Anda di halaman 1dari 65

GASTROENTEROLOGI

• Rongga Mulut dan Esofagus


- Parotitis
- Esofagitis
- GERD & Ca Esofagus
- Striktur Esofagus
- Varises Esofagus
• Gaster dan Duodenum
- Dispepsia
- Ulkus peptikum
- Gastritis
- Gastric Outlet Obstruction
• Intestine dan Colorecti
- Irritable Bowel Syndrome
- Inflammatory Bowel Disease
- Intoleransi & Alergi Makanan
• Pria 31 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati
sejak 3 bulan terakhir, semakin sering kambuh hingga
mengganggu aktifitas. Riwayat BAB berwarna hitam
dijumpai sesekali. Pemeriksaan laboratorium urea
breath test (+). Tatalaksana bagi pasien adalah?
• PPI + antasida
• PPI +sucralfat
• PPI + antibiotik
• H2 antagonis +antasida
• H2 antagonis + PPI
DYSPEPSIA
• Merupakan istilah yang digunakan untuk
suatu sindrom atau kumpulan gejala, tdd;
nyeri, kembung, mual, muntah, sendawa, cpt
kenyang, perut panas, dll. Oleh orang awam
sering disebut sakit Maagh!!
• Dalam konsensus ROMA II thn 2000,
Disepakati defenisi dyspepsia yaitu ; “Reverse
to pain or discomfort centered in the upper
abdomen”.
Secara garis besar sindroma dispepsia dibagi 2 :
• Diapepsia Organik Yaitu disebabkan adanya
penyakit organik seperti : tukak peptik,
gastritis, kolelitiasis.
• Dispepsia Fungsional Yaitu tidak/belum
dijumpai gangguan patologis struktural atau
biokimiawi dari pemeriksaan penunjang yang
konvensional atau baku (radiologi, endoskopi,
laboratorium)
• Yang sering dijumpai adalah dispepsia
fungsional
Untuk memudahkan mendapatkan gambaran klinis
dan pengobatan, dispepsia fungsional dibagi
menjadi 3 :
1. Dispepsia tipe like-ulcer
• Gejala : Nyeri ulu hati yang dominan terutama
pada malam hari.
• Pengobatan : Antasida, PPI, AH2
2. Dispepsia tipe dismotiliti
• Keluhan : yang dominan: kembung, mual, cepat
kenyang
• Pengobatan : Obat2 Prokinetik Cisapride,
metoklopramid, domperidon, ondansetron.
3. Dispepsia tipe Mixed
• Gabungan kedua tipe diatas.
Jika dijumpai alarm symptom seperti :
• BB >10%
• Anemia
• Melena, Hematemesis, disfagia, anoreksia
• Riwayat tukak lambung
• Umur > 45 tahun, keluhan muncul pertama kali.
• Muntah terus2an yang diduga ada obstruksi

Ini merupakan petunjuk awal kemungkinan adanya


penyebab organik dan diperlukan pemeriksaan
penunjang diagnostik lebih intensif seperti
endoskopi dll.
Dispepsia

Alarm symptoms
(Anemia, Pe BB, Hematesis, Melena, dsb.)

(-) (+)

Terapi empirik Gagal Eksplorasi Diagnostik


(Endoskopi, Radiologi, USG, dll)

Penyb. organik Tdk teridentifikasi


teridentifikasi penybb.orgnik

Terapi defenitif Dispepsia fungsional


Pria 41 tahun, keluhan nyeri ulu hati, mual,
muntah, serta perut kembung. Riwayat
penggunaan obat anti inflamasi. Diagnosa yang
paling mungkin:
• a. Dispepsia tipe dismolity
• b. Dispepsia tipe like ulcer
• c. Dispepsia tipe mixed
• d. Tukak duodenum
• e. Gangguan gastroesofageal reflux
OBAT-OBATAN UNTUK DISPEPSIA
1. Anti Histamin Reseptor, terbagi 2 yaitu :
1. H1 : - Bronkokonstriksi, kulit : gatal dan nyeri
- Kontraksi otot polos : usus, pembuluh darah, bronkus
- Permeabilitas pembuluh darah
- Sekresi mukus

2. H2 : - Vasodilatasi dan flushing


- Sekresi asam lambung
- Relaxasi bronkus

Bila Histamin diberikan ”Triple respons lewis”


• Merah  Dilatasi kapiler lokal
• Flare (gatal)  Reflex akson
• Odem (Wheal)  ↑ permeabilitas kapiler.
AH1 sedatif AH1 Non Sedatif

- Klorfenilamin maleat (CTM) - Loratadin


- Difenhidramin HCl Benadryl - Terfenadin
- Mebhidrolin Napadisilat - Astemizol
Interhistin - Setirizin insidal
- Prometazin anti emetik - Oxatromida oxtin
- Siklizin HCl mabuk - Mequitazin
perjalanan - Alerivastin
- Tripenelamin
- Siproheptadine.
Seorang pria datang dengan keluhan sudah
beberapa hari sulit tidur dan biasanya baru
tertidur setelah jam 1 dini hari dan bangun tetap
seperti biasa jam 5 pagi. Pasien juga mengalami
gatal-gatal bersin-bersin. Apa obat yang tepat
diberikan pada pasien?
• a. Difenhidramin
• b. Diazepam
• c. Amitriptilin
• d. Klorpromazin
• e. Fenobarbital
AH2
• Cimetidin  Efeksamping impotensi dan Ginekomasia
• Ranitidin  Cukup aman
• NB : Kedua obat ini berinteraksi dengan : antasida,
metoklopramid, fenobarbital, diazepam, warfarin,
ketokonzol, dll.
• Sebaiknya diberikan selang waktu 1 – 2 jam sebelum
pemberian cimetidin / ranitidin.
• Famotidin Bisa menghambat sekresi asam lambung
basal ( malam Hari ). Paling bagus, tapi mahal!! Bisa
untuk sindrom zollinger-ellison.
• Ketotifen Astifen, Prevas, Profilas.
• Dahulu digunakan untuk profilaksis asma bronkial, anti
anaflaktik.
2. Antasida:
• Kerjanya menetralkan keasaman lambung ( PH>3 ) sehingga
pepsinogen tdk bs diubah jd pepsin. Pepsin bersifat proteolitik.
• Kontra Indikasi; Antasida bnyk berinteraksi dgn golongan obat2 lain.
Antasida memperpanjang masa ekskresi & menghambat absorbsi
obat2 lain, sehingga kerja ginjal semakin berat  gagal ginjal.
Sebaiknya obat ini diberikan dgn interval 2jm sblm obat lain.
Contoh Obat2nya :
1. Antasida Non-Sistemik ;
• Al(OH)3 Aluminium Hidroksida
• Mg (OH)2 Magnesium hidroksida
• Kalsium karbonat CaCo3
2. Antasida Sistemik
• Natrium bikarbonat (NaHCo3)

NB : NaHCo3 dan CaCo3 jgn diminum dgn susu  Milk Alkaly Syndrom
 Hiperkalsemia, Hiperfosfatemia, & Renal calcinosis.
Obat Yang Merangsang Motilitas Usus
(Prokinetik)
• Domperidone 3x10mg/hr sebelum makan.
• Kolinergik ;
1.Metoclopramide; 3x10mg/hr. ES; efek
ekstrapiramidal
2.Cisapride; 3x10mg/hr. ES; Kolik abdomen
• Serotonin ; Antagonis 5-HT3 : mempercepat
pengosongan lambung dan menekan pusat
muntah CTZ (Chemoreseptor Trigger Zone). Cth
obatnya ”Ondansetron” (@Narfoz)
Obat Lambung yang Lain
• PPI menghambat enzim H+, K+, ATP-Ase (Enzim Proton Pomp) disel
parietal, sehingga HCl tidak dihasilkan. Sekresi asam lambung
praktis terhenti (> 90% ). Contoh obat; Omeprazole, Lansoprazole,
Pantoprazole, dll. Indikasi ; GERD 2x20mg, Zollinger Ellison
Syndrome (Sekresi HCL lambung gila2an krn ada keganasan
dilambung) 3x20mg.
• Sukralfat ”Alumunium Sukrosa”, nama dagang IMPEPSA. Dosis
4x1gr/hr. Atau 2x2mg/hr. Sukralfat harus diberikan saat lambung
dlm suasana asam, agar dpt berubah menjadi zat spt lem sehingga
dapat menambal tukak dilambung. Karena memerlukan suasana
asam maka harus diberikan 1jm sebelum makan dan 2 jm sebelum
pemberian antasida, AH2 atau PPI. Efek samping ; konstipasi.
• Misoprostol Nama dagang ”Sitotec”. Merupakan analog PGE1
(Prostaglandin Sintetik). Prostaglandin selain berperan sbg mediator
peradangan, jg brperan sebagai mukoprotektor dilambung. Indikasi
; Profilaksis tukak pada usia tua, dan pencegah tukak oleh krn
pemakaian OAINS. Dosis 2x400mg/hr (pagi, malam).
• Pirenzepin  Golongan anti kolinergik yang juga dapat
menghambat sintesa asam lambung.
AINS
Sel trauma
Catatan;
• Leukotrien  Mediator pencetus
asma Rusak membran sel
• Prostaglandin  Inflamasi, Nyeri,
Demam.
• Tromboxan  Agregasi trombosit Fosfolipid
Fosfolipase

Asm. Arachidonat

LO COX

Leukotrien Prostaglandin
Dll.. Tromboxan
Dll..
• OAINS menghambat COX  ↓ PG & Tx.
Sehingga efek OAINS ;
- Anti inflamasi (Meloxicam, Piroxicam)
- Anti piretik (Paracetamol, Ibuprofen)
- Analgetik (Diklofenac, Asm mefenamat)
- Anti agregasi trombosit (Aspilet)
• Hati-hati efek samping!
 OAINS menghambat PG  HCL ↑ & Mukus
lambung ↓  Tukak!!
 Tukak bs diperberat dgn perdarahan lambung yg
sukar berhenti, krn tromboxan jg dihambat 
kematian.
Less GI side effects

More GI side effects

Acetosal Diclofenac Celecoxib


Indomethacin Ibuprofen
Ketorolac
Piroxicam Ketoprofen
Meloxicam COXIB
Rofecoxib
Resveratrol Nimesulide Valdecoxib

preferentially non- preferentially


COX-1 COX-1 COX-2 COX-2
selective
selective selective selective selective
COX
inhibitor inhibitor inhibitor inhibitor
inhibitor

anti-inflammatory
analgesic
Enzym COX ada beberapa tipe;
1. COX 1  >> Mukosa sel
2. COX 2  >> Mediator inflamasi
3. COX 3  Varian dari Cox-1, Banyak di SSP.

NB; Paracetamol menghambat Cox-3  bekerja di SSP, Tidak


merusak lambung, Tapi bersifat hepatotoksik!!
Untuk meminimalisir efek samping  gunakan OAINS selektif
COX2, yaitu;
• Diklofenak
• Meloxicam
• Celecoxib  sebahagian ditarik, krn diduga dpt mencetus
serangan stroke, dan MCI  krn diduga meningkatkan
jumlah Tromboxan (TxA2) yg dpt mencetuskan
terbentuknya blood clots yg dapat menyumbat pembuluh
darah diotak dan jantung.
EFEK SAMPING LAINNYA
• OAINS jgn diberikan pada wanita hamil
trimester 3  Partus lama, krn PG ↓  Susah
kontraksi.
• OAINS diduga bs mencetuskan serangan asma
krn meningkatnya sintesa Leukotrien akibat
jalur Cox yg dihambat. Leukotrien dpt
mencetuskan serangan asma. PCT lebih aman
untuk penderita asma krn bekerja di SSP.
Perempuan 62 thn, datang ke praktek umum
dengan BAB hitam, pasien juga penyandang
osteoarthritis kedua lutut. Sejak 2 bln terakhir,
pasien biasa mengkonsumsi jamu untuk nyeri
pada lututnya. Hb 7 g/dl. Apakah sebabnya?
• a. Ulkus duodeni
• b. Pecah farises oseofagus
• c. Gastropati hipertensi portal
• d. Hemoroid
• e. Gastropati erosive
Naah.. Sekarang bagaimana
jika seseorang dlm keadaan
sangat memerlukan OAINS
dan tidak mungkin untuk
menghentikannya, sedangkan
ia sudah mengalami
komplikasi muntah darah
karenanya???
“….Sedangkan pasien yang tidak
mungkin menghentikan OAINS
dengan berbagai pertimbangan
sebaiknya menggunakan PPI.”
(Buku Ajar IPD, FK-UI, Edisi IV, Jilid I, Revisi Mei 2007, Hal; 337).

Untuk kasus diatas sebaiknya PPI dikombinasi


dgn Antasida, dan Misoprostol.
Pasien laki-laki dengan penyakit sesuatu yang
sangat memerlukan NSAID, diberikan diklofenac
dan dirawat di RS karena muntah darah
berwarna kehitaman. Apa solusi bagi pasien ini?
• a. Stop AINS nya
• b. Beri misoprostol
• c. Ganti AINS dengan yang selektif COX-2
• d. Lanjutkan AINS, beri PPI
• e. Ganti AINS dengan yang selektif COX-2 +
Antasida
NASEHAT
• Bijaksanalah menggunakan OAINS, krn
sebenarnya ia hanya meredakan gejala tapi
tidak menghilangkan penyebab.
• Contoh orang yang menderita sakit kepala
karena banyak hutang…Maka segeralah
bayarlah hutangnya…OAINS hanya meredakan
gejala sakit kepala anda, tapi tidak
menghilangkan hutang anda!!
GERD
(Gastro Esophageal Reflux Desease)
• Wanita 46 tahun datang dengan keluhan rasa nyeri
seperti panas terbakar di belakang tulang dada. Hal ini
akan semakin hebat setiap kali pasien selesai makan.
Pemeriksaan endoskopi, diumpai mukosa esofagus
hiperemis, hasil biopsi menunjukkan zona perubahan
epitel squamous menjadi columnar. Diagnosis pasien
adalah?
• Esofagitis korosif
• GERD
• Barret esofagus
• Ca esofagus
• Esofagitis candida
Gejala Khas
1. Heart Burn
2. Regurgitasi, mual, dan pahit di lidah
3. Disphagia (susah menelan)

DIAGNOSIS;
1. Gejala khas (+)
2. Tes PPI Empiris (+)
3. Jika alarm symtomp (+)  Endoskopi 
Diagnosa pasti.
Catatan
• Tes PPI Empiris  pasien dgn dugaan GERD
diberi “Omeprazole” 2x20mg selama 1-2 mgg
 lihat apa yang terjadi! Dikatakan (+) jika
terjadi perbaikan 50-75% dari gejala awal.
• Untuk membedakan nyeri dada karena GERD
dgn Angina  “Bernstein Test”. Yaitu
meneteskan HCL 0,1N ke esofagus dari selang
trans-nasal dgn kecepatan 6 ml/mnt. Jika nyeri
 Tes(+)  GERD.
Therapy Medikamentosa

1. Initial Therapy  Omeprazole 2x20mg/hr (6-


8 mgg)
2. Maitenace Therapy  Omeprazole
1x20mg/hr (4 bulan)
3. On Demand Therapy  Omeprazole
2x20mg/hr (1-2 mgg)
Algoritme Penatalaksanaan GERD
Konsensus Nasional Tahun 2004

Gejala Khas (+)

Alarm Symtomp

(+) (-)

Test PPI Empiris

Gejala berkurang

Gejala menetap Terapi Initial


4mgg

Maintenance therapy
Endoskopi

Kambuh On demand therapy

1. Mucosal Break (+)  GERD  Ulangi terapi


2. Mucosal Break (-)  NERD (Non-Erosif Reflux Desease) 
On Demand Therapy
• Jika GERD terbukti  lakukan biopsi mukosa
esofagus utk mendeteksi Barret’s Oesophagus,
atau keganasan.
• Barret’s Oesophagus  perubahan mukosa
esofagus dari squamos  columnar yg
metaplastik dari gaster, krn adanya
rangsangan kronik dari asam lambung. Ini
merupakan pertanda awal terjadinya
keganasan esofagus.
TUKAK SALURAN CERNA
SEJARAH
1. “NO ACID NO ULCER” 1910 SCHWARTZ
• Asam/pepsin / agresif  iritan mukosal barier
• Genetik : sel parietal >>  HCL ↑

2. GANGGUAN KESEIMBANGAN AGRESIF (pepsin ) &


DEFENSIF.
• Konjetzy “ ulcer does not develop in healty mocosa “
• Pepsin  proteolitik

3. “ NO HP NO ULCER ” WARREN AND MARSHALL 1983


• 90%  tukak duodenum. 60%  tukak gaster.
Patofisiologi terjadinya tukak lambung
• Mukosa lambung, pylorus, dan kardia
menghasilkan mukus (lapisan pelindung
lambung).
• Sel parietal  HCL
• Sel chief  Pepsinogen.
• Pepsinogen (HCL, PH<3) Pepsin.
• Pepsin bersifat proteolitik.
• Jika jumlah pepsin tak seimbang denga mukus
lambung  Tukak.
Tukak Lambung Tukak Duodenum

• Etio  H. Pylori (60%), • Etio  H. Pylori (90%),


OAINS, Zolliger Ellison. OAINS, Crohn Duodenal,
Zolliger Ellison.
• Klinis  Nyeri saat makan. • Klinis  HP,FR (Hunger
• PF  Sakit sebelah kiri Pain, Food Relief)
abdomen, dan nyeri bemula • PF  Sakit bagian tengah
dari satu titik  Pointing perut, dan nyeri bemula
sign (+) dari satu titik  Pointing
• Pemeriksaan  Ba. meal sign (+)
(barium depo), Endoscopy. • Pemeriksaan  Ba. enema
(barium depo), Endoscopy.
Pasien mengeluh muntah hitam dan BAB hitam.
Perut terasa nyeri sejak 1 tahun yang lalu,
disertai nyeri ulu hati yang timbul terutama
setelah makan. Keluhan pasien mungkin terjadi
karena?
• a. Gastropathy NSAID
• b. Ulkus peptikum
• c. Ulkus lambung
• d. Ulkus duodenal
• e. Pecahnya varises esofagus
Infeksi H. Pylori
• Cara penularan belum jelas
• Basil gram (-) yang tahan asam.
• Punya eksotoksin Vac.A (Vacuolatin Sitotoksin), yg bisa
menginfeksi lambung terus menerus dalam waktun yg
lama. Seringnya di antrum & corpus gaster.
• Test diagnostik;
Non-Invasive
- ELISA  Ig.G & Ig.A anti HP ↑
- Urea Breath Test (UBT).
Invasive
- Histopatologi  Pewarnaan HE
- Biopsi  PA, PCR.
ERADIKASI TERAPI H.PYLORI
KONSENSUS 2003
LINI 1 (sesuai urutan prioritas);
• PPI + Amoxicillin + Klaritromisin
• PPI + Metronidazole + Klaritromisin
• PPI + Metronidazole + Tetrasiklin
• PPI + Metronidazole + Amoxicillin
Diberikan selama 1 minggu.
1 bln kemudian periksa HP (UBT, ELISA,dll)  jika msh
(+), maka pengobatan dianggap gagal  Lanjutkan ke
LINI 2..
NB  keberhasilan terapi lini 1 mencapai 80%.
LINI 2 (sesuai urutan prioritas);
• CBS + Amoxicillin + Klaritromisin
• CBS + Metronidazole + Klaritromisin
• CBS + Metronidazole + Tetrasiklin
Diberikan selama 1 minggu.
1 bln kemudian periksa HP (UBT, ELISA,dll).
Keberhasilan terapi lini 2 ini mencapai 93,3%.
Collodial Bismuth Subcitrate bekerja dengan
membentuk lapisan penangkal pada tukak sehingga
terlindung dari pengaruh asam dan pepsin
DOSIS ;
• PPI  2x20 mg
• Amox  2x1000 mg
• Klarito  2x500 mg
• Metro  3x500 mg
• Tetra  4x250 mg
• CBS  4x120 mg
STRESS ULCER

1. Curling Ulcer  Ulkus terjadi krn


trauma atau shock, misal; pasien
luka bakar, KLL.
2. Cushing Ulcer  Ulkus terjadi krn
ada ganguan sirkulasi, misal; stroke.
IRITABLE BOWEL SYNDROME
• Pengertiannya  adanya nyeri perut, distensi, dan gangguan pola
defekasi (diare, konstipasi) non-organik.
• Etiologi  Banyak faktor. Dugaan adanya abnormalitas interaksi
Brain-Gut.
Gejala ;
• Nyeri perut, Diare, Konstipasi.
Tanda  Kriteria “Manning”
• Feces cair dan frekwensi BAB ↑ pada saat nyeri  perubahan
fungsi intestinal
• Nyeri berkurang setelah defekasi  nyeri berasal dari GI Track
bawah.
• Distensi abdomen  menunjukkan bukan karena kelainan organik.
• Tidak puas setelah BAB  Rektum iritable
• Ada lendir saat BAB  Rektum teriritasi
DIAGNOSIS
Kriteria ROMA II

Nyeri perut ≥ 3 bln (tidak harus berurutan)


dalam 1 tahun ini. Disertai ada 2 dari 3 gejala
berikut ;
1. Nyeri hilang stlh BAB
2. Frekwensi BAB abormal
3. Konsistensi feces abnormal.
Therapi
• Diet tinggi serat, hindari dulu susu, gandum,
coklat.
• Psikoterapi
• Obat2an ; Anti spasmodik  untuk
menghilangkan nyeri. Cnth; Mebeverine
3x135 mg, atau Alverine 3x30 mg
Seorang wanita umur 37 tahun datang dengan
keluhan nyeri perut berulang, tipe nyeri seperti
keram, dan menghilang dengan defekasi, Penderita
minum enalapril untuk hipertensi yang dideritanya.
Pemeriksaan fisik tidak dijumpai adanya kelainan.
Pemeriksaan lab menunjukkan hasil yang normal
ntuk pemeriksaan darah lengkap dan fungsi hati.
Langkah selanjutnya yang sebaiknya dilakukan
untuk penderita ini adalah?
• a. Pemeriksaan hapus darah
• b. USG-abdomen
• c. Endoskopi
• d. Pemeriksaan urin lengkap
• e. Edukasi dan reassurance
INFLAMATORY BOWEL DISEASE
Adalah penyakit inflamasi saluran cerna yang
penyebab pastinya belum diketahui. Ada 3
bentuk;
1. KU (Kolitis Ulceratif)
2. PC (Penyakit Crohn)
3. Colitis indeterminated  jika susah
dibedakan.
KU PC

• Diare kronik • Diare kronik


• Hematokezia >>> • Hematokezia <<<
• Nyeri perut <<< • Nyeri perut >>>
• Masa abdomen (-) • Masa abdomen (+)
• Fistulasi (-) • Fistulasi (+)
• Keterlibatan usus halus (-) • Keterlibatan usus halus (+)
• Keterlibatan rektum 95% • Keterlibatan rektum 45%
• Cooble stone appearance / • Cooble stone appearance /
Pseudopolyp (-) Pseudopolyp (+)
• Ulkus  kecil • Ulkus  besar
• Fibrosis (-) • Fibrosis (+)
• Granuloma (-) • Granuloma (+)
• Mukosa inflamasi >>> • Mukosa inflamasi >>>
Tampilan pseudopolyps pada
Colitis ulcerative

Tampilan cobble stone


appearence pada Crohn
disease
Seorang pria 39 thn datang dengan keluhan
diare selama 2 bln. Hasil pemeriksaan
kolonoskopi menunjukkan cobbleston
appearance. Apakah diagnosis yang paling tepat
pada pasien tersebut?
• a. Colitis Ulserativa
• b. Crohn’s disease
• c. Amoebiasis intestinal
• d. Inflamatory Bowel Disease
• e. Colitis TB
INTOLERANSI vs ALERGI
AKALASIA
• Adalah keadaan hilangnya persarafan pada
lower esofageal sphincter,
• Menyebabkan sphincter esofagus tidak dapat
relaksasi, sehingga makanan sulit masuk
menuju lambung
• Terjadi dilatasi dari segmen proksimal
esofagus
Barium Meal / Barium
Swallow:
Tampak gambaran bird beak
(paruh burung) atau Mouse
Tail (ekor tikus)
ESOPHAGITIS
• Esofagitis adalah inflamasi pada esofagus,
disebabkan oleh:
• 1. Esofagitis Refluks
• 2. Esofagitis korosif
• 3. Esofagitis Candida
• 4. Esofagitis Herpes
• 5. Pill Esofagitis
• 6. Esofagitis Radiasi
ESOPHAGITIS CANDIDA
Biasa pada pasian
imunocompromised
Gejala disfagia dan
odinofagia
Tampak gambaran
cobble stone
Th/ Nystatin 200.000 IU
ESOPHAGITIS HERPES
Akibat perluasan herpes
aoster atau herpes
simpleks
Th/ Diet lunak, anestesi
lokal, steroid untuk
mencegah fibrosis
ESOPHAGITIS KOROSIF
Akibat asam atau basa
kuat. Potensi
kerusakan akibat basa
kuat jauh lebih berat
dibandingkan asam
kuat  nekrosis
Komplikasi  striktur
esofagus
PAROTITIS
• Infeksi pada kelenjar
Parotis
• Mumps / Gondongan
• Akibat infeksi
paramyxovirus
(measles,
parainfluenza)
PAROTITIS
• Rasa nyeri yang sangat hebat
karena dilewati oleh nervus
fascialis
• Demam
• Mulut kering hingga sulit
mengunyah makanan
• Bengkak
• Th/ simptomatik
• Komplikasi: Orchitis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai