Anda di halaman 1dari 62

Workshop Menulis

KMIT – Majalah Salam


Semarak Ramadhan 1432 H

@Hatta Syamsuddin

Masjid Longgang Chungli, 7 Agustus 2011 / 7 Ramadhan 1432 H


diawali dengan
bismillah

luruskan niat

jaga semangat

senyum itu sehat


Menu Hari Ini
Motivasi Menulis Mengatasi Hambatan-
hambatan dalam Kepenulisan
Tips-tips dasar Kepenulisan Fiksi dan Non Fiksi
Mengolah Bahan dan Mengembangkan
Tulisan
Kiat Menembus Media dan Penerbitan
Referensi
Terima kasih buat artikel-artikel kepenulisan :
• Jonru
• Afifah Afra
• Robiah Al Adawiyah
• Mbah Google
Menu Pertama

Motivasi Menulis
Mengatasi Hambatan dalam Penulisan
Seputar niat & motivasi
Urgensi sebuah Niat !
Kekuatan Sebuah Niatan & Tujuan !
Niatan yang Salah & Tidak Produktif !
Tiga Motivasi Penting
#1  Nasyrul Fikroh ( Penyebaran Ide & Gagasan)
#2  Tanmiyatul Kafaah ( Mengembangkan
Kemampuan dan Potensi Diri )
#3  Kasbul Maisyah ( Mendapatkan Penghasilan)
#1 : Nasyrul Fikroh
Kewajiban Dakwah yang
Melekat
Eksistensi Pertarungan Hak
dan Batil
Urgensi dan Efektifitas
Sarana Tulisan dalam
Dakwah
#2 : Tanmiyatul Kafaah
Kewajiban Menambah Ilmu
Mengasah Berpikir
Sistematis dan Kreatif
Mengelola Emosi dan
Menggugah Hati, Awet
Muda
Meninggalkan Jejak Sejarah
#3 : Kasbul Maisyah

 Royalti Buku
 Honor masuk Media
 Branding & Branding
dan Jaringan
 lanjut Bedah Buku &
Training
 lanjut dalam bentuk
sinetron dan film ... !!!
Sekarang,
Tentukan Tujuan Anda !
Writers Block !
#1 : Malas atau Tidak Mood

• Memotivasi diri Sendiri ,


memunculkan penulis idola,
mengingat target dan motivasi
• Jangan sepenuhnya percaya
dengan mood. Menulislah maka
mood itu akan muncul dengan
sendirinya
#2 : Tidak Punya Waktu

• Tidak ada orang yang tidak punya


waktu, yang ada adalah mereka
yang gagal mengelola waktu
• Waktu kita semua sama, 24 jam
sehari, maka luangkanlah sejenak
untuk menulis secara rutin
#3 : Bingung Memulai
• Mas Joni Ariadinata : Tulislah dengan kacau awal
sebuah cerita, itu merupakan ‘pemanasan’ yang
baik.
• Jonru : menulislah dengan otak kanan terlebih
dahulu, tanpa peran otak kiri sama sekali !
• Tulislah apa yang kita pikirkan. Jangan sampai kita
memikirkan apa yang kita tulis.
#4 : Tidak Punya Ide
• Menjadi pengamat,
mengikat Makna
dengan notes kecil
untuk mencatat segala
hal dalam keseharian
• Mendengarkan,
menyaksikan
• Sistem acak mandiri
#5 : Takut Jelek & Tidak Sempurna

• Tidak sesuatu yang langsung hebat begitu saja


• Jangan takut dikritik, jadikan sebagai
pembelajaran
• Anda bukan editor, lanjutkan tulisan Anda
hingga selesai
#6 : Tidak menguasai Topik
• Jangan terpaku pada satu dua topik saja , buka
ruang cakrawala baru
• Terus membaca dan menganalisa, serta
menemukan hal-hal baru
• Ahmad Tohari mengaku membaca 10 sebelum 1
novel.
• Nassirun Purwokartun membaca 100 buku
sebekum menulis novel sejarah Ariya Penangsang.
#7 : Merasa Tidak Bakat
dan Tidak Mampu
• Ucapan Thomas Alfa Edison, bakat itu 1% dan 99%
sisanya adalah kerja keras. Begitu pula kata Bill Gates.
• Menulis itu in potentia, maksudnya jadi potensi untuk
semua orang. Buktinya, semua orang dengan kemauan
dan tekad menjadi penulis pasti bisa menjadi penulis.
• Dan buktinya semua penulis hebat pasti akan berkata
bahwa dulu juga mereka penulis pemula yang sering
mengalami hambatan.
Fakta Menarik
(1) Sakti Wibowo adalah seorang penulis sukses yang hanya
lulusan SMK.
(2) Eni Kusuma adalah seorang mantan TKW yang kini
menjadi penulis dan motivator sukses.
(3) Joni Ariadinata – salah seorang sastrawan terkemuka
Indonesia – dulunya hanya seorang tukang becak.
(4) Nassirun Purwokartun menulis dua novel sejarah setebal
800 halaman, hanyalah seorang lulusan TK Pertiwi .
(5) Kang Abik adalah lulusan Al Azhar jurusan Ilmu Hadits
Menu Kedua

Pengenalan Dasar Penulisan Fiksi dan


Non Fiksi
Antara Fiksi dan Non Fiksi
• Tujuan penulisan non-fiksi adalah: menciptakan kembali
segala sesuatu yang telah terjadi secara aktual (betul-betul
ada, telah terjadi), atau bisa dikatakan, karena semua ini
FAKTA maka beginilah yang harus terjadi. Sehingga kemudian
disebut AKTUAL atau bersandar pada aktualitas
• Tujuan penulisan fiksi: menciptakan sesuatu yang mungkin
terjadi (yang mungkin dulu pernah terjadi, sekarang pernah
terjadi, atau belum terjadi tetapi mungkin terjadi di masa yang
akan datang). Sehingga kemudian fiksi memiliki sifat REALITAS
yaitu apa-pa yang dapat terjadi dan bisa saja terjadi (tetapi
belum tentu terjadi)
Bentuk Fiksi dan Non Fiksi
 Cerpen  Artikel
 Cerbung  Essai
 Novelet  Feature
 Novel  Berita
 Resensi
Tentang Cerpen

• Ada yang mengatakan bahwa cerpen adalah


tulisan fiksi yang panjangnya sekitar 500-10.000
kata.
• Sedangkan Edgar Allan Poe, si Bapak Cerpen,
mengatakan bahwa prose tale (cerpen dalam
sebutan Poe), adalah narasi yang bisa dibaca
dalam sekali duduk, dengan lama waktu
setengah hingga 2 jam.
Tentang Novel

• Adapun novel, ciri khas yang paling jelas, adalah


ceritanya yang panjang. Karena panjang itulah,
tersedia ruang yang cukup untuk kita
mengelaborasi setting, tokoh dan konflik,
sehingga akan terbangun sebuah alur yang
komplek.
Tips Fiksi : Membangun Narasi

• Optimalisasi Unsur Narasi -> Plot : Tokoh,


Setting, Dialog
• Optimalisasi Pola Narasi : Latar Belakang 
Konflik  Ending
• Ragam Alur Narasi : Alur Maju dan Flash Back
Contoh Praktek :
• TOKOH
– Aku, seorang karyawati lajang lulusan SMU sebuah perusahaan di
Jakarta.
– Pak Tua Bijak, seorang lelaki usia 60-an yang mengaku pensiunan
sebuah BUMN.
– Figuran: kondektur bus, para penumpang bus
• SETTING : Setting yang dipilih, sebuah bus kota di Jakarta yang
penuh sesak dan bau keringat penumpangnya.
• PLOT :Aku baru pulang kerja, naik bus kota yang penuh sesak. Tak
ada yang mau memberi tempat duduk. Egois dengan kepentingan
masing-masing. Tiba-tiba ada Pak Tua yang memberi tempat duduk
dan mengajaknya ngobrol. Karena kecapekan, Aku tertidur, tahu-
tahu ongkos sudah dibayar oleh Pak Tua. Aku sangat terharu dengan
kebaikan Pak Tua. Di Jakarta yang penuh oleh kemunafikan, masih
ada orangtua sebaik beliau.
PLOT = TOKOH + SETTING
LATAR BELAKANG + KONFLIK + ENDING
Artikel Popular

• Secara umum, artikel popular memuat penulisan


yang tidak terlalu ‘kaku’ dan menuntut kreatifitas
penulisnya.Diperlukan kombinasi antra kognitif dan
pulasan ‘emosi’ agar artikel tidak terasa ‘kaku’.
“Artikel yang baik adalah artikel yang dapat
diterima oleh berbagai kalangan dan semua orang
dapat memasukinya” (WinstonWeathers&Otis
Winehester,The new Strategi of Style)
Antara Essai, Artikel dan Opini

• Kini esai, artikel dan opini mengacu pada


bentuk tulisan yang hampir sama. Karena itu,
jurnalisme menggolongkan esai sebagai artikel
yang punya nuansa tersendiri, sementara
sifatnya yang reflekti merengkuh teknik
penulisan sastra yang kreatif dan orisinal.
Tiga Alat Utama Esai

• Makna Utama :ide sentral, inti, tesis, atau


gagasan utama penulis. Maka biasanya
dirumuskan dalam kalimat tunggal yang
mencakup semua hal yang hendak disampaikan
esais (penulis esai)
• Organisasi : Lead , Body dan Penutup
• Gaya Penulisan
Tips #1 : Judul yang Menarik

(1) Kasak-kusuk dengan alat pengail listrik


Tadinya berjudul: Cara mengail ikan dengan alat penangkap
yang dijalankan listrik
(2) Ikan laut buatan air tawar
Tadinya: Cara pemeliharaan ikan bandeng dari laut dalam
kolam ikan air tawar
(3) Perjuangan melawan lalat
Tadinya: Sejarah pemberantasan lalat dengan berbagai cara
Tuliskan Judul Essai Anda !
Tips #2 : Membuat Lead yang Menggoda

Ringkasan
Pernyataan yang menonjol
Pelukisan Fakta
Pertanyaan
Anekdot
Amanah Langsung
Tuliskan satu paragraf Lead Anda
Menu Ketiga

Proses Kreatif : Mengolah Bahan dan


Mengembangkan Tulisan
Tiga Faktor menjadi Unggul

•First
•Best
•Different
Mengasah Kreatifitas

• Membuat Daftar Pertanyaan ( Check List)


• Brainstorming
• Analisa Kelemahan
• Input – Output
• Mind Mapping
Brainstorming : Kisah Spidol
Berlatih Membuat Deskripsi
• Deskripsi adalah penggambaran dengan kata-kata suatu
benda, tempat atau keadaan. Menurut Ismail Marahaimin
dalam buku ‘Menulis Secara Populer’, seorang penulis
deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya,
dapat ‘melihat’ apa yang ‘dilihatnya’, dapat ‘mendengar’
apa yang didengarkannya, ‘mencium bau’ yang
diciumnya, ‘mencicipi’ apa yang dimakannya, ‘merasakan’
apa yang dirasakannya... dan seterusnya, karena deskripsi
merupakan hasil observasi yang disampaikan dengan
kata-kata.
Ragam Bentuk Deskripsi
• Secara prinsip, Marahaimin membedakan bentuk
deskripsi menjadi 2 jenis, yaitu ekspositori dan
impresionistis. Ekspositori adalah penggambaran
menurut sebuah sistem atau urutan yang logis, yang
biasanya merupakan daftar rincian dari suatu
pengamatan. Misalnya, jika kita ingin menggambarkan
sebuah ruang, maka kita akan paparkan mulai dari paling
kanan, sebelahnya, sebelahnya... hingga paling kiri.
• sedangkan impresionistis (yang juga dinamakan deskripsi
stimulatif) adalah deskripsi yang ditulis berdasarkan
impresi (kesan) si penulis terhadap sesuatu yang
ditangkap oleh panca inderanya, yang terkadang
dilakukan untuk memberi stimulasi kepada pembacanya
Contoh : Deskripsi Ekspositori
• Gunung Slamet yang menjulang tinggi di sebelah barat
menjadi latar indah, membatasi hamparan perkebunan tebu
dengan pucuk-pucuk berbunga. Hempusan angin menjadikan
barisan raksasa bunga-bunga putih kecokelatan itu
mengangguk-angguk gaya penari-penari Bedaya di Istana
Mataram. Di tengah hamparan tebu, sebuah bangunan
berdiri megah dengan cerobong-cerobong asapnya. Suara
bergemuruh menandakan aktivitasnya yang tiada henti-
hentinya. Ratusan manusia sibuk berlalu-lalang. Antara
bangunan dengan ratusan hektar perkebunan tebu itu
dihubungkan dengan rel dan lori-lori yang penuh tumpukan
batang-batang tebu siap giling
• (dari novel bulan mati di javanese orange)
Contoh : Deskripsi Impressionistis

• Villa Javasche Oranje adalah bangunan yang


unik. Pilar-pilarnya yang putih menampakkan
keanggunan khas Eropa yang klasik. Hamparan
rumput yang hijau diselingi dengan pohon-
pohon cemara menambah nuansa elegan
berkepanjangan. (Novel Bulan Mati di Javasche
Oranje)
Deskripsikan dg 2 cara tersebut
Menu Keempat

Kiat Menembus Media dan Penerbitan


Bagaimana Mempublikasikan Karya ?
#1 : Menerbitkan Sendiri

• Melalui Majalah Dinding


• Melalui Blog Pribadi
• Sharing Note di Facebook atau Milis
• Menerbitkan Buletin atau Buku sendiri dan
menyebarkannya
#2 : Menulis di Media

• Kirimkan karya terbaik, karena jika gagal banyak


yg patah semangat
• Sesuaikan dengan ruang dan tema yang ada
• Edit dan Tulis serapi mungkin
• Tulis alamat dan identitas lengkap
• Jangan menyerah saat tidak dimuat
• Gunakan juga jaringan secara positif
#3 : Menembus Penerbitan

• Royalti
• Beli Putus
• Semi Beli Putus
Sistem Royalti

• Sistem yang paling sering digunakan oleh penerbit


adalah royalti. Setiap buku yang terjual, anda akan
mendapatkan sekian persen dana. Misalnya, buku
anda diterbitkan oleh penerbit X dengan harga
eceran tertinggi Rp 20.000. Jika royalti anda 10 %,
berarti setiap terjual 1 eksemplar, anda berhak atas
uang sebanyak Rp 2.000 (biasanya dipotong PPN
15%). Jika buku anda terjual 3000 eksemplar, maka
anda akan mendapatkan uang Rp 6.000.000.
Sistem Beli Putus

• Sistem kedua adalah beli putus. Anda menjual


naskah ke penerbit dengan sekian rupiah, sesuai
kesepakatan. Pada sistem ini, jika buku anda
meledak, anda yang dirugikan. Sebaliknya, jika buku
tersebut ternyata tidak laku, penerbitlah yang gigit
jari. Oleh karenanya, biasanya penerbit akan
meneliti dengan seksama karya yang anda tawarkan
untuk dibeli putus.
Sistem Semi Beli Putus

• Sistem ketiga adalah semi royalti, atau beli putus


sesuai dengan jumlah yang dicetak. Misalnya,
naskah anda dibeli Rp 1.000.000 untuk dicetak
sebanyak 3000 eksemplar. Jika naskah tersebut
dicetak ulang, anda berhak mendapatkan uang
kembali.
#3 : Menembus Penerbit

• Jangan Tergesa-gesa, buatlah tulisan di media


untuk mengangkat ‘nama’ Anda, agar penerbit
lebih mengenal Anda
• Jika perlu, tanyakan ke penerbit buku dengan
tema apa yang sedang dibutuhkan
• Konsultasikan kepada penulis lain yang lebih
senior
#3 : Menembus Penerbit

• Cari endorsment atau pengantar dari tokoh atau


penulis terkenal untuk menjadi pertimbangan
tambahan bagi penerbit
• Tawarkan atau kirim naskah Anda dalam kondisi
sudah tercetak rapi, dan sertakan pula filenya
untuk memudahkan pengeditan.
• Pantau terus perkembangan tulisan Anda
Selesai

Selamat Berkarya .....


@Hatta Syamsuddin

• Blog : http: //www.indonesiaoptimis.com


• Email : sirohcenter@gmail.com
• FB : Hatta Syamsuddin
• Twitter : Hattasyamsuddin

Anda mungkin juga menyukai