Anda di halaman 1dari 116

PENYAKIT TIDAK MENULAR

DAN FAKTOR RISIKONYA


PENYEBAB KEMATIAN
TERTINGGI DI INDONESIA 2014
Sumber : SRS 2014(Balitbangkes Kemenkes RI)
STROKE
Jantung dan Pembuluh Darah
Diabetes Melitus dan komplikasinya
Tuberkulosis pernapasan
Hipertensi dan Komplikasinya
Penyakit Saluran Pernafasan bawah
Hepatitis/Liver
Kecelakaan lalu Lintas
Pneumonia
Diare disertai Infeksi
Pencernaan

LAKI-LAKI dan PEREMPUAN


PENYAKIT TIDAK MENULAR
Faktor Risiko dan Fase Akhir
Risiko Melekat
•Umur, Sex
•Keturunan dll
Faktor Risiko / Fase Akhir
Penyakit Antara
• PJK - PD
• Hipertensi • Stroke
Risiko Perilaku • Hiperglikemi • Diabetes
• Merokok • PPOK
• Diet
• Obesitas
• Dislipidemia • Ginjal Kronik
• Alkohol
• Lesi Pra kanker • Kanker
• Aktifitas Fisik
• Stress • Bronkhitis/
Emfisema/
• Cedera
Efusi Pleura • Thalassemia
• Lupus
• Osteoporosis
Faktor Lingkungan :
Globalisasi, Sosio-ekonomi
Budaya, Modernisasi, Polusi dll
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR dan CEDERA

P. Jantung

Merokok

Kanker

Diet
Diabetes

Kurang aktifitas fisik Penyakit Paru


Kronik

Stroke

Alkohol
Cedera
HIPERTENSI (1)

PENGERTIAN
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah secara menetap ≥ 140/90 mmHg.
 Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga
penderita tidak merasa sakit.

GEJALA DAN TANDA:


1. Sakit kepala 2. Kelelahan
3. Mual dan muntah 4. Sesak napas
5. Napas pendek (terengah-engah) 6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur 8. Mata berkunang-kunang
9. Mudah marah 10.Telinga berdengung
11.Sulit tidur 12.Rasa berat di tengkuk
HIPERTENSI (2)
FAKTOR RISIKO
 Umur
 Jenis kelamin
 Keturunan
 Obesitas
 Merokok
 Kurang aktifitas fisik
 Konsumsi garam berlebihan
 Dislipidemia
 Konsumsi alkohol berlebih
 Psikososial dan stres
HIPERTENSI (4)

PERTOLONGAN PERTAMA
Secepatnya bawa ke puskesmas / RS terdekat

PENCEGAHAN
• Tidak merokok
• Olahraga / aktifitas fisik teratur
• Pola makan sehat seimbang : rendah garam
dan lemak, tinggi serat
• Pemeriksaan kesehatan rutin
PENYAKIT JANTUNG KORONER (1)
PENGERTIAN :
 Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi
akibat penyempitan pembuluh darah koroner dan dapat
menyebabkan serangan jantung

GEJALA DAN TANDA :


•Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat , rasa sakit, terjepit, atau
terbakar di dada
•Nyeri ini menjalar ke seluruh dada, bahu kiri, lengan kiri, punggung (di
antara kedua belikat), leher dan rahang bawah, terkadang di ulu hati
sehingga dianggap sakit maag
•Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
•Lamanya 20 menit bahkan lebih.
•Disertai keringat dingin, rasa lemah, berdebar
•Terkadang sampai pingsan
PENYAKIT JANTUNG KORONER (2)
FAKTOR RISIKO :
 Riwayat keluarga
 Umur
 Jenis kelamin
 Hipertensi
 Merokok
 Diabetes Mellitus
 Dislipidemia / Metabolisme lemak yang abnormal
 Obesitas
 Kurang aktifitas fisik
 Pola makan
 Stres
PENYAKIT JANTUNG KORONER (3)
PERTOLONGAN PERTAMA :
 Panggil dokter atau segera dirujuk
PENCEGAHAN :
• Tidak merokok
• Olahraga / aktifitas fisik teratur
• Pola makan sehat seimbang : rendah garam dan lemak,
tinggi serat
• Pemeriksaan kesehatan rutin
STROKE (1)
• Stroke adalah kejadian sakit tibatiba, disebabkan
gangguan peredaran darah ke otak akibat
sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak
• GEJALA DAN TANDA
“SEGERA” yaitu:
– Senyum yang tidak simetris
– Gerak anggota tubuh yang melemah atau tidak
dapat digerakkan secara tiba-tiba
– Suara yang pelo, parau, atau menghilang
STROKE (2)
• FAKTOR RISIKO MAYOR
- Umur > 65 tahun
- Riwayat stroke/peny. Jantung/peny. Pembuluh
darah perifer dalam keluarga
- Hipertensi
- DM
- Merokok
- Atrial fibrilasi
STROKE (3)
• FAKTOR RISIKO MINOR
- Umur 35 -45 tahun - Obesitas
- Jenis kelamin - Kontrasepsi oral
- Ras / bangsa - Stres
- TIA - Migrain
- Peny. Jantung - Terapi hormon post
- Pasca stroke menopause
- Dislipidemia - Inaktifitas fisik
- Konsumsi alkohol
- Penyalahgunaan obat
STROKE (4)
• PERTOLONGAN PERTAMA
- secepatnya dirujuk
- pengobatan segera dapat menyelamatkan nyawa

• PENCEGAHAN
- tidak merokok
- olahraga / aktifitas fisik teratur
- pola makan sehat dan seimbang
- pemeriksaan kesehatan rutin
Diabetes Melitus (1)
PENGERTIAN
adalah suatu penyakit menahun yang ditandai dengan
kadar gula dalam darah melebihi nilai normal.
Kadar gula darah normal GDS<200 mg/dL dan GDP <126
mg/dL.
GEJALA DAN TANDA
Gejala klasik : banyak minum , banyak makan , banyak kencing
disertai penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Seringkali disertai gejala penyerta, seperti : gatal - gatal,
mengantuk, kesemutan, mata kabur, impotensi, dan
keputihan pada wanita
Diabetes Melitus (2)
FAKTOR RISIKO
- Usia > 45 tahun
- Riwayat keluarga
- Riwayat pernah menderita diabetes gestasional
- Riwayat berat badan lahir dengan berat badan < 2500
gr
- Obesitas
- Kurang aktifitas fisik
- Hipertensi
- Riwayat dislipidemia
- Punya riwayat penyakit kardiovaskuler
- Diet tidak sehat
TATALAKSANA DIABETES
KONSELING LATIHAN JASMANI
1 2

3 PERENCANAAN MAKAN 4 MINUM OBAT TERATUR


KANKER LEHER RAHIM
• Adalah keganasan yang terjadi dari sel leher rahim
• Penyebab :
hampir seluruh kanker leher rahim disebabkan
HPV (99,7%)
• Risiko terjadinya infeksi HPV :
hampir 100% ditularkan melalui hubungan seksual.
Lesi prakanker terjadi dalam waktu 2-3 tahun
setelah infeksi dan bila tidak diobati akan menjadi
kanker leher rahim dalam waktu 3 – 17 tahun
Faktor Risiko
Kanker Leher Rahim :

merokok
Sistem imun menurun

Berganti-ganti
Pasangan seksual

Ibu & saudara perempuan


terkena kanker leher rahim

Usia hub sex <20 tahun

Penyakit menular Riwayat papsmear sblmnya abN


seksual
GEJALA DAN TANDA
• Perdarahan dan nyeri saat berhubungan
seksual
• Perdarahan di luar masa menstruasi
• Keputihan yang berbau busuk
• Keputihan bercampur darah
• Nyeri panggul
• Gangguan saat buang air kecil atau besar
Deteksi Dini

IVA = Inspeksi dengan Asam Asetat


Apa itu IVA?
 Melihat leher rahim untuk mendeteksi abnormalitas setelah mengoleskan
larutan asam asetat (asam cuka) (3-5%)
 Asam asetat menegaskan dan menandai lesi pra-kanker dengan perubahan
warna agak keputihan (acetowhite change).

Normal NIS III


Gambaran Leher Rahim
pada Krioterapi

Sebelum diobati Saat sesudah 4 bulan


dilakukan krioterapi berikutnya
KANKER PAYUDARA
• Adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam
jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
maupun jaringan ikat payudara.
• Penyebab : penyebab pasti tidak diketahui, tetapi
ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan
seorang wanita menjadi lebih mudah menderita
kanker payudara
GEJALA DAN TANDA KANKER PAYUDARA
 Haid pertama pada usia < 12 tahun
 Berhenti haid (menopause) pada usia > 50 tahun
 Kehamilan pertama pada usia > 35 tahun
 Riwayat keluarga pernah menderita kanker payudara
 Tidak mempunyai anak
 Tidak menyusui
 Riwayat tumor jinak sebelumnya
 Berat badan berlebih
 Kebiasaan makan tinggi lemak dan kurang serat
 Perokok aktif dan pasif
 Konsumsi alkohol
 Pemakaian obat hormonal dalam waktu lama
 Penekanan pada payudara terus menerus dalam waktu lama
Stadium lanjut (IV)
FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA
Adanya perubahan ukuran dan bentuk
payudara
Adanya lipatan atau cekungan pada kulit
payudara
Keluar cairan nanah atau darah dari puting
susu
Benjolan atau penebalan di dalam
payudara atau bawah lengan
Pemeriksaan Payudara Sendiri

Dianjurkan pada setiap wanita dewasa dan tua


secara teratur, sebulan sekali dalam waktu seminggu
setelah selesai menstruasi
Pemeriksaan dikerjakan dengan:
a). Inspeksi (melihat) payudara dimuka cermin
b). Palpasi (meraba) payudara waktu berdiri dan
berbaring
c). Memijat puting susu dengan jari
Pemeriksaan dikerjakan dengan menggunakan
telapak ujung-ujung jari tangan ke-2 sd 5.
Pemeriksaan dengan palpasi dikerjakan secara
sirkulair atau radiair
Memijat puting susu dengan jari
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK)
PENGERTIAN
PPOK adalah penyakit kronik saluran napas yang ditandai dengan
hambatan aliran udara ke dalam paru-paru (khususnya ekspirasi).
Penyakit ini biasanya irreversible dan bersifat progresif (berkembang)
perlahan.

GEJALA DAN
TANDA Faktor risiko PPOK adalah :
• Sesak napas a.Riwayat Merokok
• Batuk berdahak b.Polusi udara
kronik c. Infeksi Saluran Napas Bawah berulang.
Asma
PENGERTIAN
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan)
saluran napas yang disebabkan hipereaktifitas bronkus,
sehingga menimbulkan gejala berupa mengi, sesak napas,
rasa berat di dada, dan batuk terutama malam atau dini hari.
Bersifat reversibel dan dapat berulang.
GEJALA DAN TANDA Gejala tersebut mempunyai ciri khas
Gejala Asma dapat • Ada faktor pencetus
berupa : • Berulang atau hilang timbul
•Batuk, berdahak • Memburuk pada malam hari
• Dapat reda spontan atau dengan
• Sesak napas
pengobatan
•Napas berbunyi (mengi)
•Ada riwayat keluarga
yang asthma/alergi
Faktor pencetus adalah faktor yang dapat memicu

 bulu binatang
 asap rokok
 asap rumah tangga
 debu
 bau-bauan yang menusuk
 obat semprot pembunuh serangga
 tepung sari dari bunga/tumbuhan
 perubahan cuaca
 kecapaian, kelelahan
 psikologis/stres
 Influenza
 Makanan/minuman tertentu : ikan laut, udang, kedelai, telur,
susu, minuman bersoda
 Obat-obatan tertentu : aspirin, antibiotik, steroid
PENGENDALIAN GANGGUAN CEDERA
A.

C GIGITAN
KECELAKAAN
LALU LINTAS JATUH
E TENGGELAM HEWAN

D
KESAKITAN
E
KECACATAN
R
KEMATIAN
A
TINDAK TERBAKAR KERACUNAN
KEKERASAN

CEDERA LAINNYA
POSBINDU PTM
Kepercayaan dan Perilaku Masyarakat :
• PTM merupakan penyakit Keturunan dan
penyakit usia lanjut
• PTM Tidak mempunyai gejala
• Sekitar 75% tidak pernah cek kesehatan
Prevalensi Hipertensi, 2013 Prevalensi Diabetes, 2013
Tidak
Hipertensi Tidak Terdiagnosis
Diabetes Terdiagnosis

Hipertensi

Hipertensi Terdiagnosis Diagnosed Hypertention


Normal
2/27/2019 Diabetes Tidak Terdiagnosis
40
Riskesdas, 2013
PENGERTIAN
POSBINDU PTM
 Merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
• kegiatan deteksi dini,
• pemantauan ,
• dan tindak lanjut dini
FAKTOR RISIKO PTM secara mandiri dan berkesinambungan

2/27/2019 41
TUJUAN
Meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat terhadap faktor
risiko PTM melalui pemberdayaan dan peran serta
masyarakat dalam deteksi dini, pemantauan faktor risiko
PTM dan tindak lanjut dini

SASARAN KEGIATAN
Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM usia > 15
tahun

2/27/2019 42
WADAH KEGIATAN
• Posbindu PTM dapat dilaksanakan secara bersama-sama /
terintegrasi dengan kegiatan masyarakat yang sudah aktif
dan rutin seperti majelis taklim, karang taruna, Persadia,
klub jantung sehat, kelompok kebaktian, dll

• Dapat dikembangkan pada kelompok masyarakat khusus


seperti kelompok jamaah haji, anak sekolah, karyawan /
pekerja, pengemudi di PO bis, Lapas, dll

• Dapat bersama-sama dengan program atau pelayanan


lainnya seperti Posyandu Balita, Posyandu Lansia,
Puskesmas Keliling, dll
2/27/2019 43
PELAKU KEGIATAN
• Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan oleh kader
kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari
masing-masing kelompok / organisasi / lembaga/ tempat
kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM,
yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk
melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-
masing kelompok atau organisasinya.

• Pembinaan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan


Kab/Kota

2/27/2019 44
Selanjutnya
Dimana ? Kegiatan ? ?

Deteksi dini dan Konseling / edukasi


kesehatan melalui pemantauan faktor Pemantauan

Kegiatan Bindu PTM


Rumah Tangga
risiko PTM terintegrasi dan dilakukan FR. PTM
secara rutin dan periodik
rutin
Monitoring FR Perilaku :

Sekolah • Merokok • Alkohol Tidak


• Makan buah sayur • Riwayat penyakit
• Aktivitas Fisik keluarga Berisiko

Tempat Kerja Monitoring FR


Antara : Konseling :
• Obesitas
• Hipertensi • Stop merokok Berisiko
• Hiperglikemi • Diet,
KBIH • Hiperkolesterol • Stress
• Uji Fungs paru • Self Care
sederhana • CERDIK
• Amfetamin • PATUH
Rujuk ke
PO Bus /Terminal • Pem.Klinis Payudara Fasyankes
• IVA Primer
Penyuluhan Olah raga / Simulasi /
/KIE Aktivitas fisik Demo
Tempat Umum / Mall
Kegiatan “Posbindu PTM ”

Pendaftaran Pemeriksaan Antropometri Ukur Tekanan


Darah

Pemeriksaan Gula Pencatatan Aktifitas Fisik


Konseling-Edukasi
dan Kolesterol Bersama
Darah

46
PENJENJANGAN KEGIATAN
POSBINDU-PTM

Posbindu Dasar Posbindu Utama


Wawancara Terarah Faktor
Risiko dengan Instrumen Layanan
Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi Posbindu Dasar
Badan, Indeks Massa Tubuh

Pemeriksaan Tekanan Darah


Pemeriksaan
Pelayanan Konseling dan lainnya
Penyuluhan
Kriteria Pengendalian
Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Baik Sedang Buruk
Gula darah puasa 80-109 110-125 126
Glukosa darah 2 jam 80-144 145-179 180
Glukosa darah sewaktu 80-144 145-199 200
Kolesterol darah total < 150 150-189 190
Trigliserida <140 140-150 > 150
Tekanan darah <130/80 130-  140/90
139/80-90
Indeks Masa Tubuh 18,5-22,9 23-24 >25
(IMT)
Lingkar Perut P < 90cm; W - P >90 cm; W >80
<80cm cm
Arus Puncak Ekspirasi Nilai APE> Nilai - Nilai APE ≤ Nilai
. Prediksi Prediksi
Jangka Waktu Pemantauan
Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Orang Faktor Penderita
Sehat Risiko PTM
Glukosa darah puasa 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah 2 jam 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah sewaktu 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Kolesterol darah total 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 Bulan sekali
Trigliserida 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 Bulan sekali
Tekanan darah 3 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Indeks Masa Tubuh (IMT) 3 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lingkar Perut 3 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali

. Arus Puncak Ekspirasi 1 tahun sekali 3 bulan sekali 1 bulan sekali


Pelatihan Petugas Masyarakat
Pelaksana Posbindu PTM

Peningkatan Pengetahuan mengenai PTM


dan Faktor Risikonya termasuk upaya
pencegahannya.

Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan


dalam Monitoring FR.PTM

Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan


Konseling dan Tindak Lanjut Dini

Peningkatan Kemampuan Manajemen


Posbindu PTM dalam menjaga
keberlangsungannya
PENGORGANISASIAN

Petugas 2 Melakukan
wawancara

Melakukan
Petugas 3 Pengukuran
FR.PTM
Petugas I Melakukan

Bertanggung jawab
Petugas 4 Konseling dan
Edukasi
dan mengkoordinir
seluruh aktifitas
Posbindu PTM Melakukan
Petugas 5 Pencatatan
PERALATAN DAN LOGISTIK PENUNJANG
POSBINDU PTM

Tinggi Badan
Pita Lingkar Alat Ukur Tensimeter
Timbangan Badan Gula Darah dan
Kolesterol
WAKTU PENYELENGGARAAN
• SEBULAN SEKALI
• HARI DAN WAKTU YANG DIPILIH SESUAI
DENGAN KESEPAKATAN, MENYESUAIKAN
SITUASI DAN KONDISI SETEMPAT

2/27/2019 53
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
• Petugas Kesehatan dari Puskesmas dan Dinas
Kesehatan setempat
 supervisi, fasilitasi dan asistensi teknis
• Target  petugas pelaksana Posbindu PTM
dan masyarakat peserta Posbindu PTM
• Monitoring  setiap bulan
• Penilaian sekali setahun
• Tujuan perencanaan dan peningkatan
penyelenggaraannya
PEMBIAYAAN

Pemanfaatan: Sumber:
Inisiasi Pemerintah
Perencanaan

Sektor Swasta dengan


Pelaksanaan CSR

Monitoring Masyarakat (Iuran,


Jimpitan, Tabungan
Sosial, dan lainnya
Evaluasi
SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM BERBASIS
BINDU PTM
Mencatat 18 Faktor risiko PTM
• Interview, (Merokok,Diet, Aktifitas Fisik, Konsumsi
Alkohol)
• Pemeriksaan Fisik (IMT, LP, Tekanan Darah)
• Pemeriksaan Darah: Glukosa, Kolesterol
• Fungsi Paru, Alkohol Pernafasan, Tes Amfetamin,
Pemeriksaan Payudara Klinis
• Konseling: IVA, Stop Merokok, Potensi Cidera

• Monitoring Faktor Risiko PTM dan TL


• Individual :memiliki faktor risiko, monitoring
kepatuhan gaya hidup sehat, rekomendasi,
konseling
• Komunitas (Posbindu): proporsi risiko,cakupan
• Populasi (Desa): Proporsi risiko dan cakupan

• Diseminasi: SMS, sajian data (tabel, grafik, chart, GIZ

• Pemanfataan/tindak lanjut
• Individual: RM elektronik, kepedulian, rujukan
• Komunitas: Mawas diri
• Populasi: akses pelayanan, SD intervensi
• Pemerintah Lokal: analisis data dan peningkatan
program pencegahan pada fasyankes primer dalam
wilayah kerjanya
PEMBINAAN

• Cakupan Sasaran
Desa/Kelurahan • Pembinaan Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
• Tingkat Perkembangan Bindu PTM
Posbindu • Pembinaan Komunitas
2/27/2019 58
Cakupan Kegiatan Posbindu

Tolak Ukur Merah Hijau


Merokok < 10 % ≥ 10%
Konsumsi Sayur dan Buah < 10 % ≥ 10%
Aktifitas Fisik < 10 % ≥ 10%

Konsumsi Minuman Beralkohol < 10 % ≥ 10%

Penyuluhan Rokok < 10 % ≥ 10%

IMT < 10 % ≥ 10%

Lingkar Perut < 10 % ≥ 10%

Tekanan Darah < 10 % ≥ 10%

Fungsi Paru Sederhana < 10 % ≥ 10%


Gula Darah < 10 % ≥ 10%
Kolesterol Total Darah < 10 % ≥ 10%
Trigliserida Darah < 10 % ≥ 10%
Benjolan Payudara ( P 30-50 Th) < 10 % ≥ 10%
IVA ( P 30-50 Thn) < 20 % ≥ 20%
Cakupan Kegiatan Posbindu

Tolak Ukur Merah Hijau


Penyuluhan Rokok < 10 % ≥ 10%
Kadar Alkohol Pernafasan < 10 % ≥ 10%
Kadar Amfetamin Urin < 10 % ≥ 10%

Target Cakupan disesuaikan setiap tahun


Proporsi Faktor Risiko PTM

Tolak Ukur Merah Hijau


Kurang Makan Buah dan Sayur >90 % ≤ 90%
Kurang Aktifitas Fisik >26 % ≤ 26%
Merokok >30 % ≤ 30%

Konsumsi Minuman Beralkohol >20 % ≤ 20%

IMT ≥ 25 (Obesitas) >20 % ≤ 20%

Obesitas Sentral >26 % ≤ 26%

Tekanan Darah Tinggi >25 % ≤ 25 %

Fungsi Paru Sederhana tidak normal >4 % ≤ 4%

Hiperglikemia >6,5 % ≤ 6,5%


Hiperkolesterolemia >1 % ≤1%
Benjolan Payudara positif > 2 0/00 ≤ 2 0/00

IVA positif >3 % ≤ 3%


Kadar Alkohol dalam darah positif >1 % ≤ 1%
Proporsi Faktor Risiko PTM

Tolak Ukur Merah Hijau


Penyuluhan Rokok < 80 % ≥ 80%
Penyuluhan IVA dan CBE ( P 30-50 Th) < 80 % ≥ 80%
Penyuluhan Potensi Cedera < 80 % ≥ 80%
BENTUK PEMBINAAN
• Peningkatan Kapasitas Petugas
Pelaksana Posbindu
• Forum Komunikasi/Sarasehan
• Pemilihan
Desa/Kelurahan/Kelompok
Masyarakat/Instansi terbaik
dalam penyelenggaraan
Posbindu PTM
• Pelaksanaan studi banding
• Pendampingan dari Puskesmas

2/27/2019 63
PEMBAGIAN PERAN
Propinsi

Advokasi
Dukungan
Kebijakan
Kabupaten/Kota
Lokal
Advokasi dan
Kebijakan Lokal

Fasilitasi dan
Asistensi Teknis Puskesmas
Fasilitasi dan Monev dan
Asistensi Teknis Supervisi Fasilitasi dan Pembinaan
Asistensi Tenis Pengembangan
Monev dan Pengembangan Desa/Wilayah
Jejaring Kerja
Supervisi Jejaring Kerja Posbindu PTM ber-Posbindu
PPTM
Pengembangan
Jejaring Kerja
64
PENGUKURAN FAKTOR RISIKO PTM
DI POSBINDU PTM
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Faktor Risiko dan Fase Akhir
Risiko Melekat
•Umur, Sex
•Keturunan dll
Faktor Risiko / Fase Akhir
Penyakit Antara
• PJK - PD
• Hipertensi • Stroke
Risiko Perilaku • Diabetes
• Hiperglikemi
• Merokok • PPOK
• Diet
• Obesitas
• Dislipidemia • Ginjal Kronik
• Alkohol
• Lesi Pra kanker • Kanker
• Aktifitas Fisik
• Stress • Bronkhitis/
Emfisema/
• Cedera
Efusi Pleura • Thalassemia
• Lupus
• Osteoporosis
Faktor Lingkungan :
Globalisasi, Sosio-ekonomi
Budaya, Modernisasi, Polusi dll 66
Pra Kegiatan Posbindu
Olah Demo makanan
Penyuluhan sehat Pengajian dll
raga

Kegiatan Posbindu
Meja 1 -Pendaftaran -Memberi nomer urut
-Menyalin KMS ke buku register -Menyalin KMS ke buku register sesuai
nomer urut
Meja 2 Wawancara Hasil wawancara dicatat pd KMS

Meja 3 Pengukuran TB,BB (IMT), LP Hasil pengukuran dicatat pd KMS

Meja 4 Pengukuran TD, GDA, Kol, APE, dll Hasil pengukuran dicatat pd KMS

Meja 5 Identifikasi FR PTM, konseling, -Konseling sesuai FR PTM


tindak lanjut -Rujukan bila perlu, catat di KMS
MENGUKUR BERAT BADAN
PERSIAPAN
 Letakkan alat timbangan pada lantai keras dan datar
 Responden yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan
jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci
 Pastikan timbangan pada nilai nol (0).

PROSEDUR
• Responden diminta naik ke alat timbang dengan
posisi kaki di tengah, tidak menutupi jendela baca
• Posisi tegak lurus, lutut lurus, tangan lurus ke bawah
telapak tangan rapat pada tubuh, pandangan ke depan.
• Baca nilai yang tertera.
MENGUKUR TINGGI BADAN
MENGUKUR IMT / BMI

No. Nilai IMT Klasifikasi Risiko Penyakit


1. ≤ 18,5 BB Kurang Rendah
2. 18,5- 22,9 BB Normal Rata rata
3. 23 – 24,9 Gemuk dengan risiko Meningkat
4. 25,0 – 29,9 Obesitas Tingkat I Sedang
5. ≥30 Obesitas Tingkat II Berbahaya

Contoh cara menghitung IMT:


• Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat
badan 38 kg.
38
----------------- = 17,3
(1,48 X 1,48) m
MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)
Normal ;
laki-laki ; LP ≤ 90 cm dan perempuan LP 80 ≤ cm
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
TENSIMETER DIGITAL
ALAT DAN BAHAN
– Tensimeter digital
– Manset besar
– Batu baterai AA

PEMASANGAN BATERAI
– Balikkan alat, hingga bagian bawah menghadap atas
– Buka tutup baterai sesuai tanda panah
– Masukkan 4 buah baterai “AA” sesuai arah yg benar

PENGGANTIAN BATERAI
– Matikan alat sebelum mengganti baterai
– Keluarkan baterai jika alat tidak akan digunakan > 3 bulan
– Jika baterai dikeluarkan >30 detik, maka tanggal/waktu perlu
disetting kembali
– .Buang baterai yg sudah tidak terpakai
– Jika tanda baterai bersilang muncul, segera ganti baterai dengan
yang baru
Prosedur Pengukuran (1)

• Tekan tombol “START/STOP” utk mengaktifkan alat

• Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden


sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik sprti olahraga,
merokok & makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan
juga duduk beristirahat setidaknya 5 – 15 menit sebelum
pengukuran.

• Hindari melakukan pengukuran dlm kondisi stress. Pengukuran


sebaiknya dilakukan dlm ruangan yg tenang & dlm kondisi tenang
dan posisi duduk.
Prosedur Pengukuran (2)

• Pastikan responden duduk tegak dgn posisi kaki tidak


menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh
lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja
sehingga manset yang sudah terpasang sejajar
dengan jantung pasien.
• Singsingkan lengan baju pd lengan bagian kanan
responden & memintanya utk tetap duduk tanpa
banyak gerak dan berbicara pd saat pengukuran.
Apabila responden menggunakan baju berlengan
panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan
lipatan baju tdk terlalu ketat sehingga tdk menghambat
aliran darah di lengan.
Prosedur Pengukuran (3)

• Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan


telapak tangan terbuka ke atas.
• Selama pengukuran jangan memegang manset
• Jika pengukuran selesai, manset akan
mengempis kembali dan hasil pengukuran
akan muncul. Alat akan menyimpan hasil
pengukuran secara otomatis.
• Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat.
Jika anda lupa mematikan alat, maka alat
akan mati dgn sendirinya dalam 5 menit.
Prosedur Penggunaan Manset
• Masukkan ujung pipa manset pd bagian alat
• Perhatikan arah masuknya perekat manset.
• Pakai manset, perhatikan arah selang.

• Perhatikan jarak manset dgn garis liku lengan ± 1 – 2 cm


• Pastikan selang sejajar dgn jari tengah, dan posisi lengan
terbuka ke atas
• Jika manset sudah terpasang dgn benar, rekatkan manset
• Posisi duduk atau berbaring ( sebaiknya berbaring ).
• Manset 2/3 lengan atas, ujung bawah manset 2 jari di atas lipatan
lengan.
• Raba denyut nadi Arteri Brachialis, pompa sampai denyut nadi
tidak teraba, letakan stetoskop di atasnya turunkan tekanan
perlahan.
• Saat denyut nadi mulai terdengar lihat angka pada tensimeter
(TD sistolik)
• Suara denyut nadi terdengar mengeras kemudian melemah,
menghilang (TD Diastolik)
• 2x pengukuran TD, rata-ratanya.
Klasifikasi Tekanan Darah (JNC 7 2013)

No Tekanan Darah Klasifikasi

1 ≤ 120/ ≤80 mmHg Normal

2 120 – 139 / 80 – 90 mmHg Prehipertensi

3 140 – 150 / 90 – 99 mmHg Hipertensi derajat 1

4 ≥ 160 / ≥ 100 mmHg Hipertensi derajat 2


PENGISIAN KMS DAN REGISTER
POSBINDU

SEKSI P2PTM KESWA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG
IDENTITAS PRIBADI (1)
• NO URUT PENDAFTARAN
diisi berdasar nomor urut pendaftaran sesuai kunjungan anggota
posbindu PTM pertama kali, ditulis 3 digit

• TANGGAL KUNJUNGAN PERTAMA


diisi dengan tanggal anggota posbindu PTM berkunjung pertama
kali

• NO KTP / NIK
usia > 17 tahun, diisi sesuai nomor KTP, 16 digit
usia < 17 tahun, diisi NIK KK

• NAMA LENGKAP diisi sesuai KTP


• TANGGAL LAHIR diisi sesuai KTP
IDENTITAS PRIBADI (2)
• JENIS KELAMIN : L/P coret yg tdk perlu
• SUKU : diisi dengan sukunya
• AGAMA : diisi sesuai dengan agamanya
• ALAMAT : diisi alamat rumah sesuai KTP
• PENDIDIKAN TERAKHIR : sesuai dengan pendidikan terakhir yang
ditempuhnya
• PEKERJAAN : sesuai pekerjaan
• STATUS PERKAWINAN : sesuai status saat berkunjung
• GOLONGAN DARAH : sesuai gol darah peserta
TAMBAHAN : (ada di KMS yang baru / buku monitoring)
• NO TELPON ; diisi nomer yang aktif
• EMAIL : diisi email yang aktif
WAWANCARA

- Riwayat PTM pada keluarga


(ayah/ibu/paman/bibi/kakek/nenek)
- Riwayat PTM pada diri sendiri
Berdasar diagnosa atau pemeriksaan tenaga kesehatan
sebelumnya
- Faktor risiko perilaku
KUNJUNGAN PERTAMA (1)

Riwayat Riwayat
Penyakit Tidak Menular Penyakit Tidak Menular
Pada Keluarga Pada Diri Sendiri

Penyakit Diabetes (Ya/Tidak)* Penyakit Diabetes (Ya/Tidak)*


Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak)* Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak)*
Penyakit Jantung (Ya/Tidak)* Penyakit Jantung (Ya/Tidak)*
Penyakit Stroke (Ya/Tidak)* Penyakit Stroke (Ya/Tidak)*
Penyakit Asma (Ya/Tidak)* Penyakit Asma (Ya/Tidak)*
Penyakit Kanker (Ya/Tidak)* Penyakit Kanker (Ya/Tidak)*
Kolesterol Tinggi (Ya/Tidak)* Kolesterol Tinggi (Ya/Tidak)*
KUNJUNGAN PERTAMA (2)

• RIWAYAT PTM PADA KELUARGA


pilih ya atau tidak
coret yang tidak perlu

• RIWAYAT PTM PADA DIRI SENDIRI


pilih ya atau tidak
coret yang tidak perlu
KUNJUNGAN BERKALA (1)
Faktor Risiko Tahun ……………… Tahun
Perilaku

Bulan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Merokok V

Makan Sayur dan Buah V


< 5 porsi sehari

Kurang aktifitas fisik


V
Konsumsi minuman
beralkohol

V
KUNJUNGAN BERKALA (2)
• MEROKOK : tanyakan merokok atau tidak. Bila
merokok beri tanda “V” pada kolom warna
merah pada KMS. Bila tidak beri tanda “V” pada
kolom warna hijau pada KMS

• AKTIFITAS FISIK : adalah kegiatan yang


menggunakan otot dan tulang (membakar
kalori) pada setiap kegiatan, seperti berkebun,
menyapu, mengepel, berjalan kaki, bersepeda,
atau olah raga lainnya. Minimal 30 menit per
hari (atau 150 menit/minggu). Bila aktifitas fisik
kurang  “V” merah. Bila melakukan aktifitas
fisik  “V” hijau
KUNJUNGAN BERKALA (3)

• KEBIASAAN MAKAN BUAH SAYUR : 5


porsi buah dan sayur dalam 1 hari. Bila
hanya 5 porsi sayur saja sehari sudah
masuk kriteria. 1 porsi sayur adalah 1
mangkuk kecil (100 gr) dan buah adalah
70 gr ( 1 pisang ambon kecil). Bila kurang
5 porsi  “V” merah. Bila sudah 5 porsi 
“V” hijau

• KONSUMSI ALKOHOL (bir, anggur cap


orang tua, wiski, tuak, dll) dalam 1 bulan
terakhir. Bila ya ( minimal 1 sloki)  “V”
merah, bila tidak  “V” hijau
HASIL PENGUKURAN (1)
• BERAT BADAN (kg) : isi sesuai hasil pengukuran
• TINGGI BADAN (m) : isi sesuai hasil pengukuran

• IMT : isi sesuai hasil penghitungan. Angka normal adalah <


23. Bila hasilnya normal, diisi di kotak hijau. Bila hasilnya 23-
25 diisi di kotak warna kuning. Bila hasilnya > 25 diisi di kotak
warna merah

• LINGKAR PERUT : diisi sesuai hasil pengukuran (cm). Angka


normal : L < 90 cm, W < 80 cm. Bila nilainya diatas angka
normal, hasil ditulis di kotak warna merah. Bila normal ditulis
di kotak warna hijau
HASIL PENGUKURAN (2)

• TEKANAN DARAH : isi sesuai hasil pengukuran.


Bila hasilnya < 130/80, diisi di kotak hijau. Bila hasilnya 130-139/ 80-
89 diisi di kotak warna kuning. Bila hasilnya ≥ 140/90 diisi di kotak
warna merah

• GULA DARAH SEWAKTU : diisi sesuai hasil pengukuran. Bila >


200 hasil ditulis di kotak warna merah. Bila 145-199 ditulis di kotak
warna kuning. Bila 80-144 ditulis di kotak hijau

• KOLESTEROL TOTAL : diisi sesuai hasil pengukuran. Bila ≥ 190


diisi di kotak merah, 150 – 189 diisi di kotak kuning, < 150 diisi di
kotak hijau
HASIL PENGUKURAN (3)

• BENJOLAN TIDAK NORMAL PADA PAYUDARA : isi sesuai


hasil pemeriksaan atau wawancara.
Pada wawancara, bila ditemukan benjolan, centang “V” kotak
merah, bila tidak ditemukan centang “V” kotak hijau.
Pada pemeriksaan klinis oleh petugas, lingkari hasil
pemeriksaan.

• ARUS PUNCAK EKSPIRASI : diisi sesuai hasil pengukuran.


Bila hasil ≤ nilai prediksi “V” kotak merah. Bila hasil > nilai
prediksi “V” kotak hijau
HASIL PENGUKURAN (4)

• IVA / PAPSMEAR : isi sesuai hasil pemeriksaan.


Bila IVA negatif “V” di kotak hijau. Bila IVA positif “V”
kotak merah. Bila pap kelas 1-2 isi di kotak hijau, bila
pap kelas 3-4 isi di kotak merah

• ALKOHOL PERNAFASAN : diisi sesuai hasil


pengukuran. Bila positif “V” kotak warna merah. Bila
negatif “V” kotak hijau
Pemeriksaan Tahun ……… Tahun..
Tolak Ukur Nilai Bulan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

> 25 kg/m2
Indeks Massa
23-25 kg/m2
Tubuh
18,5-22,9 kg/m2
P ≥ 90 cm; W ≥
80 cm
Lingkar Perut
P< 90 cm; W<80
cm
≥ 140 /90 mmHg
130-139/80-89
Tekanan Darah
mmHg
< 130/80 mm/Hg

> 200 mg/dL


Gula Darah
145-199 mg/dL
Sewaktu
80-144 mg/dL

≥ 190mg/dL

Kolesterol Total 150-189 mg/dL


Pemeriksaan Tahun ……… Tahun..
Tolak Ukur Nilai Bulan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

> 150 mg/dL

Trigliserida 140-150mg/dL

< 140mg/dL

Benjolan Ditemukan
Tidak Normal
Pada Payudara Tidak ditemukan

Arus ≤ Nilai Prediksi


Pernafasan (ltr/mnt)
Ekspirasi > Nilai Prediksi
(APE) (ltr/mnt)

Positif
Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA)
Negatif

Kadar Alkohol Positif


Pernafasan dan
Tes Amfetamin
Negatif
Urin
BUKU REGISTER

Pindahkan hasil pemeriksaan di KMS ke buku


register
RUJUKAN
Diisi bila peserta posbindu dirujuk

No Tanggal Masalah Saran dan Tanggal Alasan


Kesehatan Tindak dirujuk Rujukan
Yang Ditemukan Lanjut
Lb.1
Bulan :................
Tahun:................
LEMBAR PENCATATAN
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Konsumsi
NO NO. Nama Umur P/W Riwayat Riwayat Merok Aktifitas Makan minuman
KTP Penyakit Penyaki ok Fisik Sayur beralkohol
Tidak t Tidak dan Buah
Menular Menular
Pada Pada
Keluarga diri
sendiri

MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Tahun:................ LEMBAR PENCATATAN Lb.2
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

No. Tekanan Darah (mmHg)


No. Nama Umur P/W
KTP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Tahun:................ Lb.3
LEMBAR PENCATATAN
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

No. IMT (Kg/m2)


No. Nama Umur P/W
KTP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Tahun:................ Lb.4
LEMBAR PENCATATAN
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

No. No. KTP Nama Umur P/W Lingkar Perut (cm)


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Lb.5
Bulan :................
Tahun:................
LEMBAR PENCATATAN
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

NO NO. KTP Nama Umur P/W Gula Koleste Trigliser Uji Benjolan IVA
Darah rol ida Fungsi Pada
Sewak Darah Paru Payudara
tu Sederhan
a

PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Lb.6
Bulan :................
Tahun:................

LEMBAR PENCATATAN KONSELING


FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

N NO. KTP Nama Umur Masalah Saran Tindak


P/W
O Kesehatan Lanjut
Yang Ditemukan

MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Lb.7
Bulan :................
Tahun:................

LEMBAR PENCATATAN RUJUKAN

Tanggal
No Tanggal Puskesmas Alasan Kembali Keteran
No. KTP Nama Umur P/W /RS yang
. Rujukan Dirujuk Dirujuk Rujuan gan

MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


KESIMPULAN
•Petugas Masyarakat terlatih • Dukungan Kebijakan lokal
memiliki peranan vital dalam dan program pengendalian
mobilisasi penyelenggaran PTM menjadi bagian sistem
Posbindu PTM kesehatan merupakan
kesuksesan upaya
•Keberadaan Kelompok pencegahan PTM
Masyarakat potensial menjadi dimasyarakat.
penentu keberhasilan
pengembangan Posbindu PTM.
•Intensifikasi aktifitas advokasi
kepada seluruh stakeholders
• Posbindu PTM dapat
menekan peningkatan
pembiayaan kesehatan akibat
PTM melalui deteksi dini dan •Dengan Posbindu PTM,
tindak lanjutnya dengan kesadaran dan kebutuhan
kemandirian masyarakat masyarakat terhadap akses
kesehatan diharapkan semakin
meningkat
115
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai