Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN

KEGAWATDARURATAN MATERNAL
DAN NEONATAL
“INTRAUTERIN FETAL DEATH (IUFD)”
OLEH : KELOMPOK 17
YAYUK SUSENO
YURISKA VERINA
Definisi
IUFD (Intra Uterine Fetal Demise) merupakan
kematian janin yang terjadi tanpa sebab yang
jelas, yang mengakibatkan kehamilan tidak
sempurna (Uncomplicated Pregnancy).
Etiologi

Faktor Ibu
 Ketidakcocokan Rh darah Ibu dengan janin
 Ketidakcocokan golongan darah Ibu dengan janin
 Berbagai penyakit pada ibu hamil
 Trauma saat hamil
 Infeksi pada ibu hamil
 Prolonged Pregnancy (kehamilan diatas 42 minggu)
 Hamil pada usia lanjut
 Ruptur uteri
 Kematian Ibu
Faktor Janin
• Gerakan Sangat Berlebihan
• Kelainan kromosom
• Kelainan bawaan bayi
• Malformasi janin
• Kehamilan multiple
• Intra Uterine Growth Restriction
• Infeksi (parvovirus B19, CMV, listeria)
• Insufisiensi plasenta yang idiopatik
Faktor Palsenta
• Perlukaan cord
• Pecah secara mendadak (abruption)
• Premature Rupture of Membrane
• Vasa Previa
Faktor Resiko

• Ibu usia lanjut


• Riwayat kematian janin intra uterine
• Infertilitas Ibu
• Hemokonsentrasi pada ibu
• Usia Ayah
• Obesitas
Klasifikasi

Kematian janin dapat dibagi menjadi 4


golongan, yaitu:
• Golongan I: kematian sebelum massa kehamilan
mencapai 20 minggu
• Gol II: kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu
• Gol III: kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu
(late fetal death)
• Gol IV: kematian yang tidak dapat digolongkan pada
ketiga golongan diatas
Manifestasi Klinik
• Tidak ada gerakan janin
• Ukuran abdomen menjadi lebih kecil
• Bunyi jantung anak tidak terdengar
• Palpasi janin menjadi tidak jelas
• Pergerakan janin tidak teraba oleh tangan pemeriksa
• Pada foto roentgen dapat terlihat:
– Tulang-tulang cranial saling menutupi (tanda spalding)
– Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda
naujokes)
– Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin
Komplikasi
• Disseminated intravascular coagulation (DIC)
• Infeksi
• Koagulopati maternal
Pemeriksaan
• Anamnesis

Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam


beberapa hari, atau gerakan janin sangat
berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak
bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya. Atau wanita
belakangan ini merasakan perutnya sering
menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau
melahirkan.
– Inspeksi

• Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang


biasanya dapat terlihat terutama pada ibu
yang kurus.
– Palpasi

• Tinggi fundus lebih rendah dari seharusnya


tua kehamilan, tidak teraba gerakanan janin.
Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan
adanya krepitasi pada tulang kepala janin.
– Auskultasi

• Baik memamakai setetoskop monoral maupun


dengan dopler tidak terdengar terdengar DJJ.
• Rontgen Foto Abdomen
Penatalaksanaan
• Penanganan terhadap hasil konsepsi adalah penting untuk
menyarankan kepada pasien dan keluarganya bahwa bukan
suatu kegawatan dari bayi yang sudah meninggal:
• Jika uterus tidak lebih dari 12 minggu kehamilan maka
pengosongan uterus dilakukan dengan suction curetase
• Jika ukuran uterus antara 12-28 minggu, dapat digunakan
prostaglandin E2 vaginal supositoria dimulai dengan dosis
10 mg,
• Jika kehamilan > 28 minggu dapat dilakukan induksi dengan
oksitosin. Selama periode menunggu diusahakan agar
menjaga mental/psikis pasien yang sedang berduka karena
kematian janin dalam kandungannya.
Pencegahan

• Sebenarnya faktor resiko dan komplikasi IUFD


dapat dicegah apabila ibu hamil secara rutin
memeriksakan kehamilannya pada dokter
ataupun ketempat pelayanan kesehatan lain,
sehingga apabila ditemukan komplikasi
kehamilan dapat ditangani sejak dini dan
diharapkan dapat mencegah terjadinya IUFD.

Anda mungkin juga menyukai