Anda di halaman 1dari 26

ANCAMAN BAGI

KEANEKARAGAMAN HAYATI
KELOMPOK 2:
A L I F YA H R I Z K Y S E T I A W A N 3 4 1 5 1 4 1 7 5 4
G I TA A N G G R A H E N I M . 3415140724
T I V A A Y U C Y T H A F. 3415154916
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar:
• Memahami berbagai hal yang menjadi ancaman bagi
kelestarian keanekargaman hayati dan mengaitkan ancaman-
ancaman tersebut hingga menimbulkan penurunan
kenekaragaman hayati.
Indikator:
• Menjelaskan pengertian kepunahan
• Menjelaskan faktor-faktor penyebab kepunahan
• Memahami berbagai hal yang merusak habitat
• Memahami proses-proses yang menyebabkan kerusakan
habitat
1. PENGERTIAN KEPUNAHAN
• Punah : hilangnya suatu spesies organisme dari alam
– Punah lokal : pada suatu tempat dan dapat menyebabkan
kepunahan global
– Punah global : diseluruh habitat dan geografis punah
– Punah di alam : masih tersedia di kawasan konservasi
2. FAKTOR-
FAKTOR PENYEBAB KEPUNAHAN 
1. Kerusakan Hutan
2. Perburuan Liar  
3. Pertambahan Penduduk
4. Perkembangan Teknologi
5. Daya Regenerasi Yang Rendah
6. Campur Tangan Manusia
7. Bencana Alam Besar
8. Didesak Populasi Lain Yang Kuat
9. Spesies Yang Terancam Punah 
A. KERUSAKAN HUTAN

Kerusakan hutan juga berperan andil dalam


menurunnya kenekaragaman hayati (spesies).
B. PERBURUAN LIAR

Perburuan liar banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan keuntungan


yang besar,
C. PERTUMBUHAN PENDUDUK

Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan


pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas.
D. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Perkembangan teknologi yang pesat, memudahkan orang untuk


mengeksploitasi keanekaragaman hayati secara berlebihan semakin mudah
dilakukan.
E. DAYA REGENERASI YANG RENDAH

Banyak hewan yang butuh waktu lama untuk masuk ke


tahap berkembang biak, biasa memiliki satu anak perkelahiran
F. CAMPUR TANGAN MANUSIA

Adanya manusia terkadang menjadi malapetaka bagi keseimbangan


makhluk hidup di suatu tempat
G. BENCANA ALAM BESAR

Adanya bencana super dahsyat seperti tumbukan meteor seperti yang terjadi ketika
jaman dinosaurus memungkinkan banyak spesies yang mati dan punah tanpa ada satu
pun yang selamat untuk meneruskan keturunan di bumi
H. DIDESAK POPULAI YANG LEBIH KUAT

Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu


membuat pesaing yang lemah akan terdesak
3. SPESIES YANG TERANCAM PUNAH

Keberadaan harimau di Asia, termasuk Indonesia, diyakini dalam kondisi sangat


terancam karena perburuan liar, konversi lahan, dan pembukaan hutan
4. PERUSAKAN HABITAT

Degradasi Fragmentasi Introduksi


Lingkungan Habitat dan Spesies
Efek Tepi
A. DEGRADASI LINGKUNGAN

• Degradasi lingkungan adalah penurunan kualitas


lingkungan akibat adanya gangguan sehingga komponen-
komponen lingkungan tidak berfungsi secara baik.
• Degradasi lingkungan bisa terjadi karena kegiatan
manusia dan bencana alam.
• Bentuk paling umum dari degradasi lingkungan adalah
polusi.
• Polusi dibagi menjadi beberapa macam, yaitu polusi
tanah, air dan udara.
• Polusi tanah dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satu
POLUSI AIR
Bertambahnya sumber polusi di daerah pantai karena terlepasnya nutrisi dan
bahan kimia dari tambak udang dan ikan menyebabkan eutrofikasi
POLUSI UDARA
• Salah satu kasus polusi udara adalah hujan asam.
• Hujan asam diakibatkan ketika nitrogen dan sulfur oksida dari asap pabrik
dilepaskan ke udara dalam jumlah besar.
POLUSI TANAH
Polusi tanah dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebab polusi
tanah adalah penggunaan pestisida yang digunakan sebagai anti hama.
B. FRAGMENTASI HABITAT DAN EFEK TEPI

• Fragmentasi habitat adalah


peristiwa yang menyebabkan
habitat yang luas dan utuh menjadi
berkurang dan terbagi menjadi
beberapa fragmen.
• Antara satu fragmen dengan
fragmen lainnya seringkali terjadi
isolasi.
• Habitat yang terfragmentasi tidak
memiliki keadaan yang sama
seperti semula.
• Seringkali daerah tepinya
mengalami serangkain perubahan
kondisi yang dikenal dengan efek
tepi.
B. FRAGMENTASI HABITAT DAN EFEK TEPI
• Efek tepi merupakan zona transisi
antar wilayah memiliki
keanekaragaman spesies yang tinggi.
• Lingkungan mikro pada daerah tepi
berbeda dengan lingkungan mikro di
bagian tengah hutan.
• Spesies hewan yang mendiami
daerah perbatasan mampu
beradaptasi dengan iklim mikro pada
daerah tepi .
• Habitat terfragmentasi memiliki
jumlah wilayah tepi yang lebih banyak
per luasan habitat (sehingga lebih
memiliki banyak efek tepi) dan bagian
tengah dari fragmen wilayah lebih
dekat ke bagian tepi.
C. INTRODUKSI SPESIES
• Suatu upaya memasukkan suatu jenis hewan atau tumbuhan
ke dalam satu habitat yang baru, secara sengaja maupun tidak
sengaja
• Memiliki dampak:
– Perubahan kualitas lingkungan induk
– Gangguan terhadap komunitas induk
– Penurunan sifat genetik asli
– Masuknya penyakit dan parasit
– Jenis yang diintroduksi dapat berkembang dengan cepat
dan bersaing dengan jenis yang sudah ada
Spesies Invasif
• Spesies yang masuk ke suatu daerah di luar kawasan hidup
normal atau daerah asalnya, baik dengan sengaja atau tanpa
disengaja, yang penguasaan kawasan tuan rumahnya
menimbulkan dampak besar
• Karakteristik spesies invasif
– Spesies pioner
– Laju persebaran tinggi
– Dijumpai pada habitat yang terganggu
– Beberapa diantaranya mampu menginvasi komunitas yang
tidak terganggu
Spesies Invasif
Spesies Invasif
• Mengapa invasi berhasil?
– Tidak ada penyakit, herbivora, parasit dan predator
– Kompetitor yang lebih baik daripada jenis asli

• Hasil akhir spesies invasif


– Homogenisasi komunitas ekologi seluruh dunia
– Mendorong kepunahan spesies alami dan endemik
C. INTRODUKSI SPESIES
• Manfaat:
– Memperkaya keanekaragaman hayati
– Menjadi komoditi unggulan yang bernilai ekonomis tinggi
PERTANYAAN

• Citra (7): tanggapan mengenai pembukaan lahan? Saran mengenai


bagaimana cara memulai untuk mengurangi dampak polusi
• Daryanti (5): bagaimana cara menyeimbangkan dampak positif dan negatif
dari spesies dan invasive
• Rosa (): mencegah polusi untuk menjaga keanekaragaman tetap terjaga
• Keke: spesies invasif yang bermanfaat harus direduce atau tidak?

Anda mungkin juga menyukai