Anda di halaman 1dari 22

 Proses respirasi : Usaha tubuh memenuhi O2 untuk proses metabolisme

dan mengeluarkan CO2 sebagai hasil metabolisme

Ventilasi Difusi Perfusi


Proses masuk dan keluarnya udara melalui saluran
napas ke dalam paru meliputi inspirasi dan ekspirasi

Inspirasi merupakan proses aktif, otot pernapasan


berkontraksi untuk meningkatkan volume intra
torakal

Ekspirasi merupakan proses pasif yang


mengakibatkan penurunan volume intratorakal
Fase inspirasi Tekanan pada
awal  saluran napas Akhir inspirasi Tekanan
tekanan menjadi  Recoil Paru saluran napas
intrapleura negatif   Rongga > tekanan
menurun aliran udara dada ke posisi atmosfer 
sekitar - masuk ke semula ekspirasi
6mmhg dalam paru
Pertukaran gas terjadi antara alveoli dan pembuluh
darah kapiler dengan cara difusi

Tidak semua udara yang masuk mencapai alveoli dan


ikut dalam pertukaran gas

Volume udara pada akhir inspirasi yang tetap ada


dalam saluran napas konduksi disebut dead space
anatomis
Dead space fisiologis = dead space anatomi + dead space alveolar

Dikarenakan Dead Space alveolar sangat kecil maka Dead Space


fisiologis sama dengan Dead Space Anatomis

Shunt : Volume gas di dalam alveolus yang tidak mendapat perfusi

Dead Space : kelebihan Volume gas


VE = VT x F
VE : Volume ekhalasi per menit / ventilasi semenit
VT : Volume tidal (volumr udara yang diinspirasi atau di ekspirasi
dalam 1 kali pernapasan + 500ml )
F : Frekuensi napas

Volume udara yang berperan dalam pertukaran gas disebut ventilasi


alveolar (VA)
VA = VE – VD
VD: Volume Dead Space
Perpindahan molekul gas secara pasif dari area tekanan tinggi ke
area tekanan rendah hingga kedua area memiliki tekanan yang sama

Perpindahan O2 dari alveoli dalam darah dan CO2 dari darah ke


alveoli

Proses pertukaran gas terjadi karena perbedaan tekanan parsial O2


dan CO2 antara alveoli dan kapiler paru
Proses di paru yang terjadi melalui
suatu membran alveolokapiler

Proses difusi melalui membran


semi permeable
Distribusi darah yang telah teroksigenasi di dalam
paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh

Aliran darah di dalam paru lebih rendah ( 1/5 tekanan


darah sistemik)

Sangat terpengaruh oleh gravitasi  perfusi basal


paru lebih besar dibandingkan perfusi apeks
Ventilasi alveolar normalnya 4L/menit
kecepatan aliran darah kapiler paru adalah 5L/menit
 rata-rata V/Q = 4/5 atau 0,8.

Rasio ventilasi-perfusi pada setiap bagian paru bervariasi

Apeks paru menerima ventilasi lebih banyak dibanding basal paru, tetapi
menerima aliran darah (perfusi) lebih sedikit dibanding basal paru

V/Q bagian apeks lebih besar dari basal paru


• Spirometri
• Inert gas dilution
Ventilasi
• Body plethysmography
• Nitrogen washout

Difusi • Analisa Gas Darah

Perfusi • Saturasi O2 (pulse oxymetry)


• Analisa Gas Darah
Sindroma dimana sistem pernapasan gagal melaksanakan salah satu
atau kedua fungsi pemeliharaan gas darah (memasukan O2 kedalam
tubuh dan mengeluarkan CO2 dari tubuh).
Type 1 Respiratory Failure Type 2

Lung Failure Pump Failure

Gas exchange failure Ventilatory failure


manifested by manifested by
hypoxemia hipercapnia
Type 1 Hypoksemia
 PaO2 of < 8,0 kPa (60mmhg)
 Penyebab :
Gangguan pada organ tempat difusi (perpindahan) gas yaitu paru
Co: Pneumonia, emphysema and intertitial lung disease

 Type 2 Hiperkapnia
 PaCO2 of > 6,0 kPa (45mmhg)
 Penyebab :
Gangguan pada pompa ( otot2 pernapasan, sistem saraf pusat, nervus
spinalis dan nervus perifer) bisa juga dikarenakan obat- obatan yang
menyebabkan kelumpuhan pada otot otot - pernapasan
Akut : Terjadi dalam waktu beberapa menit atau jam ,
ditandai dengan perubahan gas darah dan penurunan
pH (<7,3) karena kompensasi ginjal masih belum
sempurna

Kronis: Terjadi dalam beberapa hari atau lebih, terjadi


perubahan gas darah dan penurunan ph, tetapi
penurunan ph tidak terlalu rendah dikarenakan sudah
adanya kompensasi dari ginjal (meningkatnya
bikarbonat)
• Gangguan pada pusat nafas ( gangguan neuromuskular )
• Menyebabkan hipoksemia dan hiperkarbia
Hipoventilaso

• V/Q rendah akan terjadi hipoksemia dan hiperkapnia


Ketidakseimbangan • Dikarenakan hipoventilasi / ventilasi normal namun perfusi tinggi
V/Q

• Keadaan dimana darah yang tidak teroksigenasi bercampur dengan darah yang teroksigenasi, bisa terjadi di dalam
jantung maupun diluar jantung
• Di dalam jantung (ASD,VSD), di luar jantung ( Penumonia, atelektasis, edema paru hebat)
Shunt
• Bisa terjadi hipoksemia dan hiperkapnia
Gangguan tingkat pusat pernapasan (gangguan
metabolik atau depresi nafas akibat obat2an)
Gangguan di sistem syaraf tepi, otot pernapasan dan
dinding dada (SGB, MG, gangguan bentuk dada)

Gangguan di jalan napas (Bronchitis, asma bronchitis)

Gangguan di alveoli (edema paru, atelektasis,


pneumonia)

Anda mungkin juga menyukai