Anda di halaman 1dari 12

Anis Setyowati

Dasih Sahlul kasanah


Jaka Hari K
Nahdiatun Naharoh
Sakanun Eka Novandri
Sri Wati
Yanna Ellina Suci
Qoriatul Aini
 Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik,
universal dan bersifat individual. Walaupun
demikian nyeri dapat pula diartikan sebagai
suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik
secara sensori maupun emosional yang
berhubungan dengan adanya suatu kerusakan
jaringan atau factor lain, sehingga individu
merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan
mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis dan
lain-lain
 Pheriperal pain, rkan tempatyaitu nyeri yang
terasa pada permukaan tubuh misalnya pada
mukosa, kulit.
 Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada
permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada
organ-organ tubuh visceral.
 Refered pain, yaitu nyeri dalam yang disebabkan
karena penyakit organ/struktur dalam tubuh yang
ditransmisikan kebagian tubuh didaerah yang
berbeda, bukan daerah asal nyeri.
 Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena
perangsangan pada system saraf pusat, spinal
cord, batang otak, thalamus dan lain-lain.
 Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul
sewaktu-waktu lalu menghilang.
 Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan
menetap serta dirasakan dalam waktu yang
lama.
 Paroxysmal pain, yaitu nyeri yang dirasakan
berintensitas tinggi dan kuat sekali. Nyeri
tersebut biasanya menetap sekitar 10-15 menit,
lalu menghilang, kemudian timbul lagi.
 Nyeri rendah , yaitu nyeri dengan intensitas
rendah.
 Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan
reaksi.
 Nyeri berat, yaitu nyeri dengan intensitas
yang tinggi.
 Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam
waktu yang singkat dan berakhir kurang dari
enam bulan, sumber dan daerah nyeri
diketahui dengan jelas. Rasa nyeri mungkin
sebagai akibat dari luka, seperti luka operasi,
ataupun pada suatu penyakit arteriosclerosis
pada arteri koroner.
 Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih
dari enam bulan. Nyeri kronis ini polanya
beragam dan berlangsung berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun.
 Penyebab nyeri dapat diklasifikasi kedalam
dua golongan yaitu penyebab yang
berhubungan dengan fisik dan berhubungan
dengan psikis.Secara fisik misalnya, penyebab
adalah trauma (mekanik, thermal, kimiawi
maupun elektrik), neoplasma, peradangan,
gangguan sirkulasi darah dan lain-lain.
 Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu
bagian dari displin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-
upaya menghilangkan nyeri atau pain relief.Management nyeri ini
menggunakan pendekatan multi disiplin yang didalamnya
termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain modifiers),
non farmakologikal dan psikologikal.Setiap orang memiliki
persepsi yang sangat berbeda dengan orang lain terhadap nyeri
yang mungkin sedang dialami. Perbedaan inilah yang mendorong
perawat untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan
peningkatan rasa nyaman bagi klien dan mengatasi rasa nyeri.
Hal yang sangat mendasar bagi perawat dalam melaksanakannya
adalah kepercayaan perawat bahwa rasa nyeri yang dialami oleh
kliennya adalah sungguh nyata terjadi, kesediaan perawat untuk
terlibat dalam menghadapi pengalaman nyeri yang dialami oleh
klien dankompetensi untuk terus mengembangkan upaya-upaya
mengatasi nyeri atau pain management.
 Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri.
 Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut
menjadi gejala nyeri kronis yang persisten.
 Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan
akibat nyeri.
 Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau
intoleransi terhadap terapi nyeri.
 Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mengoptimalkan kemampuan pasien untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari.
 Usia
 Jenis kelamin (Tidak terlalu signifikan)
 Ansietas
 Pengalaman masa lalu
 Pola koping
 Managemen nyeri atau Pain management
adalah salah satu bagian dari displin ilmu
medis yang berkaitan dengan upaya-upaya
menghilangkan nyeri atau pain relief.Strategi
keperawatan utama yang spesifik dalam
meningkatkan rasa nyaman bagi pasien yang
sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi
dan non farmakologi.

Anda mungkin juga menyukai