Anda di halaman 1dari 21

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

GUGATAN WANPRESTASI ATAS PUTUSAN AKTA PERDAMAIAN DI


PENGADILAN NEGERI SEMARANG PUTUSAN NOMOR
436/Pdt.G/2014/PN Smg

Riko Kurnia Putra*, Moch Djais, Marjo


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : Riko.kp@icloud.com

Abstrak

Akta perdamaian sama dengan putusan hakim (in kracht van gewijsde), Akta Perdamaian
memiliki kekuatan eksekutorial, sehingga harus dijalankan oleh para pihak, pengajuan gugatan atas
perkara yang telah diputus bersama akta perdamaian menghilangkan kekuatan dari dibuatkannya
akta perdamaian berdasarkan maksud Pasal 130 HIR berserta Perma No.1 Tahun 2008.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui akibat hukum wanprestasi akta perdamaian yang
telah diputus damai oleh hakim, keabsahan Pengadilan Negeri Semarang memproses gugatan
wanprestasi akta perdamaian, istilah jaminan dalam akta perdamaian, dan prosedur peralihan hak
atas tanah dari tergugat kepada penggugat.
Metode penelitian pendekatan yuridis empiris. Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif-
analitis Berdasarkan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan alat pengumpul data wawancara
kepada hakim Pengadilan Negeri Semarang dan advokat/pengacara anggota PERADI di kota
Semarang.
Berdasarkan analisis kualitatif dan kuantitatif diketahui bahwa akibat hukum wanprestasi
akta perdamaian dapat mengajukan permohonan eksekusi, gugatan diperiksa oleh Ketua
Pengadilan untuk memberikan saran bagi pihak penggugat, jaminan dalam akta perdamaian
dimaksud cara pembayaran utang tergugat kepada penggugat, Prosedur peralihan hak atas tanah
berdasarkan prosedur jual beli.
Disarankan para pihak melaksanakan akta perdamaian, Ketua Pengadilan Negeri
memberikan nasehat kepada penggugat tentang gugatan, Mahkamah Agung memperjelas kekuatan
akta perdamaian dapat dieksekusi, dan legislator memasukan prosedur perdamaian dalam hukum
acara perdata akan datang.

Kata kunci : Akta Perdamaian, Gugatan , Jaminan, Peralihan Hak Atas Tanah

Abstract

Settlement Agreement equal with verdict (in kracht van gewijsde), settlement agreement
have the executorial power, must be executed by the parties, filing a plaint over the case has been
terminated along with the deed of peace eliminate the power of peace created Settlement
Agreement pursuant to Article 130 HIR along Perma No.1 of 2008.
The research was conducted to determine legal consequences tort settlement agreement
that has been verdict, the validity processing plaint tort Settlement Agreement by the Semarang
District Court plaint, term assurance in Settlement Agreement and transition procedures of land
rights of the defendant to the plaintiff.
Juridical empirical research methods. Specifications research is descriptive-analytic
Based on qualitative and quantitative analysis of the interview data collection tool to the
Semarang District Court judge and lawyer/attorney PERADI members in Semarang.
Based on the qualitative and quantitative analysis known that the legal consequences tort
Settlement Agreement may enforment petition, plaint examined by the Chief District Court to
provide advice to the plaintiff, security settlement agreement is the way debt payment the
defendant to the plaintiff, Procedures transfer of rights to land based on the procedure of buying
and selling

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Advised the parties to implement Settlement Agreement, Chief District Court to give
advice to the plaintiffs on tort, the Supreme Court to clarify the power of the deed of peace can be
executed, and legislators put the peace procedure in civil procedure law will come.

Keywords : Settlement Agreement, plaint, Security, Transition Land Rights

yang berperkara di pengadilan,


I. PENDAHULUAN menurut Pasal 130 (2) HIR yaitu jika
Proses beracara perdata di perdamaian itu dapat tercapai, maka
pengadilan, sudah menjadi kewajiban dalam sidang dibuat akta perdamaian
bagi Hakim yang menangani di mana para pihak dihukum untuk
sengketa perdata untuk melaksanakan persetujuannya; akta
mengusahakan Perdamaian sebelum itu mempunyai kekuatan dan
pemeriksaan perkara, ketentuan ini dilaksanakan seperti putusan hakim
ada dalam Pasal 130 ayat (1) HIR biasa. Dalam hal mediasi pengadilan
yaitu “Jika pada hari yang ditentukan berhasil mendamaikan para pihak.
kedua belah pihak datang, maka Hakim menjatuhkan putusan
Ketua Pengadilan Negeri akan perdamaian bersama akta
mencoba mendamaikan mereka.” perdamaian yang isinya menghukum
Berdasarkan bunyi pasal tersebut pihak-pihak yang bersengketa untuk
dapat diketahui apabila kedua belah melaksanakan persetujuannya.
pihak datang pada hari sidang yang putusan ini mempunyai kekuatan
telah ditentukan hakim akan eksekutorial, “apabila salah satu
melakukan usaha perdamaian pihak melakukan wanprestasi atau
terlebih dahulu. Pasal ini hanya tidak melaksanakan persetujuannya
menyebutkan usaha perdamaian oleh yang ditulis dalam akta perdamaian
hakim dan ketentuan lebih lanjut dalam putusan perdamaian. Maka
bagaimana tata cara usaha pihak lawan dapat langsung
perdamaian tersebut diatur dalam melakukan permohonan eksekusi.”2
Peraturan Mahkamah Agung Nomor Berdasarkan penjelasan-penjelasan
1 Tahun 2008 tentang Prosedur tersebut, penulis menemukan suatu
Mediasi di Pengadilan yang kasus perkara perdata tentang
selanjutnya disingkat dengan wanprestasi atas Putusan Akta
PERMA No.1 Tahun 2008. Usaha Perdamaian Nomor
perdamaian ini adalah mutlak harus 423/Pdt.G/2012/Pn.Smg.
dilakukan dan dicantumkan dalam Para pihak sepakat
berita acara (procesverbaal). “Suatu menyelesaikan sengketa dengan
pemeriksaan perkara tanpa didahului mengusahakan perdamaian sesuai
dengan usaha perdamaian maka ketentuan Pasal 130 HIR Jo PERMA
sidang-sidang pemeriksaan perkara No.2 Tahun 2003 Jo PERMA No.1
berikutnya menjadi batal demi Tahun 2008. Berhasil membuat
hukum”.1 Apabila majelis hakim kesepakatan perdamaian yang
berhasil mendamaikan para pihak
2
M. Yahya Harahap, S.H., Ruang Lingkup
1
Mochammad Dja’is, RMJ. Koosmargono, Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata
Membaca dan Mengerti HIR, (Semarang : Edisi Kedua, (Jakarta : Sinar Grafika, 2006),
Fakultas Hukum Undip, 2010), Hlm. 41-42. Hlm. 302.

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dituangkan dalam bentuk akta Tembalang Kota Semarang milik


perdamaian, ditandatangani para Dewi Puspa Kurnia;
pihak pada tanggal 1 Mei 2013 dan Kesepakatan perdamaian
pada hari Rabu, tanggal 8 Mei 2013, tersebut telah diputus dan dikuatkan
sidang terbuka untuk umum hakim oleh hakim yang mengadili perkara
membacakan putusan akta tersebut dengan secara tegas
perdamaian Nomor: dituangkan dalam Putusan Akta
423/Pdt.G/2012,. Perdamaian Nomor :
Adapun isi dari akta perdamaian 423/Pdt.G/2012, yaitu menghukum
tersebut antara lain, yaitu para pihak untuk mentaati
kesepakatan tentang besarnya hutang Kesepakatan Perdamaian tanggal 1
para pihak tergugat kepada pihak Mei 2013.
penggugat, segala kerugian yang Pada tanggal 21 September
timbul bagi penggugat dan dianggap 2013, terjadi perjanjian kesepakatan
merugikan bagi Pihak penggugat bayar antara Penggugat dan Tergugat
sepakat untuk diselesaikan dengan II mengenai teknis penyerahan dan
ketentuan total pinjaman sesuai pembayaran asset, yaitu karena
kesepakatan angsuran, sedangkan Tergugat II tidak bisa membayar
kerugian lain-lain termasuk kerugian hutang kepada penggugat dalam
bunga bank yang terjadi pada pihak bentuk uang tunai maka Tergugat II
PENGGUGAT sepakat akan menyerahkan assetnya yaitu
diperhitungkan sebesar 5%. SHM NO.2005 atas nama Tergugat
Kesepakatan bentuk pelunasan II kepada Penggugat.
atas hutang dan kerugian yang Penggugat akan membayar
ditimbulkan oleh para pihak tergugat selisih atas harga asset yaitu sebesar
kepada pihak penggugat berserta Rp. 88.050.000,00 (Delapan puluh
menyerahkan jaminan sebagai delapan juta lima puluh ribu rupiah),
bentuk pelunasan hutang, dengan cara membayarnya dalam
dikarenakan para pihak tergugat bentuk material bahan bangunan
tidak mempunyai uang tunai, berupa besi dan sirtu (pasir batu)
jaminan tersebut berupa; senilai Rp.88.050.000,00 (Delapan
1. Sertipikat Hak Guna Bangunan puluh delapan juta lima puluh ribu
nomor 80 seluas 425 M2, yang rupiah) kepada Tergugat II dan telah
terletak di jalan Kokrosono A4 dilaksanakan pada tanggal 25
RT 09 RW 10 Kelurahan Oktober 2013,
Panggung Lor, kecamatan Sesuai dengan putusan
Semarang Utara atas nama IGN perdamaian jika penggugat telah
Kuntho cahyono; membayar selisih atas harga asset
2. Sertipikat Hak Milik Nomor 2005 milik tergugat sebagai jaminan
seluas 3285 M2, yang terletak di pembayaran utang kepada
Kelurahan Pudak Payung, penggugat, maka tergugat harus
Kecamatan Banyumanik Kota menyerahkan asset yang dijaminkan
Semarang atas nama Maisyaroh; tersebut, akan tetapi Tergugat II tidak
3. Sertipikat Hak Milik Nomor 1193 melaksanakan kesepakatan
seluas 360 M2, yang terletak di Perdamaian yaitu menyerahkan SHM
Kelurahan Meteseh, Kecamatan No. 2005 atas nama Maisyaroh,

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

sehingga pihak penggugat Semarang Putusan Nomor


mengajukan Gugatan kembali ke 436/Pdt.G/2014/Pn Smg”
Pengadilan Negeri Semarang. Dasar Dari uraian diatas maka
dari gugatan tersebut Tergugat II permasalahan yang dapat disusun
telah melakukan wanprestasi yang antara lain:
telah disepakati dalam Putusan akta 1. Akibat hukum apa yang timbul
perdamaian, dalam apabila salah satu pihak
perkembangannya Pengadilan Negeri wanprestasi terhadap isi akta
Semarang mengabulkan permohonan perdamaian?
gugatan ini dan telah diputus dengan 2. Apakah menurut hukum
Nomor perkara dibenarkan tindakan Pengadilan
436/Pdt.G/2014/Pn.Smg. Negeri Semarang memproses
Hal ini tidak sesuai dengan gugatan wanprestasi atas akta
ketentuan HIR Pasal 130 ayat (2). perdamaian?
Padahal apabila perdamaian telah 3. Dalam Pasal 3 Akta Perdamaian
tercapai maka sidang selanjutnya Nomor: 423/Pdt.G/2013/PN.Smg,
dibuat akta perdamaian, kemudian apakah yang dimaksud istilah
dalam putusan hakim para pihak “jaminan sebagai bentuk
dihukum untuk melaksanakan pelunasan hutang”?
persetujuan, yang mana artinya akta 4. Bagaimanakah prosedur peralihan
perdamaian itu sendiri adalah hak atas tanah dari Tergugat
putusan hakim biasa yang harus kepada Penggugat apabila
dilaksanakan. Sedangkan apabila Penggugat membayar kelebihan
tidak dilaksanakan, salah satu pihak hutang kepada para Tergugat?
dapat meminta permohonan eksekusi
dan bukanlah mengajukan gugatan II. METODE
baru. Penulisan hukum ini
Penggugat yang merasa menggunakan metode pendekatan
dirugikan, mengajukan gugatan yuridis empiris atau sosiologi
wanprestasi atas Putusan Akta hukum.3 Pendekatan ini digunakan
Perdamaian di Pengadilan Negeri untuk menganalisis hukum yang
Semarang. Bukankah dalam dilihat sebagai perilaku masyarakat
ketentuan Pasal 130 HIR yang berpola dalam kehidupan
mengisyarakatkan bahwa putusan masyarakat yang selalu berinteraksi
perdamaian sama dengan putusan dan berhubungan dalam aspek
hakim (pengadilan) yang telah kemasyarakatan khususnya mengenai
memperoleh kekuatan hukum tetap akibat hukum dari tindakan salah
(res judicata). Berdasarkan uraian satu pihak yang wanprestasi atas
latar belakang dan beberapa alasan di putusan perdamaian, keabsahan
atas, maka mendorong penulis untuk Pengadilan Negeri Semarang
mengadakan penelitian dalam memproses gugatan wanprestasi
Penulisan Hukum ini dengan putusan perdamaian, maksud dari
mengangkat judul “Gugatan jaminan sebagai bentuk pelunasan
Wanprestasi Atas Putusan Akta
Perdamaian Di Pengadilan Negeri
3
Sutrisno Hadi, Metodelogi Riset Nasional,
(Magelang: Akmil, 1987), Hlm. 15

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

hutang dalam putusan akta kuantitatif untuk menggambarkan


perdamaian dan bagaimana prosedur hasil penelitian yang selanjutnya
peralihan hak atas tanah sebagai disusun dalam penulisan hukum ini.
akibat penggugat membayar
kelebihan hutang kepada para III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tergugat. A. Akibat hukum yang timbul
Berdasarkan tujuan yang hendak dari adanya wanprestasi
dicapai pada penelitian ini, maka terhadap akta perdamaian
hasil penelitian yang didapat bersifat Keberhasilan perdamaian para
derskriptif-analitis, yakni pada pihak ditentukan dari terciptanya
penelitian ini akan diungkapkan persetujuan perdamaian berbentuk
peraturan perundang-undangan yang kesepakatan perdamaian. Persetujuan
berkaitan dengan teori-teori hukum itu akan berbentuk putusan
yang menjadi objek penelitian.4 Sifat perdamaian apabila para pihak
penelitian tersebut memiliki tujuan meminta kesepakatan perdamaian
untuk memberikan gambaran yang mereka buat dikuatkan ke
mengenai kenyataan kondisi objektif dalam akta perdamaian.
dan Permasalahannya, yang Sebelum menjatuhkan putusan
diharapkan dapat dilakukan analisis perdamaian, hakim akan membuat
dalam rangka pengambilan sebuah suatu akta perdamaian (acta van
kesimpulan. vergelijk).5
Metode analisis data yang Putusan Nomor: 423/Pdt.G/2012
digunakan dalam penulisan hukum merupakan putusan yang
ini yaitu menggunakan cara menghukum para pihak untuk
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. melaksanakan isi akta perdamaian
Pendekatan kualitatif adalah suatu yang dijatuhkan oleh hakim karena
cara analisis penelitian yang adanya kesepakatan perdamaian para
menghasilkan data deskriptif analisis. pihak yang bersengketa dan meminta
Pendekatan kuantitatif adalah suatu dikuatkan dalam akta perdamaian
cara analisis penelitian yang lebih (acta van vergelijk).
menekankan pada aspek pengukuran Hakim hanya memeriksa atau
secara obyektif terhadap fenomena mengatur tentang isi kesepakatan
sosial. perdamaian para pihak karena isi
Penulis dalam menyusun persetujuan adalah kehendak para
penulisan hukum ini melakukan pihak yang terlibat. Jadi, tugas hakim
analisis data berdasarkan atas hasil yaitu untuk menyusun dan menilai
yang diperoleh dari wawancara apakah kesepakatan damai tersebut
terhadap sampel responden dari sudah terpenuhi unsur-unsur formil
Pengadilan Negeri Semarang dan dan unsur-unsur materiil nya.
Kantor-kantor Advokat yang berada Apabila telah terpenuhi maka akan
di Kota Semarang, kemudian penulis mendapatkan persetujuan dari hakim
akan menyusun secara sistematis dan untuk dibuatkan ke dalam akta
dianalisis secara kualitatif dan perdamaian. Akta perdamaian

4
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum,
5
(Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Hlm. 5., M.R Tresna, Komentar HIR, (Jakarta:
Hlm. 105-106. Pradnya Paramita, 1975), Hlm. 111.

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tersebut memiliki sifat khusus yaitu perkara


kekuatan eksekutorial. 3 2013 15 perkara 479 3,13
Pada tanggal 24 April 2013, perkara
Kesepakatan perdamaian yang 4 2014 8 perkara 482 1,66
perkara
dibacakan di muka pengadilan, 5 2015 7 perkara 520 1,35
melaporkan kepada majelis hakim perkara
tentang keberhasilan perdamaian Total 60 perkara 2358 2,54
antara para pihak hingga perkara
menghasilkan kesepakatan Sumber: Hasil riset di Kantor
perdamaian, dan juga meminta Pengadilan Negeri Semarang
menguatkan kesepakatan tersebut tanggal 17 Juni 2016
dalam akta perdamaian, Berdasarkan tabel di atas dapat
Berdasarkan uraian di atas, diketahui Jumlah gugatan yang
Pembuatan akta perdamaian dimulai masuk dan jumlah perkara yang
ketika kesepakatan tersebut berhasil dimediasi atau didamaikan
dibacakan pada persidangan berbanding terbalik. Jumlah perkara
selanjutnya untuk didengar oleh yang berhasil dimediasi atau
hakim, setelah diperiksa kemudian didamaikan selama tahun 2011
disahkan, lalu akta perdamaian sampai dengan tahun 2015, dari total
dibuat bersamaan dengan putusan 2358 gugatan yang masuk di
perdamaian. Pengadilan Negeri Semarang hanya
Hukum Acara menginginkan ada 2,54 % perkara yang berhasil
adanya perdamaian terlebih dahulu, dimediasi atau didamaikan. Hal itu
perdamaian tersebut menurut para disebabkan jumlah gugatan yang
ahli banyak memiliki manfaat meningkat setiap tahunnya,
mempercepat penyelesaian perkara sedangkan jumlah perkara yang
yang diajukan di Pengadilan. berhasil dimediasi atau didamaikan
Jumlah perkara yang berhasil dari tahun 2012 sampai dengan 2015
dimediasi atau didamaikan menurut terjadi penurunan tiap tahunnya.
ketentuan Pasal 130 HIR jo PERMA meskipun pada tahun 2011 ke 2012
No.1 Tahun 2008 dari tahun 2011 perkara yang berhasil didamaikan
sampai dengan tahun 2015 di meningkat tapi dari tahun 2012
Pengadilan Negeri Semarang sampai dengan 2015 terjadi
sebagaimana tersebut dalam tabel 1 penurunan perkara yang berhasil
di bawah ini: dimediasi atau didamaikan.
Tabel 1. Jumlah Perkara yang Putusan perdamaian disini
Berhasil Dimediasi atau mempunyai kekuatan putusan yang
Didamaikan berbeda dari putusan hakim pada
umumnya, isi dari putusan
Perkara yang
Berhasil Gugatan perdamaian itu memuat diktum
No. Tahun Dimediasi yang % (amar) yaitu “MENGHUKUM
atau Masuk PARA PIHAK UNTUK MENAATI
Didamaikan DAN MELAKSANAKAN ISI
1 2011 11 perkara 435 2,53 PERSETUJUAN PERDAMAIAN”
perkara Akta perdamaian yang
2 2012 19 perkara 442 4,30 dijatuhkan bersama dengan Putusan

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Perdamaian Nomor: kewajiban pembayaran secara tunai


423/Pdt.G/PN.Smg sebenarnya isi maka objek yang dijanjikan untuk
dari kesepakatan para pihak karena melakukan pembayaran tersebut
kesepakatan tersebut telah dikuatkan dikembalikan kepada Tergugat II dan
ke dalam akta perdamaian maka dianggap kesepakatan utang piutang
para pihak harus mentaati isi dari selesai.
akta perdamaian. Pelaksanaan akta perdamaian
Berdasarkan akta perdamaian pihak Penggugat dengan Tergugat II
kewajiban Tergugat II melunasi yaitu sebelum jatuh tempo bertemu
utang dan kerugian yang diderita dan membicarakan tentang teknis
oleh penggugat yaitu jika ditotalkan penyerahan dan pembayaran asset
kewajiban Tergugat II membayar yaitu pada tanggal 21 september
kepada penggugat sebesar 2013 terjadi pertemuan antara
Rp.404.700.000 (Empat ratus empat penggugat dan Tergugat II yang
juta tujuh ratus ribu rupiah). kemudian melahirkan sebuah
Tergugat II untuk memenuhi perjanjian dan kesepakatan bayar.
kewajiban bayar tersebut Sesuai dengan Perjanjian
dikarenakan Tergugat II tidak Kesepakatan Bayar Tanggal 21
mempunyai uang tunai, maka September 2013, maka Penggugat
bersedia menyerahkan Sertipikat Hak pada tanggal 25 Oktober 2013
Milik Nomor 2005 seluas 3285 M2, mengirimkan bahan bangunan besi
yang terletak di Kelurahan Pudak dan sirtu (pasir dan batu) senilai Rp.
Payung, Kecamatan Banyumanik 88.050.000 (Delapan Puluh Delapan
Kota Semarang atas nama Tergugat Juta Lima Puluh Ribu Rupiah)
II, objek tersebut telah disepakati kepada Tergugat II. Dengan
bersama dengan total harga sebesar pengiriman bahan material tersebut
Rp 492.750.000 (Empat ratus penggugat telah melaksanakan
sembilan puluh dua juta tujuh ratus kewajibannya sesuai isi akta
lima puluh ribu rupiah). perdamaian yaitu membayar
Terhadap kewajiban bayar kelebihan pembayaran utang
Tergugat II dengan menyerahkan terhadap nilai objek yang dijaminkan
objek milik Tergugat II seperti yang oleh tergugat II. Sehingga Tergugat
ditulis di akta perdamaian, ternyata II memiliki kewajiban menyerahkan
memiliki kelebihan pembayaran SHM No.2005 atas nama Maisyaroh
sehingga penggugat harus (Tergugat II), akan tetapi sampai
mengembalikan kelebihan kewajiban tanggal 1 November 2013, Tergugat
pembayaran tersebut yaitu sebesar II belum menyerahkan sertipikat
Rp.88.050.000 (delapan puluh tanah miliknya kepada penggugat.
delapan juta lima puluh ribu rupiah) Sehingga dapat dikatakan bahwa
kepada Tergugat II. Tergugat II tidak melaksanakan isi
Kewajiban penggugat untuk dari Akta Perdamaian Nomor:
mengembalikan kelebihan kewajiban 423/Pdt.G/PN.Smg dan Wanprestasi
pembayaran tersebut diberi waktu 6 atas Perjanjian Kesepakatan Bayar.
bulan yaitu maksimal tanggal 1 Tindakan Tergugat II yang tidak
November 2013, karena hal tersebut menyerahkan objek yang disebutkan
apabila Tergugat II dapat membayar dalam Akta Perdamaian

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

No.423/Pdt.G/2012/PN.Smg, pihak dapat dieksekusi apabila salah satu


penggugat mengajukan gugatan pihak tidak melaksanakan secara
perdata atas dasar Tergugat II sukarela, mengenai ganti rugi dapat
wanprestasi terhadap isi putusan diajukan pemenuhannya jika dalam
perdamaian. akta perdamaian telah disebutkan
Menurut Sigit Hariyanto, akibat seperti itu.7
hukum yang timbul akibat Pendapatnya menjelaskan bahwa
wanprestasi atas putusan akta didasarkan Pasal 130 HIR dan
perdamaian sebagai berikut: ketentuan PERMA No.1 Tahun
Pemenuhan perjanjian; Pemenuhan 2008, akta perdamaian jika tidak
perjanjain disertai ganti rugi; Ganti dilaksanakan maka dapat dimintakan
rugi saja; Pembatalan perjanjian; pelaksanaan eksekusi secara paksa
Pembatalan perjanjian disertai ganti oleh pengadilan karena salah satu
rugi. pihak tidak mau melakukan secara
Akta perdamaian merupakan sukarela. Oleh karena itu tidak ada
sebuah perjanjian diantara kedua ketentuan ganti rugi yang ada
belah pihak untuk berdamai, jika hanyalah permohonan eksekusi.
salah satu pihak wanprestasi akibat Pendapat mengenai akibat
hukumnya adalah seperti yang di hukum yang timbul wanprestasi atas
atas.6 akta perdamaian adalah Pemenuhan
Definisinya menyamakan Akta prestasi, ganti kerugian, pembatalan
perdamaian sama dengan perjanjian perjanjian memang hal-hal tersebut
damai (dading) yang jika salah satu sebagai akibat hukum dari
pihak wanprestasi maka akibat wanprestasi. Sedangkan menurut
hukumnya selain pemenuhan hak, Djaenudin dan Luhut Sagala melihat
dapat meminta ganti rugi, ataupun yang diingkari adalah akta
pembatalan perjanjian sebagai akibat perdamaian yang dijatuhkan bersama
hukumnya. dengan putusan perdamaian maka
Pendapat Djaenudin dan Luhut akibat hukum yang timbul
Sagala berbeda mengenai akibat terbukanya permohonan eksekusi
hukum yang timbul dari wanprestasi karena akta perdamaian merupakan
terhadap Akta Perdamaian. Menurut suatu putusan hakim yang harus
Djaenudin jika salah satu pihak tidak dilaksanakan
melaksanakan isi dari akta Agus Nurudin, IGN Ridwan
perdamaian maka akibat hukum yang Widyadharma, Wartimin dan Alimin
timbul adalah pelaksanaan isi akta Ribut Sujono menjelaskan akibat
perdamaian secara paksa oleh hukum yang timbul dari wanprestasi
pengadilan, penggugat dapat atas putusan akta perdamaian ialah
mengajukan permohonan eksekusi dapat mengajukan permohonan
kepada ketua pengadilan. Hal ini eksekusi. Hal ini dengan melihat
didasarkan pada bunyi Pasal 130 kekuatan hukum dari akta
HIR dan ketentuan PERMA No.1 perdamaian menurut Pasal 130 ayat
Tahun 2008 dimana akta perdamaian (2) dan (3) HIR :

6 7
Sigit Hariyanto, Wawancara, Hakim Djunaedi, Wawancara, Kantor Hukum
Pengadilan Negeri Semarang, (Semarang: 25 D.Djuanedi,SH & Rekan, (Semarang: 20
April 2016). Mei 2016).

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

1. Disamakan kekuatannya dengan Pendapat yang menyamakan


putusan yang berkekuatan Akta perdamaian menurut Pasal 130
hukum tetap HIR (acta van vergelijk) dengan
2. Mempunyai kekuatan akta perdamaian (acta van dading)
eksekutorial menurut KUHPerdata, pendapat
3. Putusan akta perdamaian tidak tersebut sekiranya tidak
dapat dibanding memperhatikan betul perdamaian
Atas ketentuan hukum tersebut, yang dimaksud Pasal 130 HIR. Acta
Agus Nurudin berpendapat bahwa van vergelijk dibuat dengan
pihak yang wanprestasi akan dipaksa sepengetahuan hakim dalam perkara
memenuhi putusan tersebut yaitu yang berhasil damai di pengadilan
menyerahkan SHM No.2005 atas sehingga disamakan dengan putusan
nama Maisyaroh (Tergugat II) hakim yang telah mempunyai
kepada pihak Penggugat, caranya kekuatan hukum tetap, sehingga
adalah dengan mengajukan tidak dapat di ajukan banding
permohonan Eksekusi kepada Ketua maupun kasasi, karena hal tersebut
Pengadilan Negeri sesuai ketentuan melekatlah kekuatan eksekusi.
HIR. 8 Sedangkan acta van dading, akta
Menurutnya, jika salah satu yang dibuat tanpa sepengetahuan
pihak tidak melaksanakan isi dari hakim artinya akta tersebut dibuat
akta perdamaian, karena disamakan sebelum sengketa di ajukan ke
dengan putusan yang telah memiliki pengadilan tujuannya untuk
kekuatan hukum tetap sehingga menghentikan sengketa sebelum
memiliki eksekutorial maka akta diajukan ke pengadilan sebagai
perdamaian dapat diajukan perkara. Sehingga tidak melekat
permohonan eksekusi. kekuatan hukum tetap, apabila terjadi
Akibat hukum adalah segala konflik untuk menyelesaikannya
akibat yang terjadi dari segala harus diajukan ke pengadilan, karena
perbuatan hukum yang dilakukan acta van dading tidak memiliki
subjek hukum terhadap objek kekuatan eksekutorial.
hukum. Setelah mengetahui Berdasarkan uraian tersebut di
penjelasan-penjelasan di atas dapat atas maka dapat disimpulkan,
ditarik kesimpulan tentang akibat menurut penulis dengan
hukum yang ditimbulkan dari mengesampingkan aspek
wanprestasi atas putusan akta wanprestasi. adanya ketentuan Pasal
perdamaian adalah dapat langsung 130 HIR/154 RBg jika hakim
meminta permohonan eksekusi untuk menjatuhkan akta perdamaian (acta
memaksa pihak yang wanprestasi van vergelijk) berserta putusan,
melaksanakan isi akta perdamaian. dengan amar putusannya
wanprestasi adalah keadaan dimana menghukum para pihak untuk
salah satu pihak tidak melaksanakan mentaati dan melaksanakan isi
secara sukarela apa yang telah di kesepakan perdamaian, apabila salah
sepakati dalam akta perdamaian. satu pihak tidak mau dengan sukarela
memenuhi kewajiban hukumnya,
8
Agus Nurudin, Wawancara, Kantor maka dapat dimintakan eksekusi
Pengacara Legal Consultant Agus Nurudin kepada Ketua Pengadilan.
& Associates, (Semarang: 28 April 2016).

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

B. Keabsahan Pengadilan Negeri tuntutan hak itu akan diajukan atau


dalam memproses gugatan tidak, sepenuhnya diserahkan kepada
wanprestasi atas akta pihak yang bersangkutan. Dengan
perdamaian demikian berlaku pula asas hakim
Undang-Undang Nomor 4 pasif (tut wuri) maksudnya bahwa
Tahun 2004 mengatur mengenai ruang lingkup atau luas pokok
badan-badan peradilan sengketa yang diajukan kepada
penyelenggara kekuasaan hakim untuk diperiksa pada asasnya
kehakiman, asas-asas di tentukan oleh para pihak yang
penyelenggaraan kekuasaan berperkara dan bukan oleh hakim.10
kehakiman, jaminan kedudukan dan Meskipun perkara tersebut
perlakuan yang sama bagi setiap akibat wanprestasi atas akta
orang dalam hukum dan dalam perdamaian karena adanya Pasal 16
mencari keadilan. Pasal 16 UU No.4 UU No.4 Tahun 2004, asas hakim
Tahun 2004 berbunyi : “Pengadilan pasif (tut wuri) dan asas hakim
tidak boleh menolak untuk bersifat menunggu. Maka dapat
memeriksa, mengadili, dan memutus disimpulkan tindakan Pengadilan
suatu perkara yang diajukan dengan Negeri Semarang menerima,
dalih bahwa hukum tidak ada atau memeriksa dan memutus gugatan
kurang jelas, melainkan wajib untuk yang diajukan oleh penggugat,
memeriksa dan mengadilinya” dibenarkan oleh hukum.
Menurut Agus Nurudin, Pasal Pendapat di atas diperjelas oleh
ini mengandung Asas Hakim Alimin Ribut Sujono yang
Mengetahui Hukum (Ius Curia membenarkan tindakan pengadilan
Novit) artinya bahwa setiap hakim mengadili suatu gugatan perkara
dianggap tahu akan hukumnya, perdata selama pengadilan itu
sehingga tidak ada alasan bagi hakim berwenang mengadili yang diatur
untuk menolak suatu perkara yang pada ketentuan Pasal 118 HIR. 11 Jadi
diajukan kepadanya dengan dalil dibenarkan menurut hukum tindakan
bahwa hakimnya tidak tahu Pengadilan Negeri Semarang
hukumnya atau hukumnya belum menerima dan memeriksa gugatan
ada.9 Nomor 436/Pdt.G/2014/PN.Smg
Selain adanya Pasal 16 UU No.4 karena ada dasar hukumnya yaitu
Tahun 2004 itu menurut Achmad UU No.4 Tahun 2004.
Sulchan, adanya asas hakim bersifat Luhut Sagala membenarkan
menunggu dalam Pasal 118 HIR/142 tindakan Pengadilan Negeri
RBg, artinya hakim bersifat Semarang yang menerima gugatan
menunggu datangnya tuntutan hak atas wanprestasi akta perdamaian,
yang diajukan kepadanya, kalau Akan tetapi Pengadilan Negeri
tidak ada tuntutan hak atau Semarang tidak memperhatikan
penuntutan maka tidak ada hakim.
Jadi apakah akan ada proses atau 10
Achmad Sulchan, Wawancara, Kantor
tidak, apakah suatu perkara atau Advokat H. Achmad Sulchan & Rekan,
(Semarang: 27 April 2016).
9 11
Agus Nurudin, Wawancara, Pengacara Alimin Ribut Sujono, Wawancara, Hakim
Legal Consultant Agus Nurudin & Pengadilan Negeri Semarang, (Semarang: 26
Associates, (Semarang: 28 April 2016). April 2016).

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pasal 119 HIR yang berbunyi : Negeri harusnya memberikan


“Ketua Pengadilan Negeri nasehat kepada penggugat terdapat
berwenang memberi nasehat dan alur prosedur pengajuan gugatan di
pertolongan waktu dimasukkannya Pengadilan Negeri Semarang
gugatan tertulis, baik pada penggugat dibawah ini.
maupun kuasanya”
Maksudnya adanya Pasal 119
HIR, dimana pada saat penggugat
hendak mengajukan gugatan atas
wanprestasi akta perdamaian, ketua
pengadilan seharusnya memberi
nasehat hukum kepada penggugat
bahwa untuk hal itu hanya meminta
permohonan eksekusi kepada Ketua
Pengadilan Negeri.12 GAMBAR 1
Penjelasan Luhut Sagala Sebenarnya semua pendapat
memberikan kritik kepada Ketua membenarkan tindakan Pengadilan
Pengadilan Negeri Semarang yang Negeri Semarang yang menerima
harusnya menunjukan prinsip hakim dan memeriksa gugatan yang
aktif dengan memberikan nasehat diajukan oleh Penggugat atas dasar
pada waktu penggugat memasukan wanprestasi yang dilakukan Tergugat
gugatan yang tertulis. II dalam akta perdamaian yang sudah
Berdasarkan pernyataan Luhut diputus damai oleh hakim Pengadilan
Sagala tentang Pasal 119 HIR, Sigit Negeri Semarang sebelumnya.
Hariyanto mengatakan Pasal 119 Alasannya karena ada landasan
HIR tersebut tidak mutlak harus hukum mengenai kewenangan
dilakukan Ketua Pengadilan, pada mengadili perkara perdata oleh
prakteknya semua gugatan pengadilan yang tugas pokoknya
diserahkan kepada panitera adalah menerima, memeriksa dan
pengadilan untuk didaftarkan mengadili serta menyelesaikan
kemudian setelah diregister, ketua sengketa di antara para pihak yang
pengadilan membagikan perkara- berperkara Pasal 16 UU No.4 Tahun
perkara yang masuk kepada para 2004, akan tetapi yang menarik
hakim. Melihat prakteknya untuk untuk dibahas adalah Putusan
memberikan nasehat kepada orang 436/Pdt.G/2014/PN.Smg terdapat
yang mengajukan gugatan dirasa perbedaan pendapat mengenai hal
suatu hal yang jarang terjadi.13 tersebut.
Berdasarkan pertentangan Pendapat tentang Putusan
pendapat dari Luhut Sagala dan Sigit 436/Pdt.G/2014/PN.Smg, Ignatius
Hariyanto tentang Ketua Pengadilan Ridwan Widyadharma membenarkan
tindakan pengadilan yang harus
12 menerima gugatan yang diajukan
Luhut Sagala, Wawancara, Kantor
Advokat & Kurator Ldn Ernst Luhut Sagala penggugat tersebut akan tetapi dalam
Partnership, (Semarang: 20 Mei 2016). memutus perkara tersebut Putusan
13
Sigit Hariyanto, Wawancara, Hakim No.436/Pdt.G/2014/PN Smg menilai
Pengadilan Negeri Semarang, (Semarang: 25 hakim majelis yang memeriksa
April 2016).

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

perkara harusnya tinggal di putus damai, jadi buat apa diadakan proses
Niet Ontvankelijke Verklaard (NO) pemeriksaan perkara kembali.16
karena adanya asas hakim mengenal Terhadap putusan Niet
hukum dimana sudah jelas dalam Ontvankelijke Verklaard (NO)
pasal 130 HIR hanya tinggal tersebut ada yang menentang bahwa
meminta permohonan eksekusi jika gugatan tersebut di Putus tidak
sehingga.14 Jadi menurutnya hal ini dapat diterima, menurut Ansori
demi menjalankan apa yang Harsa hal itu akan membuat
diperintahkan Pasal 130 HIR, hanya binggung pihak penggugat dilihat
tinggal melakukan permohonan secara alat bukti penggugat merasa
eksekusi saja kepada Ketua yakin menang, meskipun tidak
Pengadilan Negeri Semarang. mengetahui alasan penggugat
M. Yahya Harahap dalam mengajukan gugatan baru atas
bukunya Hukum Acara Perdata, wanprestasi dari akta perdamaian
Putusan Niet Ontvankelijke tetapi tindakan hakim untuk
Verklaard atau yang biasa disebut memutus gugatan dengan Nomor
sebagai putusan NO merupakan Perkara 436/Pdt.G/2014/PN.Smg
putusan yang menyatakan bahwa dapat dibenarkan mengenai hal
gugatan tidak dapat diterima karena tersebut.17
mengandung cacat formil.15 Djunaedi berpendapat lain, pada
Sependapat dengan pendapat asas hukum acara perdata putusan
yang di atas Gugatan harus di sertai alasan-alasan
436/Pdt.G/2014/PN.Smg harus maksudnya semua putusan
dijatuhi Putusan Niet Ontvankelijke pengadilan harus memuat alasan-
Verklaard, Luhut Sagala alasan putusan yang dijadikan dasar
menjelaskan cara hakim memutus untuk mengadili (Pasal 25 UU No. 4
perkara tersebut menurutnya putusan Tahun 2004),bahkan pada Pasal 184
tersebut berlebihan, cukup ayat 1 HIR alasan-alasan atau
menyatakan bahwa Gugatan Tidak argumentasi itu dimaksudkan sebagai
dapat diterima, dan memberitahu ke pertanggung jawaban seorang hakim
pihak penggugat bahwa hanya dalam menjatuhkan putusan terhadap
tinggal mengajukan permohonan masyarakat, para pihak, pengadilan
eksekusi terhadap akta perdamaian yang lebih tinggi dan ilmu hukum,
tersebut karena akta perdamaian sehingga oleh karenanya mempunyai
melekat juga asas Ne bis in idem nilai objektif, sehingga tidak ada kata
dimana perkara tersebut sudah binggung terhadap Putusan Niet
disepakati diakhiri dengan cara Ontvankelijke Verklaard (NO)
karena hakim akan menjelaskan di

16
Luhut Sagala, Wawancara, Kantor
14
Ignatius Ridwan Widyadharma, Advokat & Kurator Ldn Ernst Luhut
Wawancara, Kantor Pengacara Law Sagala Partnership, (Semarang: 20 Mei
Office Ignatius Ridwan Widyadharma & 2016).
17
Associates, (Semarang: 18 April 2016). Ansori Harsa, Wawancara, Kantor
15
M. Yahya Harahap, Hukum Acara Advokat & Pengacara M. Ansori Harsa,
Perdata (Jakarta : Sinar Grafika, 2006), S.H. & Rekan, (Semarang: 20 April
Hlm. 302. 2016).

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pertimbangan hukumnya dalam perdata dan Pasal 16 UU No.4 Tahun


memutus perkara tersebut.18 Adanya 2004 sebagai landasan hukum suatu
alasan sebagai dasar daripada pengadilan menerima dan memeriksa
putusan menyebakan putusan gugatan yang diajukan ke pengadilan
mempunyai nilai objektif dan meskipun itu gugatan atas
mempunyai wibawa, maksudnya wanprestasi akta perdamaian. Untuk
meskipun putusan tidak dapat pendapat yang menilai Putusan
diterima, hakim harus menjelaskan 436/Pdt.G/2014/PN.Smg berlebihan
alasan mengapa putusan tersebut Niet karena hanya tinggal menjatuhkan
Ontvankelijke Verklaard (NO), Putusan tidak dapat diterima (Niet
dengan menjelaskan pasal 130 HIR Ontvankelijke Verklaard) dengan
karena gugatan tersebut dasarnya alasan hukumnya akta perdamaian
wanprestasi atas akta perdamaian mengandung kekuatan eksekusi, itu
sehingga perlu bagi hakim untuk dikembalikan kepada hakim yang
menjelaskan bahwa terhadap itu memutus selama tidak bertentangan
hanya meminta permohonan dengan isi akta perdamaian dan
eksekusi agar penggugat tujuan putusan tersebut untuk
mendapatkan haknya. menguatkan akta perdamaian agar
Sigit Hariyanto membenarkan isi dilaksanakan oleh para pihak, maka
Putusan 436/Pdt.G/2014/PN.Smg hal tersebut dibenarkan oleh hukum,
karena dilihat dari petitum primair hanya saja putusan tersebut
gugatan tersebut, Penggugat menghilangkan kekuatan
menginginkan putusan hakim untuk eksekutorial yang telah diberikan
menyatakan sah nya perjanjian oleh Pasal 130 HIR.
kesepakatan bayar antara penggugat
dan tergugat tanggal 21 September C. Jaminan sertipikat hak atas
2013, menyatakan sah dan berharga tanah sebagai bentuk
terhadap sita jaminan (Conservatoir pelunasan hutang dalam akta
Beslaq) dan sita eksekusi perdamaian Nomor
(Eksekutorial Beslaq) yang diletakan 423/Pdt.G/2012/PN.Smg
pada harta tergugat yaitu berupa Istilah jaminan berasal dari
SHM No.2005 Seluas 3285 M2 yang istilah “zekerheid” atau “cautie”
terletak di Kelurahan Pudakpayung, merupakan terjemahan bahasa
Kecamatan Banyumanik, Kota Belanda, yaitu kemampuan debitur
Semarang, Jawa Tengah. untuk memenuhi atau melunasi
Berdasarkan uraian di atas perutanganya kepada kreditur, yang
tersebut dapat disimpulkan bahwa dilakukan dengan cara menahan
mengenai keabsahan tindakan benda tertentu yang bernilai
Pengadilan Negeri Semarang yang ekonomis sebagai tanggungan atas
memproses gugatan wanprestasi atas pinjaman atau utang yang diterima
akta perdamaian, jawabannya adalah debitur terhadap kreditur.
dibenarkan menurut hukum karena Jaminan merupakan suatu
adanya asas-asas hukum acara pertanggungan atas pinjaman
fasilitas kredit yang diberikan debitor
18
Djunaedi, Wawancara, Kantor Hukum kepada kreditor hingga pinjaman
D.Djuanedi,SH & Rekan, (Semarang: 20 tersebut lunas dibayar. Jaminan itu
Mei 2016).

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dapat berupa kebendaan dan jaminan tersebut muncul karena


perorangan. Apabila debitur tersebut adanya itikad baik masing-masing
wanprestasi maka jaminan yang pihak untuk menyelesaikan perkara
berupa kebendaan tersebut dapat dengan cara damai, dimana pihak
dinilai dengan uang. Dengan kata tergugat bersedia untuk membayar
lain, dapat dikatakan jaminan utangnya dan penggugat menerima
berfungsi sebagai sarana pemenuhan cara bagaimana pihak tergugat
utang. membayar utangnya kepada
Berdasarkan penjelasan Ansori penggugat. Dengan dikuatkannya
Harsa, Achmad Sulchan dan Sigit kesepakatan tersebut menjadi sebuah
Hariyanto, objek jaminan yang akta perdamaian, hal tersebut sudah
dimaksud dalam Pasal 3 Akta cukup untuk melindungi kepentingan
Perdamaian Nomor penggugat karena akta perdamaian
423/Pdt.G/2012/PN.Smg termasuk memiliki kekuatan eksekutorial yang
objek jaminan Hak Tanggungan akan harus dilaksanakan oleh para pihak.
tetapi untuk menjadikannya sebagai
jaminan hak tanggugan, Akta D. Prosedur peralihan hak atas
perdamaian saja belum cukup, tanah dari tergugat kepada
menurut achmad sulchan kedudukan penggugat apabila penggugat
akta perdamaian disamakan dengan membayar kelebihan hutang
perjanjian utang piutang, jadi perlu kepada para tergugat
adanya proses pengikatan hak Peralihan hak atas tanah adalah
tanggungan. Sehingga jika tidak ada perbuatan hukum pemindahan hak
prosedur pemberian dan pendaftaran atas tanah yang dilakukan dengan
Hak Tanggungan, dapat disimpulkan sengaja supaya hak tersebut terlepas
jaminan tersebut hanyalah jaminan dari pemegangnya semula dan
biasa yang diikatkan pada Akta menjadi hak pihak lain. Akta
Perdamaian. Artinya tidak ada Perdamaian Nomor
jaminan bahwa sertipikat tersebut 423/Pdt.G/2012/PN.Smg merupakan
tidak akan dipindahtangankan kesepakatan perdamaian pihak
kepada orang lain agar penggugat Penggugat dengan para pihak
tidak mendapatkan haknya, hal tergugat, dimana mereka sepakat
tersebut merupakan salah satu menentukan cara pembayaran
manfaat dari pendaftaran hak kewajiban bayar selain dengan cara
tanggungan ke Kantor Pertanahan. tunai dapat juga menyerahkan
Berdasarkan uraian tersebut di Sertifikat Hak atas Tanah yang telah
atas maka dapat disimpulkan, yang disepakati nilai objek tersebut.
dimaksud jaminan sebagai bentuk Prosedur peralihan hak atas
pelunasan hutang adalah kepastian tanah jika penggugat membayar
pembayaran utang tergugat kepada kelebihan hutang kepada para
penggugat yaitu jika tidak bisa tergugat, menurut Djunaedi hal
melakukan dalam pembayaran tersebut berarti pelaksanaan akta
dengan uang tunai maka objek yang perdamaian secara sukarela oleh para
dijaminkan tersebut akan di jual pihak yang berdamai maka sesuai
kepada penggugat sebagai bentuk dengan ketentuan Pasal 11 Akta
pelunasan utang, kesepakatan istilah Perdamaian maka prosedur peralihan

14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

hak atas tanah dilakukan dengan cara prosedur jual beli dengan menghadap
jual beli.19 ke Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Pasal 11 Akta Perdamaian Ansori harsa menjelaskan ada
Nomor 423/Pdt.G/2012/PN.Smg beberapa kemungkinan prosedur
menjelaskan bahwa mengenai segala peralihan hak atas tanah tersebut
Permasalahan yang berkaitan dengan yaitu dengan cara jual beli jika para
administrasi dan atau proses jual beli pihak melaksanakan secara sukarela
tanah dengan segala biayanya, balik dan dengan cara lelang jika pihak
nama dan lain-lain merupakan Tergugat tidak menyerahkan
tanggung jawab para pihak Tergugat. sertifikat hak atas tanah yang mereka
Oleh karena itu Djunaedi jaminkan sebelumnya dalam akta
menggangap bahwa mereka sudah perdamaian.21
sepakat bahwa sertipikat hak atas Ansori Harsa menjelaskan
tanah tersebut digunakan untuk bahwa prosedur peralihan hak atas
transaksi jual beli tanah antara pihak tanah yang terjadi jika pihak
Penggugat dengan pihak Tergugat penggugat membayar kelebihan
dan juga sekaligus untuk pembayaran pembayaran utang kepada penggugat
total utang yang harus dibayar adalah dengan jual beli, akan tetapi
kepada penggugat. jika dalam hal ini tergugat ingkar
Sependapat dengan yang di atas, tidak menyerahkan sertipikat hak
Agus Nurudin menjelaskan bahwa atas tanah miliknya maka akan dijual
penggugat melaksanakan isi akta lelang yang kemudian hasil
perdamaian secara sukarela jika penjualan lelangnya akan diberikan
melakukan pembayaran kelebihan sepenuhnya kepada pihak penggugat
utang kepada tergugat, pada saat karena penggugat sudah membayar
pembayaran tersebut seharusnya lunas nilai objek dari sertipikat hak
mereka langsung menghadap ke atas tanah tersebut.
Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk Terhadap penjelasan di atas
melaksanakan proses balik nama Alimin Ribut Sujono menentang jika
dengan dibuatkannya akta jual beli pihak tergugat tidak menyerahkan
sebagai syarat formil untuk peralihan sertipikat hak atas tanahnya, padahal
hak atas tanah tersebut.20 penggugat sudah mengembalikan
Kedua pendapat di atas atau membayar kelebihan
menjelaskan bahwa akta perdamaian pembayaran nilai objek sertipikat hak
yang dilakukan secara sukarela jika atas tanah tersebut kepada para pihak
penggugat membayar kelebihan tergugat, menurutnya peralihan hak
utang atas nilai hak atas tanah milik atas tanahnya tetap dilakukan dengan
tergugat maka proses peralihan hak Jual beli dengan cara para pihak
atas tanahnya dilakukan melalui dipanggil untuk menghadap kepada
Ketua Pengadilan Negeri yang
kemudian menyuruh pihak tergugat
19
untuk menyerahkan sertipikat hak
Djunaedi, Wawancara, Kantor Hukum
D.Djuanedi,SH & Rekan, (Semarang: 20 atas tanah miliknya kepada
Mei 2016).
20 21
Agus Nurudin, Wawancara, Kantor Ansori Harsa, Wawancara, Kantor
Pengacara Legal Consultant Agus Nurudin Advokat & Pengacara M. Ansori Harsa,
& Associates, (Semarang: 28 April 2016). S.H. & Rekan, (Semarang: 20 April 2016).

15
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

penggugat, biasanya terhadap hal kelebihan hutang kepada para


semacam itu Ketua Pengadilan Tergugat maka prosedur peralihan
memanggil Pejabat Pembuat Akta hak atas tanahnya dilakukan dengan
Tanah untuk dilakukannya proses cara jual beli.23
pembuatan Akta Jual Beli, dengan Menurutnya akta perdamaian
begitu meskipun pihak tergugat tidak yang merupakan kesepakatan untuk
menyerahkan sertipikat hak atas berdamai yang dibuat oleh para
tanahnya kepada penggugat, asalkan pihak isinya merupakan cara
pihak penggugat telah melakukan pembayaran utang kepada penggugat
pembayaran pengembalian nilai asset dengan cara menjual tanah milik
sesuai isi akta perdamaian maka pihak tergugat sebagai bentuk
prosedur peralihanya melalui jual pelunasan utang.
beli tanah.22 IGN Ridwan Widyadharma
Penjelasannya tersebut sependapat dengan itu, dalam akta
merupakan eksekusi melakukan perdamaian sudah ada kesepakatan
perbuatan tertentu dasar hukumnya harga terhadap objek barang tidak
Pasal 225 HIR, dimana tergugat bergerak yaitu sertipikat hak atas
dihukum untuk menyerahkan tanah yang akan diberikan kepada
sertipikat hak atas tanahnya kepada penggugat, disini tergugat sebagai
penggugat apabila penggugat penjual dan penggugat sebagai
meminta permohonan eksekusi pembeli hal ini sudah memenuhi
kepada Ketua Pengadilan Negeri syarat materiil prosedur peralihan
Semarang, secara teori peralihan hak atas tanah melalui jual beli,
tanah dengan jual beli dilakukan oleh kemudian hanya tinggal melakukan
kedua belah pihak yang menghadap pembuatan akta jual beli sebagai
ke Pejabat Pembuat Akta Tanah syarat formil untuk proses balik
untuk proses balik nama tetapi dalam nama sertipikat hak atas nama
praktek terkadang Ketua Pengadilan tergugat menjadi atas nama
Negeri berinisiatif untuk memanggil penggugat.24
Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk Menurutnya prosedur peralihan
datang ke Pengadilan, dasar hak atas tanah jika Penggugat
Hukumnya Pasal 37 PP No. 24 membayar kelebihan hutang kepada
Tahun 1997. para Tergugat adalah dengan
Sigit Hariyanto menjelaskan prosedur peralihan melalui jual beli,
prosedur peralihan hak atas tanahnya yaitu hanya tinggal menghadap ke
yaitu dengan Jual beli karena Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk
menurutnya di dalam isi akta dibuatkannya Akta Jual beli sebagai
perdamaian tersebut terdapat unsur syarat formil peralihan hak atas tanah
perjanjian jual beli dimana jual beli dengan cara jual beli.
tanah tersebut digunakan untuk
membayar utang para pihak tergugat 23
kepada pihak penggugat, sehingga Sigit Hariyanto, Wawancara, Hakim
Pengadilan Negeri Semarang,
apabila penggugat membayar (Semarang: 25 April 2016).
24
Ignatius Ridwan Widyadharma,
22
Alimin Ribut Sujono, Wawancara, Hakim Wawancara, Kantor Pengacara Law Office
Pengadilan Negeri Semarang, (Semarang: Ignatius Ridwan Widyadharma &
26 April 2016). Associates, (Semarang: 18 April 2016).

16
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Wartimin menjelaskan prosedur sepakat, maka jual beli dianggap


peralihan tersebut sudah jelas telah terjadi, walaupun tanah belum
disebutkan untuk melaksanakan total diserahkan dan harga belum dibayar.
pembayaran utang sebagai kewajiban Akan tetapi, walaupun jual beli
tertugat dalam hal ini mereka tersebut dianggap telah terjadi,
menyediakan opsi jual beli tanah namun hak atas tanah belum beralih
kepada penggugat, yang kemudian kepada pihak pembeli. Agar hak atas
disepakati harga dari tanah tersebut, tanah beralih dari pihak penjual
ternyata penggugat harus membayar kepada pihak pembeli, maka masih
kelebihan utang, hal ini disamakan diperlukan suatu perbuatan hukum
dengan jual beli tanah oleh karena itu lain, yaitu berupa penyerahan yuridis
peralihan hak atas tanahnya (balik nama). Penyerahan yuridis
didasarkan akta jual beli tanah yang (balik nama) ini bertujuan untuk
dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta mengukuhkan hak - hak si pembeli
Tanah, jadi akta perdamaian ini sebagai pemilik tanah yang baru. 26
menimbulkan kewajiban terhadap Berdasarkan uraian tersebut di
masing-masing pihak seperti atas maka dapat disimpulkan semua
perjanjian timbal balik dan obligatoir narasumber mengatakan bahwa
.25 apabila Penggugat membayar
Menurutnya akta perdamaian kelebihan hutang kepada para
sama dengan perjanjian timbal balik Tergugat seperti yang ditulis dalam
dan obligatoir maksudnya, dalam akta perdamaian hal tersebut
akta perdamaian mengatur perjanjian merupakan pelaksanaan akta
jual beli, prestasi ada dalam kedua perdamaian secara sukarela, dimana
belah pihak. Di mana penjual wajib terhadap suatu proses jual beli tanah
menyerahkan tanahnya dan pembeli tergugat menjual sertipikat hak atas
wajib menyerahkan sejumlah uang tanah nya kepada penggugat,
sebagai alat pembayarannya hal ini pembayaran objek yang dijual
dinamakan perjanjian timbal balik. tersebut dipotong untuk kewajiban
Luhut Sagala menjelaskan pelunasan utang kepada penggugat,
bahwa Akta perdamaian tersebut sedangkan kelebihan pembayaran
merupakan perjanjian pembayaran utang tersebut dianggap penggugat
utang dengan cara menjual tanah membeli tanah milik tergugat untuk
kepada penggugat. Berdasarkan pada dimiliki oleh penggugat.
bunyi Pasal 1457, 1458 dan 1459 Penggugat yang sudah
KUHPerdata, dapat dirumuskan membayar kelebihan pembayaran
bahwa jual beli tanah adalah suatu utang dapat mengalihkan sertipikat
perjanjian dimana satu pihak hak atas tanah tersebut dengan cara
mengikatkan dirinya untuk Penggugat dan Tergugat menghadap
menyerahkan tanah dan pihak ke Pejabat Pembuat Akta Tanah
lainnya untuk membayar harga yang untuk proses peralihan hak atas tanah
telah ditentukan. Pada saat kedua melalui jual beli, ada beberapa
belah pihak telah mencapai kata tahapan yaitu:

25 26
Wartimin, Wawancara, Pengacara di Luhut Sagala, Wawancara, Kantor
Kantor Hukum PI. Soegiharto HP, SH, Advokat & Kurator Ldn Ernst Luhut Sagala
MH & Rekan, (Semarang: 24 Mei 2016). Partnership, (Semarang: 20 Mei 2016).

17
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

1. Persiapan pembuatan akta surat kuasa bagi pembeli boleh


Persiapan pembuatan akta dengan akta dibawah tangan.
pemindahan hak atas tanah diatur Pembuatan akta jual beli harus
dalam Pasal 97 sampai dengan Pasal disaksikan oleh sekurang-kurangnya
100 Peraturan Menteri Negara dua orang saksi yang menurut
Agraria/Kepala Badan Pertanahan peraturan perundang-undangan yang
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 berlaku, yang memberi kesaksian
Tentang Ketentuan Pelaksanaan antara lain mengenai kehadiran para
Peraturan Pemerintah Nomor 24 pihak atau kuasanya, Pejabat
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Pembuat Akta Tanah wajib
Tanah. membacakan akta jual beli kepada
Sebelum melaksanakan para pihak yang bersangkutan
pembuatan akta jual beli hak atas (Penjual dan Pembeli) dan memberi
tanah, PPAT wajib terlebih dahulu penjelasan mengenai isi dan maksud
melakukan pemeriksaan pada Kantor pembuatan akta, dan prosedur
Pertanahan setempat (berdasarkan pendaftaran pemindahan haknya.
tempat dimana sertipikat hak atas Akta tersebut selanjutnya dibuat
tanah itu didaftarkan) mengenai sebanyak dua lembar asli, satu
kesesuaian sertipikat hak atas tanah lembar disimpan di Kantor Pejabat
yang bersangkutan dengan daftar- Pembuat Akta Tanah dan satu lembar
daftar yang ada di Kantor Pertanahan disampaikan kepada Kepala Kantor
dengan memperlihatkan sertipikat Pertanahan setempat untuk keperluan
asli. Apabila sertipikat asli hak atas pendaftaran pemindahan hak atas
tanah yang diperiksakan sesuai tanah, sedangkan kepada pihak-pihak
dengan daftar-daftar yang ada di yang bersangkutan (penjual dan
Kantor Pertanahan, maka Kepala pembeli) diberi salinannya.
Kantor Pertanahan atau pejabat yang 3. Pendaftaran pemindahan hak
ditunjuk membubuhkan cap atau Pejabat Pembuat Akta Tanah
tulisan dengan kalimat: “Telah wajib menyampaikan akta jual beli
diperiksa dan sesuai dengan daftar dan dokumen-dokumen lain yang
di Kantor Pertanahan” pada diperlukan untuk keperluan
halaman perubahan sertipikat asli pendaftaran peralihan hak atas tanah
kemudian diparaf dan diberi tanggal yang bersangkutan kepada kantor
pengecekan. pertanahan kabupaten/kota setempat,
2. Pelaksanaan Pembuatan Akta selambat-lambatnya tujuh hari kerja
Pembuatan akta PPAT harus sejak ditandatangani akta jual beli
dihadiri oleh pihak yang melakukan tersebut. Pejabat Pembuat Akta
perbuatan hukum yang bersangkutan Tanah yang bersangkutan
Penjual (Tergugat) dan Pembeli memberitahukan kepada penerima
(Penggugat) atau orang yang hak (pembeli/penggugat) mengenai
dikuasakan olehnya dengan surat telah diserahkannya permohonan
kuasa tertulis sesuai dengan pendaftaran pemindahan hak ke
peraturan perundang-undangan yang Kantor Pertanahan setempat dan
berlaku. Surat kuasa bagi penjual menyerahkan tanda penerimaan
harus dengan akta notaris, sedangkan tersebut kepada penerima hak
(pembeli/penggugat).

18
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pengurusan penyelesaian dibubuhi paraf Kepala Kantor


permohonan pendaftaran Pertanahan setempat.
pemindahan hak selanjutnya
dilakukan oleh penerima hak atau IV. KESIMPULAN
Pejabat Pembuat Akta Tanah atau Akibat Hukum Apabila Salah
pihak lain atas nama penerima hak Satu Pihak Wanprestasi Atas Akta
(pembeli/penggugat). Perdamaian adalah seharusnya
mengajukan permohonan eksekusi
4. Penyerahan Serifikat jika salah satu pihak melakukan
Sertipikat hak atas tanah yang wanprestasi terhadap isi akta
telah diubah nama pemegan haknya perdamaian, hal ini sebagai akibat
dari pemegang hak yang lama hukum apabila salah satu pihak tidak
sebagai penjual menjadi pemegang melaksanakan isi akta perdamaian.
hak yang baru sebagai pembeli oleh Keabsahan Tindakan Pengadilan
Kepala Kantor Pertanahan setempat, Negeri Semarang memproses
kemudian diserahkan kepada Gugatan Wanprestasi Atas Akta
pemohon pendaftaran pemindahan Perdamaian Nomor:
hak atas tanah. 423/Pdt.G/2013/Pn.Smg yaitu
Ketentuan di atas merupakan Pengadilan negeri sebagai peradilan
prosedur peralihan hak atas tanah tingkat pertama yang bertugas untuk
yang terjadi jika pihak penggugat menyelesaikan perkara perdata
membayar kelebihan hutang kepada memiliki asas-asas dan ketentuan
para Tergugat dalam hal para pihak hukum yang tertulis dalam tugasnya
melaksanakan isi akta perdamaian untuk menerima, memeriksa dan
secara sukarela, jadi pembayaran memutus suatu perkara yang
tersebut dapat disamakan seperti diajukan kepadanya, kewenangan
perjanjian jual beli tanah, kemudian tersebut diatur dalam Pasal 16 UU
pihak penggugat dan pihak tergugat No.4 Tahun 2004.
menghadap ke Pejabat Pembuat Akta Adanya asas hakim mengetahui
Tanah setempat dimana objek tanah hukum (Ius Curia Novit) sehingga
tersebut berada untuk dilakukan setiap perkara perdata yang diajukan
pembuatan akta jual beli dan meskipun hukumnya tidak jelas atau
peralihan balik nama dari nama dalam kasus ini sudah jelas tinggal
pihak tergugat menjadi pihak dieksekusi tetapi penggugat malah
penggugat. mengajukan gugatan baru,
Khusus untuk tergugat II yang pengadilan negeri harus menerima
tidak mau menyerahkan sertipikat gugatan tersebut karena wewenang
hak atas tanahnya maka peralihan pengadilan untuk menyelesaikan
hak atas tanahnya dapat dipaksakan perkara di antara para pihak yang
dengan cara melampirkan berita bersengketa (yuridiksi contentiosa)
acara eksekusi sehingga oleh Kantor Jaminan sebagai bentuk
Pertanahan akan membuatkan pelunasan hutang yang dimaksud
sertipikat baru atas nama penggugat dalam pasal 3 Akta Perdamaian
dan Nama pemegang hak lama Nomor: 423/Pdt.G/2013/PN.Smg,
(penjual/tergugat) di dalam buku adalah pembayaran utang jika
tanah dicoret dengan tinta hitam dan tergugat tidak dapat membayar

19
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dalam bentuk uang tunai. maksudnya penggugat sebagai pembeli, dengan


objek yang dijaminkan tersebut adanya pihak penjual, pihak pembeli,
dianggap sebagai cara membayar kesepakatan mengenai harga tanah
utang tergugat kepada penggugat. dan pembayaran yang dilakukan
Karenakan pihak tergugat tidak bisa penggugat kepada tergugat, maka
membayar dalam bentuk uang tunai, prosedur peralihan hak atas tanahnya
sehingga dalam akta perdamaian berdasarkan ketentuan prosedur
tersebut ditulis “jaminan” maka pasti peralihan hak atas tanah melalui jual
ada usaha untuk membayar dengan beli.
uang tunai yaitu jika dalam waktu 6
bulan yaitu 1 November 2013, pihak V. DAFTAR PUSTAKA
tergugat dapat membayar kewajiban Ali, Zainuddin. 2013. Metode
pembayaran kepada penggugat Penelitian Hukum.Sinar
dalam bentuk tunai, maka jaminan Grafika, Jakarta
tersebut akan dikembalikan dan Hadi, Sutrisno. 1987.Metodelogi
dianggap jaminan tersebut tidak Riset Nasional. Akmil,
pernah ada. Magelang
Prosedur peralihan hak atas Harahap, M. Yahya. 2006. Ruang
tanah apabila penggugat membayar Lingkup Permasalahan Eksekusi
kelebihan utang kepada para tergugat Bidang Perdata Edisi Kedua.
merupakan tata cara untuk Sinar Grafika, Jakarta
mengalihkan hak atas tanah atas Tresna. 1975. Komentar HIR.
nama pemilik sebelumnya kepada Pradnya Paramita, Jakarta
pemilik yang baru, peralihan hak atas Dja’is, Mochammad dan RMJ.
tanah tersebut seperti yang tercantum Koosmargono. 2008. Membaca
dalam Pasal 37 ayat (1) Peraturan dan Mengerti HIR. Badan
Pemerintah No. 24 Tahun 1997 yaitu Penerbit Undip, Semarang
Peralihan hak atas tanah dapat
dilakukan dengan cara jual beli, tukar Kitab Undang-Undang Hukum
menukar, hibah, pemasukan data Perdata (Burgerlijk Wetboek)
perusahaan, lelang dan perbuatan Reglemen Indonesia yang
hukum pemindahan hak lainnya. Diperbaharui (Herziene
Terhadap peralihan hak atas tanah Indlandsch Reglement)
sebagai akibat ketentuan isi Akta Staatsblad Nomor 44 Tahun
Perdamaian No.423/Pdt.G/PN.Smg 1941
2012 yaitu sebagai bentuk Reglemen Untuk Daerah Seberang
pembayaran utang tergugat kepada (Stbl. 1927 No. 227) atau RBg
penggugat, maka pihak tergugat (Rechtsreglement
menyerahkan sertipikat hak atas Buitengewesten)
tanah kepada penggugat, dan pihak Undang-Undang Nomor 4 Tahun
penggugat harus membayar 1996 tentang Hak Tanggungan.
kelebihan pembayaran utang, hal Undang-Undang Nomor 5 Tahun
tersebut disamakan dengan 1960 tentang Peraturan Dasar
penggugat membeli tanah milik para Pokok-Pokok Agraria
tergugat. Sehingga dapat dikatakan
tergugat sebagai penjual dan

20
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Undang-Undang Nomor 4 Tahun


2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman
Peraturan Mahkamah Agung No.1
Tahun 2008 tentang Prosedur
Mediasi Di Pengadilan
Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah
Peraturan Mahkamah Agung No.1
Tahun 2016 tentang Prosedur
Mediasi Di Pengadilan

21

Anda mungkin juga menyukai