Presentasi Ena NR
Presentasi Ena NR
Pemeriksaan radiodiagnostik pada bagian kepala merupakan salah satu pemeriksaan umum dilakukan.
Karena umum dilakukan maka jenis pemeriksaan tersebut memberikan kontribusi bahaya radiasi diagnostik.
Evaluasi dosis pasien sangat diperlukan, mengingat adanya efek deterministik dan efek stokastik yang
kemungkinan akan dialami oleh pasien dari akumulasi pemberian dosis radiasi selama pemeriksaan
Untuk mengendalikan penerimaan dosis pasien, diperkenalkan tingkat panduan diagnostik atau dose
reference level sebagai metode untuk mengetahui dosis radiasi serta menjadi standar prosedur mengenai
kinerja diagnostik. Kuantitas radiasi yang sering digunakan sebagai tingkat panduan diagnostik adalah nilai
dosis masuk pada permukaan kulit pasien (Entrance Surface Dose /ESD).
Di Indonesia tingkat panduan diagnostik diatur dalam Keputusan Kepala BAPETEN No. 01-P/ka-BAPETEN/I-03
dan dalam Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011
Rumusan Masalah
1. Berapa besar dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala ?
2. Bagaimana tingkat panduan diagnostik pada pemeriksaan radiografi kepala?
Batasan Penelitian
Manfaat Penelitian
Teoritis
Memberikan masukan dan kajian pustaka yang berguna bagi rumah sakit bersangkutan serta
tambahan data dalam penentuan nilai tingkat panduan diagnostik lokal
Praktis
Peneliti dapat memberikan pengalaman serta menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai
pengukuran dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala
Produksi Sinar X
Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm Conrad Roentgen pada
tanggal 8 November 1985. Rontgen melakukan penyelidikan mengenai sinar-X, hasilnya didapatkan bahwa sinar-X
dapat menembus berbagai materi serta dapat melihat bayangan tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan
cara menempatkan tangannya diantara tabung sinar katoda dan layar.
Proses terjadinya sinar-X yaitu ketika filamen pada katoda dipanaskan dengan pemberian arus generator
sehingga terbentuk elektron-elektron pada permukaan katoda. Dalam hal ini anoda bermuatan positif terhadap katoda.
Ketika diberikan beda potensial antara katoda dan anoda, maka elektron akan menumbuk anoda. Dari tumbukan inilah
terbentuk 1% sinar-X dan 99% energi panas. Ada dua tipe kejadian yang terjadi di dalam proses menghasilkan foton
sinar-X yaitu, sinar-X Bremstrahlung dan sinar-X Karakteristik.
Sinar-X Bremstrahlung
Sinar-X Karakteristik
Efek Sinar-X Terhadap Manusia
Efek Deterministik
Terjadi adanya kematian sel akibat paparan radiasi. Efek ini terjadi
jika dosis radiasi yang diterima tubuh melebihi nilai dosis ambang
Efek Stokastik
Serendah apapun dosis radiasi yang diterima, selalu ada
peluang untuk terjadinya perubahan pada sistem biologis.
Justifikasi
Semua kegiatan yang melibatkan paparan radiasi hanya dilakukan jika
menghasilkan nilai lebih atau memberikan manfaat yang nyata (azas manfaat)
Optimasi
Semua paparan harus diusahakan serendah yang layaknya dicapai (As Low As
Reasonably Achievable – ALARA ) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial
Limitasi
Semua dosis ekuivalen yang diterima oleh seseorang tidak boleh melampaui
nilai batas dosis (NBD) yang telah ditetapkan.
Tingkat Panduan Diagnostik
Tingkat panduan diagnostik untuk paparan medik atau Dose Reference Level (DRL) direkomendasikan
untuk digunakan sebagai panduan pada praktisi medik dalam melakukan setiap jenis pemeriksaan radiologi
diagnostik dan intervensioanl yang digunakan untuk mencegah paparan radiasi berlebih pada pasien. Tujuannya
sebagai alat optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi serta mencegah paparan yang tidak diperlukan.
Tingkat panduan diagnostik bukanlah nilai yang menentukan baik atau tidaknya pelayanan radiologi, tetapi
hanya sebagai salah satu indikator mutu pelayanan.
Penentuan tingkat panduan diagnostik direkomendasikan pada nilai kuartil 3 (75 persentil) dari sebaran
data dosis yang diperoleh.
Dosis Permukaan Kulit
Dosis permukaan kulit atau Entrance Surface Dose (ESD) merupakan salah satu kuantitas yang digunakan dalam
radiodiagnostik untuk menyatakan dosis radiasi yang diterima atau dosis radiasi pada permukaan objek radiasi
termasuk hamburan balik yang diukur pada pusat berkas radiasi di permukaan pasien atau phantom. Pengukuran
ESD dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan pasien maupun tidak langsung dengan kalkulasi.
Anatomi Kepala
Anterior Lateral
Titik Dasar dan Garis Kepala
Teknik Radiografi Kepala
Thermo : Panas
Pengukuran dosis radiasi (primer/sekunder) dengan memanfaatkan pencahayaan dari bahan/ material
yang dipanaskan (setelah menerima radiasi). Keuntungan penggunaan TLD adalah mudah dalam pengoperasian,
evaluasi dosis dan mampu memantau radiasi dengan rentang dosis rendah hingga tinggi. Namun kelemahannya
karena data dosis langsung hilang setelah proses pembacaan, sehingga tidak bisa dilakukan pembacaan ulang
apabila ditemukan hal-hal yang meragukan.
o Radiasi mengakibatkan elektron meloncat dari pita valensi ke
pita konduksi, selanjutnya jatuh dalam perangkap elektron
(trap)
Penelitian akan dilaksanakan di ruang Instalasi Radiologi RSU Kabupaten Tangerang dan dilaksanakan pada bulan
September sampai bulan Oktober 2018
Pada penelitian ini, proses analisa dilakukan dengan mengambil data menggunakan TLD yang kemudian
hasil yang didapat diolah menggunakan perhitungan
D = TL (nC) x FK (µGy/ nC)
Data yang di analisis adalah data hasil kalibrasi TLD dikalikan dengan faktor kalibrasi
Hasil data mengenai dosis permukaan kulit pasien pada pemeriksaan radiografi kepala yang didapat,
dibandingkan dengan nilai yang ditetapkan oleh BAPETEN
Langkah Kerja Penelitian
Survey Literatur
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Pengambilan Data
Selesai
Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan
Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
Pengajuan Proposal
1
Penelitian
2 Ujian Proposal
Pelaksanaan
3
(Pengumpulan Data)
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Data
6 Seminar Hasil
Terima Kasih