Anda di halaman 1dari 50

Hukum Perdata dan

Hukum Acara Perdata


Tujuan Sesi hukum acara perdata

1. Agar peserta memahami Hukum Perdata dan


Hukum acara perdata secara umum
2. Agar peserta memahami mengenai Hukum
Perikatan dan Perjanjian Secara Umum
3. Agar peserta memahami Konsep Perbuatan
Melawan Hukum
4. Agar peserta memiliki strategi pembuktian pada
acara perdata
Kisi-kisi materi

1. Hukum Perdata Secara Hukum


2. Tahapan acara perdata secara umum
3. Materi khusus perjanjian dan gugatan
Perbuatan Melawan Hukum
4. Strategi pembuktian pada acara perdata
Hukum Perdata
 Hukum perdata/ KUH Perdata adalah seperangkat kaidah hukum yang mengatur perbuatan atau hubungan
antar manusia/ badan hukum perdata untuk kepentingan para pihak sendiri dan pihak-pihak lain yang
bersangkutan.
 KUH Perdata Indonesia adalah terjemahan dari KUH Perdata Belanda yang berlaku di negeri Belanda,
sebelumnya KUH Perdata Belanda merupakan terjemahan dari code civil dari Prancis (sedangkan napoleon
sendiri menyusun UU tersebut sumber utamanya adalah UU hukum romawi yang dikenal dengan Corpus
Juris Civilis) yang dibuat semasa pemerintahan Napoleon Bonaparte. Pemberlakukan hukum Belanda di
Negeri jajahannya dilakukan berdasarkan asas Konkordansi, yaitu asas yang memberlakukan hukum dari
bangsa penjajah ke negara-negara jajahannya.
 Secara garis besar KUH Perdata berisi mengenai: (1) Hukum tentang orang (personen recht), (2) Hukum
tentang benda (zaken recht), (3) hukum tentang perikatan (verbintenis recht), (4) hukum tentang pembuktian
dan kadaluwarsa (van bewij en verjaring)
Hukum Acara Perdata
 Hukum acara perdata adalah peraturan hukum yang menentukan bagaimana caranya
menjamin pelaksanaan hukum perdata materiil.
 Hukum acara perdata digunakan sebagai panduan bagi Hakim, Penggugat dan Tergugat,
Jaksa Pengacara Negara (JPN), Pengacara, dan orang-orang yang berhubungan dengan
proses peradilan perdata.
 Karena hukum acara perdata merupakan panduan (guidance) maka jika suatu perkara
hukum perdata dituntut tidak sesuai dengan hukum acara perdata maka tuntutan tersebut
haruslah ditolak
Alur Hukum Acara Pidana
Replik (bantahan)
gugatan disampaikan ke Putusan Sela (jika
PN Duplik (sanggahan atas ada Eksepsi )
bantahan)

Sidang I
Pembuktian (tertulis
Pemeriksaan Para Pihak Jawaban dan Eksepsi
atas Gugatan dan keterangan
dan penunjukan
mediator
saksi / ahli)

Pembacaan Gugatan
Sidang Mediasi (Perma apakah ada perubahan
1 tahun 2016) Kesimpulan

Jika Mediasi berhasil Jika Mediasi Gagal


dilanjut akta van dading lanjut ke Pokok
perkara Putusan
(pasal 130 HIR) dan
penetapan Ketua PN
Upaya Hukum
Upaya Hukum Upaya Hukum
Biasa Luar Biasa

Peninjauan
banding
Kembali (PK)

Perlawanan
Derdent Verset
(Verzet)

Kasasi
Bentuk penyelesaian sengketa perdata

 Litigasi :
 Proses penyelesain kasus atau sengketa melalui jalur formal
yakni melalui pengadilan
 Non Litigasi :
 Proses penyelesain kasus atau sengketa melalui jalur nonformal
atau diluar pengadilan lewat alternative penyelsaian sengketa
(alternative disputies resolution)
Gugatan dan Permohonan
Gugatan:
Permasalahan yang mengadung sengketa diantara para pihak yang berperkara yang
pemeriksaannya diberikan dan diajukan kepada pengadilan.

Bentuk Gugatan
1. Berbentuk lisan (Dasar Pasal 120 HIR/ Pasal 144 RBG)
2. Berbentuk tulisan (Dasar Pasal 118 ayat (1) HIR dan 142 RGB)
Yang Berhak Mengajukan Gugatan:

 Badan Hukum/ Perseorangan (gugatan


pada umumnya/ gugatan Contentiosa)
 Kelompok orang / gugatan class action
 Gugatan warga negara / citizen law suit
 Gugatan dari Pemerintah (representative
legal action)
Gugatan dan permohonan
Surat kuasa

Persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan


kepada seoarang lain yang menerima untuk dan atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan. (Pasal 1792)

Jenis Kuasa:
Kuasa Umum, Kuasa Khusus, Kuasa Istimewa, Kuasa Perantara.
Akibat Surat Kuasa Tidak Sah:

 Kalau surat Kuasa sebagai dasar menyusun


dan mengajukan gugatan maka gugatan
menjadi tidak sah;
 Segala proses menjadi tidak sah karena alasan
pemeriksaan dihadiri oleh kuasa yang tidak
didukung oleh surat kuasa yang memenuhi
syarat.
Mediasi di pengadilan
Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk
memperoleh kesepakatan Para Pihak dengan dibantu oleh Mediator.

Mediator adalah Hakim atau pihak lain yang memiliki Sertifikat Mediator sebagai pihak
netral yang membantu Para Pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai
kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau
memaksakan sebuah penyelesaian.

Proses mediasi
Mediasi di pengadilan pada tingkat pertama adalah 30 hari dan dapat diperpanjang
selama 30 hari.
Hukum Perikatan dan
Perjanjian Secara
Umum
Perikatan
Perikatan timbul
adanya Pasal 625
Semata-mata
karena UU Pperikatan karena
memelihara anak Pasal
104
Karena UU
(pasal 1352) Perbuatan
Perikatan (pasal Perbauatan Menurut
Manusia (Pasal
1233)
Perjanjian (Pasal 1353) hukum
1313)

Perbauatan Melawan
Hukum

Perwakilan sukareal (Pasal 1354) Pembayaran Tak terutang Pasal Perikatan Wajar (Pasal
1359 ayat(1) 1359 (2))
Perikatan yang Terbit Karena Perjanjian
 Perjanjian Jual Beli
 Perjanjian Tukar Menukar
Pasal 1338 KUH Perdata:
 Perjanjian Sewa Menyewa “Semua perjanjian yang dibuat secara sah
 Perjanjian Pekerjaan berlaku sebagai undang-undang”
 Perjanjian Pinjam Pakay
 Perjanjian Perdamaian
Hapusnya Perikatan:
 Hapusnya Perikatan Karena Pembayaran
 Pembaruan hutang
 Perjumpaan Hutang dengan Kompensasi
 Pembebasan Hutang
 Musnahnya Barang
 Karena pembatalan
 Karena tidak memenuhi syarat
 Karena Lewat waktu
Perjanjian/ Kontrak
Hukum kontrak

1.Azas Hukum Kontrak


2.Anatomi Kontrak
3.Ciri-Ciri Kesepakatan Yang Baik
4.Kesepakatan Perdamaian
5.Perjanjian Perdamaian
Asas kontrak

1. Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of contract)-


menganut sistemterbuka
2. Asas Konsensualisme (Concensualism)
3. Asas Kepastian Hukum (Pacta Sunt Servanda)
4. Asas Itikad Baik (Good Faith)
5. Asas Kepribadian (Personality)
Anatomi kontrak
Susunan “kontrak” perjanjian perdamaian secara umum adalah
sebagai berikut :

1. Judul
2. Pembukaan
3. Komparisi / Para pihak
4. Premise / Sebab / Dasar
5. Syarat syarat atau Isi Perjanjian
6. Pengaturan Khusus
6. Penutup
Judul kontrak

Judul suatu kontrak harus dapat menggambarkan isi pokok dari


kontrak secara singkat namun jelas dengan menggunakan bahasa yang
baku.

PERJANJIAN PERDAMAIAN
ANTARA
PT. MAJULAH INDONESIA RAYA.Tbk ( PT. MIR
)
DAN
MASYARAKAT RT 11 DUSUN BARU DESA
LAMA
Ada unsur unsur: KECAMATAN ITU KABUPATEN SAMA
- Perbuatan hukumnya --> KESEPAKATAN PROVINSI KITA
- Objek Hukumnya-------- > PERDAMAIAN
- Subjek hukumnya ------ > PT. Majulah.... Dan..
Pembukaan kontrak

Pembukaan yang biasa dikenali sebagai waktu dan tempat kontrak ditanda tangani
Contoh :
Pada hari ini, Jumat tanggal tiga belas februari tahun dua ribu lima belas
( 13/02/2015), bertempat di Hotel Kapuas Raya Pontianak Kalimantan
Barat, kami yang bertanda tangan dibawah ini :........................................
dan seterusnya..... dan seterusnya

Akta Notariel umumnya dibuka dengan:

Pada hari ini Jumat tanggal tiga belas februari tahun dua ribu
lima belas ( 13/02/2015), hadir dihadapan saya Notaris
Kartono, Sarjana Hukum di Surabaya, dengan dihadiri saksi-
saksi yang saya Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian
akhir akta ini....... dan seterusnya dan seterusnya
Komparisi kontrak

Dalam istilah legal drafting, Komparisi adalah :


Tindakan seseorang berdasarkan hal yang khusus/Kedudukan para pihak
dalam / untuk membuat atau menandatangani perjanjian atau kontrak.

Komparisi adalah bagian dari kontrak yang mendeskripsikan secara rinci


identitas dan kapasitas pihak pihak yang telah mengikatkan diri didalam kontrak
atau perjanjian.
Bentuk Komparisi:
a. Untuk diri sendiri;
b. Selaku kuasa;
c. Karena Jabatan atau kedudukan (Badan
Usaha/Sosial/Pemerintahan/ Badan
Keagamaan/badan lain);
d. Menjalankan kekuasaan sebagai orang tua, wali,
pengampu.
Komparisi kontrak

Pentingnya membuat Komparisi didalam kontrak adalah:


Agar syarat subjektif sahnya perjanjian yaitu: 
1. Adanya kesepakatan;
2. Adanya kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum;
Sebagaimana diatur dalam pasal 1320 dapat dipenuhi, karena jika
tidak atas permintaan pihak-pihak tertentu, Kontrak tersebut dapat
dibatalkan.

Komparisi terdiri dari :


1. Identitas para pihak yang membuat perjanjian/kontrak.
2. Kedudukan para pihak dalam melakukan tindakan;
3. Dasar kedudukan tersebut;
4. Cakap (rechtsbekwaamheid) dan berwenang (rechtsbevoegheid) untuk melakukan
tindakan hukum (recthshandelingen) yang akan disebutkan/dicantumkan dalam
kontrak/perjanjian;
5. Para pihak memiliki hak untuk melakukan suatu tindakan yang akan dicantumkan
dalam kontrak atau perjanjian.
Komparisi kontrak

Nama : Hayam Wuruk


Jabatan : Direktur Utama PT. Biasa Saja .Tbk
Alamat : Jl. AYAH No. 20 Telp. (0000) 661027 – 663945
MAJAPAHIT KOTA
Berdasarkan akta RUPS Persero Nomor……. Tentang Susunan
Komisaris dan Direksi PT Biasa Saja.Tbk ; Dalam hal ini
selaku Menjalankan jabatan tersebut dan oleh karena itu
bertindak untuk dan atas nama PT. Biasa Saja.Tbk Selanjutnya
disebut,
PIHAK PERTAMA
...................................dan seterusnya.........................
Dengan ini menyatakan sepakat untuk melakukan perjanjian
perdamaian........................
Premis kontrak

Bagian dari kontrak yang menjelaskan maksud dan


tujuan dari para pihak membuat suatu kontrak

Berisi alasan ataupun dasar pertimbangan dibuatnya


kontrak

Disebut juga sebagai konsideran atau latar belakang


lahirnya Kesepakatan Perdamaian
Premis kontrak

CONTOH PREMISE
Sebelumnya Para Pihak menerangkan :

Bahwa Antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersengketa selama lebih
dari 10 tahun menyangkut kepemilikan satu objek bidang tanah seluas 1X2
meter persegi yang terletak di dusun kamboja desa mawar kecamatan tulip
kabupaten Kumis kucing propinsi anagrek.

Bahwa kedua belah pihak akhirnya bersepakat untuk menunjuk Tuan Wirono
Dana Bhakti, selaku Mediator dari Imparsial Mediator Network untuk
memandu jalannya proses mediasi penyelesaian sengketa antara para pihak

--------------Selajutnya kedua belah pihak telah sepakat untuk mengakiri


sengketa dengan ketentuan sebagai berikut
Isi perjanjian

 Isi kontrak dapat dibuat bebas , Kecuali telah diatur dalam


Undang-undang;
 Menjelaskan dengan detail mengenai
objek perjanjian;
 Sebagai pernyataan kehendak para pihak yang
tertuang dalam pernyataan tertulis ;

 Menjelaskan tentang hak dan kewajiban para


pihak serta uraian lengkap mengenai prestasi;

 Mencantumkan segala hal dan pokok


yang dianggap perlu;
Isi perjanjian

 Dijelaskan dengan bahasa yang sederhana dan satu


tafsir jangan sampai multi tafsir
 Jika menggunakan istilah teknis , sebaiknya
mencantumkan definisi atau ketentuan umum;

 Ketentuan dan syaratnya harus bisa


dilaksanakan dalam praktek (practicable);
 Semakin detail semakin bagus;

Harus memperhatikan asas-asas perjanjian.


penutup perjanjian

*Kata atau kalimat yang menyatakan bahwa perjanjian


ini dibuat dalam rangkap dan bermaterai yang cukup;

*Apabila dipembukaan belum dicantumkan waktu dan


tempat, maka bisa di tuliskan di penutup;

*Alangkah baiknya menyebutkan jumlah saksi.


Kesepakatan yang baik
Kekuatan kontrak

 Tanpa Materai : dokumen/surat biasa


 Bermaterai : tanda kehadiran negara (Akta bawah
tangan)
 Didaftarkan ke Notaris : kekuatan sama dengan akta
otentik (Akta bawah tangan)
 Dibuat dihadapan Notaris : Akta otentik (bukti sempurna)
 Digugat ke Pengadilan : Putusan Pengadilan dan
memiliki kekuatan memaksa/eksekutorial
Perbuatan melawan
hukum
Perbuatan melawan hukum (PMH)
PMH diatur dalam pasal 1365 – 1380 KUHPerdata. Meski hanya 15 Pasal, tapi
gugatan di Pengadilan justru didominasi oleh gugatan PMH ini.

Perbuatan Melawan Hukum:


 Onrechtmatige Daad (Belanda)
 Tort (Inggris)

PMH (Ps. 1365) adalah tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian
pada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menyebabkan kerugian
itu, mengganti kerugian tersebut.
Pertanggungjawaban dalam hukum perdata

1. Pertanggungjawaban Kontraktual, akibat hukum karena adanya hubungan kontraktual (perjanjian


atau kontrak)  bentuk gugatannya adalah Gugatan wanprestasi.
 Gugatan wanprestasi terjadi karena, salah satu pihak dalam suatu kontrak tidak melaksanakan kewajibannya,
sehingga merugikan pihak lainnnya.
 Syarat: ada kontrak yang ditandatangani kedua belah pihak

2. Pertanggungjawaban Perbuatan Melawan Hukum, akibat hukum karena Undang-Undang


menetapkannya demikian  bentuk gugatannya adalah gugatan PMH
 Gugatan PMH terjadi karena ada perbuatan yang melawan hukum (peraturan perundang-undangan),
menimbulkan kerugian pada orang lain. Tidak perlu ada suatu kontrak.
 Ketentuan PMH hadir untuk melindungi hak-hak seseorang.
 PMH ini mengatur juga PMH yang dilakukan oeh Penguasa Onrechtmatige Overheidsdaad (Perbuatan
Melawan Hukum Penguasa)
Unsur, kriteria dan syarat Perbuatan Melanggar Hukum

UNSUR PMH : (kumulatif)


1. Ada perbuatan (aktif/pasip) (Apakah PMH hanya meliputi Hukum
yang melanggar hukum tertulis saja ?) :
2. Ada kerugian
3. Ada kesalahan Ada 4 KRITERIA (alternatif)
4. Ada hubungan kausal
a. bertentangan dg kewajiban
antara kesalahan dan hukum pelaku
kerugian b. melanggar hak subyektif orang lain
c. melanggar kaidah tata susila
d. bertentangan dg asas PATIHA yg
hrs dimiliki seseorg dlm pergaulan
Apakah setiap pelanggaran
thdp peraturan tertulis dpt
masy dan thdp harta benda
dikatagorikan sbg PMH ------------
a & b bersumber pd hkm tertulis
Ada 5 syarat c & d bersumber pd hkm tdk tertulis
Unsur PMH

1. Perbuatan
2. Perbuatan tersebut melawan hukum
3. Ada kesalahan
4. Ada kerugian
5. Terdapat hubungan kausal antara perbuatan
dan kerugian
Penjelasan Unsur PMH
1. Perbuatan
 Perbuatan yang disengaja (Aktif)
 Perbuatan yang tidak disengaja (pasif

2. Perbuatan melawan hukum


 Bertentangan dg hak subjektif orang lain (misal hak milik, hak pribadi yang istimewa
(nama baik), hak sewa.
 Bententangan dg kewajiban hukum si pelaku (bertentangan dengan Per-UU-an, bahwa
aturan tidak tertulis)
 Bertentangan dg kesusilaan (norma-norma sosial, aturan tidak tertulis)
 Bertentangan dg Patiha (Kepatutan, Ketelitian, dan Kehati-hatian)  merugikan orang lain
yang kepentingan yg layak, pebuatan yg tidak berguna yang menimbulkan bahaya bagi
orang lain dalam pemikiran yang normal.
Penjelasan Unsur PMH
3. Kesalahan
 Hampir sama dengan pengerian melawan hukum yaitu
melanggar per-UU-an

4. Kerugian
 Pelaku harus mengganti kerugian akibat yang
ditimbulkannya
Pembuktian Dalam
Perkara Perdata
43 Permasalahan dlm pembuktian
menyangkut
1. apa yang harus dibuktikan
2. siapa yang harus membuktikan
3. dengan alat bukti apa harus
membuktikan
4. kekuatan pembuktian dari alat bukti
yang diajukan

by oscar 9/21/2012
Apa yang harus dibuktikan ?

Pasal 163 HIR :


Barang siapa yang mengatakan ia mempunyai hak, atau ia menyebutkan suatu
peristiwa untuk menguatkan haknya atau untuk membantah hak orang lain, maka
orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya peristiwa itu,
Yang harus dibuktikan :
1. adanya hak
2. adanya peristiwa dalam rangka :
- meneguhkan hak sendiri
- membantah hak orang lain
45 Tujuan Pembuktian :
Membuktikan berarti memberi kepastian
kepada hakim tentang adanya
(kebenaran) peristiwa-peristiwa tertentu.
Sedangkan tujuan pembuktian bagi hakim
adalah untuk membuat putusan yang
didasarkan atas pembuktian tersebut.

by oscar 9/21/2012
Siapa yang harus membuktikan

Yang harus membuktikan :


1. yang mendalilkan adanya hak.
2. yang menyebutkan suatu peristiwa untuk meneguhkan hak sendiri
3. yang menyebutkan suatu peristiwa untuk membantah hak orang lain
Contoh pembebanan pembuktian
47

Dalil Penggugat Dalil Tergugat


Pgt memperoleh Tergugat membenarkan bahwa
warisan sebidang ia menempati tanah sengketa
tanah dari orang
tuanya
Ketika akan digarap / Alasannya karena ia membeli
akan ditempati dari seseorang bernama X
ternyata tanah
tersebut dikuasai
oleh Tergugat

Pertanyaan : APA YANG HARUS DIBUKTIKAN OLEH PARA


PIHAK
by oscar ? 9/21/2012
No. Yang harus dibuktikan Penggugat No. Yang harus dibuktikan Tergugat
48 1 Penggugat adalah ahli waris dari 1 Tanah sengketa asa;lnya milik X
orang tuanya
2 Bahwa tanah sengketa milik orang 2 Jual beli dengan X
tuanya
3 Tanah tersebut dikuasi Tergugat 3
4 4
5 5

by oscar 9/21/2012
Dengan alat bukti apa harus membuktikan

Menurut Pasal 1866 KUHPerdata atau Pasal 164 HIR/283 RBg alat-alat bukti dalam perkara
perdata terdiri atas:
1. tulisan,
2. saksi-saksi,
3. persangkaan,
4. pengakuan, dan
5. sumpah
Alat bukti di luar HIR : 1. Keterangan ahli
2. Pemeriksaan setempat

Anda mungkin juga menyukai