Anda di halaman 1dari 18

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/264883906

KORELASI ANTARA KADAR OXYGEN DELIVERY


DENGAN LENGTH OF STAY PADA PASIEN
CEDERA KEPALA SEDANG

Article

CITATIONS READS

0 876

9 authors, including:

Munirah Arifin
Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
19 PUBLICATIONS 48 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Munirah Arifin on 05 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KORELASI ANTARA KADAR OXYGEN DELIVERY DENGAN
LENGTH OF STAY PADA PASIEN CEDERA KEPALA SEDANG

Dr. M. Z. Arifin, SpBS

Program Pendidikan Bedah Dasar Bagian Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
2008
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i
Abstrak ii
Abstract iii
Daftar Isi iv

Bab I PENDAHULUAN 1
Bab II SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3
Bab III HASIL PENELITIAN 4
Karakteristik Subyek Penelitian menurut Umur dan Jenis Kelamin 4
Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar Oxygen Delivery (DO2) 5
Karakteristik Subyek Penelitian menurut Length of Stay 6
Korelasi antara Kadar Oxygen Delivery (DO2) dengan
Length of Stay pada Pasien Cedera Kepala Sedang 7
Bab IV PEMBAHASAN 10
Bab V KESIMPULAN 12
Bab VI DAFTAR PUSTAKA 13
Korelasi Antara Kadar Oxygen Delivery dengan Length of Stay pada
Pasien Cedera Kepala Sedang
M.Zafrullah Arifin

Abstrak
Latar Belakang
Proteksi otak adalah serangkaian tindakan untuk mencegah atau memperbaiki
kerusakan sel-sel otak yang diakibatkan oleh keadaan iskemia. Oksigenasi yang adekuat
merupakan salah satu bagian dari pengelolaan pada pasien cedera kepala untuk
optimalisasi pemulihan dari cedera otak primer dan mencegah terjadinya cedera otak
sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara kadar
oxygen delivery dengan length of stay pada pasien cedera kepala sedang.
Metode
Penelitian ini adalah suatu penelitian yang dilakukan secara prospektif dengan
subyek penelitian adalah pasien cedera kepala sedang yang masuk ke instalasi gawat
darurat bedah dan dirawat di bagian Bedah Saraf Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
pada tanggal 1 Februari 2008 sampai dengan 30 April 2008. Analisis statistika yang
digunakan adalah uji korelasi Pearson dengan SPSS 16.
Hasil Penelitian
Jumlah subjek yang diteliti adalah sebanyak 38 orang yang terdiri dari 30 laki-laki
dan 8 perempuan dengan umur rata-rata 25,84 tahun (rentang 14 49 tahun). Dengan
menggunakan rumus untuk menghitung kadar oxygen delivery (DO2 = CO X (Hb X 1,34
X SaO2) + (PaO2 X 0,0031)) didapatkan hasil rata-rata adalah 840,26 ml O2/menit
(rentang 631 1018 ml O2/menit). Sedangkan length of stay pada pasien-pasien yang
diteliti didapatkan rata-rata 6,97 hari (rentang 2 18 hari).
Kesimpulan
Hasil uji statistik dengan uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat korelasi
bermakna antara kadar oxygen delivery dengan length of stay pada pasien cedera kepala
sedang dengan nilai p = 0,000 (p< 0,05) dan nilai korelasi Pearson sebesar 0,745
menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang kuat.
Kata kunci : kadar oxygen delivery (DO2), length of stay, cedera otak sekunder.
Correlations Between Oxygen Delivery and Length of Stay
on Moderate Head Injury Patients
M.Zafrullah Arifin

Abstract
Background
Brain protection is a serial action in preventing or ameliorating the damage of brain cells
which is caused by cerebral ischemia. Adequate oxygenation is part of comprehensive
management on patients with moderate head injury in order to optimize convalescence of
primary brain injury and to prevent secondary brain injury. The aim of this study is to
identify correlation between oxygen delivery with length of stay on moderate head injury
patients.
Method
This was a prospective study and the subjects were patients with moderate head injury who
admitted to the emergency room and hospitalized at Neurosurgery Departement of Hasan
Sadikin Hospital from 1st February 2008 until 30th April 2008. Pearson correlation test
with SPSS 16 was apllied as statistic analyzes.
Result
The amount of studied subject was 38 patients that consist of 30 males and 8 females with
average age 25.84 years old (between 14 49 years old). By using the formula to count
oxygen delivery (DO2 = CO X (Hb X 1,34 X SaO2) + (PaO2 X 0,0031)), we found the
average was 840,26 ml O2/minute (between 631 1018 ml O2/minute). The length of stays
average result was 6,97 days (between 2 18 days).
Conclusion
Statistical test using Pearson correlation test showed that a significant correlation between
oxygen delivery and length of stay on moderate head injury patiens with p value 0.000
(p<0.05) and Pearson correlation value -0.745 which refer negative correlation with strong
correlation.
Keyword : oxygen delivery (DO2), length of stay, secondary brain injury.
BAB I
PENDAHULUAN

Cedera kepala menempati peringkat tertinggi penderita yang dirawat di


Bagian Bedah Saraf RS Hasan Sadikin Bandung. Data Bagian Bedah Saraf tahun
2000 tercatat 1377 penderita cedera kepala yang dirawat dengan angka kematian
mencapai 13,8%. Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat cedera kepala
menjadikan tantangan bagi spesialis Bedah Saraf untuk menurunkannya. Untuk
tujuan tersebut diperlukan suatu penangan yang komprehensif baik yang
mencakup diagnosa, terapi dan prognosis.
Pengelolaan cedera kepala yang baik harus dimulai dari tempat kejadian,
selama transportasi, di instalasi gawat darurat, hingga dilakukannya terapi
definitif. Pengelolaan yang benar dan tepat akan mempengaruhi outcome pasien.
Tujuan utama pengelolaan cedera kepala adalah mengoptimalkan pemulihan dari
cedera kepala primer dan mencegah cedera kepala sekunder.1,4
Proteksi otak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi kerusakan sel-sel otak yang diakibatkan oleh keadaan
iskemia. Iskemia otak adalah uatu
s gangguan hemodinamik yang akan
menyebabkan pemurunan aliran darah otak sampai ke suatu tingkat yang akan
menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel. Metode dasar dalam melalukan
proteksi otak adalah dengan cara membebaskan jalan nafas dan oksigenasi yang
adekuat.3,7
Oxygen delivery (DO2) adalah jumlah total oksigen yang dialirkan darah
ke jaringan setiap menit. Kadar oxygen delivery tergantung dari cardiac output
(CO) dan oxygen content of the arterial blood (CaO2). Komponen dari CaO2
adalah oksigen yang berikatan dalam serum (2-3%) yang dapat ditelusuri dengan
kadar PaO2 dan oksigen yang berikatan dengan hemoglobin (97-98%) yang dapat
ditelusuri dengan SaO2 (saturasi oksigen pada pembuluh darah arteri). Dari
definisi ini dapat dijabarkan sebuah rumus :
DO2 = CO X (Hb X 1,34 X SaO2) + (PaO2 X 0,0031)
Nilai normal oxygen delivery (DO2) adalah 1000 ml O2/menit. Dari rumus diatas
dapat dilihat bahwa hemoglobin (Hb) dan saturasi oksigen (SaO2) adalah penentu
utama pada pengaliran oksigen dalam darah ke seluruh jaringan tubuh termasuk
otak.8,9,10,12
Length of stay adalah lama perawatan yang diberikan kepada pasien oleh
suatu tempat pelayanan kesehatan. Lamanya perawatan tentunya dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satunya adalah penanganan penderita sejak awal secara baik
dan tepat akan menentukan outcome. Penelitian mengenai outcome dari Traumatic
Coma Data Bank menunjukkan bahwa hipoksia yang menyertai cedera kepala
akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas sebanyak 33%.9,10
Penelitian ini bertujuan untuk menilai korealsi antara kadar oxygen
delivery (DO2) dengan length of stay (lama perawatan) pada pasien cedera kepala
sedang.
BAB II
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian prospektif dengan subyek penelitian


adalah pasien cedera kepala sedang yang masuk ke instalasi gawat darurat bedah
dan dirawat di bagian Bedah Saraf Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada
tanggal 1 Februari 2008 sampai dengan 30 April 2008.
Kriteria inklusi :
1. Penderita cedera kepala sedang ( GCS 9 13 )
2. Dilakukan pemeriksaan analisis gas darah segera setelah masuk ke instalasi
gawat darurat bedah
3. Dilakukan pemeriksaan CT scan kepala dengan hasil tanpa adanya indikasi
untuk dilakukan operasi segera
4. Penderita dirawat di bagian Bedah Saraf dan dipulangkan atas izin dokter
Kriteria eksklusi :
1. Penderita dengan multipel trauma yang memerlukan tindakan operasi segera
2. Penderita yang tidak dilakukan CT scan kepala
3. Riwayat konsumsi alkohol, penyakit jantung dan gangguan elektrolit
4. Penderita yang pulang tanpa izin dokter
Data yang didapatkan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS

versi 16.0. Variabel kadar oxygen delivery dan length of stay dianalisis dengan uji

korelasi Pearson.
BAB III
HASIL PENELITIAN

III.1. Karakteristik Subyek Penelitian menurut Umur dan Jenis Kelamin


Karakteristik subyek penelitian menurut umur dan jenis kelamin dapat
dijelaskan pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Karakteristik Subyek Penelitian menurut Umur dan Jenis Kelamin

Variabel Nilai Statistik


Umur
Rata-rata 25,84 tahun
Median 23,00 tahun
Minimum-Maksimum 14-49 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki 30(78,9%)
Perempuan 8 (21,1%)
Total 38 (100%)

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata umur subyek penelitian 25,84


tahun dengan median 23,00 tahun dengan umur termuda 14 tahun dan umur
paling tua 49 tahun. Sebagian besar subjek penelitian adalah laki-laki sebanyak 30
orang (78,9%) sedangkan perempuan 8 orang (21,1%). Karakteristik subjek
penelitian menurut jenis kelamin dapat lebih dijelaskan pada Gambar 1 berikut
ini.
Gambar 1
Karakteristik Subyek Penelitian Menurut Jenis Kelamin

III.2. Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar Oxygen Delivery (DO2)


Karakteristik subyek penelitian menurut kadar oxygen delivery (DO2)
dapat dijelaskan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2
Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar Oxygen Delivery (DO2)

Oxygen Delivery (DO2) Nilai Statistik


Rata-rata 840,26 ml O2/menit
Median 848,00 ml O2/menit
Minimum-Maksimum 631-1018 ml O2/menit
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata kadar oxygen delivery (DO2)
sebesar 840,26 ml O2/menit dengan median 848,00 ml O2/menit dengan kadar
terkecil 631 ml O2/menit dan kadar tertinggi 1018 ml O2/menit.

Gambar 2

Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar Oxygen Delivery (DO2)


III.3. Karakteristik Subyek Penelitian menurut Length of Stay
Karakteristik subjek penelitian menurut length of stay dapat dijelaskan
pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3
Karakteristik Subyek Penelitian menurut Length of Stay

Length of Stay Nilai Statistik


Rata-rata 6,97 hari
Median 5,00 hari
Minimum-Maksimum 2-18 hari

Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata length of stay 6,97 hari dengan


median 5,00 hari dan lama perawatan tercepat 2 hari dan terlama adalah 18 hari.

Gambar 3

Karakteristik Subyek Penelitian menurut Length of Stay


III.4 Korelasi antara Kadar Oxygen Delivery (DO2) dengan Length of Stay
pada Pasien Cedera Kepala Sedang

Korelasi antara kadar oxygen delivery (DO2) dengan length of stay pada
pasien cedera kepala sedang dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Gambar 4
Korelasi antara Kadar Oxygen Delivery (DO2) dengan Length of Stay pada
Pasien Cedera Kepala Sedang
Tabel 4
Korelasi antara Kadar Oxygen Delivery (DO2) dengan Length of Stay pada
Pasien Cedera Kepala Sedang

Correlations

oxygen delivery length of stay

oxygen delivery Pearson Correlation 1 -.745**

Sig. (2-tailed) .000

N 38 38
**
length of stay Pearson Correlation -.745 1

Sig. (2-tailed) .000

N 38 38

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel diatas, diperoleh hasil p = 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan


bahwa korelasi antara kadar oxygen delivery dengan length of stay pada pasien
cedera kepala sedang adalah bermakna. Nilai korelasi Pearson sebesar -0,745
menunjukkan korelasi negative dengan kekuatan korelasi kuat. Korelasi negatif
menunjukkan bahwa semakin besar kadar oxygen delivery (DO2) maka semakin
kecil length of stay pasien. Hal ini menunjukkan bahwa apabila penderita cedera
kepala sedang yang datang ke instalasi gawat darurat bedah dengan oksigenisasi
yang adekuat selama transportasi ke rumah sakit akan memberikan dampak yang
positif bagi pemulihan cedera kepala pasien dengan makin cepatnya perawatan di
rumah sakit.
BAB IV
PEMBAHASAN

Glasgow Coma Scale (GCS) digunakan untuk pemeriksaan neurologis


secara kuantittif berdasarkan tiga parameter yaitu : eye opening (buka mata),
motor response (respon motorik) dan verbal response (respon verbal). Berdasarkan
nilai dari ketiga parameter tersebut, maka cedera kepala dibagi menjadi : cedera
kepala ringan (mild head injury) GCS 14-15, cedera kepala sedang (moderate head
injury) GCS 9-13 dan cedera kepala berat (severe head injury) GCS 3-8.1,2,3
Massa otak manusia kurang lebih 2% dari berat badan tetapi sirkulasinya
membutuhkan 20% dari cardiac output dan metabolisme energi otak
membutuhkan 20% dari total konsumsi oksigen tubuh.1,2
Iskemia otak terjadi bila penyediaan nutrisi jaringan dan pasokan oksigen
tidak mampu memenuhi kebutuhan sel untuk dapat dilaksanakannya fungsi sel
yang normal. Dalam keadaan terdapat ketidakseimbangan antara pasokan dan
kebutuhan oksigen, pertama-tama otak akan mengekstraksi lebih banyak oksigen
dari darah dan menyebabkan lebih rendahnya SJO2 (saturasi oksigen pada vena
jugular). Setelah itu, fungsi elektrik menurun dan mungkin berhenti. Pada titik ini
sel mungkin masih dapat fungsinya dapat pulih kembali bila aliran darah
diperbaiki. Bila terjadi kehilangan oksigen, sel beralih ke metabolisme anaerob
dan terbentuklah laktat. Akan tetapi bila iskemia menetap atau memburuk, terjadi
kerusakan seluler yang ireversibel karena pompa ion gagal produk toksik dari
metabolisme anaerob menyerang elemen struktur dari sel otak. Istilah penumbra
dipakai untuk daerah iskemik otak yang akan pulih bila aliran darah segera
diperbaiki.9,10
Trauma otak dapat secara primer langsung mengakibatkan kerusakan
permanen neuron, atau tersumbatnya pembuluh darah otak yang menyebabkan
iskemia secara langsung. Cedera otak sekunder merupakan cedera yang terjadi
setelah cedera otak primer, penyebabnya bisa sistemik atau intrakranial. Penyebab
sistemik adalah : hipoksia, hiperkapnia, hipotensi, anemia, hiperglikemia,
hiponatremia dan osmotic imbalance, hipertermia, sepsis, koagulopati dan
hipertensi. Penyebab intrakranial adalah : hematoma intrakranial, peningkatan ICP
(intrcranial pressure), edema serebral, vasospasme serebral, infeksi intrakranial,
hiperemi serebral.4,7,9
Tujuan utama pengelolaan cedera kepala adalah mengoptimalkan
pemulihan dari cedera kepala primer dan mencegah terjadinya cedera kepala
sekunder. Hal ini memerlukan optimalisasi keadaan sistemik untuk metabolisme
energi otak dan cerebral perfusion pressure (CPP) dan normalisasi intracranial
pressure (ICP).7
Kadar oxygen delivery (DO2) sangat ditentukan dari fungsi jantung,
hemoglobin dan saturasi oksigen dalam pembuluh darah arteri. PaO2 berpengaruh
sedikit sekali bahkan dalam beberapa literatur diabaikan. Oleh karena itu untuk
meningkatkan kadar oxygen delivery (DO2) perlu penanganan secara optimal pada
penderita cedera kepala, terutama pengelolaan prehospital. Tujuan terpenting
pengelolaan prehospital (awal kejadian cedera, tranportasi ke RS ataupun rujukan
ke pelayanan bedah saraf) adalah mempertahan jalan nafas dan oksigenasi yang
adekuat serta menjaga tekanan darah yang dapat mempertahankan tekanan perfusi
otak.12,13
Dari penelitan yang dilakukan terhadap penderita cedera kepala sedang
yang datang ke instalasi gawat darurat RS Hasan Sadikin Bandung yang dilakukan
pemeriksaan analisa gas darah segera setelah pasien datang menunjukkan kadar
oxygen delivery (DO2) rata-rata 840,26 ml O2/menit. Angka ini dibawah angka
normal yaitu 1000 ml O2/menit.

Terdapat korelasi yang bermakna antara kadar oxygen delivery dengan


length of stay pada pasien cedera kepala sedang. Nilai korelasi Pearson sebesar
-0,745 menunjukkan korelasi negative dengan kekuatan korelasi kuat. Korelasi
negatif menunjukkan bahwa semakin besar kadar oxygen delivery (DO2) maka
semakin pendek length of stay pasien. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
penderita cedera kepala sedang yang datang ke instalasi gawat darurat bedah
dengan oksigenisasi yang adekuat selama transportasi ke rumah sakit akan
memberikan dampak yang positif bagi pemulihan cedera kepala pasien dengan
makin cepatnya perawatan di rumah sakit.
BAB V
KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara


kadar oxygen delivery (DO2) dengan length of stay pada pasien cedera kepala
sedang dengan hubungan semakin besar kadar oxygen delivery (DO2) maka
semakin pendek length of stay pasien di rumah sakit.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1) Raj K Narayan, Suzanne K, Closed Head Injury in Principles of


Neurosurgery second edition, Elsevier Mossby, Edinburgh 2005
2) Mark S. Greenberg; Handbook of Neurosurgery sixth edition, Thieme
Medical Publisher, New York, 2006
3) L.M. Liau, M. Bergsneider, D.P. Becker, Pathology and Pathophysiology
of Head Injury, Youmans Neurological Surgery Fourth Edition Volume
III, E Books Edition
4) Andrew Beaumont, Anthony Marmarou, Response of The Brain to
Physical Injury, Neurosurgery The Scientific Basis of Clinical Practice
Third Edition Volume 1,Blacwell Science, London 2000
5) M. Baehr, M. Frotscher; Duus Topical Diagnosis in Neurology, 4th
completely revised edition ; Thieme, Stuttgart New York 2005
6) Pittman J, Cottrell JE. Cerebral protection and Resucitation in Handbook of
Neuroanesthesia, 3rd ed, Lipincott Williams and Wilkins, 1999
7) Schubert A. Brain protection ni Clinical Neuroanesthesia, Boston,
Butterworth-Heinemann, 1997
8) Simon M, Andrew B, Mark CB. Intensive Care, 2nd ed, Elsevier Churchill
Livingstone, 2006
9) Alex B. Valadka, Bian T.Andrews, Neurotrauma, Thieme Medical
Publisher, 2005
10) Lynelle N.B, Mechanical Ventilation and Intensive Respiratory Care,
WB Saunders Company, 1995
11) M.Sopiyudin Dahlan, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, PT
Arkans, 2004
12) Rob Law, H.Bukwirwa, Physiology of Oxygen Delivery
,
www.emedicine.com, downloaded May 20th, 2008
13) B.K Siesjo, Mechanism of secondary brain injury, www.emedicine.com,
downloaded May 20th, 2008

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai