Anda di halaman 1dari 24

1 02-Jul-18

ASUHAN KEPERAWATAN
MIKSEDEMA

Oleh :
Ramaya pinte
150206095
3.1 psik

nurse profesional
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan


Fisiologi
2.1.1 Anatomi

Gambar 2.1.2 Kelenjar Tiroid (Pustaka


sekolah, 2013)
Gambar 2.1.1 Kelenjar Tiroid
(Pustaka Sekolah, 2013)
3 02-Jul-18

Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan dan
kiri trakhea, dan diikat bersama oleh secarik jaringan tiroid yang disebut istmus
tiroid dan yang melintasi trakhea di sebelah depannya.

Hormon tiroid (thyroid hormon, TH) adalah hormon amina


yang di sintesis dan dilepaskan dari kelenjar tiroid. Hormon ini
dibentuk ketika satu atau dua molekul iodin disatukan dengan
glikoprotein besar disebut tiroglobulin, yang disintesis di
kelenjar tiroid dan mengandung asam amini tirosin. Kompleks
yang mengandung iodin disebut iodotirosin. Dua iodotirosin
kemudian menyatu untuk membentuk dua jenis TH yang
bersirkulasi disebut T3 dan T4. T3 dan T4 berbeda dalam jumlah
total molekul iodin yang dikandungnya. Sebagian besar (90%)
HT yang dilepaskan ke dalam aliran darah adalah T4 tetapi T3
secara fisiologis lebih poten (Corwin,2009)
nurse profesional
4 02-Jul-18

2.1.2 FISIOLOGI Jika gangguan berupa hipotiroid tidak


segera ditangani, maka akan dapat
mengakibatkan terjadinya koma
miksedema yang menggambarkan
Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hipotiroid yang paling ekstrem dan
hormon dari lobus anterior kelenjar berat, dimana pasien mengalami
hipofisis, yaitu oleh hormon tirotropik. hipotermia dan tidak sadarkan diri.
Fungsi kelejar tiroid sangat erat Sedangkan jika hipertiroid tidak segera
bertalian dnegan kegiatan metabolik ditangani, maka akan dapat
dalam hal pengaturan susunan kimia mengakibatkan krisis tiroid berupa
dalam jaringan; bekerja sebagairangsanghipertiroid berat yang biasanya terjadi
proses oksidasi, mengatur penggunaan dengan awitan mendadak dan ditandai
oksigen dan dengan sendirinya dengan hiperpireksia, takikardia yang
mengatur pengeluaran karbon dioksida. ekstrim serta perubahan status mental
yang sering terlihat sebagai delirium
(Smeltzer & Susanne, 2002).
nurse profesional
5 02-Jul-18

DEFENISI
Koma miksedema adalah kedaruratan yang membahayakan jiwa akibat
hipotiroidisme ekstrem yang jarang terjadi. Koma miksedema biasanya terjadi
pada pasien lansia selama musim dingin setelah faktor pencetus seperti stress,
peajanan terhadap suhu dingin yang ektrem, atau trauma. Selain koma,
komplikasi koma miksedemaadalah efusi perikardium dan pleura, megakolon
disetai ileus paralitik, dankejang. Kematian dapat terjadi jika hipoksia dan
hipokapnea berar tidak terobati. (Hudak, 2012)

Miksedema adalah keadaan lebih lanjut yang diakibatkan oleh karena kadar
hormon tiroid dalam darah berkurang. Karena kurang aktifnya kelenjar tiroid
dalam menghasilkan hormon tiroid atau hormon tiroid yang dihasilkan terlalu
sedikit (Hipotiroidisme). Miksedema merupakan bentuk hipotiroid terberat,
pasien menjadi letargi dan bisa berlanjut pada keadaan stupor
nurseatau Koma
profesional
Miksedema (John A. Boswick, 1988).
6 02-Jul-18

ETIOLOGI

Koma tercetus pada pasien hipotiroid kronis karena terpajan dingin, infeksi,
hipoglikemia, agen depresan pernafasan, reaksi alergi, atau stres metabolik
lainnya. (Graber,dkk.2006)

Koma miksedema lebih sering terjadi pada wanita lansia yang mengalami
tiroiditis otoimun, pajanan yang lama terhadap cuaca dingin pada individu
lansia dapat juga menimbulkan gangguan tersebut (Corwin, 2009).

1. Faktor predisposisi menurut Hudak, 2012 :


2. Usia
3. Stress
4. Pajanan terhadap suhu dingin yang ektrem
5. Trauma nurse profesional
PATOFISIOLOGI
7 02-Jul-18

nurse profesional
8 02-Jul-18

Manifestasi
klinis

Gejala dini umum yang tidak


spesifik :
Gambaran dominan yang dapat muncul
1. Keletihan ekstrem
menurut Stillwell (2011) antara lain :
2. Kulit menjadi menebal,
rambut menipis dan rontok;
wajah menjadi tanpa ekspresi 1. Hipotermia
dan seperti topeng 2. Bradikardia
3. Suara parau dan serak 3. Bradipnea
4. Pasien dengan miksedema 4. Hipertensi
lanjut mengalami hipotermik . 5. Kulit : kasar dan kering,
secara abnormal sensitif pada kemungkinan warna karotena,
edema periorbital dan edema pada
sedaif, opiat dan preparat
wajah
anastetik; obat-obat ini
diberikan dengan nurse profesional
kewaspadaan penuh.
(Baughman, 2000)
9 02-Jul-18

Lanjutan……..
Menurut Linda (2009), manifestasi
klinis koma miksedema adalah sebagai
1. Neurologis : tumpul, koma, atau berikut:
kejang, refleks lambat
2. Gastrointestinal : penurunan bising 1. Kulit pucat, dengan warna
usus kekuningan yang dihasilkan dari
3. Endokrin : tiroid mungkin tidak peningkatan deposito karoten.
dapat dipalpasi, membesar, atau 2. Penurunan metabolic rate ditandai
berbentuk nodular dengan hipotermia, hypoventilasi,
4. Hipoventilasi hypoxemia, hyponatremia,
5. Penurunan fungsi mental hipoglikemia, bradicardia,
6. Keletihan yang berat hipercolesterol, hyperlipidemia dan
7. Intoleransi aktivitas anemia.
8. Hiporefleksia 3. Output urine menurun
9. Gagal jantung dan gagal nafas 4. Peristaltic usus
menurun,anoreksia,kelebihan
BB,konstipasi
5. Kelemahan,somnolen,suara
parau,depresi,apatis,letargi.
6. Penurunan reabsorpsi tulang
nurse profesional
02-Jul-18

Diagnosis yang ditegakkan berdasarkan indeks kecurigaan yang tinggi.


Pemeriksaan tiroid yang mengindikasikan hipotiroidisme primer adalah :
1. Peningkatan kadar hormon perangsang tiroid (TSH) (Tes Standar Emas) dan
indeks tiroksin bebas yang rendah (jika hasil pemeriksaan TSH tidak
definitif).
2. Hiponatremia dan hipoglikemia mungkin terjadi
3. EKG menunjukkan voltase rendah, interval QT memanjang, dan gelombang
T datar atau invers.
4. Kadar kortisol juga mungkin rendah.
5. Analisis gas darah arteri (GDA) biasanya menunjukkan hiperkapnea berat
disertai penurunan tegangan oksigen arteri (PaO2) dan peningkatan tegangan
karbon dioksida arteri (PaCO2) nurse profesional
11 02-Jul-18

PENATALAKSANAAN

Beberapa penanganan pada pasien koma miksedema diantaranya:


1. Penggantian tiroid, untuk meningkatkan kadar hormon tiroid
2. Oksigen tambahan dan intubasi/ventilasi mekanis, untuk memperbaiki
ventilasi/oksigenasi.
3. Metode pemanasan, untuk memperbaiki ventilasi/oksigenasi.
4. Kristaloid dan agen vasopresor, untuk memperbaiki stabililitas
hemodinamik.
5. 500 mikrogram tiroksin (T4) IV yang diikuti dengan tiroksin oral 0,1 mg
setiap hari. T4 IV dapat digantikan dengan 40 mikrogram T3 IV jika
tersedia.
6. Hiponatremia dan hipoglikemia sering terjadi dan harus diobati dengan
benar.
7. Hipotermia atau kehilangan panas harus dihindari. (Graber,dkk.2006)
nurse profesional
ASUHAN KEPERAWATAN 12 02-Jul-18

MIKSEDEMA

kasus
Ny. K usia 55 tahun, BB 48 kg, TB 160 cm, klien datang diantar oleh keluarga ke Rs
dalam kondisi letargi. Sebelumnya klien mengeluh kedinginan dan menggigil walaupun
udara di lingkungan panas. Riwayat penyakit: dua tahun yang lalu pasien pernah
melakukan pengobatan hypotiroid, nafsu makan klien menurun, rambut rontok, dan
sering sesak nafas, klien juga sering merasakan dada sering berdebar-debar meski tidak
melakukan aktivitas berat. Dalam 2 bulan ini berat badannya sudah menurun drastis dari
65kg menjadi 48kg, nafsu makan tetap menurun, sesak nafas, pembengkakkan atau
edema kulit di bawah mata dan pada pergelangan kaki .
Hasil pemeriksaan fisik jantungnya membesar, nadi <60 x/menit, matanya exofthalmus,
suhu 30,5°c, RR 14 x/menit, TD 150/90 x/menit, urin < 500cc/hari. Pemeriksaan
laboratorium TSH <0,004µIU/ml, FT4 20µg/dl, FT3 15pg/dl . Kemudian oleh dokter
disarankan untuk melakukan pemeriksaan iodium radioaktif dan fineddle aspiration
biopsy (FNAB). nurse profesional
13 02-Jul-18

1. PENGKAJIAN
Keluhan Utama
Klien mengatakan kedinginan dan menggigil walau udara di
lingkungan panas
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan dalam 2 bulan ini berat badannya sudah
menurun drastis dari 65kg menjadi 48kg, nafsu makan tetap
mnenurun, sesak nafas,pembengkakkan atau edema kulit di
bawah mata dan pada pergelangan kaki.
Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan dua tahun yang lalu klien pernah melakukan
pengobatan hypotiroid, nafsu makan klien menurun, rambut rontok,
dan sering sesak nafas, klien juga sering merasakan dada sering
berdebar-debar meski tidak melakukan aktivitas berat
Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit keturunan
nurse profesional
14 02-Jul-18

PEMERIKSAAN FISIK
B1 (Breathing)
Dispnea, terdapat suara nafas tambahan wheezing (+), RR 14x/m
B2 (Blood)
Terdapat penurunan curah jantung, terdapat kardiomegali TD
150/90 x/menit, nadi <60 x/menit, suhu 30,5°C, pemeriksaan
laboratorium TSH <0,004µIU/ml, FT4 20µg/dl, FT3 15pg/dl
B3 (Brain)
Klien tampak letargi, suara parau, suhu 30,5oC
B4 (Bladder)
Urin < 500 cc/hari, status hidrasi: dehidrasi ringan
B5 (Bowel)
Klien anoreksia, bising usus lambat, konstipasi (+)
B6 (Bone)
Klien terdapat penurunan refleks otot, kulit kering dan bersisik,
rambut kepala tipis dan rapuh, , kuku menebal, rambut rontok,
edema kulit terutama dibawah mata dan pergelangan kaki

nurse profesional
15 02-Jul-18

nurse profesional
16 02-Jul-18

Diagnosa keperawatan

1. Hipotermia berhubungan dengan terpajan


lingkungan yang dingin atau kedinginan (dalam
waktu lama)
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
bradikardia dan penurunan isi sekuncup (IS)

nurse profesional
17 02-Jul-18

nurse profesional
18 02-Jul-18

nurse profesional
19 02-Jul-18

nurse profesional
20 02-Jul-18

nurse profesional
21 02-Jul-18

nurse profesional
22 02-Jul-18

nurse profesional
23 02-Jul-18

Kesimpulan

Gangguan sekresi hormone tiroid berupa hipotiroid dapat


mengakibatkan keadaan yang dapat mengarah ke kematian jika tidak
diberikan manajemen penatalaksanaan. Koma miksedema
merupakan suatu kondisi yang menggambarkan stadium
hipotiroidisme yang paling ekstrim dan berat, dimana pasien
mengalami hipotermia dan tidak sadarkan diri. Koma miksedema
bisa disebabkan oleh penyebab primer berupa faktor kongenital dan
penyebab sekunder berupa resistens perifer terhadap hormone tiroid.
Penyakit ini perlu penanganan segera karena berhubungan dengan
konsentrasi oksigen di otak yang mengakibatkan koma.
nurse profesional
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai