Anda di halaman 1dari 6

Bella Lorenza

Simanjuntak
7182240002
BAB 3
PERTUMBUHAN EKONOMI
DAN PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMI
Konsep dan cara penghitungan
 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi
utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan.
 Dalam pemahaman ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi adalah
penambahan PDB, yang berarti peningkatan PN. Dalam arti sempit PN adalah
PN. Sedangkan dalam arti luas PN dapat merujuk ke PDB, atau merujuk ke
produk nasional bruto(PNB) atau ke produk nasional netto(PNN).
PNB =PDB+F
PNN =PNB-D
PN =PNN-Ttl
Di mana:
 F= pendapatan netto atas faktor luar negeri
 D= penyusutan
 Ttl= pajak tak langsung netto

 PDB dapat diukur dengan tiga macam pendekatan


 Pendekatan produksi
 Pendekatan pendapatan
 Pendekatan pengeluaran
 PDB=C+I+G+X-M
sumber sumber pertumbuhan
 Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari
pertumbuhan permintaan agregat atau
pertumbuhan penawaran agregat
Teori teori dan model model pertumbuhan:
a. Teori klasik
b. Teori neo-keynesian
c. Teori neo klasik
d. Teori modern
Analisis empiris

a. era orde baru indonesia calon “macan asia’baru?”


b. Pertumbuhan Pasca Orde Baru
Perubahan Struktur Ekonomi
 Pembangunan ekonomi jangka panjang (PDB/PN) merubah
struktur ekonomi dari pertanian menuju industri (sektor non
primer) terutama industri manufaktur dengan increasing return to
scale.
 Semakin cepat pertumbuhan ekonomi, semakin meningkat
pendapatan perkapita, semakin cepat perubahan struktur
ekonomi.
 Perubahan struktur ekonomi/transformasi struktural merupakan
serangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya
dalam agregate demand, perdagangan LN, dan aggregate
supply untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi.
Teori perubahan struktur
ekonomi:
 Teori Arthur Lewis (Teori migrasi)
 Teori Hollis Chenery (Teori transformasi struktural/pattern of
development)
Kelompok LDCs mengalami proses transisi ekonomi yang
pesat dengan pola dan proses yang berbeda-beda sebagai
akibat dari perbedaan antar negara:
 Kondisi dan struktur awal ekonomi DN (memiliki industri dasar
atau tidak)
 Besar pasar DN (tergantung pada pertumbuhan penduduk)
 Pola distribusi pendapatan (merata atau tidak)
 Karakteristik industrialisasi (strategi pembangunan industri
apakah ada industri yang diunggulkan)
 Keberadaan SDA (keberadaan kualitas dan kuantitas SDA)
 Kebijakan perdagangan LN (kebijakan tertutup/protektif industri
DN atau terbuka/promosi ekspor).
METODE PERHITUNGAN
PERTUMBUHAN
 Pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dalam nilai absolut
dan nilai relative (persentase). Sedangkan pertumbuhan
dalam persentase, dapat dihitung dengan cara sederhana
sebagai berikut.
 Bagaimana menghitung pertumbuhan ekonomi suatu
negara? Dengan indikator PDB, pertumbuhan ekonomi dapat
dihitung menggunakan formulasi sebagai berikut.
R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%

Keterangan:
 R = tingkat pertumbuhan ekonomi dalam satuan persentase
(%)
 PDBt = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil)
pada tahun t
 PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil)
pada tahun sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai