Anda di halaman 1dari 26

DISTRIBUSI BAHAN KIMIA

DALAM TUBUH
Kelompok 2
Xxxxx
(Besok kamis atau jumat diisi aja)
Definisi Distribusi Obat
Apa itu Distribusi obat ??

Distribusi obat adalah proses-proses yang


berhubungan dengan transfer senyawa obat dari
satu lokasi ke lokasi lain di dalam tubuh.

Obat akan didistribusi keseluruh tubuh melalui


sirkulasi darah, karena selain tergantung dari
aliran darah, distribusi obat juga ditentukan oleh
sifat fisikokimianya.
Distribusi obat dapat dibedakan menjadi 2
fase berdasarkan penyebaran didalam
tubuh, yaitu :

a.Distribusi fase pertama : Terjadi segera setelah


penyerapan, yaitu ke organ yang perfusinyasangat
baik, seperti jantung, hati, ginjal dan otak.

b. Distribusi fase kedua : Lebih luas lagi, yaitu


mencakup jaringan yang perfusinya tidaksebaik organ
pada fasepertama, misalnya pada otot, visera, kulit
dan jaringan lemak.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Distribusi
a. Pengikatan protein plasma
Obat terikat dalam protein plasma dalam taraf
yang bervariasi. Ikatan protein pada obat akan
mempengaruhi intensitas kerja, lamakerja dan
eliminasi bahan obat.

b. Kelarutan obat dalam lipid (yaitu, apakah obat


tersebut larut dalam
jaringan lemak)
Kelarutan lipid merupakan taraf larutnya obat di
dalam jaringan lemak tubuh. Tubuh secara kimiawi
tersusun dari sejumlah kompartemen cairan dan
jaringan lemak. Sebagian besar obat di distribusikan
ke seluruh kompartemen cairan dalam tubuh, dan
C. Karakteristik Pengikatan
Beberapa obat memiliki karakteristik
pengkatan yang tidak lazim. Contoh : Tetrasiklin
terikat dengan tulang dan gigi.

d. Aliran Darah Ke Dalam Jaringan


Sebagian jaringan tubuh menerima pasokan
darah yang lebih baik dari pada lainnya. contoh:
aliran darah ke dalam otak jauh lebih tinggi dari
pada aliran darah ke tulang. Kondisi sirkulasi
darah ini menentukan distribusi obat.

e. Kondisi Penyakit
Contohnya, gagal ginjal dan kegagalan fungsi
hati akan mengganggu kemampuan tubuh dalam
mengeliminasi sebagian besar obat. Obat juga
Bahan kimia
Bahan yang terbuat dari bahan buatan atau sintetis
(non herbal). Yang digunakan untuk menambahi atau
menyempurnakan suatu produk mentah menjadi produk jadi.

Penggunaannya juga harus sesuai dosis atau takaran, bila


tidak sesuai dosis akan menyebabkan bahan kimia yang
tadinya tidak berbahaya akan menjadi berbahaya bahkan
akan menyebabkan kerusakan, membekas pada bagian
tubuh, cacat, dan juga bisa menyebabkan kematian.
Bahan kimia berbahaya adalah bahan - bahan
yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan
atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat,
atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi,
kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya
lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan
kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung
dengan bahan tersebut atau meyebabkan
kerusakan pada barang - barang.
Bahan kimia berbahaya diklasifikasikan
menjadi beberapa golongan :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)


2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive
Substances)
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive
Substances)
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Klasifikasi bahan beracun antara lain:

1. Berdasarkan penggunaan bahan: solvent, aditif


makanan.
2. Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru, sistem
haemopoetik.
3. Berdasarkan fisiknya: gas, debu, cair, fume, uap.
4. Berdasarkan kandungan kimia: aromatic amine,
hidrokarbon.
5. Berdasarkan toksisitasnya: ringan, sedang dan berat.
6. Berdasarkan fisiologinya: iritan, asfiksan, karsinogenik
Bahan kimia dapat menimbulkan efek toksik
berdasarkan beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Sifat fisik bahan kimia
Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam
bentuk cair atau gas yang mudah terinhalasi
dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil
partikel makin terdeposit dalam paru-
paru.
2. Dosis (konsentrasi)
Semakin besar jumlah bahan kimia yang
masuk dalam tubuh makin besar efek bahan
racunnya.
3. Lamanya pemajanan, gejala yang
ditimbulkan bisa akut, sub akut dan kronis.
4. Interaksi bahan kimia
a. Bahan aditif, efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan
kimia.
Contoh: Organophosphat dengan enzim cholinesterase.
b. Bahan kimia yang bersifat sinergistik, efek yang terjadi lebih berat dari
penjumlahan jika diberikan sendiri-sendiri. Contoh: Pajanan asbes dengan
merokok.
c. Sedangkan bahan kimia yang bersifat antagonistik dapat mengakibatkan
efek
menjadi lebih ringan.
5. Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran
darah
sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh.
6. Pengeluaran
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati
dan paru-
paru.
7. Faktor tuan rumah
Meliputi faktor genetik, jenis kelamin dimana pria lebih peka terhadap
PROSES FISIOLOGI
Bahan kimia yang masuk ke badan dapat mempengaruhi fungsi tubuh
manusia sehingga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan
atau keracunan, bahkan dapat menimbulkan kematian.

1. Penyebaran Racun ke dalam 2. Fungsi Detoksikasi Hati (Hepar)


Tubuh Racun yang masuk ke tubuh akan
Racun masuk ke dalam tubuh mengalami proses detoksikasi
melalui kulit atau selaput lendir, misal (dinetralisasi) didalam hati oleh fungsi
pada jalan pencernaan, pernapasan hati (hepar). Senyawa racun ini akan
atau mata. Kemudian melalui peredaran diubah menjadi senyawa lain yang
darah akhirnya dapat masuk ke organ- sifatnya tidak lagi beracun terhadap
organ tubuh secara sistematik. Organ- tubuh. Jika jumlah racun yang masuk
organ tubuh yang biasanya terkena kedalam tubuh relatif kecil/sedikit dan
racun adalah paru-paru, hati (hepar), fungsi detoksikasi hati (hepar) baik,
susunan saraf pusat (otak dan sumsum dalam tubuh kita tidak akan terjadi
tulang belakang), sumsum tulang, gejala keracunan. Namun apabila
ginjal, kulit, susunan saraf tepi, dan racun yang masuk jumlahnya besar,
darah. Efek racun pada tubuh juga akan fungsi detoksikasi hati (hepar) akan
memberikan efek local seperti iritasi, mengalami kerusakan.
reaksi alergi, dermatitis, ulkus, jerawat,
dan gejala lain. Gejala-gejala keracunan
menyebabkan dampak terhadap
kesehatan yaitu
sebagai berikut :

1. Logam atau metaloid


a. Pb (PbCO) dapat menyerang system syaraf, ginjal
dan darah.
b. Hg (organik dan anorganik) dapat menyerang
saraf dan ginjal.
c. Cadmium dapat menyerang hati, ginjal dan
darah.
d. Krom dapat menyebabkan kanker.
e. Arsen dapat mengiritasi kanker.
f. Phospor dapat menyebabkan gangguan
metabolisme.
2. Bahan pelarut
a. Hidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah):
Pusing, koma.
b. Hidrokarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl
Hati dan ginjal.
c. Alkohol (etanol, methanol): Saraf pusat,
leukemia, saluran pencernaan.
d. Aglikol: Ginjal, hati, tumor.
3. Gas beracun
a. Aspiksian sederhana (N,argon,helium):
Sesak nafas, kekurangan oksigen.
b. Aspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam
Sulfat (HSO4) Karbonmonoksida
(CO), Notrogen Oksida: Pusing, sesak nafas,
kejang, pingsan.
4. Karsinogenik
a. Benzene: Leukemia
b. Asbes: Paru-paru
c. Bensidin: Kandung kencing
d. Krom: Paru-paru
e. Naftilamin: Paru-paru
f. Vinil klorida: Hati, paru-paru, syaraf pusat,
darah.
5. Pestisida
a. Organoklorin: Pusing, kejang, hilang.
b. Organophosphat: Kesadaran.
c. Karbamat: Kematian.
d. Arsenik
SELURUH
DARAH TUBUH
o Sawar
o Pengikatan dan
penyimpanan
o Protein plasma
o Hati dan ginjal
o Jaringan lemak
o Tulang
Sawar
1. Sawar darah-otak
sel endotelial kapiler rapat tak ada pori-
pori kemampuan transport rendah
kadar protein cairan interstisial otak rendah.

2. Sawar Plasenta
dapat menghalangi transfer toksisikan ke
janin, tetapi tergantung pada kadar
toksikan.
Pengikatan dan Penyimpanan
Pengikatan zat kimia kadar dalam
jaringan tinggi.

Ada dua jenis ikatan : (1) Ikatan kovalen


(2) Ikatan non-kovalen
Protein Plasma
Protein plasma dapat mengikat komponen
fisiologik namun pengikatan reversibel
bahan kimia meningkat kemungkinan
dapat melewati kapiler endotelium.
Hati dan Ginjal
Hati dan ginjal memiliki kapasitas tinggi
dalam mengikat zat-zat kimia.
Jaringan Lemak
Merupakan depot penyimpanan yang
penting bagi zat yang larut dalam lipid
Ada kemungkinan bahwa kadar plasma zat
yang disimpan dalam lemak naik tajam
akibat mobolisasi lemak dengan cepat
pada kelaparan.
Tulang
Tempat penimbunan utama untuk toksikan
flouride, timbal, dan stronsium.
Dengan cara penjerapan silang dalam
cairan interstisial dan kristal hidroksiapit
dalam mineral tulang.
GEJALA-GEJALA KERACUNAN
Gejala spesifik:
Gejala nonspesifik: Sesak nafas
Pusing muntah
sakit perut
mual diare
muntah kejang-kejang
kram perut
gemetar gangguan mental
lemah badan
pandangan
berkunang-kunang
kelumpuhan
sukar tidur gangguan penglihatan

nafsu makan air liur berlebihan


nyeri otot
berkurang koma

sukar konsentrasi pingsan


dan sebagainya.
dan sebagainya
USAHA-USAHA PENCEGAHAN

Management program
pengendalian sumber bahaya
Penggunaan alat pelindung diri
Ventilasi yang baik
Maintenance
Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.
Penyempurnaan produksi
Pengendalian/peniadaan debu
Isolasi
Operasional praktis
Kontrol administrasi
Pendidikan
Monitoring lingkungan kerja
Pemeriksaan
House keeping
Sanitasi
Eliminasi
Enclosing
TERIMAKASIH
kumpulan
Pengertian distribusi (Eka)
Klasfikasi distribusi (Eka)
Faktor2 mempengaruh8i distribusi (eka)
Pengertian bahahn kimia (atas pdf)
Klasifikasi bahan kimia
Klasifikasi bahan beracun yang bisa masuk ke tubuh (Rizki)
Faktor kenapa disebut berbahaya (Rizki)
Bahan kimianya apa aja
Fisiolpogi (artas pdf)
Disrtibusinya kwman aja
Impactnya
Pencegahan natural Saa (Toharoh)

Anda mungkin juga menyukai