Anda di halaman 1dari 74

BIOTEKNOLOGI PRODUKSI

MAKANAN MINUMAN
(BIOINDUSTRI - FERMENTASI)
Definisi Bioindustri
• Bioindustri secara umum adalah:
– Aplikasi bioteknologi dalam bidang
industri
• Keywords: bioteknologi & industri
• Bioteknologi:
– Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan dan
pengolahan bahan dengan bantuan agen
biologis untuk menghasilkan barang dan
jasa.

www.thmemgallery.c Company Logo


om
Definisi Bioindustri
• Jadi BIOINDUSTRI adalah salah satu
bagian dari bioteknologi , yakni
penerapan mikroorganisme dan
enzim dalam skala besar (skala
industri) serta memperhitungkan
kajian ekonomi dan untung rugi
suatu proses produksi

• Point Penting:
1. Penerapan agen biologis
(mikroorganisme)
2. Skala Produksi Besar (Skala Industri)
3. Adanya Kajian Ekonomi
Company Logo
Ruang Lingkup Bioindustri
• Bioteknologi modern untuk penelitian
dan pengembangan produk
fermentasi harus dapat diaplikasikan
pada:
1. Bahan Baku
 Memperbaiki bahan baku untuk
proses tradisional
2. Proses
 Pengembangan bioreaktor
3. Kultur Mikroba
 Memperkaya aplikasi mikroba
Company Logo
Bahan Baku Fermentasi
• Hasil Pertanian
– Sereal, buah-buahan, sayuran, kacang-
kacangan
• Hasil Peternakan
– Susu sapi, daging
• Hasil Perkebunan
– Kopi, coklat, tebu
• Limbah Industri
– Molase, jerami, dedak, kulit kopi, kulit coklat,
sabut kelapa, ampas tahu, ampas biji yang telah
diambil minyaknya, air limbah, sampah
Syarat Bahan Fermentasi

• Mudah didapat

• Jumlah besar

• Harga murah

• Ada substitusinya
SUMBER MIKRO-ORGANISME INDUSTRI

1. Sumber Alami : tanah, air sungai,


laut, tanaman, hewan, limbah,
kotoran, dll.

2. Koleksi kultur: lembaga tempat


menyimpan dan memelihara mikro-
organisme
NAMA KOLEKSI KULTUR DUNIA

Tempat
ATTC America Type Culture Collection Rockville, USA
CBS Centraal Bureau VoorSchimmelculture Baarn, Netherland
CCM Czechoslovak collection of microorganism Canada, Otawa
CDDA Canadian Department of Agriculture Paris
CIP Collection of The Institute Pasteur Kew, UK
CMI Commonwealth Mycological Institute Gottigen, Jerman
DSM Deutsche Samlung Von Microorganism Tokyo
FAT Faculty of Agriculture Tokyo University Univ of Tokyo
IAM Institute of Applied Microbiology Aberdeen, Scot
NCIB National Collection of Industrial Bacterial London, UK
Bahan Baku Fermentasi
• Setiap mikroorganisme memerlukan:
1. Air
2. Sumber Energi
3. Sumber Karbon
4. Sumber Nitrogen
5. Mineral
6. Oksigen (jika aerobik)
Bahan Baku Fermentasi
• Air
– Merupakan komponen utama fermentasi
– Yang harus diperhatikan:
• pH
• Garam terlarut
• Bahan buangan terlarut
– Penyiapan air
• Deionisasi (proses pengolahan air, air yang
ion-ionnya telah dihilangkan), penambahan
garam, dll
Bahan Baku Fermentasi
• Sumber energi
– Berasal dari oksidasi media atau cahaya
– Sebagian besar mikroorganisme industri
adalah chemo-organotrophs
– Sumber energi banyak berasal dari
sumber karbon
Bahan Baku Fermentasi
• Sumber Karbon
– Faktor yang mempengaruhi pemilihan
sumber karbon:
• Harga , contoh: pembuatan etanol dimana
60-70% biaya produksi berasal dari bahan
baku
• Kemurnian sumber karbon, contoh; ion
logam harus dihilangkan dari karbohidrat
pada proses dengan asam sitrat
• Metode preparasi media, khususnya pada
proses sterilisasi pada karbohidrat
• Peraturan pemerintah, contoh penggunaan
gula sebagai konsumsi
Bahan Baku Fermentasi
• Sumber Karbon
– Sumber karbon:
• Karbohidrat
• Minyak dan lemak
• Molase (produk sampingan dari industri
pengolahan tebu atau gula bit yang masih
mengandung gula dan asam organik)
• Whey susu (protein utama pada susu)
• Hidrokarbon
• Glukosa
• Laktosa
Bahan Baku Fermentasi
• Sumber Nitrogen
– 3-15% berat mikroba adalah nitrogen
– Sumber nitrogen secara umum:
• Nitrat
• Urea
• Amonia (sebagai kontrol pH dan sumber
nitrogen)
• Garam-garam amonium
Bahan Baku Fermentasi
• Mineral
– Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
metabolisme
– Contoh mineral penting:
• Magnesium, fosfor, potasium, sulfur,
kalsium, klorin
– Mineral lain yang biasanya
keberadaannya merupakan impuritis
dalam bahan
• Kobalt, besi, zinc, mangan, tembaga
Bahan Baku, Produk , Mikro
Bahan Baku Produk Mikroorganisme
Susu Produk susu asam, LAB, yeasts, acetic
susu kental, krim acid bacteria, fungi
asam, yoghurt, kefir,
koumiss, mentega
krim asam, keju
Daging Sosis fermentasi Fungi, yeasts, LAB,
staphylococci,
streptomyces
HAM Fungi, yeasts,LAB,
staphylococci
Ikan Saus ikan, sillase ikan Staphylococci, vibrio
fermentasi costicola, LAB
Zaitun, kubis, timun Minyak fermentasi, LAB
acar mentimun
Bahan baku, produk , mikro
Bahan Baku Produk Mikroorganisme
Adonan dan adonan Sourdough, yeast LAB, yeast vide infra
dari sereal dough, kisra
Malt, Koji dari sereal Beer, sake LAB, Yeasts, Fungi
dan biji-bijian
Bir, wine Cuka Acetic acid bacteria
Anggur, buah lain Wine Yeast, LAB, fungi
Kedelai Saus kedelai, tempe LAB, Bacilli, fungi,
yeast
Rumput, jagung, Silase LAB
kentang

www.thmemgallery.c Company Logo


om
M.O berdasarkan
Kebutuhan Oksigen
 Aerob: Mikroorganisme yang untuk pertumbuhannya
membutuhan oksigen bebas
 Anaerob: Mikroorganisme yang untuk pertumbuhannya
hanya atau tumbuh baik jika tidak ada oksigen bebas.
Organisme menggunakan oksigen hasil pemecahan substrat
 Mikroaerofil: Mikroorganisme yang hanya dapat tumbuh
baik jika konsentrasi oksigen hanya tersedia dalam
jumlah kecil
 Fakultatif anaerob/aerob: Mikroba yang dalam
pertumbuhannya tergantung pada konsentrasi oksigen
yang ada dalam medium
 Aerotoleran anaerob: Organisme yang selalu dapat tumbuh
pada keadaan anaerob – mengabaikan kehadiran oksigen
 Kapneat mikroba: Organisme yang untuk pertumbuhannya
memerlukan 3 - 10% CO2 (karbondioksida)
For lecture only BC Yang
Pengaturan lingkungan untuk
pertumbuhan bakteri

mikroba Kapneat: organisme yang Obligat anaerob. Tidak dapat tumbuh


untuk pertumbuhannya jika terdapat oksigen. Oksigen
memerlukan 3% - 10% CO2 terdapat dalam jumlah kecilpun
menyebabkan toksik .
Contoh: Bacteroides spp.

BC Yang
Thermophiles
70o-110o

Mesophiles
10o-50o

BC Yang
Bakteri Termofilik dan
Mesofilik
• Bakteri Termofilik • Bakteri Mesofilik
- Dapat tumbuh pada - Dapat tumbuh pada
suhu relatif tinggi (45- suhu sedang (20-
122˚C) 45˚C)
- Habitat laut dan darat - Suhu optimalnya 37˚C
- Beberapa di sumber - Dalam mikrobioma
air panas, lubang manusia, bakteri
hidrotermal laut dan patogen manusia
materi tanaman yang - Untuk produksi keju,
membusuk seperti yoghurt, bir, anggur
gambut dan kompos
gambut
Aplikasi Bakteri
Bakteri Fermentasi

Nama produk
No. Bahan baku Bakteri yang berperan
atau makanan
Lactobacillus bulgaricus
1. Yoghurt susu dan Streptococcus
thermophilus
2. Mentega susu Streptococcus lactis
3. Terasi ikan Lactobacillus sp.
Asinan buah-
4. buah-buahan Lactobacillus sp.
buahan
5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae
Lactobacillus bulgaricus
6. Kefin susu
dan Srteptococcus lactis

Company Logo
Aplikasi Bakteri
Nama Produk Bakteri yang Berperan

Bir, Roti, wine, keju,


Latic acid bacteria
Daging termermentasi
Vinegar Spesies Acetobacter
Insektisida Bacillus thuringiensis
Asam amino Klebsiela aerogenes

Aseton Spesies clostridium

Etanol, gliserol Zymomonas mobilis


Xantan Xhantomonas campastris
Selulosa (nata) Acetobacter xylinum
Enzym α-amylase Bacillus substilis

www.thmemgallery.c Company Logo


om
CONTOH APLIKASI
FERMENTASI
MAKANAN
A. Penghasil Bahan Makanan dan
Minuman

Adanya jenis jamur digunakan untuk


menghasilkan zat pewarna makanan yaitu
Jamur Neurospora sitophilla (pada
oncom)

dapat menghasilkan zat warna merah


atau oranye. Merupakan zat pewarna
alami bersifat lebih aman dibandingkan
dengan pewarna buatan, karena tidak
mengandung bahan sintesis.
• Gambar :
• Kiri : Neurospora sitophilla yg tumbuh pd
pohon bark
• Kanan : Neurospora sitophilla melalui
mikroskop
• Oncom = bahan makanan berupa kedelai
yang difermentasikan dengan
menggunakan sejenis kapang Neurospora
sitophila.
• Biasa digunakan pada sambal oncom,
ulukuteuk leunca dan karedok. Banyaknya
di pakai di masakan-masakan sunda.
• Banyak dijual di pasar tradisional,
belakangan ini juga sudah ada di super
market.
Contoh pada pembuatan roti, ragi
Sacharomyces ditambahkan pada adonan
tepung gandum sehingga terjadi proses
fermentasi,
persamaan reaksinya sebagai berikut:

C6H12O6 --> 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal + 2


ATP

Gelembung – gelembung gas CO2 yang


terbentuk oleh Mikroorganisme berguna untuk
mengembangkan adonan roti, sedangkan
alkoholnya dibiarkan menguap.
Penggunaan jasa mikroorganisme
untuk mengubah makanan
• Melalui proses fermentasi yang dilakukan
mikroorganisme, bahan makanan tertentu
diubah menjadi bahan bentuk lain sehingga
cita rasanya lebih menarik atau
mengandung nilai gizi yang lebih tinggi.
Contoh makanan ini ialah

• keju, mentega, yoghurt ,roti, alkohol,


dan cuka.
Selanjutnya bakteri yang dibiarkan pd
media keju → proses fermentasi→
memberikan suasana asam.

Selain itu, juga memberikan cita rasa


khas & bau harum (aroma) pd produk
susu tsb.

Makin lama masa inkubasinya, makin


tinggi keasamannya dan makin tajam cita
rasanya. Mikroorganisme yang digunakan
dalam pembuatan keju ialah jamur
Penicillium camemberti.
Pembuatan Keju dan berbagai
jenis keju
Sejarah Keju

• Keberadaan keju dimulai ketika seorang penggembala sapi


menemukan susu yg disimpannya dalam tas dari kulit
kambing, membeku dan terfermentasi ketika tertinggal di
gua. Seorang pria lapar memakan gumpalan susu tadi dan
menyukai rasanya.
• Sejak itu susu sengaja difermentasi untuk menghasilkan
makanan lalu kita kenal sebagai keju. Dahulu kala para
petani menyimpan sisa susu dan membiarkannya
menggumpal. Setelah itu, gumpalan keju dipukul-pukul
menggunakan tangkai pohon, dibungkus, dan ditindih
dengan batu sambil dibiarkan menjadi kering di terik
matahari.
• Untuk memberi rasa, keju kemudian diperciki dengan
garam. Di abad XX, para industriawan mengubah cara
tradisional itu. Mereka memperkenalkan banyak jenis keju
baru yang kaya rasa. Keju termasuk protein yang tinggi
nilai gizinya. Keju juga menghasilkan energi yang besar.
• Gbr kiri :Urat-urat biru yang tampak pada keju Roquefort
disebabkan oleh jamur Penicillium roquefortii. Jamur ini
membuat permukaan keju menjadi licin
• Gbr kanan : Sedang keju Camemberti ditumbuhi jamur putih
kelabu bernama Penicillium camemberti. Jamur ini
menyebabkan warnanya menjadi kekuning-kuningan.
Kandungan keju
• Di dalamnya terkandung kalsium dan
phosphorus, terutama keju-keju
yang dimasak.
• Keju sangat baik untuk
menggantikan susu terutama bagi
mereka yang tidak menyukai susu.
Secara garis besar, keju dibagi
tiga bagian:
• 1. Keju yang dimasak
• 2. Keju yang lembut (soft cheese)
Contoh keju yang lembut adalah
brie, camembert, dan gaperon.
• 3. Keju yang keras (hard cheese)
Contoh jenis hard cheese adalah
ementhal, edam, gouda, dan
cheddar.

Jenis keju juga terlihat dari


kandungan lemak, warna, dan
• Keju berlubang-lubang biasa ditemukan di Swiss,
penyebab lubang-lubang ini adalah karena bakteri
propioni.
• Bakteri ini umumnya terdapat pada keju balokan,
Limburger dan Liderkanz.
• Bakteri propioni memberikan rasa manis dan gurih
pada keju. Saat keju menjalani masa pengawetan,
bakteri-bakteri propioni mengeluarkan semacam gas.
Gelembung-gelembung gas inilah yang membentuk
lubang-lubang bundar pada keju Swiss.
Bahan- bahan yang diperlukan untuk
membuat keju produksi rumahan/home
industri terdiri dari :
- 2 liter susu segar
- 4 sendok teh cuka makan / jus- lemon.
- Garam halus secukupnya
Cara membuatnya:
• Masak susu dalam periuk dan diaduk terus
sehingga mendidih.

• Matikan api kompor apabila susu sudah
mendidih tetap biarkan di atas kompor.

• Masukkan 4 sendok teh cuka dalam susu
dan aduk rata, susu akan mengental
menjadi dadih dan meninggalkan air yg
disebut whey

• Aduk rata dan biarkan selama 5-10 menit
di atas kompor.
Letakkan kain bersih di bawah saringan

Tuang dadih ke atas kain u/ memisahkan
airnya.

Tekan keju untuk memaksa air keluar dari
keju.

Tambah sedikit garam halus & tekan .

Tempatkan dlm kotak atau biarkan dlm bentuk
bola.

Masukkan dlm almari es, siap dikonsumsi.
Pembuatan yoghurt /susu
asam
Yoghurt ini dibuat dari susu yang
difermentasikan dengan
menggunakan bakteri Lactobacillus,

direbus pada suhu 40 º celcius


selama 2,5 jam sampai 3,5 jam
CONTOH APLIKASI
FERMENTASI
MINUMAN
BIR
Bir adalah minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi
bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi.
Proses pembuatan bir disebut brewing. Karena bahan yang digunakan
untuk membuat bir berbeda antara satu tempat dan yang lain, maka
karakteristik bir seperti rasa dan warna juga sangat berbeda baik jenis
maupun klasifikasinya.
Bir telah dikonsumsi sejak 5000 SM. Bir berasal dari Mesir dan Timur
Tengah, kemudian menyebar ke Eropa. Sejak agama Islam masuk ke
Timur Tengah, bir semakin menyebar ke Eropa.
Pada pertengahan tahun 1800, bir menjadi industri makanan pertama.
Kemudian proses pembuatan bir menyebar ke benua Amerika.
Saat ini, bir merupakan makanan fermentasi dengan omset terbesar di
dunia. Tingkat konsumsi bir di AS adalah 81 L per orang per tahun.
Pembuatan bir adalah merupakan salah satu teknik pengawetan makanan.
Bir mengandung etanol dan senyawa antibakteri.
Pembuatan Bir
Pada 5000 SM, bir dibuat dari gandum (barley), padi-padian atau
bijian yang lain, yang diolah menjadi roti, kemudian dihancurkan
disuspensikan dengan air dan difermentasikan. Rasanya ada yang
manis dan ada yang masam.

Sebelum tahun 700, bir dibuat dari biji-bijian tanpa ditambah hop
(bunga) sehingga rasanya berbeda dengan bir sekarang. Ditambah
rempah-rempah.

Pada abad ke 15, bir telah menggunakan hop.

Sekarang bir terbuat dari kecambah gandum (malt), tepung beras


atau jagung, air, hop, yang kemudian difermentasikan dengan
menggunakan khamir / yeast.
Bahan baku pembuatan bir:
1) Air
2) Malt, berasal dari barley, sorgum, tepung maizena, tepung terigu.
3) Hop (bunga), berasal dari bunga betina dua spesies humulus,
humulus lupulus L dan humulus japanicus.
4) Yeast / khamir, yaitu Saccharomyces sp, yaitu Saccharomyces
carlbegensi dan S. cerevisieae

Tahapan proses pembuatan bir:


1) Malting dan Mashing.
Proses konversi polisakarida (pati) menjadi oligosakarida
(maltosa dan desktrin) dengan menggunakan enzim. Proses ini
terjadi di malthouse (rumah kecambah).
2) Fermentasi oleh yeast. Yeast tumbuh pada kondisi anaerob.
Proses fermentasi oligosakarida oleh yeast ini akan
menghasilkan etanol dan CO2.
3) Penghilangan yeast dan senyawa kontaminan lainnya.
Proses Pembuatan Bir
1. Malting dan Mashing
Tujuan dari mashing adalah untuk melarutkan sebanyak mungkin
zat-zat dari malt dan sumber zat pati lain dengan cara hidrolisa dari
zat pati dan polisakarida, dan juga menghidrolisa protein.
Biji barley direndam pada suhu 10-20 C selama 1-2 hari. Proses ini
akan menaikkan kandungan air dari 10 - 12% menjadi 45%.
Kemudian diletakkan di malthouse pada kondisi hangat dan
lembab selama 2-8 hari, sehingga biji barley akan berkecambah.
Proses perkecambahan ini secara natural akan menghasilkan
berbagai enzim. Aktivitas optimum enzim tercapai ketika tinggi
kecambah mencapai 1/3 ukuran biji.
Biji kecambah kemudian dikeringkan pada 45-60 C. Proses ini
akan menghilangkan kandungan air, tetapi tidak men-inaktivasti
enzim. Kandungan air akan turun menjadi 15 – 18%.
Biji kecambah kemudian dikeringkan lagi (kiln) ada suhu 80 C
sehingga kandungan airnya menjadi 5%. Aw menjadi 0,3. Pada aw
ini, mikrobia tidak dapat hidup sehingga enzim menjadi lebih awet.
2. Fermentasi
Khamir sangat menentukan kualitas bir. Khamir memberikan aroma
dan sejumlah oligosakarida yang tidak terfermentasikan.

Selama proses fermentasi ,gula dikonversikan menjadi alkohol, CO2


dan sedikit gliserol, serta asam asetat dari hasil fermentasi
karbohidrat yang lain.
Protein dan lipid yang terkandung di dalam wort sebagian
difermentasikan menjadi alkohol, asam dan ester yang memberikan
aroma yang khas.

Bir yang dihasilkan berwarna hijau, maka perlu pemeraman lebih


lanjut (aging)

Selama aging protein, khamir dan resin dipresipitasikan sehingga bir


menjadi masak dan jernih dengan aroma yang lembut.

Fermentasi dilakukan pada suhu rendah, sekitar 2 minggu untuk


produksi bir
Tidak banyak mikrobia yang dapat mengkontaminasi bir karena:
1) Khamir menggunakan O2 dengan cepat dan menghasilkan CO2
2) Hop mengandung α-resin dan humulon yaitu senyawa
antimikrobia khususnya terhadap bakteri gram positip
3) Bir mempunyai pH asam (3,7 – 4,5)
4) Alkohol yang dihasilkan juga mempengaruhi pertumbuhan
mikrobia.
5) Bir disimpan pada suhu dingin.

Kontaminan selama brewing bir : Lactobacillus pastorianus dan


Pediococcus cereviseae, Flavobacterium proteus.
3. Tahap Akhir
Proses terakhir adalah bottling dan pasteurisasi sekitar 60-65 C
kemudian disaring.
Komposisi bir:
Alkohol 3,8 % - 5 %
Dekstrin 4,3 %
Protein 0,3 %
Abu 0,3 %
CO2

3 istilah untuk minuman yang disebut bir


1. Bir adalah minuman yang fermentasi dengan menggunakan ragi
bawah (bottom fermenting yeast);
2. Ale adalah bir yang difermentasi dengan menggunakan ragi atas
(top fermenting yeast);
3. Stout ialah bir yang difermentasi dengan ragi atas seperti ale,
namun bahan baku yang digunakan hanya malt saja, tanpa
tambahan sumber pati lain seperti jagung, dan produknya berwarna
kehitam–hitaman.
WINE (ANGGUR)
Wine mulai diproduksi sejak 5400 SM. Wine adalah produk makanan
fermentasi tertua.
75% wine diproduksi di Eropa.
Produksi wine menggunakan substrat dan yeast yang berbeda dari bir.
99% wine dihasilkan dari buah anggur. Namun, wine juga bisa
diproduksi dari sari buah lain, seperti rasberry, boysenberry, strawberry,
apel, pear. Sari buah ini harus mengandung 12% gula supaya yeast
dapat tumbuh dengan baik.
Produksi wine menggunakan substrat sari buah anggur (Vitis vinifera).
Buah tersebut merupakan medium yang baik karena:
1) Kandungan nutrien cukup tinggi
2) Mempunyai keasaman yang tinggi sehingga dapat menghambat
pertumbuhan mikrobia yang tidak diinginkan.
3) Kandungan gula cukup tinggi
4) Mempunyai aroma yang sedap.

Pada proses fermentasi anggur, dilakukan penambahan SO2 ke buah


anggur dengan tujuan untuk :
1) Mencegah brwoning selama penghancuran buah
2) Menghambat aktivitas khamir lain
Komposisi sari buah anggur dan wine:
Macam-macam wine :
1) Wine putih : anggur yang dibuat dari buah anggur berwarna
hijau dan juga warna merah yang telah dikupas kulitnya.
2) Wine merah : anggur yang dibuat dari keseluruhan buah anggur
berwarna merah.

Jenis khamir:
Candida pulcherima (Metschnikovia pulcherima): terdapat pada
ekstrak (hancuran buah anggur dan wine
Sccharomyces cerevisiae: wine klasik
Kloeckera africana; K. apiculata: wine dan buah anggur
S. carlsbergensis; S. rouxii, Torulopsis stelatta: wine dan buah
anggur
Torulopsis stelatta : wine
Cara Pembuatan
Buah anggur yang dipetik dari kebun dihancurkan menjadi bentuk
cairan yang disebut must.

Khamir yang berasal dari permukaan kulit anggur digunakan sebagai


inokulum dan kadang-kadang diinokulasi dengan S. cerevisieae.

Proses fermentasi red wine:


Warna merah yang terbentuk selama proses fermentasi terjadi
dari ekstraksi warna kulit buah anggur oleh alkohol. CO2
terbentuk selama fermentasi sehingga sisa buahan dan kulit
terangkat keatas
Lama fermentasi 3 – 5 hari pada 24 – 27 C
Proses fermentasi white wine :
Proses hampir sama dengan red wine tetapi tidak terjadi warna
merah. Lama fermentasi 7 – 14 hari pada 10 – 21 C. Kandungan
alkohol 19 – 21 %. Memerlukan karbonasi yang dilakukan dengan
menginjeksikan CO2 setelah proses fermentasi selesai.
BIOTEKNOLOGI
bioenergi
MATERI (ZAT)
Segala sesuatu yang menempati ruang
(memiliki volum) dan memiliki massa.
Materi erat kaitannya dengan :
a.Massa jenis zat
b.Wujud materi
c. Perubahan wujud zat
- Perubahan fisika
- Perubahan kimia
d. Sifat zat
- Sifat fisika
- Sifat kimia
ENERGI
Adalah kemampuan untuk melakukan usaha
(kerja).
Energi memiliki beberapa bentuk :
- Energi mekanik
- Energi kinetik
- Energi potensial
- Energi panas
- Energi listrik

Hukum kekekalan energi : “ Energi tidak dapat


diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat
diubah bentuk keenergi lain”
Manfaat ilmu alam dan teknologi bagi manusia
Pemanfaatan Energi Matahari
Matahari diciptakan Alloh –> Untuk
Kehidupan Manusia
Matahari memiliki tipe tenaga yang
mendasar -> tenaga matahari (energi yang
dikeluarkan oleh sinar matahari) dan
cahaya matahari.(photovoltaic).
Contohnya : Solar chili ( lemari pendingin
tenaga surya)
Atap tenaga surya
Pemanfaatan Energi Gelombang
Adalah energi yang bisa diperoleh dengan
memanfaatkan gelombang laut. Istilah
teknologi ini adalah permanent magnet
linear buoy (pelampung magnet permanen
linier).
Keunggulan : tidak ada emisi gas buang
CO2, tidak ada polusi suara, dan tidak ada
polusi visual. Mengembangkan serta
mendorong pula pertumbuhan kehidupan
laut.
Pemanfaatan Energi Angin

PLTA adalah pembangkit yang


memanfaatkan embusan angin sebagai
sumber penghasil listrik.
Pembangkit ini tidak dapat digunakan
secara sembarangan, harus dipasang
pada tempat yang memiliki kecepatan
embusan angin yang tinggi dan stabil.
TEKNOLOGI TERBARU :
MENGKOMBINASI ANTARA
KINCIR DAN PANEL SURYA
SEHINGGA MENGHASILKAN
ENERGI YANG LEBIH BANYAK,
EFISIEN.
Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Panas bumi adalah sumber energi panas yang


terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu
sistem panas bumi.
Panas bumi termasuk SDA yang dapat diperbaharui.
Energi panas bumi adalah energi yang diekstrasi dari
panas yang tersimpan di dalam bumi.
Pemanfaatan Energi Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas


anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan
organik, termasuk diantaranya kotoran manusia
dan hewan, limbah domestik (rumah tangga),
limbah biodegradable atau setiap limbah organik
yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.
Kandungan utama dalam biogas adalah metana
dan karbondioksida.
Pemanfaatan Energi Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar dari minyak nabati


yang memiliki sifat menyerupai minyak diesel atau
solar. Ramah lingkungan karena menghasilkan emisi
yang jauh lebih baik dibanding diesel atau solar.
Keunggulan : Angka cetane tinggi, titik kilat tinggi,
tidak mengandung sulfure dan benzene, menambah
pelumasan mesin yang lebih baik., mengurangi asap
hitam dari gas buang mesin diesel.
Pemanfaatan Energi Bioetanol

Bioetanol adalah cairan biokimia dari


proses fermentasi gula dari sumber
karbohidrat menggunakan bantuan
mikroorganisme. Bioetanol merupakan
bahan bakar dari minyak nabati yang
memiliki sifat menyerupai minyak
premium.
Untuk mengembangkan bioetanol
diperlukan bahan baku :
- nira bergula (sukrosa)
- bahan berpati
- bahan berselulosa
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai