• Kedaulatan atau souvereignity adalah ciri atau atribut
hukum dari Negara, • dan sebagai atribut Negara tentunya sudah lama ada, bahkan ada yang berpendapat bahwa kedaulatan itu mungkin lebih tua dari konsep Negara itu sendiri. • Berdirinya suatu Negara tidak dapat dipisahkan dari konsep tentang kedaulatan yang melekat pada Negara yang bersangkutan. Hal ini mengingat Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian Kedaulatan
• Kata souvereignity (bahasa Inggris), mempunyai
persamaan kata dengan souvereigniteit (bahasa Belanda) yang berarti tertinggi. Istilah kedaulatan dipergunakan dalam berbagai macam pengertian. Dalam hukum Internasional (hukum antar Negara), pengertian berdaulat itu ditujukan kepada Negara-negara yang berhak menentukan urusannya sendiri, baik yang menyangkut masalah-masalah dalam negeri maupun luar negeri, tanpa adanya campurtangan dari Negara lain. Partai Politik
• Partai politik pertama-tama lahir di negara-
negara Eropa Barat. Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain. pengertian partai politik • secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. • tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik, biasanya dengan cara konstitusionil untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka. Klasifikasi partai dapat dilakukan dengan berbagai cara • Dilihat dari segi jumlah dan fungsi anggotanya, terdiri dari berikut ini. – Partai massa, yaitu partai yang mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggota. – Partai kader, yaitu partai yang mementingkan loyalitas dan kedisiplinan anggota-anggotanya. • Dilihat dari segi sifat dan orientasinya, terdiri dari berikut ini. – Partai lindungan, yaitu partai yang lebih mementingkan dukungan dan kesetiaan anggotanya terutama dalam pemilu. – Partai asas atau ideologi, yaitu partai yang program-programnya atas dasar ideologi tertentu. Sistem Kepartaian dan PEMILU Ada 4 fungsi parpol dalam rangka pembangunan demokrasi, yakni : • 1. Sarana komunikasi politik • 2. Sarana sosialisasi politik • 3. Sarana Rekrutmen kader dan anggota politik • 4. Sarana pengatur konflik. Sistem kepartaian Sistem satu partai Dalam hal ini sama saja dengan tidak ada partai politik, karena hanya ada satu partai. Tentu pula partai tersebut yang mengendalikan Pemerintahan (the ruling party). Contoh : Nazi di Jerman, Fascis di Italia, Partai Komunis di Uni Soviet,RRC,dan Vietnam. Sistem Dwi partai Dalam sistem ini terdapat dua partai yang menyalurkan aspirasi rakyat. Contoh : Partai Republik dan Partai Demokrat di AS. Partai Konservatif dan Partai Buruh di Inggris. Sistem Multi Partai Sistem ini menganut lebih dari dua partai. Dalam sistem ini, Jika tidak ada partai yang meraih suara mayoritas, maka terpaksa dibentuk pemerintahan Koalisi. Penentuan suara mayoritas adalah “setengah di tambah satu”, yaitu bahwa sekurang –kurangnya lebih dari separuh jumlah anggota parlemen. Contoh Negara yang menganut sistem ini adalah : Jerman,Prancis,Jepang,Malaysia dan Indonesia. Pemilihan Umum.
• Pemilihan umum adalah pengejawantahan
sistem demokrasi. Melalui pemilihan umum rakyat dapat memilih wakilnya untuk dapat duduk di kursi parlemen dan struktur pemerintahan. Pemilu sebagai sebuah demokrasi procedural adalah sarana untuk mewujudkan kedaulatan dan pemerintahan Negara. Ada dua sistem pemilihan umum • Sistem Distrik • Sistem Proposional Sistem Distrik ( single member constituency, single member district mayority system, district system).
Dalam sistem ini, daerah pemilihan di bagi atas
distrik –distrik tertentu. Pada masing-masing distrik pemilihan, setiap parpol mengajukan satu calon. Kelebihan sistem Distrik : @. Pemilih benar-benar memilih calon yang di kuasainya. @. Calon terpilih merasa terikat pada kewajiban memperjuangkan kepentingan warga tersebut. Kelemahan sistem Distrik : @. Calon terpilih kurang merasa terikat kepada kepentingan parpol yang mengajukan namanya. @. Sistem pemilihan seperti ini kurang memberikan bagi kesempatan para calon dan bagi parpol yang hanya di dukung oleh kelompok minoritas. Sistem Proposional ( multi member constituency, proportional representation system, proportional system). Sistem yang dianut di Indonesia ini adalah pemilu yang secara tidak langsung memilih calon yang di dukungnya, karena para calon di tentukan berdasarkan nomor urut calon dari masing-masing parpol atau organisasi politik (orsospol). Kelebihan sistem Proposional @. Hasil pemilihan melalui penjumlahan dan penjatahan proporsional,memungkinkan terwakilinya kepentingan kelompok minoritas. @. Integritas secara partai lebih solid karena pemilih mendukung parpol/orsospol, bukan mendukung calon pribadi. Kekurangan sistem Proposional @. Keterikatan (komitmen) para calon lebih terarah kepada partainyadibanding kepada pemilih. @. Kecenderungan membentuk partai-partai baru lebih besar.