DEFINITION Diabetes kronis yang dimulai pada saat kanak-kanak dan remaja (9-12 tahun) merupakan salah satu penyakit kronis yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Pada kasus diabetes juvenile sekunder diakibatkan oleh defisiensi insulin akibat autoimun, yaitu penghancuran sel panghasil insulin di pancreas (sel beta- pankreas) oleh sistim kekebalan.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Michael Kasenda Sp. A.
“Diabetes tipe 1 pada anak, yang sebelumnya disebut sebagai diabetes juvenil, timbul jika pankreas tidak mampu untuk menghasilkan insulin. Karena insulin tidak tersedia, glukosa atau gula tidak bisa ditranspor dari dalam darah ke dalam sel-sel, sehingga mengakibatkan kadar gula dalam darah tinggi.” CAUSES! 1. Faktor genetik 2. Faktor lingkungan sebagai pemicu Virus : gondongan (mumps), rubella, CMV. Kimia : obat (golongan nitrosamin). Inveksi virus pada masa kehamilan (lebih 20% anak yang terkena infeksi dari ibu akan terkena diabetes tipe satu dalam 5-10 th mendatang). SIGN AND SYMPTOMS 1. Rasa haus meningkat dan lebih sering buang air kecil Karena kadar gula darah dalam tubuh anak meningkat, tubuh akan meresponnya dengan cara menghilangkan glukosa ekstra melalui ginjal. Hal ini membuat anak lebih sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Karena banyak cairan yang dikeluarkan dari tubuh, kemudian anak akan merasa sering haus. Minum dalam jumlah banyak dapat membantu anak dengan diabetes untuk menjaga kadar air dalam tubuhnya. 2. Anak sering merasa kelaparan Karena tubuh anak tidak menghasilkan insulin yang cukup, akibatnya glukosa atau gula dari makanan yang masuk ke tubuh anak tidak mampu diserap tubuh secara keseluruhan. Hal ini membuat sel-sel dalam tubuh anak, seperti sel di otot dan organ anak, akan kekurangan energi untuk melakukan aktivitasnya. Akibatnya, anak lebih sering merasa kelaparan. SIGN AND SYMPTOMS 3. Kehilangan berat badan Walaupun anak mungkin akan makan lebih banyak karena mereka lebih sering merasa lapar, namun berat badan anak akan menurun (bisa terjadi dalam waktu singkat). Tubuh yang tidak dapat menyerap gula darah yang ada dalam tubuh membuat jaringan otot dan cadangan lemak menyusut, sehingga terjadi penurunan berat badan pada anak. Penurunan berat badan biasanya menjadi tanda pertama anak mempunyai diabetes tipe 1 4. Kelelahan Tubuh yang tidak dapat menyerap gula dari makanan membuat tubuh kekurangan energi. Karena sel-sel dalam tubuh anak tidak mendapatkan energi yang cukup, maka anak bisa mengalami kelelahan dan anak terlihat lesu. MEDICAL TREATMENT
Tes level glukosa darah saat puasa
Tes level glukosa darah random (tanpa puasa) atau sewaktu Tes oral glucose tolerance Tes hemoglobin A1c (HbA1C) THE PATHWAY OF DIABETES JUVENILE NURSING DIAGNOSES 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Intervensi Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi. Catat adanya nyeri abdomen, kembung, mual, dan muntah. Identifikasi makanan yang disukai atau dikehendaki bersama keluarga Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, cemas, sakit kepala, pusing dan sempoyongan. Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glukosa dara, pH, dan HCO3 Berikan pengobatan insulin secara teratur. Lakukan konsultasi dengan ahli diet. NURSING DIAGNOSES 2. Defisit volume cairan tubuh berhubungan dengan berkurangnya intake cairan. Intervensi Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah ortostatik. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, torgor kulit dan membran mukosa. Pantau intake dan output Tingkatkan lingkungan yang dapat memberikan rasa nyaman. Selimuti klien dengan selimut tipis. Berikan terapi cairan sesuai dengan indikasi Menghindari pemanasan yang berlebihan terhadap klien yang lebih lanjut dapat menimbulkan kehilangan cairan Mengkaji tingkat hidrasi. NURSING DIAGNOSES 3. Mudah lelah berhubungan dengan kelemahan akibat penurunan produksi energi. Intervensi Diskusikan dengan klien kebutuhan akan aktivitas, buat jadwal perencanaan dengan klien dan identifikasi aktifitas yang menimbulkan kelelahan. Berikan aktifitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup. Pantau tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktifitas. Tingkatkan partisipasi klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan yang dapat ditoleransi. Libatkan keluarga dalam pelaksanaan aktivitas klien. NURSING DIAGNOSES 4. Intoleran aktifitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan Intervensi Pantau frekuensi tanda vital. Pantau hasil laboratorium yang cocok. Pantau kemampuan aktivitas pasien Libatkan keluarga dalam membantu aktivitas sehari-hari klien Sediakan hal yang perlu disediakan untuk pasien MEDICAL EDUCATION 1. Ajarkan orang tua untuk selalu memantau intake dan outtake dari sang anak 2. Ajarkan anak atas apa yang dia perlukan 3. Lakukan kontrak konseling terus menerus kepada klien dan keluarga THANK YOU HAVE A NICE DAY!