Anda di halaman 1dari 19

Dinamika Gerak Lurus

7 November 2014 (Pertemuan Kedua)


Baik hukum I maupun hukum II Newton terdapat notasi σ 𝐹 , yang menyatakan
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda atau sistem benda.

Apa yang dimaksud resultan gaya?

Resultan gaya adalah suatu


gaya tunggal yang ekuivalen
dengan semua gaya yang
bekerja pada suatu benda
atau sistem yang ditinjau.

Oleh sebab itu kita perlu untuk mengenal berbagai jenis gaya yang
bekerja pada suatu benda.
TUJUAN

Menjelaskan karakteristik berbagai jenis gaya

Memberikan contoh berbagai jenis gaya yang terjadi dalam kehidupan


sehari-hari
Menggambar gaya berat, gaya normal dan gaya tegang tali dalam diskusi
pemecaha masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan
Memecahkan persoalan dinamika gerak lurus pada bidang datar, sistem
katrol dan bidang miring

Melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda

Menerapkan konsep hukum Newton dalam pemecahan masalah terkait


gerak benda

Mempresentasikan hasil diskusi


Ada empat jenis gaya yang bekerja
pada suatu benda, yaitu

Gaya berat

Gaya normal

Gaya tegangan tali

Gaya gesek
Apakah gaya berat itu?

Gaya berat sering disebut berat

Bagaimana membedakan antara massa dan berat ?

Massa adalah ukuran banyaknya Massa adalah ukuran kelembaman


materi yang dikandung oleh (kemampuan mempertahankan
suatu benda. keadaan gerak) suatu benda

Makin banyak materi yang dikandung suatu benda, makin besar massanya.
Lalu bagaimana dengan berat ?

Berat (diberi lambang w dari kata “weight”) adalah gaya gravitasi bumi
yang bekerja pada suatu benda.
𝒘 = 𝒎𝒈
Kemanakah arah gaya berat?

Karena berat adalah gaya yang selalu mengarah ke pusat bumi (gaya tarik bumi),
vektor berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat bumi

Ingat bahwa : arah gaya vektor gaya berat selalu tegak lurus ke bawah bagaimanapun
posisi benda diletakkan
Apakah gaya normal itu ?

Gaya normal didefinisiakn sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh
antara dua permukaan yang bersentuhan, yang arahnya selalu tegak lurus
pada bidang sentuh
Apakah gaya tegangan tali itu ?

Tegangan tali adalah gaya tegangan yang bekerja pada ujung-ujung tali
karena tali tersebut tegang

A B C P

Pada kedua ujung tali yang tegang timbul tegangan tali (diberi lambang T).
Dengan asumsi tali dianggap ringan (beratnya dapat diabikan), gaya tegangan
tali pada kedua ujung tali untuk tali yang sam dianggap sama besar.
Penerapan Hukum Newton (Dinamika Sederhana Tanpa Gesekan)

1. Bidang Datar yang Licin


a

F
𝐹𝑌

m
𝐹𝑋

Lantai licin

w=mg

𝐹𝑌 = 0
𝐹𝑋 = 𝑚𝑎
𝑁−𝑊 =0
𝐹 cos 𝜃 = 𝑚𝑎
𝑁=𝑊
𝐹 cos 𝜃
𝑁 = 𝑚𝑔 𝑎=
𝑚
2. Bidang miring
Gaya berat w=mg yang miring terhadap sumbu
X, kemudian kita urai menjadi komponen 𝑤𝑥
N
dan 𝑤𝑦 dengan

𝑤𝑥 = w sin 𝜃 = 𝑚𝑔 sin 𝜃
a
m 𝑤𝑦 = 𝑤 cos 𝜃 = 𝑚𝑔 cos 𝜃

𝑊𝑌 Benda tidak meloncat-loncat terhadap sumbu Y,


sehingga dengan menggunakan σ 𝐹𝑌 = 0
𝑊𝑋 +𝑁 − 𝑤𝑦 = 0
W
𝑁 = 𝑤𝑦 = 𝑚𝑔 cos 𝜃

Benda bergerakmenurun bidang miring (sumbu x), dengan percepatan a.


Dengan menggunakan σ 𝐹𝑋 = 𝑚𝑎, percepatannya
෍ 𝐹𝑋 = 𝑚𝑎

+𝑤𝑥 = 𝑚𝑎
𝑚𝑔 sin 𝜃 = 𝑚𝑎
𝑎 = 𝑔 sin 𝜃
Benda akan bergerak turun sepanjang permukaan bidang
miring (sumbu x ) dengan percepatan a. Untuk
mendapatkan perumusan percepatan(a) perhatikan gaya-
gaya yang bekerja pada benda untuk masing-masing
sumbu koordinatnya
Pada sumbu y benda tidak bergerak
SFY = 0
N – WY = 0
N = WY = W cosa
W=mg
a N = m.g. cosa

KE PUSAT BUMI
Pada sumbu x benda bergerak meluncur ke bawah
SFX = m.a
m.g.sina = m.a
Percepatan benda saat
a = g.sina
meluncur ke bawah
3. Sistem Katrol

Katrol licin (jika 𝑚1 > 𝑚2 ) Tinjau benda 1 Tinjau benda 2

𝑇1 𝑇2
𝑇2
𝑎1 𝑎2
𝑎1
𝑚1 𝑚2 𝑎2
𝑇1
𝑚2
𝑚1
𝑊1 𝑊2

𝐹𝑌 = 𝑚1 𝑎1
Eliminasi T dari persamaan 1 dan 2 𝐹𝑌 = 𝑚2 𝑎2
𝑤1 − 𝑇1 = 𝑚1 𝑎1
𝑇2 − 𝑤2 = 𝑚2 𝑎2
𝑚1 . 𝑔 − 𝑇 = 𝑚1 . 𝑎 𝑚1 . 𝑔 − 𝑇 = 𝑚1. 𝑎
𝑇 − 𝑚2 . 𝑔 = 𝑚2. 𝑎
𝑇 − 𝑚2 . 𝑔 = 𝑚2 . 𝑎
𝑚1 . 𝑔 − 𝑚2 . 𝑔 = 𝑚1 . 𝑎 + 𝑚2 . 𝑎
𝑔 𝑚1 − 𝑚2 = 𝑎 𝑚1 + 𝑚2

𝑔 𝑚1 − 𝑚2
𝑎=
𝑚1 + 𝑚2
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada Benda A

T SFA = mA.a
a T
B WA – T = mA.a…………(I)
WB T
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada Benda B
T
SFB = mB.a
A
T - WB = mB.a…………(II)
WA a
Jika pers (I) dan (II) dijumlah
diperoleh :
Benda B naik dan benda A turun WA - WB = (mA + mB).a
dengan percepatan yang sama g(mA - mB ) = (mA + mB).a
yaitu a , percepatan ini di sebut
percepatan system. Untuk g(mA - mB )
mendapatkan rumus percepatan a. a=
Perhatikan gaya-gaya yang mA + mB
bekerja pada masing-masing
benda.
4. Pada tegangan tali

F
𝑚1 𝑚2 𝑚3

Tinjau benda 1

a Resultan gaya terhadap sumbu y saling meniadakan


𝑇1
𝑚1
𝑇1
𝑎1 = 𝑇1 = 𝑎1 𝑚1
𝑚1
Tinjau benda 2
a 𝑇2 − 𝑇1
𝑎2 = 𝑇2 − 𝑇1 = 𝑎2 𝑚2
𝑚2 𝑇2 = 𝑇1 + 𝑎2 𝑚2
𝑇1 𝑇2
𝑚2

Tinjau benda 3 𝐹 − 𝑇2
𝑎3 = 𝐹 − 𝑇2 = 𝑎3 𝑚3
a 𝑚3 𝐹 = 𝑇2 + 𝑎3 𝑚3

𝑇2 𝑚3 F Karena licin, 𝑎1 =
𝑎2 = 𝑎3 = 𝑎
𝐹= 𝑇2 + 𝑎3 𝑚3
𝐹= 𝑇1 + 𝑎2 𝑚2 + 𝑎3 𝑚3
𝐹= 𝑎. 𝑚1 +𝑎2 𝑚2 +𝑎3 𝑚3
𝐹= 𝑎 𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3
𝐹
𝑎=
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3
Sebuah balok massanya 2kg meluncur tanpa kecepatan awal sepanjang bidang
miring yang licin. Sudut kemiringan bidang terhadap horisontal 300, g = 10 m/s2.
Hitunglah :
a.Gaya normal pada balok
b.Kecepatan balok setelah meluncur selama 3 sekon
Diketahui Pada sumbu Y benda tidak
m = 2 kg bergerak maka
a= 300
g = 10 m/s2. SFy = 0
N – Wy = 0
N = Wy = 10V3 N
Ditanya :
a. N = …. ? b. Komponen gaya berat W=mg
b. v =……? pada sumbu x
Jika t = 3 s Wx = W sin a a
= m.g. sin300
Jawab : = 2.10. ½
a. Gaya Normal N = 10 N
Komponen gaya berat benda Pada sumbu x benda bergerak (GLBB) maka :
pada sumbu y SFx = m.a
Wx = m.a
Wy = W cos a 10 = 2.a  a = 5 m/s2
= m.g. cos 300 v = vo + a.t
= 2.10. ½V3 v = 0 + 5. 3
= 10V3 N v = 15 m/s
Dua buah balok A dan B massanya masing-masing 15 kg dan 10 kg. Berada
diatas permukaan bidang datar licin dan dihubungkan dengan tali. Kemudian B
ditarik dengan gaya mendatar sebesar 50 N. Tentukan :
a. Percepatan yang terjadi pada kedua benda tersebut
b. Besarnya tegangan tali
a
Diketahui A B
mA = 15 kg F
T T
mB = 10 kg
F = 50 N

Ditanya :
a. a = …. ? b. Tegangan Tali
b. T =……? Perhatikan benda A
SFx = mA.a
Jawab : T = mA . a
a. Percepatan system = 15 . 2 = 30 N
SFx = mB.a Atau Perhatikan benda B
T – T + F = (mA + mB).a SFx = mB.a
a = F/( mA + mB ) F – T = mB . a
= 50/( 15 + 10 ) 50 – T = 10.2
= 2 m/s2 50 – T = 20
T = 50 – 20 = 30 N
Katrol dianggap licin, tali sangat lentur dan massanya diabaikan. Jika benda A
massanya 8 kg dan massa benda B 12 kg, dan g = 10 m/s2. Tentukan :
a. Percepatan gerak system
b. Besarnya tegangan tali penghubung ke dua benda

Diketahui b. Tegangan Tali


mA = 8 kg
mB = 12 kg Perhatikan benda A T
a
g = 10 m/s2 SFx = mA.a T

T - WA = mA . a A
Ditanya :
a. a = …. ? T – mA .g = mA . a
WA T
b. T =……? T = (mA . a + mA . g )
T
= ( 8. 2 + 8. 10 )
Jawab :
= 96 N B
a. Percepatan system
Atau
g.(mB - mA) WB a
a= Perhatikan benda B
mA + mB SFx = mB.a
10(12 - 8 ) WB – T = mB . a
a= mB.g – T = mB . a
12 + 8
T = (mB . g - mB . a )
T = ( 12.10 – 12.2 )
a = 2 m/s2
T = 120 – 24 = 96 N
NA Balok A massanya 4 kg diletakkan pada bidang
NA mendatar yang licin, balok B massanya 6 kg
a digantungkan pada tali yang disangkutkan pada
T T katrol dan ujung tali yang lain diikatkan pada balok
T T A. Hitunglah :
A A a. Percepatan gerak ke dua balok (system)
b. Besarnya tegangan tali penghubung ke dua
benda . g = 10 m/s2.

T Diketahui b. Tegangan Tali


T mA = 4 kg Perhatikan benda A
mB = 6 kg SFx = mA.a
wA g = 10 m/s2 T = mA . a
wA
Ditanya : T = 4. 6 = 24 N
B a. a = …. ? Atau
b. T =……?
Perhatikan benda B
Jawab : SFx = mB.a
a.Percepatan WB – T = m B . a
wB
system mB.g – T = mB . a
T
T g( mB ) T = (mB . g - mB . a )
a= T = ( 6.10 – 6.6 )
mA + mB T = 60 – 36 = 24 N
B
10.(6)
a a=
6+4

wB a = 6 m/s2

Anda mungkin juga menyukai