Anda di halaman 1dari 12

Hak dan Kewajiban Warga

Negara
Pembagian Hak

hak legal dan moral

hak khusus dan


Hak
umum

hak positif dan hak


negative

hak individual dan


sosial
Menurut Bertens, (2000: 179—187)
Hak Legal dan Moral
• Hak Legal • Hak Moral
hak yang berdasarkan hukum, berasal hak yang berfungsi dalam sistem moral.
dari undang-undang, peraturan hukum, Contoh:
atau dokumen legal lainnya.
sepasang suami istri yang berjanji untuk
Contoh: saling setia, atau seseorang peminjam
ketika pemerintah mengeluarkan uang berjanji untuk mengembalikan
peraturan tentang kenaikan gaji uang yang dipinjamnya dari orang lain.
pegawai negeri, maka setiap pegawai
negeri berhak mendapat tunjangan itu

Hak moral belum tentu merupakan hak legal, tetapi banyak hak moral yang
sekaligus juga merupakan hak legal
Hak Khusus dan Umum
• Hak Khusus • Hak Umum
timbul karena relasi khusus antara diperoleh seseorang bukan karena
beberapa orang atau karena hubungan atau fungsi tertentu,
fungsi khusus yang dimiliki melainkan semata-mata karena ia
seseorang terhadap orang lain, manusia. Hak ini sering disebut
misalnya hak orang tua untuk hak asasi manusia.
dihormati anak-anaknya.
Hak Positive dan Negative
• Hak Positive • Hak Negative
hak seseorang yang membolehkan Dengan hak negatif siapa pun
orang lain berbuat sesuatu tidak boleh menghalangi
untuknya. seseorang melakukan atau
Contoh lainnya adalah hak atas memiliki sesuatu.
makanan, pendidikan, pelayanan Contohnya ialah hak atas
kesehatan, dan pekerjaan yang kehidupan, kesehatan, keamanan,
layak. kepemilikan, hak beragama,
berkumpul, mengemukakan
pendapat, dan mengikuti hati
nurani.
Hak Individual dan Sosial
• Hak Individual • Hak Sosial
hak yang dimiliki individu terhadap hak yang dimiliki seseorang sebagai
negara; negara tidak dapat anggota masyarakat.
menghalangi individu mewujudkan Contoh: hak atas pekerjaan yang
hak ini. layak dan hak atas pendidikan.
Contohnya ialah hak mengikuti hati
nurani, hak beragama, hak
berserikat, dan hak mengemukakan Hak Positif
pendapat.

Hak negatif
HAK ASASI MANUSIA
Menilik kembali sejarah HAM, HAM didirikan agar manusia terbebas dari
penyiksaan, penindasan, perbudakan, genosida.
Dari perspektif sejarah, kesadaran atas HAM dalam diri manusia dan bangsa-
bangsa dapat dikelompokkan menjadi 3 generasi (Budiardjo, 2008:212).

1. Generasi Pertama magna charta (Inggris, 1215); Bill of Rights (Inggris,


1689 dan AS, 1783); suatu deklarasi di Prancis (1789)
2. Generasi Kedua DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) oleh
PBB pada tahun 1948
3. Generasi Ketiga Deklarasi Wina ( Juni 1993)
Hak Warga Negara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemerdekaan negara-bangsa
merupakan prasyarat bagi kemerdekaan tiap-tiap warga negara. Aktivitas
politik yang dilakukan tiap-tiap warga negara sebenarnya juga merupakan
sarana untuk memenuhi hak-haknya. Hal itu tercermin dari :
o Hak untuk mengeluarkan pendapat dan mendapatkan informasi
o Hak berserikat
o Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing
o Hak untuk memilih dalam pemilu
o Hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan
Kewajiban Warga Negara
Kewajiban warga negara menuntutnya melakukan sesuatu dan jika dia
tidak melakukannya maka dia dapat dikenali denda, atau, dalam kasus
tertentu, bahkan dapat dipenjara. Beberapa kewajiban yang harus
dijakankan setiap warga negara, antara lain:
1. Menjunjung/mematuhi hukum dan pemerintahan
2. Membela negara
3. Bayar pajak
4. Mengikuti pendidikan dasar (wajib sekolah)
5. Menghormati hak asasi orang lain
Kewajiban dan Hak Negara
• Kewajiban negara: • Hak-hak warga negara:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh 1. Hak atas kehidupan.
tumpah darah Indonesia.
2. Hak beragama.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Hak mengemukakan pendapat.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Hak untuk mendapat pekerjaan yang layak, pendidikan,
4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan dan seterusnya.
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
• Kewajiban negara tertuang dalam pasal-pasal UUD 1945:
a. Pasal 27 ayat (1) dan (2).
b. Pasal 28 A-J.
c. Pasal 29 ayat (2).
d. Pasal 30 ayat (1).
e. Pasal 31 ayat (1) dan (2).
f. Pasal 32 ayat (1) dan (2).
g. Pasal 34 ayat (1), (2), dan (3).
Batasan Batasan Hak dan Kewajiban
• Warga negara tidak boleh menyalahgunakan hak untuk berpendapat
dan berbicara serta kebebasan pers dengan tujuan untuk
mencemarkan nama baik orang lain, menghasut, berbohong, atau
membocorkan rahasia negara yang dapat membahayakan negara.
Pihak yang nama baiknya dicemarkan berhak meminta perlindungan
dari yang berwajib.
• Menyuarakan pendapat dengan berunjuk rasa tidak boleh sampai
mengganggu ketertiban umum
Evaluasi Kritis terhadap Hubungan Timbal-Balik
Antara Negara dan Warga Negara.
Evaluasi Kritis terhadap Hubungan Timbal-Balik Antara Negara dan Warga Negara.
o Hak asasi dalam UUD 1945 berlatar belakang:
a. Keadilan sosial: penjajahan belanda yang memiliki paham liberalisme, kapitalisme,
kolonialisme, dan individualisme.
b. Mengeluarkan pendapat: Hatta mencegah timbulnya kekuasaan yang berpotensi menindas
rakyat.
c. Hak bangsa menentukan nasib sendiri, hak ekonomi dan sosial, hak kehidupan, hak
penghidupan layak, hak fakir miskin dan anak terlantar, dst: pengembangan Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia.

o Era Orde Baru: sering tidak sama persepsi antara pemerintah dan masyarakat tentang
kepentingan umum dan keamanan nasional.
o Reformasi: penguatan hak asasi.
o Sekarang: melemahnya kesadaran akan pentingnya hukum untuk ketertiban dan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai