Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan 13 - 14

KEDAULATAN RAKYAT

• Kedaulatan atau souvereignity adalah ciri atau atribut


hukum dari Negara,
• dan sebagai atribut Negara tentunya sudah lama ada,
bahkan ada yang berpendapat bahwa kedaulatan itu
mungkin lebih tua dari konsep Negara itu sendiri.
• Berdirinya suatu Negara tidak dapat dipisahkan dari
konsep tentang kedaulatan yang melekat pada Negara
yang bersangkutan. Hal ini mengingat Negara adalah
suatu organisasi kekuasaan yang merupakan alat untuk
mencapai tujuan bersama.
Pengertian Kedaulatan

• Kata souvereignity (bahasa Inggris), mempunyai


persamaan kata dengan souvereigniteit (bahasa
Belanda) yang berarti tertinggi. Istilah kedaulatan
dipergunakan dalam berbagai macam pengertian.
Dalam hukum Internasional (hukum antar
Negara), pengertian berdaulat itu ditujukan
kepada Negara-negara yang berhak menentukan
urusannya sendiri, baik yang menyangkut
masalah-masalah dalam negeri maupun luar
negeri, tanpa adanya campurtangan dari Negara
lain.
Partai Politik

• Partai politik pertama-tama lahir di negara-


negara Eropa Barat. Dengan meluasnya
gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang
perlu diperhitungkan serta diikutsertakan
dalam proses politik maka partai politik telah
lahir secara spontan dan berkembang menjadi
penghubung antara rakyat di satu pihak dan
pemerintah di pihak lain.
pengertian partai politik
• secara umum dapat dikatakan bahwa partai
politik adalah suatu kelompok yang terorganisir
yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,
nilai-nilai dan cita-cita yang sama.
• tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik,
biasanya dengan cara konstitusionil untuk
melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan
mereka.
Klasifikasi partai dapat dilakukan
dengan berbagai cara
• Dilihat dari segi jumlah dan fungsi anggotanya,
terdiri dari berikut ini.
– Partai massa, yaitu partai yang mengutamakan
kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah
anggota.
– Partai kader, yaitu partai yang mementingkan
loyalitas dan kedisiplinan anggota-anggotanya.
• Dilihat dari segi sifat dan orientasinya, terdiri
dari berikut ini.
– Partai lindungan, yaitu partai yang lebih
mementingkan dukungan dan kesetiaan
anggotanya terutama dalam pemilu.
– Partai asas atau ideologi, yaitu partai yang
program-programnya atas dasar ideologi tertentu.
Sistem Kepartaian dan PEMILU
Ada 4 fungsi parpol dalam rangka pembangunan
demokrasi, yakni :
• 1. Sarana komunikasi politik
• 2. Sarana sosialisasi politik
• 3. Sarana Rekrutmen kader dan anggota
politik
• 4. Sarana pengatur konflik.
Sistem kepartaian
Sistem satu partai
Dalam hal ini sama saja dengan tidak ada partai politik,
karena hanya ada satu partai. Tentu pula partai
tersebut yang mengendalikan Pemerintahan (the ruling
party).
Contoh : Nazi di Jerman, Fascis di Italia, Partai Komunis
di Uni Soviet,RRC,dan Vietnam.
Sistem Dwi partai
Dalam sistem ini terdapat dua partai yang menyalurkan
aspirasi rakyat.
Contoh : Partai Republik dan Partai Demokrat di AS.
Partai Konservatif dan Partai Buruh di Inggris.
Sistem Multi Partai
Sistem ini menganut lebih dari dua partai. Dalam
sistem ini, Jika tidak ada partai yang meraih suara
mayoritas, maka terpaksa dibentuk pemerintahan
Koalisi. Penentuan suara mayoritas adalah
“setengah di tambah satu”, yaitu bahwa sekurang
–kurangnya lebih dari separuh jumlah anggota
parlemen.
Contoh Negara yang menganut sistem ini adalah :
Jerman,Prancis,Jepang,Malaysia dan Indonesia.
Pemilihan Umum.

• Pemilihan umum adalah pengejawantahan


sistem demokrasi. Melalui pemilihan umum
rakyat dapat memilih wakilnya untuk dapat
duduk di kursi parlemen dan struktur
pemerintahan. Pemilu sebagai sebuah
demokrasi procedural adalah sarana untuk
mewujudkan kedaulatan dan pemerintahan
Negara.
Ada dua sistem pemilihan umum
• Sistem Distrik
• Sistem Proposional
Sistem Distrik ( single member constituency, single
member district mayority system, district system).

Dalam sistem ini, daerah pemilihan di bagi atas


distrik –distrik tertentu. Pada masing-masing
distrik pemilihan, setiap parpol mengajukan
satu calon.
Kelebihan sistem Distrik :
@. Pemilih benar-benar memilih calon yang di
kuasainya.
@. Calon terpilih merasa terikat pada kewajiban
memperjuangkan kepentingan warga
tersebut.
Kelemahan sistem Distrik :
@. Calon terpilih kurang merasa terikat
kepada kepentingan parpol yang
mengajukan namanya.
@. Sistem pemilihan seperti ini kurang
memberikan bagi kesempatan para calon
dan bagi parpol yang hanya di dukung oleh
kelompok minoritas.
Sistem Proposional ( multi member constituency,
proportional representation system, proportional
system).
Sistem yang dianut di Indonesia ini adalah pemilu yang secara
tidak langsung memilih calon yang di dukungnya, karena
para calon di tentukan berdasarkan nomor urut calon dari
masing-masing parpol atau organisasi politik (orsospol).
Kelebihan sistem Proposional
@. Hasil pemilihan melalui penjumlahan dan penjatahan
proporsional,memungkinkan terwakilinya kepentingan
kelompok minoritas.
@. Integritas secara partai lebih solid karena pemilih
mendukung parpol/orsospol, bukan mendukung calon
pribadi.
Kekurangan sistem Proposional
@. Keterikatan (komitmen) para calon lebih
terarah kepada partainyadibanding kepada
pemilih.
@. Kecenderungan membentuk partai-partai
baru lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai