M
ediasi adalah cara penyelesaian Pengadilan Tinggi Makassar tidak salah
sengketa secara damai yang tepat, menerapkan hukum, karena telah benar
efektif dan dapat membuka akses sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat
lebih luas kepada para pihak untuk mem (3) Perma Nomor 1 Tahun 2008, putusan
peroleh penyelesaian yang memuaskan pengadilan yang diucapkan tanpa didahului
serta berkeadilan. Mediasi juga merupakan dengan upaya hakim untuk menawarkan
implementasi penyelenggaraan peradilan upaya damai kepada para pihak adalah
yang sederhana, cepat dan berbiaya batal demi hukum, hal mana terbukti
ringan. Hukum acara perdata yang berlaku sengketa tanah. Pada awalnya Tergugat adanya dalam perkara a quo yaitu putusan
di Indonesia pada saat ini yaitu HIR dan tidak hadir dan kemudian Tergugat baru Pengadilan Negeri Sungguminasa diucapkan,
RBg khususnya pada Pasal 130 HIR / 154 hadir di persidangan ketika perkara sudah sedangkan Majelis Hakim tidak menawarkan
RBg mengamanatkan agar Majelis Hakim memasuki tahap acara pemeriksaan saksi kepada pihak yang berperkara in casu
bersungguh-sungguh mengupayakan dari Penggugat. Hal tersebut menyebabkan Tergugat untuk berdamai melalui mediasi
perdamaian di antara para pihak yang Majelis Hakim tidak lagi mengagendakan ketika Tergugat hadir untuk pertama kalinya,
bersengketa. mediasi dan jawab menjawab melainkan sehingga telah benar putusan Pengadilan
langsung memberikan kesempatan kepada Negeri Sungguminasa batal demi hukum;
Mengingat pentingnya hal tersebut, Mah Tergugat untuk mengajukan bukti surat dan
kamah Agung telah mengeluarkan berbagai saksi hingga kesimpulan. Saat ini Perma No. 1 Tahun 2008 telah
kebijakan untuk memberdayakan lembaga digantikan oleh Perma No. 1 Tahun 2016.
perdamaian tersebut mulai dari SEMA Namun demikian Majelis Hakim menyam Menyelenggarakan mediasi masih menjadi
No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberdayaan paikan kepada para pihak apabila ada suatu kewajiban. Pasal 3 ayat (2) Perma
Lembaga Perdamaian dalam Pasal 130 kesepakatan perdamaian di luar persi No. 1 Tahun 2016 mengatur kewajiban
HIR dan 154 RBg, Perma No. 2 Tahun 2003 dangan sebelum perkara diputus, masih penyebutan nama mediator yang telah
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, tetap dapat diterima oleh Mejelis Hakim. mengupayakan perdamaian melalui mediasi
yang kemudian digantikan oleh Perma No. 1 Namun ternyata kesepakatan damai tidak dalam setiap putusan. Hakim Pemeriksa yang
Tahun 2008 hingga Perma No. 1 Tahun 2016 tercapai hingga Majelis Hakim Pengadilan tidak memerintahkan atau tidak melakukan
yang berlaku saat ini dengan dilengkapi juga Negeri Sungguminasa memberikan mediasi berarti telah melanggar ketentuan
dengan Perma No. 3 Tahun 2022 tentang Putusan Nomor 42/Pdt.G/2014/PN Sgm peraturan perundang-undangan.
Mediasi di Pengadilan Secara Elektronik. tanggal 16 Maret 2015 yang mengabulkan
gugatan Penggugat untuk sebagian. Dalam hal demikian, apabila diajukan upaya
Pengintegrasian mediasi ke dalam proses hukum maka Pengadilan Tingkat Banding
beracara di pengadilan merupakan salah satu Terhadap putusan Pengadilan Negeri atau Mahkamah Agung dengan putusan sela
instrumen efektif untuk mengatasi masalah Sungguminasa tersebut, Tergugat meng memerintahkan Pengadilan Tingkat Pertama
penumpukan perkara di pengadilan serta ajukan banding dan Pengadilan Tinggi untuk melakukan mediasi. Ketua pengadilan
memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan Makassar telah menjatuhkan Putusan tingkat pertama kemudian menunjuk Media
dalam penyelesaian sengketa di samping Nomor 197/PDT/2015/PT MKS tanggal tor Hakim yang bukan pemutus perkara
proses penyelesaian yang bersifat memutus 17 Desember 2015 yang membatalkan dan dilakukan mediasi paling lama 30 hari
(adjudikatif). Hal tersebut menjadi salah satu Putusan Pengadilan Negeri Sungguminasa sejak diterimanya putusan sela. Hasil mediasi
pendorong lahirnya Perma No. 1 Tahun 2008 dengan menyatakan Putusan Pengadilan dikirimkan ke Pengadilan Tingkat Banding
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Negeri Sungguminasa tanggal 16 Maret atau Mahkamah Agung dan digunakan
2015 Nomor 42/Pdt.G/2014/PN Sgm, yang sebagai dasar untuk menjatuhkan putusan.
Sifat imperatif dari wajibnya mediasi di dimohonkan banding tersebut batal demi
Pengadilan ditegaskan dalam Pasal 2 ayat hukum. Akibat hukum dari tidak dilakukannya
(3) Perma No. 1 Tahun 2008 yaitu tidak mediasi sebagaimana diatur dalam Pasal 3
menempuh prosedur mediasi mengakibat Penggugat kemudian mengajukan kasasi Perma No. 1 Tahun 2016 dirasakan lebih fair,
kan putusan batal demi hukum. Perkara terhadap Putusan Pengadilan Tinggi karena para pihak tidak menanggung akibat
Nomor 1919 K/Pdt/2016 adalah salah satu Makassar yang menyatakan Putusan atas kelalaian dari tidak diperintahkannya
contoh putusan yang menerapkan norma Pengadilan Negeri Sungguminasa batal mediasi oleh majelis hakim pemeriksa. Di
tersebut. demi hukum. Dalam Putusan Nomor sisi lain majelis hakim pemeriksa dituntut
1919 K/Pdt/2016 tanggal 31 Oktober untuk bekerja lebih profesional, karena jika
Perkara bermula ketika Drs. H.A. Abd. Kadir P. 2016, Mahkamah Agung menolak permo tidak memerintahkan/melakukan mediasi,
Dg. Lelang menggugat Hanis Dg. Ngunjung honan kasasi dari Penggugat dengan berarti telah melakukan suatu pelanggaran
di Pengadilan Negeri Sungguminasa dalam pertimbangan sebagai berikut: bahwa (unprofessional). (ASN)
VOLUME VIII
EDISI 50 • NOVEMBER - DESEMBER 2022 73