Anda di halaman 1dari 11

Perawatan Bayi

di Inkubator

Diah Retno Wulan, Ns., M.Kep


Perawatan bayi dalam inkubator merupakan cara perawatana pada bayi dengan memasukan bayi ke dalam
alat (inkubator) yang berfungsi untuk menciptakan lingkungan dengan suhu yang cukup hangat untuk bayi.
 Indikasi ?
 Jenis/cara : terbuka dan tertutup
Alat & Bahan :
– Alat set inkubator
– Oksigen
– Lampu pemanas
Inkubator tertutup

 Inkubator harus selalu tertutup dan hanya terbuka dalam keadaan tertentu, seperti apnea. Pada saat
membuk inkubator, usahakan suhu bayi tetap hangat dan oksigen harus selalu tersedia.
 Tindakan perawatan dan pngobatan diberikan melalui selang
 Bayi harus dalam keadaan telanjang (tidak berpakaian) untuk memudahkan pengamatan
 Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan kondisi tubuh bayi
 Pengaturan oksigen selalu diobservasi
 Inkubator harus ditempatkan diruangan yang hangat dengan suhu kira-kira 27°C
Inkubator terbuka

 Perawatan dengan inkubator dilakukan dalam keadaan terbuka


 Gunakan lampu pemanas untuk memberi keseimbangan suhu normal dan kehangatan
 Bungkus bayi dengan selimut hangat
 Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang lain untuk mencegah aliran udara
 Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang hilang melalui kepala
 Pengaturan suhu inkubator disesuaikan berat badan.
Pengaturan suhu inkubator

BBL (gram) 0-24 jam (°C) 0-24 jam (°C) 0-24 jam (°C) 0-24 jam (°C)
1500 34-36 33-35 33-34 32-33
1500 -2000 33-34 33 32-33 32
2001- 2500 33 32-33 32 32
>2500 32-33 32 31-32 32
Apabila suhu kamar 28°C-20°C hendaknya diturunkan 1°C setiap minggu dan apabila berat badan bayi
sudah mencapai 2000 gr bayi dapat dirawat di luar inkubator dengan suhu 27°C
Who’s rules

 Tentukan suhu yang tepat untuk inkubator berdasarkan usia dan berat badan bayi.
 Hangatkan inkubator sampai suhu yang diinginkan sebelum meletakkan bayi di dalamnya.
 Bersihkan kasur dan tutupi dengan lembaran seprai bersih.
 Pastikan bahwa reservoir air inkubator kosong; bakteri yang berbahaya dapat berkembang
dalam air dan menginfeksi bayi. Membiarkan reservoir kering tidak akan mempengaruhi fungsi
inkubator.
 Pastikan bahwa kepala bayi tertutup dan bayi diberi baju atau tertutup kecualijika bayi perlu
telanjang atau dilepaskan bajunya sebagian untuk pengamatan atau prosedur.
 Letakkan hanya satu bayi dalam tiap inkubator.
 Tutup kap secepat mungkin setelah meletakkan bayi di dalamnya, dan pertahankan jendela
inkubator tetap tertutup setiap saat guna mempertahankan kehangatan inkubator.
 Periksa suhu inkubator setiap jam selama delapan jam pertama, dan kemudian setiap tiga jam
 Jika suhu inkubator tidak sesuai dengan pengesetan suhu, inkubator dapat tidak berfungsi
dengan benar; sesuaikan pengatur suhu sampai suhu yang diinginkan tercapai di bagian dalam
inkubator, atau gunakan metode lain untuk menghangatkan bayi.
 Ukur suhu bayi setiap jam selama delapan jam pertama, dan kemudian setiap tiga jam:
 Jika suhu bayi kurang dan 36,5 °C atau lebih dan 37,5 °C, sesuaikan suhu inkubator
berdasarkan suhu tersebut;
 Jika suhu bayi tetap kurang dan 36,5 °C atau lebih dan 37,5 °C meskipun
inkubator dipertahankan pada pengaturan yang direkomendasikan, atasi
suhu tubuh yang tidak normal.
 Berikan bayi kepada ibu segera setelah bayi tidak lagi membutuhkan
perawatan khusus dan prosedur serta terapi yang sering.
 Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus
diberi ASI sedikit—sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak menghisap,
diberi infus glukosa10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari.
(

Anda mungkin juga menyukai