 5 cm di atas MAE
Kriteria : Tampak seluruh kepala pada proyeksi lateral dengan batas atas vertex, batas belakang os
occipital batas depan jaringan lunak hidung. Sella tursica tidak berotasi. Tampak dorsum
sellae dan ramus mandibula, mastoid
Pemeriksaan radiografi kepala proyeksi Lateral

Hasil citra proyeksi Lateral


Thermoluminescence Dosimeter (TLD)

Thermo : Panas

TLD Luminescent : Pencahayaan

Dosimeter : Pengukuran dosis radiasi

Pengukuran dosis radiasi (primer/sekunder) dengan memanfaatkan pencahayaan dari bahan/ material
yang dipanaskan (setelah menerima radiasi). Keuntungan penggunaan TLD adalah mudah dalam pengoperasian,
evaluasi dosis dan mampu memantau radiasi dengan rentang dosis rendah hingga tinggi. Namun kelemahannya
karena data dosis langsung hilang setelah proses pembacaan, sehingga tidak bisa dilakukan pembacaan ulang
apabila ditemukan hal-hal yang meragukan.
o Radiasi mengakibatkan elektron meloncat dari pita valensi ke
pita konduksi, selanjutnya jatuh dalam perangkap elektron
(trap)

o Dengan energi panas yang cukup, elektron keluar dari


perangkap meloncat ke pita konduksi dan selanjutnya meloncat
ke pita valensi disertai pancaran emisi cahaya
Prinsip TLD Reader :
Kristal TL dipanaskan dengan heater sehingga elektron-elektron yang terperangkap pada pita konduksi
kembali ke pita valensinya dengan memancarkan cahaya yang ditangkap oleh PMT. Cahaya yang
ditangkap PMT diubah menjadi muatan listrik yang dinyatakan dalam satuan nC dan sebanding dengan
intensitas cahaya yang terdeteksi PMT. Hasil pengukuran TLD reader dikalikan dengan faktor kalibrasi
TLD (mGy/ nC). Perhitungan dosis radiasi yang diterima TLD dilakukan menggunakan perhitungan :

D = TL (nC) x FK (µGy/ nC)


Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif kepada pasien
mengenai dosis permukaan kulit yang diterima pada pemeriksaan radiografi kepala proyeksi AP dan Lateral
menggunakan TLD-100 chips

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di ruang Instalasi Radiologi RSU Kabupaten Tangerang dan dilaksanakan pada bulan
September sampai bulan Oktober 2018

Alat dan Bahan Penelitian


Alat Penelitian : Pesawat sinar-X , Kaser CR ukuran 24x30 cm, TLD-100 chips
Bahan Penelitian : Marker R/ L, Grid, Hypafix
Metode Pengumpulan Data

Proyeksi AP Proyeksi Lateral


Variabel Bebas : Pasien Dewasa

Variabel Terikat : Dosis permukaan kulit pada


Variabel Penelitian pemeriksaan radiografi kepala proyeksi AP dan Lateral

Variabel Kontrol : FFD 100 cm


Analisis Data

Pada penelitian ini, proses analisa dilakukan dengan mengambil data menggunakan TLD yang kemudian
hasil yang didapat diolah menggunakan perhitungan
D = TL (nC) x FK (µGy/ nC)
Data yang di analisis adalah data hasil kalibrasi TLD dikalikan dengan faktor kalibrasi
Hasil data mengenai dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala yang didapat,
dibandingkan dengan nilai yang ditetapkan oleh BAPETEN
Langkah Kerja Penelitian

1. Pengambilan data dilakukan di ruang Instalasi Radiologi RSU Kabupaten Tangerang


2. Data diambil dengan metode secara langsung menggunakan TLD yang telah
ditempelkan dipusat lapangan radiasi tepatnya pada pertengahan kepala pasien
3. Mencatat faktor eksposi setiap penyinaran berlangsung
4. Dokumentasi hasil bacaan TLD
5. Hasil pengukuran dibaca dengan menggunakan TLD reader di BATAN
6. Nilai yag diperoleh kemudian diolah dan dianalisis
7. Penyajian hasil dan kesimpulan
Mulai

Survey Literatur
Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Observasi Lapangan dan Perizinan

Pengambilan Data

Pengolahan dan Analisis Data


Data kalibrasi alat
dari BATAN
Hasil Penelitian Acuan

Pembahasan dan Kesimpulan

Selesai
Jadwal Penelitian

Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan
Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
Pengajuan Proposal
1
Penelitian
2 Ujian Proposal
Pelaksanaan
3
(Pengumpulan Data)
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Data
6 Seminar Hasil
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai